Bab 391 Jika Cinta Tidak Sedalam Ini Akan Mudah Diselesaikan
Melihat kondisinya, keluarga Jin berada dalam dilema.
“Andai cintamu dengan Lei Tingyu tidak sedalam ini.” Shishi berkata dengan perasaan, memicu resonansi.
Memang, Lei Tingyu tidak menginginkan anak karena terlalu mencintai Lan Xin.
Lan Xin ingin mempertahankan bayi ini juga karena terlalu mencintai Lei Tingyu.
Sungguh sulit menentukan siapa yang benar, karena pemikiran keduanya masuk akal.
“Bercinta mati-matian sendirian tidak menarik. Berdua lebih seru. Seumur hidupku hanya akan bergantung pada Lei Tingyu, dia takkan bisa melepasku.”
Justru karena cintanya yang terlalu dalam pada Lei Tingyu, saat mendengar dirinya sakit malah tidak terlalu sedih, karena ini membuktikan keyakinannya bahwa Lei Tingyu benar.
Selama dia masih mencintainya, bahkan tumor pun tidak ditakutinya!
“Meski kamu bisa membujuk kami, Lei Tingyu, bisakah kamu membujuknya?”
"Jin Tian melihat waktu, tinggal satu jam lagi menantu laki-laki akan menyerang."
"Pasti tidak mungkin membujuk, dia itu sangat tegas. Kalian kan tahu. Jika aku ikut dia pulang, mungkin dia akan mengikatku dan meletakkanku di meja operasi."
Lan Xin terlalu paham Lei Tingyu.
Setiap keputusan yang sudah diambil pria itu, pasti tidak akan diubah.
Meski tahu keinginannya menjaga bayi karena cinta, dia tetap punya puluhan juta cara untuk menyingkirkan anak dalam kandungannya.
"Tapi ipar akan segera datang, Kak. Bisakah kau berkomunikasi dengannya?"
Shishi mengusulkan masalah seperti ini harus dirundingkan matang oleh kedua pihak suami-istri. Jika pendapat kakak dan ipar berbeda, siapa yang harus didengar?
"Suamimu itu makhluk yang paling berkuasa di langit dan bumi. Mana mungkin berunding denganku? Sehingga——"
Lan Xin tiba-tiba menyibak selimut, turun dari ranjang, langsung berlutut di depan Jin Tian dan Feng Ting. Tangannya masih menggenggam pedang kecil itu.
"Kau kenapa? Cepat bangkit!" Feng Ting mencoba menahan Lan Xin yang bergeming di tempat.
"Ayah, Ibu, aku benar-benar tidak punya tempat lain lagi. Hanya kalian yang bisa menolongku. Tolong biarkan aku menjaga anak ini!"
"Ini..." Jin Tian terlihat dilema.
Lan Xin segera mengarahkan bilah pisau ke lehernya sendiri.
"Jika kalian tidak setuju, aku bisa menyayat leher kapan saja. Jika bahkan anak dari pria yang kucintai pun tak bisa kujaga, untuk apa hidup? Pantaskah aku menerima kebaikannya?"
Feng Ting panik dan marah, "Nak, bicara baik-baik dong! Baru saja mau menyakiti diri sendiri, kau... kau benar-benar membuatku khawatir!"
"Di masa sulit butuh strategi luar biasa. Untuk mempertahankan anak, aku rela melakukan apa saja. Ayah Ibu, semua yang kukatakan benar. Aku sangat menghargai nyawa, lebih ingin hidup dari siapapun! Sekarang aku hanya ingin mencoba merawat bayi. Aku bersedia diperiksa kapan saja. Jika benar-benar tak terkontrol, baru dihentikan!"
Lan Xin masih menggenggam pedang, tak mau melepaskannya.
"Jika kalian memaksa ku meninggalkan penyesalan seumur hidup, membuatku menyerah tanpa mencoba sama sekali, di masa depan aku pasti akan sangat sedih. Mungkin depresi, mungkin suatu hari benar-benar mengambil pedang... Byur menusuk diri sendiri sampai usus berserakan di lantai..."
"Huek!" Shishi merasa mual karena perkataan menjijikkan Lan Xin. Mu Feng segera menepuk-nepuk punggungnya.
"Lan Lan, kenapa kau bisa segaduh ini?" Mu Feng menghela napas. "Pertimbangkanlah perasaan perempuan hamil di rumah ini!"
"Ya, aku memang perempuan gaduh. Semua ini akibat Lei Tingyu yang memanjakanku. Jika kalian punya dendam atau kecewa, tunggu dia datang lalu semua itu harus dituntut pertanggungjawaban padanya."
Dengan muka tebal, Lan Xin mengalihkan tanggung jawab ke Lei Tingyu.
