Bab 366 Memberitahumu, Mengapa Boss Begitu Memanjanya
Lan Xin mengusap perutnya sambil berpikir dalam hati: "Nak, lihatlah. Orang baik diinjak-injak, kuda jinak ditunggangi. Ayah mengajari Ibnu ini dulu, sekarang Ibu meneruskannya padamu."
Hidup di keluarga seperti ini tak memberi ruang bagi sifat pengecut. Dengan penuh wibawa, Lan Xin menyapu sekelilingnya dengan tatapan tajam.
"Sekarang saya nyatakan rapat dimulai. Para pemegang saham bisa mendengarkan presentasi laporan setengah tahun Lei Group." Lan Xin memberi kode, Qi Lei segera maju.
Mulai mempresentasikan laporan keuntungan Lei Group selama setengah tahun terakhir menggunakan slide.
"Semua ini sudah disetujui oleh Lei Tingyu sehari sebelumnya, anggota keluarga Lei yang ingin melihat Lan Xin dan Lei Tingyu dipermalukan, semuanya tidak bisa menemukan cela."
"Perkembangan rapat berjalan sangat lancar, Lan Xin sudah diajari dengan serius oleh boss sebelum tidur semalam."
"Bagaimana harus bersikap, kapan mengajukan saran apa, semua ini sudah diajarkan padanya."
"Sehingga penanganannya dilakukan dengan lancar."
"Meskipun Lei Tingyu tidak datang ke lokasi, semua yang dibawa Lan Xin penuh dengan jejaknya, tentu saja tidak ada yang bisa dicela."
"Saat rapat hampir berakhir, anggota keluarga Lei akhirnya tidak bisa menahan diri lagi."
"'Jika para pemegang saham tidak memiliki keberatan--' Lan Xin bersiap memberikan pernyataan penutup."
"'Tunggu! Saya punya keberatan!' Lei Zhizhi berdiri."
"'Mengapa sampai sekarang Lei Tingyu belum muncul?'"
"Lan Xin mengangkat tangan, 'Mungkin macet di jalan.'"
"'Tidak! Kamu berbohong!' Lei Zhizhi menuding Lan Xin, berusaha menghasut emosi para pemegang saham."
"'Para pemegang saham terhormat, meskipun saya juga anggota keluarga Lei, ada beberapa hal yang tidak bisa kita biarkan terus berlanjut!'"
"Lei Zhizhi mengeluarkan rekam medis dari rumah sakit, menyuruh asistennya membagikan ke semua orang satu per satu."
"'Silakan lihat, ini data yang kami temukan. Alasan Lei Tingyu tidak hadir dalam RUPS hari ini bukan karena ada urusan, tapi karena ada masalah di kepalanya!'"
"Pernyataan ini bagai gemuruh ombak besar, seketika membuat semua orang terkejut."
"'Nyonya Lei, apakah yang dikatakannya benar?' Beberapa pemegang saham mulai tidak bisa duduk tenang."
“Barang bukti ada di sini, dan ada Ibu kami, Lei Zhangming ibu kandung Lei Tingyu, yang juga bisa menjadi saksi untuk memberikan informasi terpercaya kepada kami!”
Lei Zhizhi mengeluarkan jurus pamungkas, semua pandangan tertuju pada Ibu Lei.
Lan Xin juga menatap dalam-dalam ke arah Ibu Lei, surga dan neraka hanya terpisah selisih tipis, tergantung pilihannya sendiri.
Merasakan pandangan semua anggota keluarga Lei yang tertuju padanya, Ibu Lei kembali dilanda kebimbangan.
Hari ini Lei Tingyu memang tidak hadir, ini secara tidak langsung membuktikan bahwa dokumen yang dikeluarkan Lei Zhizhi kemungkinan besar menunjukkan kondisi kesehatan Lei Tingyu benar-benar bermasalah.
Para pemegang saham masih menunggu jawaban Ibu Lei, tapi ia tetap diam membisu.
Lan Xin pura-pura tidak sengaja merapikan ujung baju, lalu berkata santai.
"Sebelum berangkat, Tingyu menyuruhku membawa sarang burung walet emas pulau. Katanya Ibu paling suka merek ini, tapi sekarang produksinya sangat langka, uang pun belum tentu bisa mendapatkannya."
Ibu Lei bergetar, Lan Xin melanjutkan.
"Bahkan saya sebagai menantunya pun tidak mendapat perlakuan seperti ini. Ibu juga lihat sendiri, saya jarang memakannya. Di hati Tingyu, Ibu tetap sang ibu yang dirindukan."
Memang benar Lan Xin jarang makan sarang burung walet, tapi tidak semewah yang digambarkannya.
Menurutnya memakan air liur burung walet adalah hal yang sangat menjijikkan.
Tapi Ibu Lei yang ahli dalam perawatan justru sangat menyukai sarang burung walet.
Setelah Lan Xin selesai berbicara, Ibu Lei benar-benar mulai goyah.
“Pada dasarnya, kami baru satu keluarga, kamu setuju kan, Ibu mertua?”
