Bab 361 Cara Penanganan Ala Buku Pelajaran Nyonya Kelas Atas
Lan Xin sedang berbincang dengan Fei Fei. Menghadapi keadaan darurat seperti ini, dia terpaksa meletakkan gelas kopi dan melihat ke arah perempuan tersebut. Saat melihat wajah perempuan itu, Lan Xin terpaku.
Fei Fei berbalik, dan juga melihatnya.
"Ya ampun, Lan Xin, kenapa dia sangat mirip denganmu? Apakah keluargamu masih memiliki anak yang terpisahkan?"
Garis wajah perempuan itu ternyata memiliki kemiripan dengan Lan Xin, hanya saja aura elegannya jauh di bawah.
"Apa aku mengenalmu?" tanya Lan Xin.
"Anda mungkin tak mengenal saya, tapi CEO Lei pasti tahu siapa saya."
Lan Xin melambaikan tangan, memberi isyarat pada bodyguard untuk melepaskannya.
Perempuan itu mendekat dan duduk berseberangan dengan Lan Xin. Fei Fei memandang bolak-balik antara Lan Xin dan perempuan itu, dalam hati terus menggeleng.
Wajah memang agak mirip, tapi kualitasnya berbeda jauh.
Cukup dengan duduk diam saja, bahkan tanpa berkata-kata, setiap gerakan Lan Xin memancarkan kharisma kuat, sorot mata penuh kebahagiaan dan percaya diri.
Sementara perempuan ini, bagaimana menjelaskannya... sorot matanya tak menentu, terlihat tidak percaya diri plus kesan licik seperti pencuri.
Inikah yang disebut sensasi saat produk tiruan berhadapan dengan yang asli?
"Izinkan saya memperkenalkan diri. Nama saya Li Xiaoxin, tahun ini 24 tahun, berasal dari——"
“Fokus saja, aku tidak peduli siapa kamu, asal usulmu juga tidak ada hubungannya denganku. Yang ingin kuketahui, kenapa kamu bilang suamiku pasti mengenalmu?”
Status yang berbeda membuat kewaspadaan Lan Xin meningkat drastis dibanding sebelumnya.
Boss dulu pernah memberikan Pendidikan pemikiran padanya. Saat keluar, dia tidak hanya mewakili dirinya sendiri tapi juga Kelompok Lei. Banyak orang di luar dengan niat jahat yang akan menganalisanya, jadi wajar jika tidak bisa mempercayai sembarang orang.
“Aku akan langsung ke inti. Aku dan CEO Lei sudah saling mengenal sejak kecil. Aku adalah mantan kekasih pertamanya.”
Mendengar pernyataan ini, Lan Xin dan Fei Fei saling bertatapan, lalu tertawa serempak.
Perempuan yang mengaku sebagai Li Xiaoxin ini memandang Lan Xin dengan bingung. Kenapa dia masih bisa tertawa? Menurut rencana, bukankah seharusnya dia marah atau menunjukkan reaksi cemburu?
Setelah puas tertawa, Lan Xin akhirnya berkata dengan anggun.
“Nyonya, meski aku tidak tahu siapa yang memberimu keberanian untuk menyamar sebagai mantan kekasih suamiku, tapi melihat kemiripan wajah kita——”
“Lan Xin, jangan terlalu yakin. Siapa tahu itu mirip alami atau hasil operasi? Sekarang teknologi bedah plastik sudah maju, ingin dibuat mirip siapapun juga bukan hal aneh.”
Fei Fei memotong pembicaraan Lan Xin.
Lan Xin mengangguk.
“Benar juga. Bagaimanapun, baik kamu miripku asli atau palsu, menyamar sebagai mantan kekasih pria lain lalu datang ke istri sahnya, jelas bukan pilihan yang pintar.”
"Sorot mata Li Xiaoxin berkedip-kedip, dia tak menyangka daya tempur dua perempuan ini benar-benar luar biasa."
"Aku serius, Nyonya Lei. Aku tahu ini mungkin terdengar lancang, tapi kumohon kembalikan CEO Lei padaku—tidak, maksudku, kembalikan Ting Yu padaku!"
Senyum Lan Xin berangsur menghilang.
"Usir perempuan ini keluar!"
Omong kosong macam apa ini? Drama berlebihan seperti ini cuma pantas ditayangkan di televisi sebagai hiburan. Tapi berani-beraninya datang menghadapku, benar-benar menjijikkan.
"Non, di usia muda seperti ini, alih-alih bekerja dan hidup mandiri, malah sibuk mengincar suami orang. Kebiasaan buruk! Jangan kira karena wajahmu mirip denganku, lantas bisa seenaknya menumpang popularitas. Manfaatkan mood baikku ini dan segera pergi!"
Fei Fei mengangguk setuju. Aura Lan Xin saat ini memang kuat. Setiap ucapannya penuh kekuatan.
