Bab 371 Tidak Ada yang Tidak Bisa Dilakukan Fu Hei San
“Istri, tunggu aku pulih dulu, setelah sadar akan ku lawan dia di dunia persilatan...” Xin Ran bergumam.
“Mengandalkanmu, lebih baik aku sendiri yang cepat—Lan Xin, maukah kamu dan suamimu menyanyikan duet untuk kami?” Begitu Tian Xin mengusulkan, Xin Ran yang sudah mabuk berat langsung hidup kembali seketika.
Bahkan Fei Fei dan Mo, sama-sama menatap Boss Lei dengan penuh harap, secara serempak mengeluarkan ponsel, diam-diam mengaktifkan mode rekaman...
Jika Lei Fuhei menyanyikan lagu-lagu aneh yang dipilih Lan Xin ini, alangkah menakjubkan dan mengharukannya!
Kalau direkam, mungkin bisa jadi bahan tertawaan selama bertahun-tahun.
"San Di, nyanyikan satu lagu!"
"Tunjukkan suara emasmu yang tak terkalahkan!"
"Benar, kalau tidak nyanyi berarti tidak sayang sama Lan Xin kami!"
Lei Tingyu berpura-pura tidak mendengar provokasi mereka, tapi melihat Lan Xin menatapnya dengan mata berkaca-kaca. Meski tak berbicara, bisa dirasakan harapan besar yang memancar dari dirinya.
"Kalian terlalu banyak waktu luang." Boss tetap bersikap acuh tak acuh.
Semua menghela napas kecewa, tapi tidak terlalu terkejut dengan penolakan bos.
"Sudah tahu bakal petir tanpa hujan. Berteman bertahun-tahun tapi tak pernah sekalipun dengar dia menyanyi." Xin Ran menutup mata dan merebahkan diri di sofa, biarkan dia larut dalam mimpinya~
"Sebenarnya, bayi juga bilang ingin mendengar ayah dan ibunya bernyanyi bersama."
Tangan putih mungilnya menempel di perut, kepalanya tertunduk pura-pura mengalah.
"Tapi tidak apa-apa. Nanti saat dia lahir, akan kukatakan bahwa ayahnya bukan tidak sayang, hanya cintanya pada kami belum sepedas wasabi! Tenang suamiku, aku perempuan penurut seperti ini pasti takkan menyimpan dendam!"
Kalimat terakhir Lan Xin justru semakin memperjelas upaya penyangkalannya.
“Byur, dengar maksudnya, kalau San Di hari ini tidak menuruti keinginannya, nanti harus tidur di sofa.” Mo Lao Er memeluk istrinya, berkata dengan nada menikmati kekonyolannya.
“Menurut kalian, apakah aku tipe orang yang akan berkompromi hanya karena sedikit ancaman?”
Suara boss penuh wibawa.
Semua orang menahan tawa, “Um... Bukan sih——”
Bohong! Sambil bicara begitu malah mendekati mesin pemutar lagu, kau benar-benar pria “berprinsip”.
Melihat Lei Tingyu memilih lagu, mereka serempak membunyikan peluit.
“Lihatlah, pria janganlah menikah! Setelah San Di menikah, dia sampai merosot begini!” Mo Lao Er berseru penuh penyesalan, langsung dijewer telinganya oleh Fei Fei.
“Jika kau anggap pernikahan tidak baik, kita bisa bercerai!”
“Maaf sayangku...”
“Aku yakin lagu yang dipilih San Di pasti yang sangat romantis dan tempo lambat.” Itu lebih sesuai dengan karakter Bing Shan.
“Haha, jangan coba halangi! Aku akan rekam dari awal sampai akhir. Pertama kali San Di menyanyi, mungkin Bing Shan fals! Aku akan upload video fals-nya ke grup alumni, biar semua cewek yang dulu naksir dia tercengang!”
Xin Ran langsung sadar dari mabuk. Semua orang mengacungkan ponsel, bersiap mengabadikan momen bersejarah ini.
Saat melodi mulai mengalun, mulut mereka semua membentuk huruf O. Apa-apaan ini San Di? Kok bisa...
Genit terpendam?
Begitu musik dimulai, termasuk Lan Xin, semua terpaku beku.
Karena lagu yang dipilih boss ini sama sekali tidak cocok dengan karakter dinginnya yang biasa!
Dia memilih lagu berbahasa Inggris dengan melodi yang sangat ceria.
Marry you, lagu cinta duet klasik antara pria dan wanita, gaya ceria seperti ini, Lei Tingyu berani memilihnya?
