Bab 370: Mendengar sekali saja sudah sangat cuci otak, apalagi diputar ulang terus-menerus
“Tidak apa istri, setelah bernyanyi nanti kita akan mengeruk keuntungan tegas dari San Di. Bukankah dia bilang semua tagihan hari ini dihitung padanya?”
Xin Ran merasa, terpaksa mendengar suara khusus Fei Fei adalah kesalahan pasangan San Di, secara alami harus dicatat di ekor mereka.
Lei Tingyu hari ini pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan detail, lukanya sudah benar-benar tidak ada masalah, jadi semua memutuskan berkumpul untuk perayaan.
Meski, dia masih tak tahu malu mengaku "masih amnesia".
Tapi selain Lan Xin yang peduli padanya, semua orang tidak menganggap "amnesia" makhluk ini sebagai hal serius.
1 minggu yang lalu, bagaimana San Di menghancurkan anggota keluarga kami yang tak tahu diri di dewan direksi, penggemar fanatik nomor satunya sudah menceritakan dengan detail kepada semua orang.
Nama penggemar fanatik itu adalah Lan Xin.
Jadi, San Di yang "amnesia" pun bisa sombong, hanya Lan Xin yang akan "amnesia" terhadapnya, terusik dalam hati.
Lei Tingyu datang terlambat dengan elegan bersama Lan Xin.
Sekarang baru jam 4 sore, rencana rombongan adalah menyanyi K selama 2 jam dulu, kemudian makan bersama.
Jika stamina dua ibu hamil bisa mengikuti, baru pergi ke rumah baru Lei Tingyu untuk bermain kartu.
Setelah luka boss dipastikan tidak apa-apa, Lan Xin langsung tidak sabar mengumpulkan semua orang.
Tapi saat mereka berdiri di pintu ruang VIP, mendengar suara menyanyi mengerikan dari dalam, Lei Tingyu mengerutkan alisnya.
"Ada apa?" tanya Lan Xin.
Lei Tingyu tidak menjawab, hanya reflek meletakkan tangan di perut Lan Xin.
Di sini, ada gen unggulnya. Mendengar suara melengking seperti ini, jelas tidak ada manfaatnya untuk pendidikan janin bayi.
Lan Xin menyendengkan telinga, Fei Fei sedang melengking lagu "Meminjam Lima Ratus Tahun Lagi dari Langit".
Mo Lao Er si budak istri ini, bukan saja tidak mencegah, malah membantu kejahatan dengan ikut melengking.
"Firasatku, Mo benar-benar mencintai Fei Fei!"
Suara bariton yang begitu indah, demi menyesuaikan istri yang fals, berani sengaja menghancurkan nada demi mengikuti irama Fei Fei.
"Kurasa kita mungkin harus kembali," kata Lei Tingyu dengan serius.
Dan dalam hati, diam-diam membuat keputusan.
Untuk pesta selanjutnya, sama sekali jangan menyanyi K. Suara seperti ini, dengar sekali saja sudah cukup.
“Lan Xin menyeringai dengan licik, ”Tidak apa-apa, aku sudah datang, dia pasti akan diam!“
Tak ada yang bisa merebut singgasana raja mikrofon nomor satu dari Lan Xin!
Lan Xin mendorong Lei Tingyu yang enggan masuk. Fei Fei langsung melambaikan tangan gembira melihat kedatangan Lan Xin.
”Cepat, lagu andalanmu sudah kami pesan semua.“
Lan Xin melepas jaketnya, menyerahkannya ke Lei Tingyu, lalu menggosok-gosokkan tangan penuh semangat mendekat.
Semua diam menyaksikan si gunung es legendaris ini dengan rela hati menjadi anak buah pembawa jaket perempuan, sambil terus berhipnosis dalam hati.
Sebenarnya ini bukan Lei Tingyu yang asli... Ini Lei Tingyu versi amnesia.
Lan Xin mendekat, mahir mengambil mikrofon, membersihkan tenggorokannya. Saat melodi familiar bergema, semua terpaku membeku.
Hanya si boss yang menghela nafas. Seharusnya dia tidak membawanya ke sini!
Saat suara genderang kocak bergema dari speaker berkualitas tinggi, hanya Fei Fei yang masih bisa tertawa.
Yang belum pernah mendengar sebelumnya, terpana melihat Lan Xin dengan ekspresi serius memegang mikrofon.
Boss dengan tenang membuka sebotol anggur merah, menuangkannya perlahan untuk dirinya sendiri.
Matanya menatap perempuan yang sedang bernyanyi penuh konsentrasi itu.
”Kalau efek suaranya dimatikan, dan hanya melihat San Di... Rasanya seperti sedang menyaksikan konser orkestra langsung...“ Tian Xin menyimpulkan dengan cukup akurat.
"Sayangnya, lagu Lan Xin ini benar-benar tak terlupakan. Bukan hanya melodinya konyol, tapi juga diselingi suara ayam betina berkotek-kotek."
