Bab 460 Jadi, sesuai kesepakatan kau harus memanggilnya Kakak ipar
"Wenwen! Kau adalah saudari seayah beda ibu Ting Yu, secara senioritas aku ini iparmu. Karena kau datang dari jauh, tentu aku harus menyajikan hidangan terbaik untuk menjamumu."
Lan Xin berkata dengan senyum manis. Lei Wenwen langsung mengamuk dan berbalik membentak Lei Tingyu.
"Lei Fuhei, apa kau melanggar perjanjian kita? Bukankah kita sudah sepakat? Kau tidak boleh memberitahu identitas asliku!"
Boss mengangkat tangan tak bersalah, "Aku tidak memberitahu. Dia sendiri yang menebak."
"Kalian berdua pernah membuat perjanjian sekonyol itu?" tanya Lan Xin penasaran.
Permainan tebak-tebakan "siapa dia" dengan hukuman pukul pantai ini sama sekali tidak seperti gaya boss.
"Masa muda selalu diwarnai kebodohan," jawab boss dengan ekspresi penuh teka-teki.
"Lei Wenwen, sesuai perjanjian kita saat berusia 9 tahun: jika aku tidak membocorkan identitasmu dan dia bisa menebak, kau harus memanggilku Kakak ipar tanpa syarat. Sekarang waktunya memenuhi janji."
Lan Xin menelan ludah, matanya bolak-balik memandang boss dan Lei Wenwen.
"Kalian berdua sudah membuat perjanjian serumit ini sejak usia 9 tahun?!"
Saat itu berapa usia Lei Wenwen? Sekitar 3-4 tahun, baru lepas popok saja sudah bisa membuat perjanjian dengan kakak dan mengingatnya sampai sekarang?
“Aku tidak terima, aku sudah jelas-jelas memerankan pihak ketiga yang sangat jahat, tidak tahu malu, dan berusaha menghancurkan keluarga orang dengan kejam. Kenapa dia masih bisa mengenaliku? Lei Tingyu, pasti kamu curang, kamu sudah memberitahunya sebelumnya!”
Wenwen hanya bisa memikirkan kemungkinan ini.
Lan Xin memandangnya dengan kasihan, "Meski aktingmu bagus, tapi..."
Tapi sama sekali tidak berguna!
Boss meski tidak menyebut nama Lei Wenwen, tapi makhluk licik ini menggunakan Gong Yun untuk memberi isyarat.
Saat pesta sebelumnya, dengar semua orang bilang, Gong Yun hampir bertunangan dengan Lei Wenwen. Cahaya bulan purnama yang selama ini ada di hati Gong Yun, itu adalah Lei Wenwen.
Ditambah dengan karakter boss, orang yang perfeksionis kebersihan seperti dia, pasti tidak akan membawa orang ke rumah.
Tentu saja, Lan Xin percaya pada boss, dia pasti tidak akan mengkhianati dirinya. Inilah kekuatan cinta!
Jadi, dengan menggabungkan semua informasi ini, tidak sulit menyimpulkan bahwa gadis yang jelas-jelas membantunya tapi berpura-pura sombong, berusaha keras tampak jahat tapi aura-nya jelas orang baik ini, adalah Lei Wenwen!
"Aku tidak memberitahunya statusmu. Dia yang menyimpulkan sendiri. Jadi, kamu harus memanggilnya kakak ipar."
Boss lagi-lagi dengan santai memberi petunjuk tambahan pada Lei Wenwen yang tidak rela.
Menundukkan kepala, mencium lembut mulut Lan Xin.
"Di rumah, temani baik-baik Wenwen bermain. Nak ini sangat tak terkendali. Kalau tidak suka, kamu bisa menghentakkan kakimu dua kali padanya."
...Apakah ini benar-benar perkataan kakak kandung suaminya?
Baiklah, gaya brutal dan tidak tahu malu ini sangat khas Lei Tingyu!
boss datang dan pergi tergesa-gesa, di dalam ruangan hanya tersisa Lan Xin dan Lei Wenwen.
Berhenti berpura-pura jadi si jahat, Wenwen terlihat tidak terlalu bermusuhan lagi.
Hanya saja di wajahnya masih terlihat ketidakpuasan.
Lan Xin mengambil sepotong pakaian dan mengukurnya di tubuhnya.
“Meski tinggi badan kami agak berbeda, tapi kurasa kamu cukup kurus. Pakaianku ini bisa kamu pakai, kalau agak pendek juga tidak terlalu kentara.”
“Aku tidak mau!”
Membuat Wenwen memakai gaun perempuan terdidik ini bisa berakibat fatal!
Lan Xin pura-pura tidak mendengar, terus mengangkat tas barang mewahnya.
