Bab 441 Tahun Demi Tahun Selalu Bertemu
"Kamu tidak perlu membeli hadiah semahal ini untukku." Lan Xin menatap boneka di kapal pesiar, semakin dilihat semakin disukai.
Ingin memotret, tapi sadar matanya sudah kabur oleh haru.
Semuanya air mata kebahagiaan.
"Bagiku, ini bukan masalah."
Lan Xin mengerti, boss bukan mengumbar omong besar. Dia memang punya kekuatan finansial untuk melakukan hal seperti ini, mungkin setetes air di samudera. Tapi ketulusan hatinya benar-benar mengharukan.
"Maksudku, kita sudah jadi suami-istri. Asal kamu baik padaku saja, tidak perlu menghabiskan banyak uang di beberapa hal." Dia bersama dia karena mencintainya sebagai pribadi.
"Xin Xin." Lei Tingyu menatap cakrawala laut, wajah matahari sudah tiga perempat tenggelam di bawah garis laut.
Permukaan laut saat ini begitu tenang.
"Um?"
"Uang, bagiku hanyalah tumpukan angka tanpa arti. Tapi jika angka ini bisa membuatmu bahagia, maka angka itu punya makna."
Lan Xin merasa hatinya hampir mencair oleh makhluk ini.
"Meski, dia jarang mengucapkan kata manis, tapi setiap kalimat yang terlontar adalah jenis yang bisa membuat orang mati karena manis."
"Tapi, aku tidak peduli berapa banyak angka yang kamu miliki. Selama kamu di sampingku, aku sudah sangat bahagia." Matanya hampir berubah menjadi dua keran air tanpa katup, air mata terus mengalir deras.
Dia mengulurkan tangan, membantu mengusap air matanya.
"Aku peduli. Seperti yang kau katakan, aku pria bidang sains yang tidak pandai mengekspresikan perasaan. Tapi aku yakin, di dunia ini, semua yang diucapkan mulut tidak sebanding dengan tindakan nyata."
Mengucapkan sepuluh ribu kali "Aku mencintaimu", lalu apa?
Tidak sebanding dengan satu tindakan nyata yang membuktikannya.
"Lei Tingyu, kamu salah. Bukan kamu tidak bisa mengekspresikan perasaan, justru kamu terlalu pandai! Aku... aku, Wu wu wu!"
Lan Xin sudah tidak bisa melanjutkan bicara. Puluhan juta perasaan di hatinya tidak bisa diungkapkan bahkan sepersepuluh ribu-nya.
Lei Tingyu memeluknya sambil dengan lembut menepuk-nepuk punggungnya.
"Aku melarangmu menangis."
"Kalau aku bahagia, juga tidak boleh menangis?" Lan Xin berkata sambil terisak.
"Di dekatku, kamu hanya boleh tersenyum."
Lan Xin menghentikan tangisannya lalu menunjukkan senyuman tercantik untuknya.
Ini hadiah paling spesial yang pernah diterimanya.
"Mari, aku akan menunjukkan kapalmu." Boss menggandeng tangannya menuju hadiah hari pernikahan yang menjadi miliknya.
Dari kejauhan tidak terasa besar, tapi saat didekati baru bisa merasakan kemegahan kapal pesiar pribadi ini.
"Dengan gaya desain Nordik, elegan namun tetap fashionable, lambung kapal yang dibuat imut, memberi kesan persis seperti Lan Xin."
"Lincah namun berkelas, bangsawan tapi tidak norak."
Lan Xin terkagum, "Bagaimana boss bisa memilih hadiah secantik ini? Benar-benar luar biasa cantiknya!"
Dia tak tahu, awalnya boss melihat kapal yang lebih besar. Tapi saat membaca deskripsi kapal ini, seketika bayangan senyuman Lan Xin muncul di kepalanya, semakin yakin inilah yang layak untuknya.
Tepat seperti dugaannya, dia sangat menyukainya.
"Setiap hari pernikahan tahun depan, kita rayakan di sini. Aku akan ubah boneka lambung kapal sesuai perubahan wajah kita tiap tahun, menjadi saksi korosi waktu sampai kita beruban. Meski sudah jadi kakek-nenek, kita tetap bersama."
Lan Xin membayangkan penampilan mereka puluhan tahun kemudian, hatinya dipenuhi keharuan.
Andai suatu hari, pria beruban itu menggandeng wanita tua yang sama, berjalan di tepi pantai, duduk di kapal pesiar saksi momen indah, memandang matahari terbenam sambil mengenang masa cinta seumur hidup - alangkah indahnya.
Tapi frekuensi pola pikir pria dan perempuan takkan pernah sejalan.
