BAB 374 Bagaimana bisa begini?
"Hal semacam ini setelah dilihat, hanya membuat terkejut sekejap, lalu segera mencapai ketenangan hati."
"Orang lain mengirim barang seperti ini, bukankah tujuannya agar aku dan Lei Tingyu timbul kesalahpahaman? Jika aku cemburu dan sedih, bahkan bertengkar dengan Tuan muda karena hal ini, bukankah itu justru membuat si jahat senang?"
Foto lawas seperti ini yang dikirim secara anonim saat ini, bahkan orang yang berpikir dengan lutut pun tahu pasti tujuannya tidak baik.
"Telepon Tuan muda untuk menyelidiki asal-usulnya. Kalian sekarang sudah memiliki bisnis besar, pasti banyak yang iri."
Bibi Chen mengusulkan.
Lan Xin mengangguk, dia juga berpikir demikian.
"Kupikir, Tuan muda pasti sangat senang kamu mempercayainya."
Kemajuan hubungan antara Tuan muda dan Nyonya muda sangat jelas, berbeda jauh dengan masa awal pernikahan mereka. Bibi Chen sangat gembira menyaksikannya.
"Seorang pria yang tidak takut mati untukku, jika aku masih meragukannya, lalu aku ini jadi apa?"
Lan Xin berkata dengan penuh keyakinan.
Lei Tingyu menahan peluru untuknya. Dia berani mencintainya, dan dia berani membalas cinta itu dengan setara.
Berdiri dan bersiap mendekati telepon rumah. Tapi baru saja berdiri, Lan Xin langsung merasa pusing.
"Aku kenapa ya? Dua hari ini selalu merasa perut tidak nyaman..." gumam Lan Xin dengan bingung.
Bibi Chen sedang hendak menahannya, tiba-tiba matanya yang tajam melihat noda merah di tempat duduk Lan Xin tadi.
Dia berdecak kaget.
“Tidak baik, Nyonya muda keluar darah!”
Lei Tingyu menerima telepon dari rumah keluarga Lei saat sedang berunding dengan eksekutif Lei Group yang baru kembali dari luar negeri.
Mendengar Lan Xin tiba-tiba tidak enak badan, Lei Tingyu hampir terbang menuju rumah sakit.
Lan Xin sekarang sudah tidak terlalu menderita, berbaring di ranjang dengan sekumpulan dokter mengerumuninya.
Melihat Lei Tingyu yang terlalu disiplin masuk, Lan Xin memberinya senyum manis.
Sebelum sempat ditanya, lebih dulu bicara.
“Aku rasa sudah tidak ada masalah. Sudah kularang Bibi Chen memberitahumu, tapi tetap juga dia bicara.”
Menurutnya ini hanya hal sepele, cukup diberi obat penenang kandungan saja.
“Bagaimana perasaanmu sekarang?”
Lei Tingyu pertama-tama bertanya pada Lan Xin.
Lan Xin menggelengkan kepala, “Perut hanya sesekali sakit sedikit, tidak apa-apa.”
Di trimester awal kehamilannya, menjaga kandungan jauh lebih sulit dari ini.
Lei Tingyu teringat hari mereka karaoke dulu, Lan Xin juga pernah mengalami ketidaknyamanan seperti ini.
Seharusnya dari dulu datang ke sini, tidak perlu mendengarkan permintaannya yang menunda sampai sekarang.
Lei Tingyu mengobrol sebentar dengan Lan Xin sampai dia tertidur, baru kemudian berbalik memberi kode mata pada sekelompok dokter yang mengerumuni.
Mereka pun berbaris keluar.
“Bagaimana ini bisa terjadi?” Lei Tingyu bertanya dengan wajah masam.
“Kami sudah melakukan pemeriksaan detail pada Nyonya Lei. Hasil lab belum keluar, tapi dari pemeriksaan awal, kondisi janin masih stabil. Hanya tekanan darah Nyonya Lei agak tinggi.”
“Periksa dengan sedetail itu! Jangan sampai ada kelalaian sedikit pun!”
“Ya!”
Setelah dokter pergi, Lei Tingyu sedang bersiap memasuki ruang pasien untuk menemani Lan Xin, tiba-tiba Bibi Chen memanggilnya dari belakang.
"Tuan muda, ada hal yang perlu kusampaikan!"
"Bibi Chen, tubuh Lan Xin selalu sehat-sehat saja, bagaimana bisa tiba-tiba mengalami pendarahan?"
"Menurutku, mungkin ada hubungannya dengan foto-foto yang diterima Nyonya muda. Sebelum kejadian ini, ada yang mengirimkan ini kepada Nyonya muda."
Bibi Chen mengeluarkan foto. Setelah melihatnya, amarah menyala-nyala terpancar dari mata Lei Tingyu.
Ia berjalan ke tempat sepi sambil memegang ponsel, menelepon orang itu.
