Bab 431 Jika Anda Baik-Baik Saja, Langit Akan Kelabu
“Kecerdasan anak San Di aku akui, tapi kalau kemampuan emosionalnya mewarisi San Di, menurut kalian mereka masih bisa mendekati anak kita?”
“Apa masalah kemampuan emosional San Di? Lihatlah bagaimana dia memperlakukan Lan Xin sekarang!”
Sekarang Fei Fei dan Tian Xin paling iri pada Lan Xin, merasa seperti diagung-agungkan di telapak tangan bos.
“San Di mengejar perempuan dari usia 9 tahun sampai sekarang, itu pun cuma satu orang! Aku mati ketawa! Butuh bertahun-tahun baru bisa mengikatnya dengan anak, pantas dia pamer di lingkaran pertemanan, emang segitu saja kemampuannya.”
Mo sekarang bicara dengan nada iri, semua karena efek domino dari di-blacklist bos di lingkaran pertemanan.
Xin Ran juga mengangguk mati-matian.
“Iya, belum pernah lihat CEO yang otoriter sengsara begini. Lebih dari sepuluh tahun cuma suka satu perempuan, lihatlah kesombongan San Di itu!”
Kedua pria itu sedang asik menghina sahabat, tiba-tiba merasakan kekuatan membunuh dari belakang.
Menoleh, masing-masing melihat pasangan mereka berdiri dengan aura licik-likik.
“Kalian berdua yang pernah menyukai banyak orang dan mencelakakan banyak perempuan, merasa itu hal yang patut dibanggakan?”
“Benar! Diri sendiri saja sudah jadi mentimun hitam, masih berani mengejek San Di, malam ini tidur di sofa saja!”
“Betul! Mo Lao Er, kau juga minggir ke ruang belajar, introspeksi kemerosotanmu selama bertahun-tahun itu!”
Diteriaki dua perempuan, kedua bersaudara itu saling tatap dengan wajah memelas.
Lei Tingyu si bencana ini, meski terpisah 10.000 li, masih bisa memaksakan makanan anjing itu ke mulut Nyonya mereka.
Maka, meletuslah pertempuran etika keluarga!
Mo mengelus perut Fei Fei.
“Putraku, masa depan tergantung usahamu, dekati putra si bencana Lei, balas dendam untuk Ayah!”
“Aku khawatir putra kalian berdua akan dicuri jadi menantu laki-laki oleh putri San Di, sementara putri kalian akan digoda habis oleh putra San Di...”
“Istriku, kenapa kau bicara hal menyeramkan begitu? Cepat meludah tiga kali, biar tidak jadi kenyataan!”
Saat para sahabat sibuk membayangkan gen unggul keluarga boss, sang pemilik gen unggul itu di belahan dunia lain sedang menemani Lan Xin menghadiri pernikahan Lei Zhizhi.
Lei Zhizhi akhirnya mewujudkan impiannya menikahi kakak kelas kedua berambut pirang. Di hari itu, senyumnya bersinar seperti bunga.
Sementara Lan Xin dalam hati diam-diam menyalakan lilin untuknya: Jika kau bahagia, aku akan mendung. Amin.
“Waktu berlalu cepat. Sekilas saja, Lei Zhizhi sudah menikah sebulan.”
Lan Xin menusuk blewah dengan tusuk gigi, lalu memasukkannya ke mulut dan mengunyah.
"Sepertinya belum lama, bukankah dia langsung menikah setelah kencan buta? Sekarang sudah menikah seminggu, entah bagaimana keadaannya." Bibi Chen menghidangkan buah-buahan, sementara Lan Xin menguap lebar.
"Aku ingin makan semangka, juga kepiting."
"Tuan muda bilang, pemeriksaan kehamilan lusa. Asal tidak ada masalah prinsip, setelah lewat 6 bulan, Anda boleh makan itu semua."
Bibi Chen hendak menambahkan, pagi tadi dia mendengar Tuan muda sedang menelepon. Katanya memesan kepiting harta Kanada yang akan dikirim via udara, mungkin ingin menunggu Nyonya muda selesai pemeriksaan baru disajikan.
"Haha, aku akan menikmati hidangan mewah! Hal bagus!"
Sudah 6 bulan hamil. Si boss ini selalu membesar-besarkan hal sepele, tak terhitung jumlahnya.
Berbagai makanan yang berpengaruh pada tubuh di trimester awal dilarang keras. Tapi Lan Xin memang doyan makan, semakin dilarang justru semakin ingin. Akhirnya berhasil mencapai masa ini, larangan akan dicabut.
"Ngomong-ngomong Nyonya, tadi dari kediaman Adipati menelepon. Lei Zhizhi ingin mengundang Anda minum teh sore besok, apakah akan ditolak mentah-mentah?"