"Genit terpendam, genit terpendam tulen!" Penilaian objektif Mo Lao Er.
Lei Tingyu memegang mikrofon dan menyodorkannya ke Lan Xin.
"Kamu yang mau nyanyi, jangan sampai salah!"
Lan Xin terkejut sejenak, dia tidak menyangka boss akan memilih lagu ini.
"Lihatlah si otoriter San Di ini, bahkan tidak berdiskusi dengan Lan Xin. Dari mana dia tahu Lan Xin bisa menyanyikannya?" Fei Fei kecewa tidak mendengar versi "Telur Ayam Kampung" ala boss.
"Kapan terakhir kali San Di melakukan hal tanpa persiapan? Kalau dia berani pilih, pasti Lan Xin bisa." Komentar Mo yang tepat sasaran.
Alasan Lan Xin terkejut adalah karena belakangan ini dia sering mendengarkan lagu ini.
Lagu duet Inggris lawas yang dijuluki sebagai musik pernikahan terbaik ini langsung memikat hatinya saat didengar di film, akhir-akhir ini sering diputar di rumah.
Tapi sepertinya dia tidak menyukai irama semeriah ini. Setiap kali Lan Xin memutarnya, dia pasti menggendong komputernya dan kabur.
"Lihat apa? Akan mulai." Dia melototi Lan Xin yang buru-buru bersiap.
Semua orang mengira Lei Tingyu tidak bisa menyanyi. Pria yang tak pernah bernyanyi, apalagi dengan sifat sesek seperti ini, mana mungkin bisa menguasai lagu semeriah ini?
Tapi saat boss membuka suara, semua terdiam.
Ini benar-benar...
Lan Xin merasa jantungnya hampir melompat keluar, suaranya terlalu indah!
Suara pria yang agak rendah, saat bernyanyi membawa daya tarik magnetis yang halus, sebuah getaran yang menembus jiwa, sedangkan lirik ceria dan penuh perasaan, ia nyanyikan tanpa terasa janggal.
Saat ia menyanyikan "dont say no no no no no () just say yeah yeah yeah yeah yeah ()", orang lain di ruang VIP serentak menelan ludah.
Di benaknya, tanpa sadar muncul bayangan San Di yang panik mengajukan lamaran.
Jika tidak mempertimbangkan karakter Lei Tingyu, hanya merasakan nyanyiannya, benar-benar memberi kesan ingin menikah secara ekstrem.
Kerja sama Lan Xin dengan Lei Tingyu bisa disebut tak bercacat.
Suaranya memang sudah lincah, menyanyi pun tidak fals, hanya lagu favoritnya aneh-aneh. Tapi lagu pilihan Lei Tingyu ini ternyata cocok sekali dinyanyikannya.
Sepanjang duet mereka, penonton merasa diberi 'makanan anjing' yang manis sampai membuat tenggorokan seret. Dua pria yang menanti bos dipermalukan diam-diam menyentuhkan gelas.
Dalam diam meneguk anggur kecil yang terpicu oleh Lei Tingyu.
Si licik nomor tiga, masih adakah yang tidak bisa kau lakukan?!
Yang disebut jodoh dari langit, mungkin mengacu pada Lei Tingyu dan Lan Xin. Mo teringat cerita klasik yang beredar di kalangan atas Kota B.
Legenda tentang San Di dan istrinya yang menari hingga membuat semua terpana.
"Ke depannya, jangan pernah tampil satu frame dengan kedua orang ini. Melihat mereka saja sudah bikin kesal." Mo mengangkat gelas anggurnya.
"Lan Xin saya yang begitu luar biasa harusnya berpasangan dengan pria seperti Lei Tingyu. Dulu di sekolah sudah banyak yang mengejarnya." Fei Fei memandang dengan mata penuh bintang.
Selama ini mengira Lan Xin adalah wanita yang sangat menarik. Saat pertama kali berinteraksi, terlihat seperti wanita tanpa kedalaman. Tapi semakin dekat, semakin terlihat betapa luas pengetahuannya.
Musik, catur, kaligrafi, lukisan - hampir semua dikuasai, tapi masih mempertahankan hati polos seperti anak kecil. Benar-benar pasangan sempurna untuk Lei Tingyu yang serba bisa.
Boss yang sudah selesai bernyanyi tidak melewatkan kata kunci paling penting yang diucapkan Fei Fei.
Banyak yang mengejarnya, hmm.
Sebanyak apapun, wanita miliknya akan tetap menjadi miliknya. Orang luar boleh menginginkan, paling hanya bisa memandang.