“Kombinasi ini dengan baju ini seharusnya bagus, kamu suka Hermès atau LV?”
“Tidak suka keduanya!” Saat keluar rumah dia hanya membawa senjata apinya, tas macam apa, terasa seperti beban.
“Kalau begitu aku yang putuskan untukmu, pilih yang ini, warnanya sangat cocok.”
Lan Xin mengayunkan tas di tangannya dua kali, Lei Wenwen akhirnya tak tahan lagi, menyergap dan menahannya.
“Bagaimana sebenarnya kamu mengenaliku? Dan... hal tentang Gong Yun, bagaimana kamu bisa tahu?”
Lan Xin memandangnya dengan lucu, menyebut Gong Yun saja jadi tidak tenang begini?
Pantas saja boss memberitahunya tentang Gong Yun sebagai senjata rahasia.
Benar-benar efektif, lihat ekspresi Wenwen ini, jelas-jelas menunjukkan perasaan khusus!
“Saat pesta bersama teman-teman, aku pernah mendengar namamu.”
"Lan Xin tentu tidak akan mengkhianati bos, dengan licik memindahkan perhatian Wenwen."
"Apakah Gong Yun sangat membenciku?" Saat menyebut Gong Yun, Wenwen tampak ragu-ragu. Wajah yang selalu percaya diri itu tiba-tiba menunjukkan keraguan.
"Kamu sangat ingin tahu tentang hal ini?" tanya Lan Xin.
Lei Wenwen mengangguk tanpa ragu.
"Sebelum aku menjawab pertanyaanmu, bisakah kamu ceritakan kesepakatan masa kecilmu dengan kakakmu?" Lan Xin sangat penasaran dengan hal ini.
Pantas saja bos tidak menjawab langsung pertanyaannya tentang Wenwen, melainkan memberikan petunjuk dengan cara berbelit-belit. Ternyata saudara kandung ini sudah membuat kesepakatan sejak berusia 9 tahun!
Untunglah Lan Xin memiliki keyakinan kuat pada bos dan cukup mempercayainya. Jika digantikan dengan orang biasa yang hubungan emosionalnya tidak sedalam ini, pasti tidak akan memahami maksud tersembunyi bos dan langsung cemburu buta saat melihat Wenwen.
Kalau sudah begitu, kekacauan apa lagi yang akan terjadi!
Drama keluarga mengerikan tentang etika pasti akan berlangsung dengan mengenaskan!
Tapi berkat petunjuk yang diberikan secukupnya oleh bos ditambah kemampuan pemahaman luar biasa Lan Xin, konflik berhasil dicegah.
"Kakak licikku itu dulu cukup menyayangiku. Sebagai anak haram yang baru dibawa pulang di usia 4 tahun, hubungan kami awalnya sangat dekat. Tapi tiba-tiba suatu hari, kureasa dia mulai tidak peduli..."
Lei Wenwen mulai bercerita tentang masa lalunya.
“Jadi, aku sangat marah, lari ke dia setiap hari dan menempel terus, bertanya kenapa dia tidak seperti dulu lagi. Dulu dia bahkan tidur satu kamar denganku, tapi setelah kembali dari desa, Kakak tidak mau lagi dekat denganku!”
“Lei Tingyu, benarkah dia akan memelukmu?”
Meski bos baru berusia 9 tahun, Lan Xin sangat paham sifat perfeksionis kebersihan si bos.
Selain dia, siapa pun dilarang mendekati kamar tidur dan ruang belajarnya. Pria sok suci seperti ini mana mungkin dulu kecilnya adalah pria hangat?
Lei Wenwen menghindari kontak mata, berdalih dengan wajah ketakutan, “Aku dulu takut gelap. Saat ada petir di malam hari, kakakku mengizinkanku tidur di lantai kamarnya.”
“Byur!” Lan Xin tertawa mengetahui kebenarannya.
Um, inilah kehidupan nyata bos berwajah dingin di masa kecilnya.
Berani menyuruh gadis kecil tidur di lantai! Sungguh kejam, dan yang lebih parah, nona ini malah memuja kakaknya. Sekadar diizinkan tidur di lantai saja sudah senang bukan main.
“Kamu tertawa apa? Setelah kembali dari desa, Kakak tidak lagi mengizinkanku tidur di lantai. Setelah kudesak terus, baru dia bilang punya gadis kesukaan – yaitu kamu!”
Lei Wenwen menuding marah ke Lan Xin. Karena makhluk ini muncul, kakak liciknya tidak mau lagi menampungnya. Sejak itu, dia menjaga jarak dari semua perempuan, termasuk adik kandungnya sendiri.
Hati tersumbat...