Separuh ucapan ini adalah maksud Lan Xin, separuh lagi atas perintah Lei Tingyu, sekarang tinggal menunggu pilihan Ibu Lei.
Saat Lan Xin mengucapkan kata-kata ini, Ibu Lei sudah mulai ragu.
Tapi Lei Zhizhi tak mau mengalah, menyentak lengan Ibu Lei di bawah meja.
Uang suap sudah diterima Ibu Lei, sekarang berbalik arah di menit terakhir, bukankah terlalu keterlaluan?
Keraguan Ibu Lei akhirnya pupus di bawah godaan keuntungan besar, hatinya mengeras.
"Kondisi tubuh Ting Yu memang tidak baik, dia sepertinya... kehilangan ingatan."
Begitu kata-kata ini terucap, ruangan langsung gempar.
Hanya Lan Xin yang menutup mata dalam-dalam.
Lei Zhizhi dan kroni-kroninya bersemangat, beberapa anggota keluarga Lei langsung muncul beramai-ramai menyerang.
"CEO Lei Group sebagai pengambil keputusan perusahaan menyangkut masa depan grup, mana mungkin dipercayakan pada orang yang hilang ingatan?"
"Tapi pasangan suami-istri CEO memegang hampir 90% saham Lei Group. Jika CEO tidak bisa lanjut, bagaimana nasib grup kita?"
Seorang pemegang saham mengutarakan pertanyaan yang ada di benak semua orang.
"Lei Group adalah warisan turun-temurun keluarga kami. Jika Lei Tingyu kehilangan ingatan dan tidak mampu menjabat, dia harus mundur ke posisi pemegang saham besar dan menyerahkan kekuasaan keputusan pada anggota keluarga lain yang akan menjadi CEO baru."
Sepupu yang ingin menggantikan Lei Tingyu akhirnya mengungkapkan tujuan akhirnya.
“Lan Xin masih menutup mata, enggan membuka mata.”
“Diamnya dianggap sebagai ketakutan oleh orang-orang ini, membuat semangat mereka semakin menjadi-jadi.”
“Adik ipar tidak perlu khawatir, meski Lei Tingyu tidak lagi menjabat sebagai CEO, kalian berdua tetap pemegang saham besar, dividen juga akan tetap menjadi bagian terbesar kalian.”
“Toh setelah mendapatkan kekuasaan pengambilan keputusan, masih banyak kesempatan untuk mencari cara mengosongkan saham pasangan Lei Tingyu dan melakukan manipulasi.”
“Bukankah kalian sudah menghitung dengan sangat matang? Masih perlu bertanya apa lagi? Ngomong-ngomong, setiap hari memikirkan tipu muslihat seperti ini, bahkan saat tidur pun masih bermimpi menghitung orang lain, tidakkah kalian merasa lelah?”
“Lan Xin membuka mata, sorot matanya sama sekali tidak menunjukkan rasa takut, malah memancarkan kilatan kecerdasan.”
“Sorot matanya penuh ejekan saat memandang orang-orang, namun berubah menjadi penuh penyesalan saat menatap Ibu Lei.”
“Ibu mertua, untuk terakhir kalii kubicarakan: apakah ibu yakin ingin berada di pihak mereka dan membantu mereka melawan putra kandung ibu sendiri?”
“Aku...”
“Apa kalian penasaran mengapa Lei Tingyu begitu memanjakan aku?” Lan Xin menyapu pandangannya ke seluruh ruangan.
“Seberapa besar Lei Tingyu memanjakan Lan Xin bisa dilihat dari semua barang yang diberikannya padanya.”
“Setiap kali Lan Xin keluar, mulai dari pakaian hingga aksesoris yang dikenakan, semuanya berharga fantastis.”
“Bahkan kacamata hitam bertabur berlian edisi terbatas yang sembarangan ditaruhnya di meja pun bernilai puluhan ribu dolar AS.”
“Jika hanya berbicara tentang kemewahan dalam hal sandang papan, banyak nyonya kaya keluarga kelas atas yang mendapat perlakuan serupa. Tapi saham yang diberikan Lei Tingyu kepada Lan Xin ini benar-benar langka.”
“Pada konglomerat besar Tingkat Dunia seperti ini, pembagian kekayaan suami-istri biasanya sangat jelas. Saham yang diberikan Lei Tingyu kepada Lan Xin ini telah ditetapkan sebagai kekayaan pribadi Lan Xin selama pernikahan.”
“Setiap ponsel misterius baru yang terjual oleh Lei Group, pasti ada bagian Bagi hasil untuk Lan Xin. Volume penjualan ini cukup menjamin kebutuhan hidup Lan Xin seumur hidup.”
“Karena itu, Lan Xin berani secara terbuka menyatakan di depan banyak orang bahwa Lei Tingyu memanjakannya. Tak ada yang membantah, meski hati mereka tidak terima, semua tahu itu fakta.”
“Penasaran ya? Sekarang akan kujelaskan mengapa Tingyu begitu memanjakanku.” Kata-kata Lan Xin ini hanya ditujukan untuk Ibu Lei.