"Jadilah orang yang sopan, semua saran diterima! Hari ini aku jadi model kerja, tidak cari untung! Telur ayam kampung, telur ayam kampung!"
Suara Lan Xin memang lebih bagus dari Fei Fei, setidaknya tidak fals... Nada suaranya juga lumayan manis. Tapi, suara semanis apapun kalau menyanyikan lagu konyol seperti ini tetap bikin terpana.
Tanpa disadari, semua orang memandang Lei Tingyu yang sedang mencicipi anggur sambil menonton Lan Xin. Mereka merasa sikap diam Lei Tingyu yang terus mendukung ini lebih menyeramkan daripada sikap menjilat Mo Lao Er pada Fei Fei tadi.
"Meski telurku tidak cantik, tapi sama sekali tidak terpolusi!" Lan Xin menoleh ke Lei Tingyu sambil melayangkan ciuman di tengah nyanyiannya.
Orang-orang spontan mengalihkan pandangan ke area... ehmm... "tidak terkatakan" di antara kaki sang bos...
Ahem!
"Benar juga, tidak terpolusi. Bertahun-tahun menunggu mekarnya bunga..." Xin Ran mengangkat alis dengan ekspresi jorok ke arah bos.
Lei Tingyu menundukkan mata, "Apa kau ingin istriku menyanyikan lagu ini seratus kali lagi?"
Bangsat! Dengar sekali saja sudah cuci otak, masa mau diputar berulang?!
Xin Ran menelan ludah. Lei yang licik, kau menang!
Lei Tingyu memandang puas ke sekeliling. "Baru sekali dengar saja kalian sudah kolaps?"
Ini adalah nada dering ponsel Lan Xin, berapa kali dia mendengarkan lagu ini dalam mode repeat! Bahkan beberapa kali di antaranya, saat sedang bersiap-siap untuk urusan penting!
Melihat semua orang tersiksa, Lei Tingyu memancarkan kegembiraan dari sudut matanya.
Setelah bertahan melalui siksaan telur ayam kampung, tepat ketika semua orang hendak menarik napas lega, intro lagu berikutnya Lan Xin muncul. Ditemani beberapa kata di layar, mereka kembali merasakan sakit Telur-Telur...
"Chicken Bebek Bebek? Dari mana dia mendapatkan lagu-lagu seperti ini?" Tian Xin merasa dirinya dan Lan Xin mungkin hidup di dua dunia yang berbeda.
Mengapa semua lagu yang dinyanyikannya adalah melodi yang belum pernah didengar dan sangat aneh?
"Dulu Lan Xin adalah mikrofon emas abadi di sekolah kami!"
Fei Fei sangat senang, akhirnya ada yang menemani mendengarkan nyanyian aneh Lan Xin.
Lagu Chicken Bebek Bebek ini harus menyuarakan bunyi berbagai hewan seperti ayam jantan, betina, dan anak ayam secara berurutan. Dinyanyikan sekali tarikan napas, hampir tidak ada waktu untuk berganti nafas.
Hanya Lan Xin yang bisa menyanyikannya tanpa mengubah ekspresi. Jika orang dengan kapasitas paru-paru biasa, mungkin sudah mati sesak.
Setelah Lan Xin selesai menyanyi, semua orang akhirnya merasa lega.
"Lan Xin, kendalimu dalam lagu ini lebih baik dari sebelumnya. Dulu tidak sefasih ini, sepertinya kapasitas paru-parumu bertambah ya." Puji Fei Fei dengan tulus.
“Um, menikahi pria seperti ini, kapasitas paru-paru pasti bagus.” Lan Xin bergumam pelan, melirik ke arah Lei Tingyu.
Kebetulan bertatapan dengan mata penuh candanya.
Manfaat ciuman untuk meningkatkan kapasitas paru-paru...
“Kami benar-benar nekat, pertama disiksa oleh nyanyian Lan Xin, lalu disiksa lagi oleh San Di dan caranya yang suka memaksakan makanan anjing ini...” Tian Xin menumpahkan kelucuan.
Kenapa setelah San Di amnesia, sekadar saling tatap dengan Lan Xin saja bisa memercikkan gemeretak petir?
Xin Ran wajahnya serius, “Istri, aku akan menuangkan lebih banyak bir untuk San Di ini, membalaskan dendammu!”
...Satu jam kemudian, beberapa botol Lafite di meja sudah kosong, sang boss bersandar santai di sofa, menyilangkan kaki, menatap sinis Xin Ran yang sudah limbung.
“Dunia... yang kejam ini...” Xin Ran mengucapkan kalimat terakhirnya, lalu terjatuh ke belakang di sofa, tak sadarkan diri.
Tian Xin antara ingin tertawa dan marah, orang yang toleransi alkoholnya paling rendah berani menantang Fu Hei San?