"Sudah, jangan gaduh lagi. Cepat bangkit." Jin Tian juga tak punya cara menghadapi Lan Xin.
Sungguh, gadis ini telah dimanjakan Lei Tingyu sampai semenamena! Selain Lei Tingyu, tak ada yang bisa mengendalikannya!
“Meskipun begitu, kami bisa membantumu, tapi tak ada yang bisa membujuk Lei Tingyu!” Jin Tian berkata pada Lan Xin.
Lan Xin menundukkan mata, "Kalau begitu, janganlah membujuknya."
"Apa yang ingin kamu lakukan?"
"Bertindak dulu baru melapor! Jika dia tak mengizinkanku tinggal, aku akan bersembunyi sampai kandunganku 5 bulan. Saat itu, meski dia ingin menggugurkannya pun sudah terlambat. Keguguran di usia kandungan sebesar itu lebih berbahaya bagi tubuh, bukan?"
Lan Xin sudah lama merencanakan cara ini.
Keluarga Jin saling pandang, membayangkan sifat licik Lei Tingyu yang tak terduga. Semua orang merasa gentar.
"Kamu bisa sembunyi di mana? Jika Lei Tingyu tak menemukanmu, mungkin dia akan melakukan hal-hal ekstrem."
Lan Xin mengusap wajahnya sendiri, "Di tubuhku dia memasang sistem pelacak. Ke mana pun aku pergi, dia akan tahu."
Memasang pelacak di tubuh orang? Sungguh keinginan menguasai yang mengerikan!
Jin Tian mengerutkan kening, "Jika begitu, kamu tak bisa bersembunyi. Lagipula, tindakan mempertahankan kandungan secara paksa ini, benar-benar tak perlu didiskusikan dengannya?"
Sekarang mereka mulai merasa kasihan pada menantu itu. Memiliki istri seperti ini benar-benar menyebalkan.
"Dia berani membuat perceraian palsu untuk membuatku kesal, bahkan sampai dua kali! Kapan dia pernah berunding denganku? Dia selalu menggunakan dalih cinta atau pendidikan untuk menekanku. Sekarang saatnya dia merasakan bagaimana rasanya ditekan!"
Mengingat Lei Tingyu yang kembali mengancamnya untuk menggugurkan bayi dengan alasan perceraian palsu, hati Lan Xin masih terasa perih.
“Jika saja tidak terlalu mempercayainya, kalau benar-benar percaya, pasti hatiku akan hancur berkeping-keping.”
“Kamu bisa sembunyi sampai mana? Lagipula, kalau Lei Tingyu tidak bisa menemukanmu, apakah dia akan menekan keluarga kita? Aku bukan takut padanya, hanya merasa, hubungan kalian berdua masih ada. Kalau keluarga Jin dan grup Lei saling membunuh, bukankah itu justru menguntungkan perusahaan lain?”
Analisis Jin Tian tidak sepenuhnya salah.
Lei Tingyu itu hanya punya Lan Xin di hatinya. Kalau Lan Xin menghilang, mungkin dia benar-benar akan menekan grup Jin dan memaksa Jin Tian menyerahkan Lan Xin.
Tapi hubungan mereka berdua sangat baik. Lan Xin juga bilang hanya akan bersembunyi beberapa bulan, lalu akan kembali ke sisi Lei Tingyu.
Kalau selama ini mereka saling membunuh dengan kerugian mencapai ratusan juta, itu terlalu tidak sepadan.
Lan Xin sudah memperhitungkan hal ini sejak awal. Dia tertawa pendek.
“Kali ini, ada 'gagang' yang jatuh ke tanganku. Dia tidak berani menyentuh perusahaan keluarga kita.”
Keluarga Jin memandangi barang yang dibawa kabur Lan Xin, sama-sama tak tahu harus berkata apa.
“Rupanya sejak awal kabur, kamu sudah merencanakan Lei Tingyu?” Feng Ting sangat kasian pada menantunya.
“Tentu! Hidup bahagia harus direncanakan dengan matang! Sekarang dia jadi pengecut karena urusanku, aku tidak boleh mundur. Kalau tidak, kalau benar-benar mengikuti rencananya, hidupku memang akan nyaman, tapi bagaimana dengan dia?”
Lei Tingyu memikirkan dirinya, dia juga akan memikirkan Lei Tingyu.
Kalau anak itu benar-benar hilang, rasa bersalah ini akan tertanam selamanya di hatinya.
Dia tidak tega melihatnya menyiksa diri seumur hidup. Begitu pula Lan Xin, tidak tega membiarkan Lei Tingyu memikul belenggu mental yang berat.
"Cinta, mungkinkah bukan hal yang timbal balik?"