"Hah, Shishi juga bertanya apakah aku mau ikut. Katanya dia juga diundang."
Rupanya Lei Zhizhi ini sengaja mengundang secara massal.
"Jadi Anda mau pergi? Kalau iya, sekarang akan saya ajukan permohonan 10 bodyguard pendamping."
Lan Xin tertawa dibuatnya.
"Ngapain berlebihan, bawa paha ayam saja ke sana, sudah cukup memberi Lei Zhizhi trauma psikologis yang besar, apalagi di rumah Adipati, dia juga tidak berani berbuat sesuatu padaku."
Boss baru saja menerima audiensi Ratu beberapa hari lalu, katanya juga secara khusus menanyakan apakah ingin tetap berkembang di tanah air, bahkan ingin memberikan gelar bangsawan yang lebih tinggi pada boss.
Ditolak dengan tegas oleh boss.
Setelah melahirkan harus pulang ke negara asal, Lan Xin yang tumbuh besar di dalam negeri, lebih menyukai lingkungan domestik.
Ratu cukup menyesal, tapi konon jika anak boss lahir dan ada anak laki-laki, pasti akan diberi gelar bangsawan.
Paling tidak harus menyisakan satu materi genetika unggul keluarga kami, karena jika anak boss bisa dipertahankan satu saja, bagi perekonomian negara ini akan memberi manfaat tak terhingga.
Hal seperti ini tentu tidak bisa disembunyikan dari keluarga Adipati.
Terhadap figur sekuat boss, wajar jika mereka berusaha menarik, pasti tidak akan membiarkan Lan Xin yang sedang hamil mengalami masalah di wilayah kekuasaan mereka.
"Paha Ayam, besok ikut Nyonya Muda keluar, siapa pun yang berani mengganggu nyonya kita, gigit gaunnya, seperti waktu itu, mengerti?"
Bibi Chen berpesan pada paha ayam yang sedang berbaring di kaki Lan Xin. Paha Ayam menggonggong sebagai tanda mengerti.
Memelihara anjing pintar memang nyaman.
Malam hari boss pulang, Lan Xin menceritakan urusan Lei Zhizhi pada boss. Boss mengerutkan alis.
"Jangan pergi."
"Kenapa tidak boleh?"
"Lei Zhizhi kemungkinan sering dipukul akhir-akhir ini, hatinya mungkin sudah terdistorsi. Sifatnya yang enggan introspeksi pasti akan melampiaskan amarahnya padamu."
"Aduh, kaki berkedut." Lan Xin mengusap kakinya sambil duduk dengan susah payah.
Boss menyisihkan satu tangannya, menggosok perlahan. Mengasuh kembar memang relatif melelahkan, kedutan dan sejenisnya sering terjadi.
"Setelah melahirkan kali ini, jangan beranak lagi." Melihat kerja keras Lan Xin mengasuh anak, menurutnya sekali saja cukup.
"Tapi, kalau dalam kandungan kedua-duanya bayi laki-laki, bukankah impianmu memiliki putri akan gagal?" Lan Xin mengira dia akan terus beranak sampai mendapat anak perempuan.
"Laki-laki atau perempuan, tak ada bedanya." Asalkan kamu selamat, itu yang utama.
Kondisi penyakit Lan Xin tidak memburuk selama beberapa bulan terakhir, sudah memasuki bulan ke-6. Pemeriksaan kehamilan dua hari lagi sangat krusial.
Jika tumor tidak memburuk, berarti sudah memasuki tahap aman.
Meski berbagai tanda menunjukkan Lan Xin kemungkinan besar akan selamat sampai melahirkan, namun melihat kembali kesulitan dan bahaya yang dia hadapi beberapa bulan ini...
Boss sudah memutuskan, baik laki-laki maupun perempuan, dia tidak boleh melahirkan lagi. Cukup sekali ini saja.
"Dengan begini aku jadi sangat bimbang. Kalau melahirkan dua putra, kamu akan kecewa kan? Tapi kalau dua putri, Ratu mungkin akan sangat kecewa?"
Jika tak ada yang mewarisi gelar bangsawan, boss hanya akan mengajaknya liburan beberapa bulan dalam setahun. Pusat perkembangan perekonomian juga tidak akan ditempatkan di sini.
Sudah terbukti, bayi dalam kandungan Lan Xin adalah kembar identik, artinya gender mereka akan sama.
"Apa pun itu, tinggal 2 hari lagi jadwal pemeriksaan kehamilan. Kamu tetap di rumah saja, jangan keluar-keluar." Boss bahkan bisa memprediksi ini hanya dengan lututnya.
Perempuan jahat seperti Lei Zhizhi takkan mengundang Lan Xin tanpa alasan.
Pasti ada tujuan tertentu.
