Bab 402 Pertama Kali Melihat Sumpah yang Menyertakan Orang Lain
Lei Tingyu diam.
Memang, jika dia tidak tahu mungkin lebih mudah, sekarang dia sudah tahu, jika janin digugurkan, pasti akan menyalahkan diri dan sedih.
“Aku seharusnya menghajar semua anggota Keluarga Jin yang lidah panjang itu!”
Jika bukan karena mereka bocorin rahasia, Lan Xin sekarang mungkin masih sebatas menduga, bukan merasa benar sendiri seperti ini.
“Yang lidah panjang itu adalah ayah mertua, ibu mertua, dan ipar perempuanmu!”
Lan Xin melotot, “Mau menghajar siapa?!”
Jangan lupa, suaminya masih menyimpan satu lembar perjanjian perceraian yang sudah ditandatangani tapi belum dikirim.
Boss mengatupkan mulutnya rapat-rapat, tidak menyuarakan pendapat.
“Mereka semua menyayangiku, hanya cara mengekspresikan cinta yang berbeda. Keluargaku menghormati keputusanku, sedangkan kamu...”
Dia ingin berkata: “Kamu paranoid dan terlalu Hati-hati!”
Tapi melihat tatapan dingin boss, seketika berubah menjadi: “Kamu lebih mencintaiku!”
Boss mendengus, menerima pujian berlebihan darinya.
Tapi segera dia teringat masalah prinsip: Sekarang bukan waktunya bicara cinta, tapi tentang anak!
Lan Xin sangat ahli mengalihkan topik. Setelah mengganggu amarah boss, dia segera berubah licik.
“Bahkan sebelum tahu ini kembar, aku sudah enggan menggugurkan. Sekarang terbukti ada dua janin. Jika kau paksa aku aborsi, berarti kau membuatku menanggung penderitaan ganda. Kau tidak mencintaiku!”
“Kau mengubah konsep seenaknya, cari masalah!”
“Ya! Aku memang cari masalah. Siapa yang membiarkanku jadi begini? Wanita yang kau manja ini, kau harus bertanggung jawab!”
Hanya dia yang bisa menyampaikan kelakuan tidak masuk akal dengan keyakinan sebesar ini.
“Kau sekarang, sedang mengajukan kondi padaku?” Boss meski nada bicara dingin, tapi bahkan dia sendiri tahu.
Dinginnya dia, bagi sang wanita hanyalah macan kertas belaka, mana mungkin dia takut padanya.
“Bukan mengajukan kondi, hanya berkomunikasi denganmu, suami. Aku sangat mencintaimu, kau juga sangat mencintaiku, bisakah kita berdua dengan tenang membahas masalah bayi ini?”
“Tidak ada yang perlu dibicarakan!” Begitu menyangkut masalah kesehatannya, bagi Lei Tingyu sama sekali tak ada ruang untuk berunding matang.
“Aku tahu kau khawatir kehilanganku. Kau juga tahu, aku sangat ingin mempertahankan dua anak ini. Bagaimana kalau kita saling mengalah?”
“Maksudmu?”
“Izinkan aku membawa bayi ini dulu, kita observasi selama beberapa bulan. Jika dokter bilang tubuhku sudah tidak cocok untuk mengandung, aku pasti tidak akan membangkang keinginanmu. Aku bisa terima operasi.”
Melihat ekspresinya mulai melunak, Lan Xin melanjutkan serangan.
“Tadi kau juga dengar dokter bilang, kondisi tubuhku sekarang malah tidak cocok untuk keguguran. Dengan membawa bayi ini, siapa tahu telur kembar kita yang diberi efek spesial ini, begitu lahir bisa membawa keberuntungan untuk ibu, bahkan menyerap tumor sebagai nutrisi. Bukan tidak mungkin lho!”
Dari sudut pandang medis, penyerapan sebagai nutrisi itu omong kosong. Tapi menggunakan kekuatan bayi kembar untuk mengecilkan tumor Lan Xin hingga menghilang, memang ada probabilitas tertentu.
"Bukankah kamu takut saya nekat, jadi menipu saya bilang kamu jatuh cinta pada perempuan lain? Sebenarnya suami, jangan lagi bicara begitu, kata-katamu itu lebih menyakitkan di hati saya daripada tumor."
Sambil berkata, air mata sebesar kacang jatuh berderai, boss paling takut lihat dia menangis, sekali menangis hati langsung hancur, mengusap air matanya.
"Itu cuma bohongan, urusan Xiao Mingmei akan saya ceritakan nanti, tapi kamu harus bersumpah, sama sekali tidak boleh tertawa."
