Bab 398 Hah, bakpao kok jadi dua?
"Sekarang pemeriksaan USG terakhir. Harus melihat apakah tumor membesar, sekalian memeriksa perkembangan kantung kehamilan."
Perkataan dokter membuat semua orang tegang.
Ini pemeriksaan paling penting.
Tangan Lan Xin dingin karena gugup. Dia menutup mata, menunggu hasil pemeriksaan dengan perasaan tak berdaya.
“Jika tumor terus membesar, dia tidak bisa mengambil risiko untuk terus bersikap semaunya sendiri, hanya bisa berdoa dalam hati agar Tuhan tidak terlalu kejam padanya.”
“Hasil ini... ada masalah.” Dokter menatap gambar pada USG, terkejut bukan main.
Hasil ini sama sekali berbeda dengan yang mereka perkirakan sebelum datang ke sini!
Jin Tian, Lan Xin, dan pria bertubuh tinggi itu semuanya merasakan dadanya terasa sesak.
Apakah ada masalah dengan bayinya? Ataukah tumor mengalami perubahan yang memaksa harus dilakukan keguguran?
“Apakah bayi saya bermasalah? Dokter, tolong periksa dengan seksama!”
Lan Xin menggenggam erat tangan dokter, memohon dengan putus asa. Usaha kerasnya selama ini, bahkan pengorbanannya meninggalkan pria yang dicintai, semua demi melahirkan anaknya dengan selamat.
Apakah keinginan sederhana ini pun harus direnggut dengan kejam oleh Tuhan?
“Tidak, Nona Besar tenanglah. Bayinya baik-baik saja, tumor juga tidak membesar. Sebenarnya, saya merasa tumor ini justru tampak menyusut.”
“Ah?”
Ekspresi gembira sekaligus muncul di wajah semua orang. Tumor menyusut – ini pasti kabar terbaik!
Pria tinggi itu tiba-tiba meraih kerah jas dokter, masih terusik dengan pernyataan "ada masalah" tadi.
“Jelaskan! Masalah pada hasil pemeriksaan yang kau sebutkan tadi – baik atau buruk untuknya!”
Suara ini terdengar agak familiar.
Tapi saat ini semua perhatian tertuju pada perut Lan Xin, tak ada waktu untuk memikirkan mengapa suara pria ini terasa familiar.
"Lei, uh, Tuan ini, bagi Nona Besar, masalah ini jelas hal bagus. Tumor tidak membesar, malah menyusut. Ini menunjukkan kondisi fisik Nona Besar sangat baik. Jika terus menyusut, persalinan aman pasti tidak masalah. Situasi terbaik adalah dalam beberapa bulan akan diserap sendiri."
Pria tinggi itu melepaskan dokter, jelas lebih rileks.
Jin Tian juga menyeka keringat ketakutan di keningnya, "Itu bagus sekali."
Lan Xin menepuk perutnya sambil bergurau.
"Sepertinya sambal pedas Lao Gan Ma merek Lei Tingyu ini sangat manjur! Banyak sekali barang yang dimakan, tidak makan gratis!"
"Um, kalau begitu nanti aku ambilkan lebih banyak. Video penyedap nasi merek Lei Tingyu, kayaknya kakak masih bisa makan." Shishi bercanda.
"Tidak boleh! Kalau makan lagi, akan berubah jadi kucing babi!" Pria tinggi itu langsung memotong percakapan mereka tanpa ragu.
Meski makan banyak itu bagus, tapi apakah nutrisi Lan Xin yang makan sebanyak ini tidak berlebihan?
"Nada bicaramu kok membuatku merasa pernah mendengar di mana ya?" Lan Xin merasa istilah 'kucing babi' ini terdengar aneh tapi familiar.
Suaminya dulu juga suka sekali memanggilnya seperti itu.
"Karena hasil pemeriksaan tidak ada masalah, dokter-dokter boleh pulang duluan." Jin Tian berkata pada para dokter.
Tapi dokter yang memimpin tiba-tiba mengucapkan kalimat yang membuat semua orang terkejut.
"Meski tumor Nona Besar tidak masalah, tapi anak dalam kandungannya... ada sedikit perubahan..."
“Baru saja semua orang menarik napas lega, tapi perkataan dokter membuat semua orang kembali menegangkan hati.”
“Ada masalah dengan anaknya?”
