Bab 415 boss kembali mendapatkan jurus pamungkas baru
Setelah gerakan pertama, pola gerakan kedua bayi semakin intens.
Tendangan dan pukulan, seharusnya bayi 4 bulan belum memiliki kekuatan kaki sekuat ini, tapi mereka memang istimewa!
Seringkali tanpa alasan, langsung menghentakkan kaki!
Jika boss ada di rumah, frekuensi gerakan mereka semakin tinggi, seolah sangat menyukai suara Ayah.
Natal semakin dekat, Lan Xin dan boss sama-sama tegang.
Karena pada Malam Natal, Lan Xin harus menjalani pemeriksaan kehamilan krusial.
Seluruh perkebunan dipasangi karpet merah, selain persiapan Natal juga secara samar berharap membawa keberuntungan untuk Lan Xin.
Sebelum berangkat pagi, Lan Xin memeluk pilar ukiran kuno di rumah, tak mau melepas sama sekali.
“Jangan ngambek, sudah waktunya sesuai kesepakatan!” boss memerintahkannya.
Hari ini khusus menyisihkan waktu seharian untuk menemaninya menghadapi pemeriksaan.
Lan Xin mengalami fobia, tidak mau melepaskan pegangannya sama sekali.
“Aku tidak mau pergi! Kalau tiba-tiba diperiksa dan kondisi penyakit memburuk——”
“Dilarang bicara!” boss menempelkan tangan sebagai penghalang di bibirnya.
Kata-kata semacam ini mutlak dilarang di rumah.
Hasil buruk itu takkan ada yang sanggup menanggung.
“Aku tidak peduli, aku tidak mau diperiksa! Aku bisa makan minum tidur dengan baik, untuk apa diperiksa? Yang tadinya tidak sakit malah jadi dibilang sakit!”
Dia sudah merasakan gerakan janin, merasakan keberadaan bayinya.
Jika hari ini tiba-tiba ketahuan kondisi penyakit memburuk, bagaimana dengan dua telur kuningnya!
Jangan sampai bayi diangkat, ini sekarang sudah seperti nyawanya sendiri.
“Tidak akan ada masalah, hanya diperiksa dokter sebentar, tidak akan menyita banyak waktu.” boss menariknya, tapi dia tidak bergerak.
Akhirnya, langsung digendong!
Para pelayan sudah terbiasa melihat pasangan tuan rumah yang hubungannya super mesra. Pelukan putri saat terjadi perselisihan seperti ini, sekaligus memamerkan kekuatan lengan Sang Marquis, sudah bukan hal aneh.
Membukakan pintu untuk boss, boss membawa Lan Xin yang menghentak-hentakkan tangan kaki keluar rumah.
“Lei Tingyu! Lepaskan aku! Aku tidak mau pergi! Jangan kau paksa!”
“Diam!” boss kesal dengan gerakannya, menepuk pantat kecilnya perlahan, membuat Lan Xin semakin meronta.
“Bayi, tendang!” boss mengeluarkan jurus pamungkas.
Begitu perintahnya keluar, dua janin dalam perut Lan Xin serentak menghentak.
Lan Xin merasakan sakit dan diam beberapa detik, boss langsung memaksanya masuk mobil, mengikat sabuk pengaman, naik mobil, Maju!
“Margaku Lei! Masih punya muka tidak! Kau berani bersatu dengan anakku, bersama-sama menginjak-injakku! Kalian bertiga marga Lei, tidak ada satu pun orang baik...”
Lan Xin merasa sangat teraniaya.
Boss berani menghasut dua bayi dalam perut untuk menghentakkannya bersama!
“Sudah calon ibu, kok masih kekanak-kanakan! Bayi menghentakmu juga karena kau kurang berani, memeriksa apa yang menyeramkan!”
Boss memberi isyarat pada sopir untuk menjalankan mobil, meletakkan kepala Lan Xin di bahunya, memeluknya sambil menepuk-nepuk lembut.
“Tidak ada yang menyeramkan, hanya perlu pemeriksaan sederhana.”
Pemeriksaan kali ini sangat menentukan.
Jika tumor tidak terus membesar, bayi Lan Xin bisa dipertahankan. Sudah 4 bulan, bertahan 3 bulan lagi. Meski ada perubahan, bayi bisa dilahirkan prematur tanpa masalah.
Makanya bukan hanya Lan Xin yang tegang, ketenangan boss sekarang juga hanya pura-pura kuat.
“Sayang, aku takut sekali. Jika terdeteksi masalah, jangan sampai melepaskan bayi.” Lan Xin mencengkeram tangannya, jari-jari membeku.
“Mana mungkin ada masalah, pasti baik-baik saja.”
Boss saat ini justru berpikir: jika ada masalah, segera dioperasi. Bayi sudah bisa bergerak, sebagai ayah tentu senang. Tapi jika harus menukar nyawa Lan Xin, sama sekali tidak mau.