Apalagi boss berlatar belakang teknik yang selalu pragmatis.
Dia mengerutkan kening.
"Apa keluarga kita sampai serba kekurangan, perlu pakai kapal kecil puluhan tahun?" Ini tantangan terhadap kemampuannya mencari untung?
"Hal semacam ini, paling beberapa tahun harus diganti tahu!"
"Hai, aku sedang terharu, jangan hancurkan suasana tahu!" Lan Xin menggaris hitam, boss makhluk ini benar-benar jago merusak pemandangan.
"Mau naik kapal? Aku akan tunjukkan bagian dalamnya?"
Lan Xin mengangguk mati-matian.
Rupanya menjadi istri Sultan itu seperti ini... Mantap!
Fasilitas hiburan di Kapal Xin Xin sangat lengkap. Lan Xin yang mengikuti Lei Tingyu naik, tidak hanya melihat kamar tidur setara hotel bintang lima dan restoran.
Tapi juga bioskop mini, ruang hiburan, ruang kartu, bar, bahkan di geladak ada lapangan golf mini 9 lubang!
Ini benar-benar kemewahan yang berlebihan...
Boss membawanya berkeliling sambil berkata dengan sedikit kepuasan:
"Daya gerak diesel-listrik bersatu, pada malam hari bisa mengandalkan baterai lithium polimer untuk berlayar, di malam hari tidak terdengar suara mesin."
"Ya ampun, observatorium kaca transparan ini, bagaimana kamu membuatnya?" Perhatian Lan Xin jelas berbeda dengannya.
"Kamar utama setelah perawatan peredam suara khusus, hanya memiliki kebisingan di bawah 40 desibel." Ini adalah fitur paling membanggakan boss.
Tapi perempuan Humaniora sama sekali tidak mengerti aliran teknologi ini.
Menunjuk suatu bagian di geladak sambil berteriak kagum. "Kamar mandi matahari yang keren! Hah, di sana bahkan ada lapangan golf mini 9 lubang?"
Berkesan boss ini benar-benar ajaib, membuat kapal pesiar seperti Bahtera Nuh.
Lan Xin merasa, jika suatu hari dunia tenggelam oleh air, dia dan boss bisa menghabiskan sisa hidup dengan nyaman di kapal ini.
"..."boss yang penuh semangat teknologi, semua tercurah pada Lan Xin yang hanya melihat permukaan dan mewakili perempuan-perempuan dangkal.
"Yang ini, jika melihat dekorasi internal tanpa mempertimbangkan ukuran, bahkan lebih hebat dari 10 kapal pesiar pribadi dunia yang pernah kulihat di majalah!"
Lan Xin yang dangkal hanya memikirkan hal ini.
Boss menggelengkan kepala, "Orang kaya sejati tidak akan memamerkan kapal pesiar pribadi. Daftar peringkat yang kau lihat itu hanya hal-hal di permukaan, dangkal."
Lan Xin mengusap matanya yang sakit karena silau kapal pesiar megah dan berkilauan.
"Apakah sekarang aku bisa masuk daftar wanita kaya dunia?"
Boss mengangguk, "Jika aset tetap dijumlahkan secara sembarangan, seharusnya tidak masalah."
Lan Xin menghadap laut, merasakan matahari terbenam ke permukaan laut, berkata dengan suara penuh kedalaman.
"Tidak sengaja, menempel pada seorang Sultan, akhirnya masuk jajaran wanita kaya. Saat ini hatiku sama sekali tidak bergejolak, bahkan... agak lapar."
Perutnya dengan kompak mengeluarkan suara "guu guu" dua kali.
Boss mengatur hidangan di ruang astronomi transparan di geladak, menikmati pemandangan laut malam hari tanpa terkena angin laut, sangat santai.
"Ngomong-ngomong, mengapa kamu memikirkan untuk memberiku kapal pesiar?"
Lan Xin menggigit kaki kepiting besar buatannya sambil bertanya pada boss.
"Bukankah kamu sangat ingin makan kepiting?" Boss membalas dengan pertanyaan.
Mata kecil Lan Xin berkedip-kedip.
Apa maksudnya?
“Dari Negara E ke Negara J, hanya perlu menyeberangi Samudra Atlantik. Negara J adalah tempat terbaik untuk menangkap kepiting. Setelah melahirkan bayi, kamu bisa mengajukan permohonan izin penangkapan, aku akan mengajakmu menyelam menangkap kepiting.”
...Berani-barinya, hanya karena dia ingin makan kepiting selama beberapa bulan ini, langsung dengan kemewahan memberi kapal pesiar?