Dokter mengulangi sekali lagi.
“Meski kondisi tumor ginekologi relatif optimis, yang bermasalah adalah kantung kehamilan Nona Besar.”
“Apa! Ada masalah dengan anakku!” Lan Xin langsung tegang.
“Cepat lakukan aborsi!” Pria tinggi itu tak sengaja menunjukkan emosinya.
“Berdasarkan apa kau mau menggugurkan anakku!” Lan Xin akhirnya menyadari makhluk aneh ini, melototi pria itu dengan tatapan tajam.
“Apa pun yang membahayakanmu harus dihilangkan!”
“Hah, kau ini, tidak hanya suaramu mirip suamiku, cara bicaramu juga persis seperti suamiku?”
Lan Xin ingin mengamati dokter ini lebih detail, tapi pria itu menutupi wajahnya dengan rapat dan memakai kacamata tebal yang menghalangi penglihatan.
“Pokoknya, semua yang ingin menggugurkan bayiku adalah penjahat!” Lan Xin melindungi perutnya dengan tangan.
“Semua yang membahayakanmu tak boleh dibiarkan!” Suara pria tinggi itu semakin dingin.
“Anakku bukan 'barang', kaulah yang pantas disebut 'barang' – tunggu, anakku juga bukan bukan-barang, ah, apa yang kukatakan ini!”
Lan Xin terjerat dalam permainan kata, akhirnya menuding pria tinggi itu dengan murka.
“Kau, kau adalah barang jahat!”
Berani-beraninya melarangnya mempertahankan bayi, bukankah ini jelas antagonis sejati?
Lan Xin segera memamerkan sikap manjanya pada Jin Tian.
"Ayah, bagaimana bisa kau membiarkan makhluk jahat ini masuk? Lihat dia, suaranya mirip suamiku, tinggi badannya juga seperti suamiku. Ini sangat tidak sial! Yang lebih buruk, dia bahkan berani bilang bayiku tak boleh dipertahankan!"
"Ini tim medis kelas tertinggi. Setiap orang di sini adalah elit."
Jin Tian juga tak mengerti, pria yang langsung bertengkar dengan putrinya ini masuk tanpa melakukan satupun pemeriksaan medis pada Lan Xin.
Satu-satunya kontribusinya hanyalah bertengkar mulut dengan Lan Xin...
Lan Xin menyilangkan tangan di pinggangnya seperti teko teh, jari telunjuknya menuding pria berkacamata tinggi itu.
"Lupakan soal kau yang mirip bos besar berwajah dingin di rumahku. Bahkan jika dia sendiri datang sekarang, berdiri di ruangan ini, tetap takkan bisa memaksaku menggugurkan bayi ini!"
Sungguh angkuh, sungguh sombong!
"Benarkah..." gumam pria tinggi itu melalui sela gigi.
Bagus. Melihat sikap arogannya ini, jelas terlihat dia hidup nyaman belakangan ini!
Dia sudah nyaris gila mencari-carinya, segala cara sudah dicoba. Akhirnya terpaksa menyusup masuk dengan menyamar sebagai tim medis.
Semua hal memalukan ini sudah dilakukannya untuknya.
Tapi dasar anak kecil ini, berani membicarakan dirinya seperti itu di belakang!
Melihat Lan Xin dan pria tak jelas asal-usul ini saling berhadapan bagai pedang terhunus, dokter yang tadi menyebut masalah kantung kehamilan Lan Xin buru-buru menyeka keringat mencoba melerai.
"Kalian berdua tenang dulu. Masalah yang kubicarakan bukan jenis yang buruk."
"Lalu, mungkinkah ini hal bagus?"
"Lan Xin menoleh bertanya pada dokter, sambil tak lupa mengacungkan jari tengah diam-diam ke pria tinggi itu."
"Pria itu mengabaikan tantangannya, tetap fokus memperhatikan dokter."
"Jelaskan dengan jelas, sebenarnya ada masalah apa dengannya?!"
"Kantung kehamilan Nyonya mengalami perubahan, dari kantung tunggal menjadi... kantung kembar."
"Semua orang mengernyitkan mata, apa maksudnya ini?"
"Apa artinya kantung kembar?" tanya Lan Xin.
"Pria yang bertengkar dengannya menoleh, melototi, 'Artinya anak kembar, bodoh!'"