"Xiao Mingge, sebenarnya kamu main apa ini?"
"Kan kau yang menyuruhku bekerja sama."
"Aku hanya menyuruhmu mengambil kepercayaan beberapa anggota keluarga kami yang bodoh itu. Apa aku pernah menyuruhmu mengirim foto konyol seperti ini?"
Jika Lan Xin sampai terluka sedikit pun karena kesalahpahaman akan foto-foto ini, dia tidak akan ragu untuk menyiksa Xiao Mingge si orang jenius itu seribu kali dengan pedang!
Sebelumnya Lei Tingyu pernah menelepon untuk menyusun strategi lanjutan, telepon itu ditujukan kepada Xiao Mingge.
Foto-foto kali ini, sejak awal Lei Tingyu sudah tahu hanya Xiao Mingge yang memilikinya, makanya dia menanyakan situasi sebenarnya.
"Bukannya kau yang bilang harus bekerja sama?" kata Xiao Mingge dengan malas.
"Seperti inikah caramu bekerja sama?" Suara boss mulai terdengar mengandung bau mesiu.
"Kalau tidak begini, bagaimana mereka bisa percaya? Lagipula kan kau akan menjelaskan ke Lan Xin. Hatinya besar, tidak akan ada masalah."
“Xiao Mingge memberikan foto-foto ini, sedikit banyak juga ada unsur permainan iseng.”
“Lei Tingyu telah menguasai Lan Xin. Meski dia sadar tak bisa merebutnya, tapi membuat mereka bertengkar dan sedikit mengganggu Lei Tingyu yang selalu lancar itu, juga memberikan kepuasan.”
“Lagipula, insiden Xiao Mingmei dari awal memang hanya sandiwara. Asalkan Lei Tingyu menjelaskan detail pada Lan Xin, secara alami tak akan ada masalah.”
“Nanti, ajak Lan Xin bekerja sama dengan Lei Tingyu untuk memainkan drama mengajari kelompok cacat otak keluarga kami. Sang ibu hamil senang menonton, peran numpang datangnya juga bisa bermain puas.”
“Lan Xin sekarang di rumah sakit.”
“Apa? Kenapa dia?”
“Berkat fotomu!”
“Tidak mungkin! Wanita tangguh yang bisa menggendong 'mayatmu' sejauh itu, cuma terstimulus foto langsung dirawat?” Xiao Mingge terkejut.
“Jika ada apa-apa dengannya, bersiaplah untuk mempersembahkan kepalamu sebagai permintaan maaf!”
Lei Tingyu menutup telepon dan langsung menuju ruang pasien.
Lan Xin masih tertidur. Lei Tingyu menatap wajah tidurnya dengan alis berkerut.
“Sebenarnya pingsannya Nyonya Muda, secara ketat tidak sepenuhnya karena foto-foto itu.” Bibi Chen di samping menjelaskan secara jujur.
“Saat itu dia masih ingin meneleponmu untuk memastikan hal ini...”
Saat Bibi Chen menceritakan kejadian tersebut secara utuh pada Lei Tingyu, kerutan di dahinya semakin dalam.
“Aku akan menangani hal ini.”
"Tuan muda, Anda dan Nyonya muda sudah melewati begitu banyak badai besar, kesalahpahaman apa yang tidak bisa dijelaskan? Asalkan Anda menceritakan semua kejadian secara jujur kepada Nyonya muda, pasti dia akan berada di pihak Anda. Sudah sekian lama Nyonya muda bersama Anda, bukankah Anda tahu betul bagaimana karakternya?"
Bibi Chen sangat menyukai Lan Xin, semua perkataannya selalu membela Lan Xin.
Lei Tingyu mengangguk, "Saya mengerti. Tentang hal ini, saya sudah punya rencana."
Ponselnya berdering. Setelah mengatakan semua yang perlu dikatakan, Bibi Chen dengan tenang masuk ke ruang pasien untuk menemani Lan Xin.
"Ya, ini Lei Tingyu. Apa?!"
Lei Tingyu mengangkat telepon, wajahnya berubah pucat.
"Anda yakin?"
"Ya, pasti." Jawab pihak lawan dengan tegas.
Ponsel Lei Tingyu terjatuh ke lantai, hancur berantakan!
Lan Xin tidur sebentar dan merasa kondisi spiritualnya membaik, perutnya juga tidak terlalu sakit lagi.
Saat bangun, ruang pasien sepi. Bibi Chen dan Lei Tingyu tidak tahu kemana perginya.
Dia duduk sambil melihat jam, heran mengapa baru tidur sejam lebih, semua orang tiba-tiba menghilang?
"Nyonya muda, Anda sudah bangun."
Bibi Chen masuk sambil membawa wadah makanan takeaway, bergumam kesal.
"Sebenarnya Tuan muda ini sedang apa? Sudah saya minta untuk menunggui, tapi bilang tidak punya waktu."
