Bab 454 Boss Pura-pura Sakit Lagi
Perkebunan sebesar ini, bahkan lukisan dinding yang dilepas pun bernilai tinggi, apalagi barang antik dan kaligrafi yang tersebar di mana-mana.
Kalau bukan karena ekspresi Lan Xin yang terlalu serius saat ini, Shishi akan mengira dia sedang berusaha lucu-lucuan.
“Kenapa tidak menyewa lebih banyak? Aku harus membuat si pria brengsek itu tahu bahwa aku juga punya sifat! Kau tidak tahu betapa sialnya dia – saat aku ingin menghantam barang, dia malah menyodorkan tongkat golf!”
Ini benar-benar merendahkan!
“Lalu apa kau menghantamnya?” tanya Shishi penasaran.
“Aku tidak tega. Hanya Lei Tingyu yang bisa semewah itu, langsung menghantam tanpa pikir panjang – Shishi, lihat apa saja yang kau suka, ambil semuanya! Aku juga tidak berniat berdamai lagi dengannya!”
Lan Xin melambaikan tangan dengan gagah.
“Yang benar saja! Kalau tidak mau bersama ipar, lebih baik langsung pergi. Menginap di rumah orang tua beberapa hari juga boleh. Ayah dan ibu pasti senang. Tapi kalau main kucing-kucingan begini dengan sikap pura-pura menolak, ipar akan menganggapmu sedang manja.”
Shishi berkata dengan objektif.
“Manja hantu! Aku sedang serius bertengkar dengannya!”
“Beres-beres peralatan listrik apa sih, lihat ipar saja tidak mau ikut-ikutan, cuma kamu yang perang dingin sepihak. Hari ini aku sepertinya dengar ipar telepon ke ibu, tanya menu makanmu.”
“Dia yang salah duluan, sikap mengakui kesalahan juga tidak baik. Jangan kira dia bersikap manis padaku dua hari, aku akan memaafkannya!”
Kira-kira suara Lan Xin agak keras sedikit, bayi di kereta bayi menggerutu dua kali. Shishi buru-buru menepuknya, wajah penuh kasih sayang ibu.
Lan Xin tidak berani bicara keras lagi.
“Kak, di hati pasti masih percaya ipar. Kalau tidak, dengan sifatmu, sudah lama pergi. Mana mungkin masih bertahan untuk perang dingin?” Kata Shishi tepat sasaran.
Lan Xin seperti balon kempes, “Mau ke mana lagi aku? Ke mana pun dia bisa menemukanku. Lagipula, masih mengandung bayi. Aku tidak bisa membiarkan mereka lahir tanpa Ayah!”
“Jadi, kamu masih enggan melepaskannya. Kalau tidak, mana mungkin terfikir hukuman konyol begini. Suruh aku ambil barang... Aku kalah deh. Kamu benar-benar tahu cara tidak menginjak titik lemah ipar. Ini manja, manja, atau manja?”
Perkataan penting, diucapkan tiga kali!
Boss ipar, yang paling tidak kekurangan adalah uang. Cara Lan Xin begini, ipar sama sekali tidak sakit tidak gatal. Mungkin malah merasa kakak jadi menggemaskan.
Mau membuat murka boss mana susah? Cari saja beberapa cowok kecil, berpelukan, pasti bisa bikin ipar mati kesal.
"Menggunakan uang untuk menakut-nakuti pria yang paling tidak kekurangan uang, efeknya pasti aneh."
"Aku memang merasa tidak seimbang di hati..."
Bing Shan Lei menyembunyikan hal ini duluan, sikap mengaku salahnya pun buruk kemudian. Sekarang dia sedang perang dingin dengannya, dia pun tidak mau menghiburnya. Kalau tidak melakukan sesuatu, rasanya sangat frustasi!
"Ketidakseimbangan apa sebenarnya yang kau rasakan? Pria seperti iparmu itu, kau benar-benar khawatir dia akan berselingkuh?"
Shi Shi mendengar penjelasan lengkap Lan Xin tentang kejadian ini, hanya memiliki satu firasat.
Jika ipar sampai berselingkuh, maka di dunia ini tidak ada lagi yang layak dipercaya.
"Awalnya saat melihatnya, aku sangat sedih, merasa langit seperti akan runtuh. Tapi setelah dipikir-pikir, seharusnya dia tidak akan sebodoh itu, diam-diam bersama perempuan lain saat aku sedang hamil."
Boss meski tidak bisa dibilang orang yang mulia, tapi masih punya sedikit harga diri.
