"Bab 399: Habis, akan dituntut pertanggungjawaban nanti!"
"Ah, anak kembar? Tak apa, asalkan anaknya sehat—tunggu, apa katamu?!"
"Lan Xin akhirnya tersadar, Jin Tian juga terlihat kaget."
"Kembar? Tapi sejak tes kehamilan sampai sekarang, putriku selalu menunjukkan satu janin, kok bisa...?"
"Ini terlalu fantastis!"
"Pemeriksaan sebelumnya dilakukan saat usia kandungan masih muda. Kemungkinan pembelahan menjadi kantung kembar memang ada. Baru di usia kandungan sekarang bisa terlihat jelas, Nona telah berhasil membelah."
"Ah, anak kembar..."
"Semua orang tercengang sekaligus gembira, kejutan ini sungguh luar biasa."
"Lan Xin sampai menangis bahagia."
"Sambil mengusap perutnya, ia bergumam sendiri."
"Suamiku, kau memang hebat, langsung meriam ganda..."
Dokter-dokter semua tidak nyaman melihat ke arah lain, tapi juga diam-diam mengingat informasi penting.
CEO Lei Group, sangat sakti...
Pria tinggi itu mulutnya berkedut lagi, hal seperti ini, lebih baik tutup pintu dan senang sendiri, buat apa diumbar.
Baiklah, sebenarnya sekarang, dia juga agak senang, sekaligus sedikit khawatir.
"Kembar, apakah akan berpengaruh pada tubuhnya?" Yang diprihatinkan pria itu sekarang tetap kondisi fisik Lan Xin.
"Dari kondisi fisik Nona Besar saat ini, tidak akan ada masalah, perkembangan ukuran kantung kehamilan juga bagus, dia makan banyak mungkin karena tubuh merasa membutuhkan, pertahankan mood bahagia, mungkin tumor akan diserap tubuh."
Ini kabar yang sangat baik, Lan Xin langsung senang bukan main memikirkan dua bayi.
"Jika anak semakin besar, apakah akan membebani tubuh? Haruskah digugurkan sekarang?"
Perkataan pria tinggi belum selesai, Lan Xin akhirnya meledak, menyambar tulang paha ayam dan menghantarnya dengan kencang, pria itu nyaris tidak menghindar, hampir kena tembakan kepala.
"Aku peringatkan, berani lagi menyuruhku menggugurkan anak, kucakar kau sampai mati!"
"Tunggu saja! Nanti hutang baru lama kita hitung bersama!" Mendengar ini, Jin Shishi dan Jin Tian saling tatap.
Orang ini, mungkinkah...
Ya ampun!
Ini masalah besar!
Melihat Lan Xin yang masih belum sadar telah di ambang malapetaka, ayah-anak keluarga Jin diam-diam mundur dua langkah.
“Ayah, saat kabur nanti, kau harus membawa aku ya, aku masih hamil lho.” Shishi sangat ketakutan, kalau nanti orang itu mengamuk, jangan sampai kena imbas ke dirinya.
“Dasar nak! Kau tidak peduli kakakmu! Kabur juga harus bawa kakakmu!” Jin Tian juga menyeka keringat dingin.
Habis, sekarang tertangkap basah lengkap dengan barang bukti!
“Ayah, kau tidak waras! Dia tega menindak kakakku? Tapi, dia pasti tega menindak kita!”
“Benar juga... Nanti aku buka pintu, kita kabur bersama!”
Kecepatan harus tinggi, gerakan harus seperti raja!
Melarikan diri hanya dua kata, ayah-anak Keluarga Jin, hanya bisa menunjukkan dengan operasi!
Ayah dan anak itu sudah mulai berbisik-bisik, meneliti masalah kabur.
Tapi Lan Xin sekarang tidak sempat mendengar, apa sebenarnya yang mereka bicarakan.
Seluruh perhatiannya tertuju pada penjahat yang terus membahas aborsi ini!
Sementara penjahat itu sekarang juga menunggu jawaban dokter, di balik lensa, bola matanya memancarkan cahaya tajam.
“Dari laporan saat ini, tidak perlu Nona Besar digugurkan. Sebenarnya, terlihat dua kantung kehamilan, hormon juga akan berubah, mungkin bermanfaat untuk tumor ginekologi. Kalau gegabah menggugurkan justru tidak baik, boleh terus observasi beberapa bulan dulu.”
