Bab 459 Sudah tua-tua, masih begitu menjijikkan
Melihat Kakak licik yang tetap tenang, dia tidak setuju.
“Apa yang perlu kukhawatirkan? Perempuanmu sekejam apapun, bisa mengalahkanku?”
“Kau pikir semua wanita di Dunia ini sama sepertimu, yang sederhana otaknya tapi sukses fisiknya, cuma bisa menyelesaikan masalah dengan brutal?”
Boss mendengus dingin dari hidungnya sebagai ekspresi meremehkan.
Perempuan itu diajari sendiri olehnya, kemampuannya dan sifat aslinya, boss tahu pasti.
Lei Wenwen terpaku.
“Kalau tidak pakai brutal, dia bisa berbuat sesuatu apa lagi padaku?”
Belum selesai bicara, terdengar suara gerbang dihentakkan terbuka. Lei Wenwen segera waspada membuat posisi berseteru.
Dua tangan menghalangi dada, satu kaki membentuk sikap berjaga-jaga.
Tapi yang menunggunya bukan Lan Xin dengan tongkat, melainkan...
Lei Wenwen terkejut sampai mulutnya terbuka lebar.
Dia benar-benar tidak bisa mendeskripsikan perempuan seperti hantu apa yang berdiri di hadapannya ini!
Lan Xin yang terlihat, di lengan kiri menumpuk pakaian dengan banyak label belum dibuka.
Tangan kanan membawa beberapa tas merek 'terkenal'.
Mulutnya masih menggigit tas yang diduga berisi beberapa kotak perhiasan?
Ini... maksud peralatan listrik apa?
Lei Wenwen belum pernah melihat formasi seperti ini, terpana oleh Lan Xin.
Sedangkan boss sama sekali tidak terkejut, sudut mulutnya tersenyum sinis memandang Lei Wenwen yang kasian.
Lihat! Bukannya dia bilang? Menyinggung perempuannya, kucing hamil ini lebih memilih taktik licin daripada serangan frontal!
Lihatlah bagaimana dia memainkan peluru meriam berlapis gula ini, sungguh cantik!
“Suami, kenapa kamu KEMBALI~” Lan Xin menggigit tas, mengeluarkan suara dengan susah payah sambil menendang pintu tertutup dengan kaki belakang.
Lei Wenwen terdiam takjub, menatap Lan Xin yang digantung seperti pohon Natal, langsung melewati dirinya dan Lei Tingyu lalu menuangkan semuanya ke ranjang.
“Kau... mau melakukan apa?” tanya Lei Wenwen.
Lan Xin melambaikan tangan dengan semangat.
“Ayo, datanglah pilih-pilih, ada yang kau suka?”
...Reaksi apa ini! Lei Wenwen mulai kalap.
“Kau mau memberiku hadaan?!”
“Iya, semua ini milikku, belum sempat dibuka kemasannya, masih baru. Jangan-jangan kau meremehkan?”
“Tapi bukankah kau iri padaku? Tidak ingin bertarung denganku?”
“Aku tidak bisa mengalahkanmu, buat apa melakukan itu? Benar kan, Suami?” Lan Xin mengedipkan mata nakal ke boss yang mengangguk setuju.
Bersulang bagus! Gerakan kucing hamil ini membuat si penyihir kecil Lei Wenwen terpana, pantas menjadi perempuan miliknya!
Di hati boss, memuji Lan Xin seratus kali dengan tegas.
“Punya prinsip sedikit dong! Perempuan lain sudah datang ke gerbangku, berbaring di ranjang lelakimu, hanya memakai handuk, kau berani tidak membalas dendam? Malah memberi hadiah?”
Lei Wenwen mencengkeram rambutnya. Belum pernah ia melihat perempuan dengan pola pikir seperti Lan Xin, konsep apa ini?
Mungkinkah data yang ia periksa sebelumnya semuanya bohong?
"Wanita yang berani menampar bos mafia di siaran langsung media seluruh dunia itu, bukan Lan Xin, melainkan pengganti atau semacamnya?"
Lei Wenwen datang dengan persiapan matang, yakin bisa menciptakan celah antara Lan Xin dan kakak licik terselubung itu.
Kemarin pun, dia sengaja muncul dengan cara menyeramkan untuk menakut-nakuti Lan Xin.
Perempuan normal mana yang tidak akan merasa cemburu?
Tapi mengapa Lan Xin... Lei Wenwen tampak bingung, bahkan kesal melihat ketidaktegasan ini.
"Kalau ada perempuan lain mendekati suamiku, tentu aku akan marah. Tapi untukmu... Tidak masalah!"