Dengan perasaan cemas, Boss mendampingi Lan Xin menjalani pemeriksaan menyeluruh.
Meskipun rumah sakit bersalin swasta puncak dunia ini didesain sangat hangat.
boss khawatir Lan Xin tegang, bahkan secara khusus meminta orang menyiapkan banyak boneka kecil berbulu yang terlihat semakin menggemaskan, udara juga dipenuhi aroma bunga yang bermanfaat untuk ibu hamil.
Tapi ini tidak menghentikan ketegangan Lan Xin yang menyebar, bagai menghadapi hukuman mati, dengan tegas ia berbaring di panggung, menunggu hasil pemeriksaan dengan sikap pasrah.
boss berdiri di sampingnya, alis tebalnya berkerut kencang.
Dokter mulai mengoleskan bahan dingin di perut Lan Xin, menggunakan probe menyapu perutnya bolak-balik.
"Tumor..."
Begitu dokter mengucapkan dua kata ini, Lan Xin dan Lei Tingyu serentak menahan nafas. Lan Xin mengulurkan tangan gemetar agar Lei Tingyu menggenggamnya, tangannya dingin, sementara tangan perempuan itu bergetar halus.
"Meski tidak mengecil, tapi stabil, terlihat tidak bermasalah. Dengan kondisi ini, setidaknya bisa bertahan sampai 7 bulan, bahkan mungkin sampai Nyonya melahirkan dengan selamat tanpa masalah."
Begitu ahli selesai berbicara, tekanan pada Lan Xin langsung berkurang. Pandangannya berkunang-kunang, hampir pingsan - sebaik ini?
Keberuntungan datang terlalu mendadak!
Ini berarti ia bisa berhasil melahirkan bayi-bayinya!
"Benar-benar tidak ada masalah?" boss bertanya lagi untuk berjaga-jaga.
Dokter tersenyum ramah.
"Tidak ada masalah, kondisi tubuh Nyonya sangat baik."
Lan Xin merasa ini hadiah Natal terbaik yang pernah diterimanya.
"Tapi, Yang Mulia Marquis, kedua anak Anda sepertinya..."
Dokter memindahkan pandangan kembali ke layar, membuat hati boss dan Lan Xin kembali melayang.
Jangan-jangan anak-anaknya bermasalah?
“Sepertinya bagaimana？”boss bertanya tak henti, dia merasakan Lan Xin hampir menangis.
“Mereka berdua sedang bertarung, hahaha, di USG terlihat sangat jelas!”
Apa...?!
Dokter membuat kejutan yang membuat Lei Tingyu dan Lan Xin tegang setengah mati, hampir mengira apakah ada masalah dengan bayi dalam kandungan.
Ternyata, dia malah mengatakan bahwa bayi hanya...
“Bertarung？！”boss mengira salah dengar.
“Benar, Yang Mulia Marquis, lihatlah layar.” Dokter memutar layar untuk diperlihatkan ke boss.
“Panjang badan mereka sekarang meski hanya 9cm lebih sedikit, tapi lihatlah yang satu ini sudah menarik-narik tali pusar, sementara yang lebih kecil ini tidak mau ditarik lalu menendang! Lihatlah, tendangan bertubi-tubi ini!”
Memang, dua janin kecil dalam perut Lan Xin tidak patuh.
Boss menyaksikan langsung bayi-bayi yang bertarung, Lan Xin juga ingin melihat tapi dokter menunjukkannya, dia hanya melihat dua gumpalan berwajah gelap...
“Mengapa baru 9cm? Bukankah seharusnya lebih besar？”boss mengawasi ketat layar yang menampilkan darah dagingnya.
Perasaan yang begitu ajaib.
“Nyonya Marquis mengandung kembar, jadi agak lebih kecil. Tapi indikator ini masih termasuk bagus, selamat Yang Mulia! Hanya saja gender bayi belum bisa terlihat, kedua anak ini terlalu nakal - satu menjepit kaki, satu lagi menutupi dengan tangan...”
“Gender tidak penting.” Bagi Lei Tingyu, selama Lan Xin baik-baik dan bayi sehat, itu sudah kabar terbaik.
"Dia berbohong, Sang Marquis ini, dia lebih mementingkan perempuan daripada laki-laki!" Lan Xin membongkar boss.
"Haha, Sang Marquis benar-benar humoris, gelar bangsawan Anda masih membutuhkan anak laki-laki untuk diwarisi, Nyonya juga memiliki kembar identik, gendernya sama, jika semuanya perempuan..."
"Gelar bangsawan, berikan kepada siapa pun yang Anda mau."
Boss berkata dengan kejam.
Sebenarnya, dia hanya sangat menginginkan seorang putri, itu saja.