Sekarang di ruangan ini, selain Lan Xin, seluruhnya termasuk ayah-anak Keluarga Jin, sudah tahu status orang misterius ini.
Jadi saat dia terus bertanya tak henti, haruskan menggugurkan kandungan untuk melindungi Lan Xin, hanya Lan Xin seorang yang merasa marah.
"Orang lain semua merasa, pertanyaan yang diajukan itu begitu merasa berhak, secara legitim!"
Lan Xin mendengar dokter berkata dirinya mengandung bayi kembar, dan tidak perlu menggugurkan kandungan, rasanya ingin sok gaya sampai terbang ke langit.
"Hei, si Kacamata! Kau dengar tidak? Aku tidak perlu aborsi, aku, dan anak-anakku, akan baik-baik saja!"
Dua kata "Si Kacamata" itu diucapkannya dengan lancar sekali.
Keluarga Jin, ayah dan anak itu, serentak mundur ke tepi pintu, bersiap-siap untuk segera kabur.
Sayangnya, "Si Kacamata" saat ini tidak punya waktu untuk memperhatikan panggilan Lan Xin, melanjutkan bertanya tak henti pada dokter.
"Apakah kondisinya sekarang bisa menerima situasi penuh adrenalin?"
Misalnya, menunjukkan identitas aslinya, apakah akan membuatnya ketakutan.
Jika bukan karena khawatir reaksinya yang berlebihan akan membahayakan janin, mengapa harus menyamar?
"Kondisi fisik Nona Besar cukup baik, pada dasarnya bisa diperlakukan sama seperti orang biasa." Dokter menjawab secara jujur.
Tapi merasakan amarah yang tak tersembunyikan dari pria itu, lalu melihat Lan Xin yang semakin jauh di jalan menuju kematian, dokter berpikir sejenak, lalu menambahkan prinsip kemanusiaan.
"Meski kondisi fisik Nona Besar cukup baik, tumor di perutnya juga akan membaik karena dua kantung janin, tapi hal-hal brutal tetap tidak boleh dilakukan pada ibu hamil."
Contohnya memukul pantat ibu hamil atau kekerasan domestik, semuanya tidak baik!
Bahkan Jin Tian pun harus maju, membela putri hamilnya yang tidak tahu menahu dan akan dihukum, berkata beberapa patah kata.
"Itu, siapa sih, Xin Xin sedang hamil, sebaiknya dikritik dan dididik saja, jangan main tangan..."
Tatapan tajam pria itu menyapu Jin Tian, "Kamu ini komplotan yang menyembunyikan istri orang, berani-beraninya buka mulut!"
Maka, Jin Tian yang ketakutan membawa Shishi, mundur diam-diam.
Sekalian, membawa serta para dokter.
Di dalam ruangan hanya tersisa pria yang menyamar, serta Lan Xin yang masih tak menyadari ajalnya.
"Lihatlah dirimu, berpakaian seperti dokter tapi tak punya keahlian profesional! Kukira kau hebat, ternyata kondisi tubuhku masih kau tanyakan ke dokter utama!"
Lan Xin merasa familiar dengan pria ini, bicaranya tak lagi kaku.
"Perempuan ini, berani kabur sembarangan tanpa mempedulikan kondisi tubuhnya sendiri!"
Hampir setiap kata pria itu dikeluarkan lewat sela gigi.
Andai bukan karena kandungannya, pasti kupukul pantatnya dengan keras dan kejam!
"Hah, sok gaya apa sih? Tatapanmu dingin dan arogan, kau pikir diri ini Lei Tingyu? Hahaha, jangan ngaco! Kau cuma dokter berkacamata. Lei Tingyu pun datang, es beku di tubuhnya takkan membuatku takut!"
Usai berkata, Lan Xin menyilangkan tangan di pinggang dengan puas. Melihat dokter berkacamata terpana, ia malah membuat ekspresi hantu.
“Yang ingin membuatku menyerahkan anak ini, semua adalah sampah! Nyonya tua akan bertempur sampai akhir dengan kalian! Lihat apa? Hanya karena pakai kacamata, merasa hebat?”
“Karena kamu tidak mau aku pakai kacamata, akan kulepaskan kacamataku.”