Lan Xin memandangi Lei Wenwen dari ujung rambut hingga kaki, tersenyum ramah. Hanya sang bos yang menangkap kilatan nakam dalam sorot mata perempuan hamil itu.
Kucing hamil malang ini sudah terlalu lama menahan hasrat, tak sabar menunggu 'mangsa' yang datang sendiri untuk diajak bermain.
Lei Wenwen ini benar-benar masuk perangkap sendiri! Tertangkap oleh kucing hamil, mampukah dia lolos dengan selamat?!
"Mengapa tidak masalah? Tidakkah kau anggap aku jahat dan menyebalkan—Ah, memang kecantikan alami sulit disembunyikan. Kalau kau anggap aku bukan penjahat, setidaknya cakarilah pria ini! Lihatlah sikap playboy-nya!"
Lei Wenwen menunjuk Lei Tingyu.
Drama pertengkaran yang dinantikannya tak kunjung terjadi. Rencana matangnya gagal total—tebakan awal tepat, tapi akhirnya meleset jauh.
Di bawah hasutannya, akhirnya Lan Xin berdiri dan berjalan mendekati Lei Tingyu.
Lei Wenwen mengangkat sudut bibir, Benar, cepat, naik dan tampar kakak beberapa kali, atas bawah dulu lalu kiri kanan, pukul semena-menanya!
Tapi Lan Xin, hanya mendekati Lei Tingyu, lalu tubuhnya lunglai seperti bola karet imut, langsung rebah di pelukan boss, tangan memeluk pinggang boss.
Mata indahnya menyipit perlahan, bibir menggoda dibuat mengerucut.
Boss memberi muka, di bibirnya, awalnya ciuman selayang capung, lalu merasa tak puas, menariknya mendekat, cium lalu lepas, diulang dua kali, akhirnya melekat bak permen karet.
Secara gamblang mendemonstrasikan apa yang disebut ciuman gaya Perancis.
Lei Wenwen di samping sampai muka merah padam, kedua makhluk ini, berani-beraninya bertindak semena-mena!
Aku masih di sini lho, berciuman sampai segitunya, pantaskah? Ini membuatku si "penjahat" merasa tak ada prestasinya.
Akhirnya boss puas berciuman, melepaskannya, memandang benang perak di sudut bibirnya, pandangan memanjakannya bisa membuat orang mabuk.
"Kau lagi nakal ya." Dia menggapai, mengetuk keningnya.
Lan Xin menjulurkan lidah, "Seru kok, dia imut banget, aku suka dia."
"Main pelan-pelan, aku pulang ke perusahaan dulu, malam temani kalian makan."
"Kenapa buru-buru pulang?" Lan Xin enggan melepasnya.
"Ada file penting yang harus diambil." Sekalian nonton pertunjukan bagus.
"Melihat langsung, boss dan Lan Xin terang-terangan menunjukkan 'perselingkuhan' di depan mata Lei Wenwen, bahkan menganggap Lei Wenwen sebagai udara, manis bak madu yang lengket."
Lei Wenwen tidak tahan.
"Hei, kalian berdua, bisakah bereaksi seperti orang normal?!"
"Reaksiku sangat normal kok." Lan Xin melontarkan godaan nakal ke arahnya, membuat wajah Lei Wenwen memerah tersengat 'aliran listrik'nya.
Data tentang Lan Xin yang tercatat di dokumen sangat berbeda dengan aslinya. Rasanya Lan Xin ini benar-benar serba bisa.
Lagipula, dia memiliki aura yang sulit dibenci...
"Cukup! Jangan nakal!" Boss memalingkan kepala Lan Xin kembali sambil memberi peringatan.
"Boleh bermain, tapi jangan sembarangan mengeluarkan listrik ke orang-orang asal!"
Dia adalah miliknya seorang. Bahkan Lei Wenwen pun tak boleh melihat pesona istrinya yang hanya untuk dirinya!
Lei Wenwen terpana. Astaga, apakah ini benar Raja Cemburu Asia Timur yang juga kakak liciknya?!
"Sudah, kamu berangkat kerja saja. Aku akan akur dengan Wenwen. Meski dia suka usil, tapi dia satu-satunya adikmu, pasti akan kuakuri."
Lan Xin berpamitan penuh kehangatan pada boss.
"Sudah tua-tua masih mesra begini, menjijikkan--Tunggu! Kau memanggilku apa?!" Lei Wenwen tak percaya. Bagaimana Lan Xin bisa tahu statusnya?!