"Um, saya tidak akan menertawakanmu—Suami, maksudmu, apakah saya boleh menyimpan bayi ini?" Dia akhirnya tersadar, boss sepertinya mulai melunak!
Lan Xin menengadah gembira, dengan air mata yang belum dihapus masih menggenang, menatapnya penuh harap.
Lei Tingyu dengan tak berdaya mengusap air matanya, sekalian mencubit hidung mungilnya.
"Kamu ini pakai bujukan emosi dan logika, pake ancaman kata-kata dokter, sampai naik ke tingkat cinta-tidak-cinta, mana mungkin saya tidak setuju?"
Lan Xin mendengar Lei Tingyu setuju menyimpan bayi, langsung membuat gestur kemenangan.
"Jangan senang dulu, kita harus sepakat dulu, ini cuma izin sementara untuk menyimpan janin, harus rutin diperiksa, jika tubuh ada kelainan apapun, wajib—"
Satu per satu dia menyebutkan syarat kepada Lan Xin.
Lan Xin memotongnya.
"Saya tahu, jika dokter bilang saya tidak cocok lanjut hamil, saya akan aborsi. Suami, meski sangat ingin punya anak, saya tidak akan semaunya sendiri sampai mempertaruhkan nyawa."
"Sekarang mendengar perkataannya, cukup pengertian."
Tapi mengingat kucing jahat ini berani kabur membawa bola, mencuri dan mengganti dokumen, membuat perjanjian perceraian untuk mengancamnya, boss sulit melupakan Lan Xin.
"Bilang tidak mengambil risiko? Kali ini kau membawa anak, melakukan perjalanan jauh, bahkan duduk di mobil Xiao Mingge sambil lari mempertaruhkan nyawa. Bukankah ini membahayakan makhluk hidup? Lebih sialnya, berani melompat dari lantai tiga?"
Kucing jahat ini, selama periode ini sudah melakukan semua kejahatan, sulit dilukiskan dengan kata-kata!
"Semua yang kulakukan punya peluang sukses 90%. Lihat, sekarang aku baik-baik saja, tidak apa-apa, bahkan berhasil membelah telur kuning ganda!"
Telur kuning ganda, kabar gembira yang membahagiakan ini cukup membuat Lan Xin senang selama berbulan-bulan.
"Kalau sudah terjadi masalah, semuanya akan terlambat."
Lei Tingyu sampai sekarang tidak berani membayangkan, jika dalam proses ini dia mengalami sedikit saja luka, bencana pemusnahan seperti apa yang akan menimpanya.
"Aku sama sekali tidak mau ada masalah. Takdirku sangat baik, punya suami setampan raja yang menyayangi, mencintai, dan memanjakanku, orang tua yang baik, adik yang menggemaskan, kandungan dengan kembar yang didambakan banyak orang. Aku wanita paling beruntung di Dunia!"
Lan Xin benar-benar bersyukur. Justru karena mengalami terlalu banyak keajaiban, dia menjadi serakah mengharapkan keajaiban ini terus mengalir, sampai ke bayi-bayinya.
"Jika bukan karena tumor kecil di perutnya, dia memang wanita yang paling beruntung di Dunia, tapi hanya kurang sedikit saja. Sebatang duri ini tertancap di hati boss, bagaikan sebuah bom yang bisa meledak kapan saja."
"Tahukah kamu, keputusanmu kali ini membawa kekhawatiran seperti apa bagiku, Jin Lanxin? Apakah aku telah ditanami racun sihir olehmu, mengapa setiap gerak-gerikmu bisa memberi pengaruh sebesar ini padaku?"
Ia seakan menghela nafas pasrah pada dirinya sendiri.
Bijaksana seumur hidup, tapi akhirnya tumbang oleh perempuan ini.
"Kamu padaku juga sama. Mari kita jalani bersama, Lei Tingyu! Aku bersumpah padamu, entah kamu bisa memahami tindakanku melarikan diri dengan anak kali ini atau tidak, tapi sungguh aku mencintaimu. Aku Jin Lanxin bersumpah, seumur hidup yang paling kucintai adalahmu. Kamu juga harus paling mencintaiku! Siapa di antara kita yang berkhianat duluan, dialah yang pertama dikubur!"
Boss tertawa geram melihat kelakuan nakalnya.
"Kau bersumpah ya urusi sumpahmu sendiri! Ngapain libatkan aku?"
Perempuan itu terkikik dua kali, "Sekalian saja kusumpahkan bagianmu, biar tak usah kau ulangi lagi, capek deh!"
Lei Tingyu pertama kali menyaksikan di Dunia ini ada perempuan yang 'tanpa malu' sampai membawa-bawa orang lain saat bersumpah.