"Lalu apa yang masih kau permasalahkan?" Shi Shi hampir menyerah menghadapi Lan Xin.
"Meski secara rasional begitu, tapi menjadi emosional adalah sifat alami perempuan. Aku tidak suka dia menyembunyikan sesuatu dariku, dan sikapnya juga membuatku jengkel!"
Dia berperang dingin, dia pun tidak bicara dengannya. Padahal dia sedang hamil, menghiburnya sedikit tidak akan mati!
"Dengan karakter iparmu itu, sikap seperti apa yang kau harapkan? Mau dia berlutut di CPU, di durian, di papan cuci? Menurutmu itu realistis?"
Hmm... Lan Xin membayangkan hal-hal buruk: boss berlutut di atas durian, memegang papan bertuliskan kalimat besar.
Istriku aku salah.
Kegelian yang tak terduga.
"Tentu saja, pikirkan saja sudah cukup. Meskipun air laut mengalir balik, dunia hujan merah, hal seperti ini tidak mungkin terjadi. Pria itu sangat sombong."
"Kamu sudah mau melahirkan, kenapa masih bersitegang dengan ipar? Cepat rujuklah. Lihat, pertengkaran kalian membuat bayi tidak senang, perutmu juga jarang bergerak."
Lan Xin cemberut, "Kalau mau rujuk, dia yang harus aktif mendamaikan aku. Kenapa aku yang harus memulai? Aku tidak bersalah!"
"Kak, pernahkah aku mengatakan..."
"Um?"
"Sikap sombongmu sangat mirip dengan iparku. Jadi sebenarnya sekarang kamu sudah percaya pada ipar, hanya sedang bersitegang karena hal sepele?"
Shishi merasa, iparnya sendiri yang memanjakan kakaknya sampai seperti ini. Perempuan yang dimanjakan sendiri, meski harus berlutut, harus tetap melanjutkan jalan cinta ini sampai gelap gulita!
Saat Lan Xin sedang menumpahkan kelucuan pada pemain tingkat tinggi kepada teman-temannya, sang pemain tingkat tinggi juga sedang pusing.
Kucing hamil sudah sehari tidak bicara dengannya.
Masih berani menunjukkan ekspresi muram padanya. Saat tidur malam, tidak bisa memeluknya. Meski dipaksa memeluk, rasanya seperti memeluk mumi. Dia akan mengeras seperti kayu.
Hari-hari seperti ini, satu hari pun sudah terlalu banyak. Sangat merindukan masa lalu hangat saat mereka bisa membicarakan segalanya.
Tapi menyuruh pemain tingkat tinggi memberitahu yang sebenarnya, itu mustahil.
Masalahnya mentok di sini. Lei Tingyu sangat bimbang.
Seandainya di dalam negeri, saat stres bisa mengajak beberapa teman minum anggur bersama.
Perempuan, memang merepotkan, perempuan hamil, itu masalah berlipat ganda.
Makan siang boss biasanya adalah masakan kasih sayang yang dibuat Lan Xin, sekarang sedang perang dingin, makanan kasih sayang pun tidak dikirim lagi.
Saat waktu makan siang tiba, boss sama sekali tidak menghiraukan makanan yang diantar asisten, namun ketika melewati ruang cha, boss mendapatkan kejutan tak terduga.
"Sayang, aku sudah sakit begini, jangan marah lagi ya? Um, paling mencintaimu!"
Qi Lei mencium telepon dengan keras, boss langsung mendapat kilasan inspirasi, Benar! Masih ada trik ini!
Lan Xin sedang curhat dengan Shishi tentang berbagai prestasi Lei Aojiao, benar-benar luar biasa.
"Sok suci, mudah cemburu, hanya boleh dia yang cemburu padaku, aku tidak boleh cemburu padanya, lalu selalu bersikap dingin... Maaf, aku harus menerima telepon dulu."
Ponsel Lan Xin berdering, panggilan dari Qi Lei.
"Pemilik Warung, tidak baik! Boss pingsan!"
Suara Qi Lei terdengar sangat panik.
Hati Lan Xin langsung berdebar-debar.
"Dia kenapa?!"
"Jangan khawatir, boss hanya tidak tahu malu... Eh, maksudnya hanya kekurangan gizi!" Qi Lei hampir membocorkan kebenaran, tiba-tiba merasakan tatapan tajam dari belakang. Tanpa perlu menengok, pasti bos sedang melototinya.
"Kenapa bisa kekurangan gizi?" Lan Xin langsung lupa bahwa mereka masih dalam keadaan perang dingin.