"Tidakkah kau bertanya mengapa aku pernah memiliki hubungan dengan Lei Tingyu?" Li Xiaoxin tampak terjepit.
Di naskah sudah tertulis berbagai skenario reaksi Lan Xin, tapi mengapa tidak ada satupun yang sesuai dengan ucapan-ucapannya sekarang?
"Aku tak perlu—dan tak sudi—bertanya. Jika aku dan suamiku sampai tak memiliki kepercayaan dasar ini, bagaimana mungkin kami bisa hidup bersama?"
Para bodyguard mulai menarik Li Xiaoxin. Dalam kepanikan, dia terpaksa berteriak:
"Tapi... di perutku sudah ada anak Lei Tingyu!"
Lan Xin mengangkat tangan, menghentikan bodyguard.
"Apa katamu?"
Melihat reaksi wajar akhirnya muncul dari Lan Xin, Li Xiaoxin buru-buru mengusap perutnya dengan bangga, mendongakkan kepala penuh kesombongan.
"Di sini, saya sudah mengandung bayi Lei Tingyu! Tepat sebelum dia kehilangan ingatan!"
Perempuan ini berani-beraninya tahu tentang amnesia Lei Tingyu?
Lan Xin tertegun sejenak, reaksinya membuat Li Xiaoxin merasa menemukan celah.
"Meski sekarang dia tidak mengenali saya, tapi demi pertimbangan bayi dalam kandungan ini, kembalikan dia padaku."
"Cukup." Lan Xin mencegah.
"Saya dengan tulus memohon, hubungan kami bertahun-tahun, lalu saya-- Ah!"
"Prak!"
Suara tamparan nyaring menggema. Li Xiaoxin menutup pipinya, memandang Lan Xin dengan tak percaya.
Nyonya kaya keluarga kelas atas mana mungkin menampar orang di tempat umum? Di mana polanya yang sudah disepakati?
Lan Xin tidak khawatir rekaman ini akan tersebar online.
Sebab saat Li Xiaoxin menyerbu, bodyguard dari kedua keluarga sudah membagi grup - sebagian menghadang orang, sebagian mulai mengevakuasi massa.
Saat ini di kafe ini, hanya ada kontak internal saja.
"Saya memukulmu karena kau menghina suami saya." Lan Xin menarik kembali tangannya, memandang Li Xiaoxin dengan bangga.
"Kau mau menghina diri sendiri, mengaku sebagai selingkuhan, itu urusanmu. Dunia ini memang penuh orang tak tahu malu. Tapi saat kau merendahkan diri, jauhkan suamiku dari kebusukanmu."
"Jawaban sempurna!" Fei Fei hampir bersujud mengagumi Lan Xin.
Ini benar-benar metode penanganan krisis tingkat buku pelajaran ala nyonya kaya.
"Tapi...saya benar-benar mengandung..." Li Xiaoxin menghentikan ucapannya ketakutan melihat Lan Xin mengangkat tangan lagi.
“Suamiku belum sampai segitu tidak punya selera. Jika kamu bersikeras bahwa di perutmu ada anak suamiku, aku sekarang bisa membawamu untuk melakukan amniosentesis dan membandingkan DNA anak dalam kandunganmu. Jika memang anak suamiku, secara alami aku akan bertanggung jawab sampai tuntas. Jika tidak——”
Sorot mata Lan Xin berkilat dingin, “Jika bukan, nyonya... separuh hidupmu yang tersisa, aku Jin Lan Xin akan membuat setiap detikmu menjadi penderitaan!”
Li Xiao Xin gemetar ketakutan, keringat bercucuran dan gelisah mendengar perkataan Lan Xin.
Wajahnya memang memiliki sedikit kemiripan dengan Lan Xin, namun dalam hal aura dan karakteristik non-fisik, selisihnya lebih dari sekedar satu dua tingkat.
“Aku berani berkata seperti ini... tentu ada alasanku. Kotak besi yang selalu dibawa Ting Yu, apakah kamu melihatnya? Di dalamnya ada barang milikku. Jika tidak percaya, pulanglah dan lihat.”
Li Xiao Xin mengeluarkan senjata rahasianya. Ini adalah chip terakhir yang diajarkan oleh anggota keluarga Lei. Katanya hanya dengan menyebutkan kotak besi, Lan Xin akan berubah pucat.
Lan Xin benar-benar terkejut sejenak. Perempuan ini bahkan tahu tentang kotak besi. Tapi dia memaksa diri untuk berpura-pura biasa saja.
“Coba sebutkan, apa isi kotak itu?”
“Itu adalah jepit rambut kucing masa kecilku, warna abu-abu susu dengan garis kuning, terbuat dari plastik.” Li Xiao Xin melafalkan dialog yang diajarkan sepupu Lei.
Namun Lan Xin tersenyum tipis, “Kamu salah. Di dalamnya ada seuntai bunga magnolia putih yang kuberikan padanya.”
