Bab 466 Putra seorang jenius mana mungkin buruk?
Tapi seseorang sengaja memelintir maksud orang. Boss dengan wajah serius mendorongnya, mengamatinya dengan sikap penuh kecurigaman.
"Jin Lanxin, apa kau melakukan sesuatu di belakangku?"
Kucing ini biasanya selalu bersikap manja. Meski berbuat salah, sampai mati pun tidak akan mengaku.
Bagaimana mungkin tiba-tiba mengakui kesalahan?
Boss segera memikirkan hal-hal menyeramkan.
"Apa kau diam-diam menonton sinetron pemuda tampan berbusana renang lagi?"
Lan Xin: ...
"Atau kau menghadiri konferensi pers si pemuda tampan di Negara E? Bisa jadi kau bahkan menjabat tangannya—" aura membunuh Boss semakin kuat.
"Jangan-jangan kau bahkan memeluknya?"
Selain hal-hal ini, masih ada apa lagi yang bisa membuatnya merasa bersalah sampai seperti ini?
Lan Xin mendengar ucapannya semakin keterlaluan, dengan tangan menjambak rambutnya dalam keadaan kolaps, "Apa yang sebenarnya kau omongkan ini?!"
Pria yang cemburu buta ini, benarkah dia seorang boss?!
IQ-nya juga tidak jauh lebih tinggi darinya!
Mendengar omongannya yang seolah-olah masuk akal, terdengar seperti ada dasarnya.
Gelembung-gelembung kebahagiaan yang terus bermunculan dari Lan Xin tadi, semuanya pecah dalam sekejap.
"Lalu, yang membuat tato untukmu itu laki-laki atau perempuan?"
Boss bertanya tak henti.
"Perempuan!" Jawab Lan Xin dengan lantang.
Hmph, sudah tahu kau ini Raja Cemburu Asia Timur, suka sekali meminum cuka dengan liar tanpa alasan, makanya aku sudah siap siaga.
Perempuan. Hati boss sedikit lebih seimbang, tapi begitu membayangkan ada wanita asing yang menggenggam tangan istrinya begitu lama, hatinya tetap tidak nyaman.
"Mulai sekarang, sama sekali tidak boleh kau lakukan hal seperti ini lagi. Biarkan perempuan memegang tanganmu pun tak boleh!"
Lan Xin diam-diam memandang pohon magnolia, "Wahai pohon, yang kau saksikan mestinya momen romantis bahagia kami..."
Tapi mengapa program King Kong bernama boss ini memaksa memelintir momen indah menjadi seperti ini?
Angin malam menghembus membuat cabang-cabang pohon bergoyang, seolah berbisik pada Lan Xin.
Kesederhanaan yang biasa-biasa saja, itulah kebahagiaan sejati.
Meski mulut boss terus merendahkan tato Lan Xin, tapi saat tidur malam, tangannya tak lepas menggenggam tangan perempuan itu.
"Sekalian, mengambil beberapa close-up tangan Lan Xin dengan ponsel, tangan sendiri jatuh di telapak tangannya, sambil memfokuskan inisial nama di tangan, hasilnya seperti foto seni."
Kemudian, boss yang jarang memposting di lingkaran pertemanan, dengan tidak tahu malu mengunggah foto ini ke lingkaran pertemanan.
Seketika memicu kehebohan yang terkejut.
Beberapa sahabat dalam negeri tidak terima.
"Si Lei, kamu sudah membawa istri ke luar negeri untuk bersalin, terpisah dari dalam negeri oleh Selat Inggris dan Benua Eurasia, tetap saja tak bisa menghalangimu pamer kemesraan?!"
Maka di bawah postingan boss, serentak muncul gesture menghina dari para sahabat.
Lalu semua orang dengan sedih menyadari, Program King Kong yang tak tahu malu menghapus semua gesture hinaan: "Punya jurus, serang; Tak punya jurus, mati! Paksa makan 'makanan anjing' ini benar-benar otoriter!"
"Ini terlalu tidak adil! Kakak terharu olehmu sampai memberi hadiah, sedangkan aku hanya dapat tatapan sinis dan peringatan dari kakak tak bermoral ini?"
Di hari kedua, Lei Wenwen yang sudah tahu kebenaran mengeluh dengan kesal.
Sudah sehari sejak tato Lan Xin, wajahnya tampak berseri-seri. Pagi itu dia berciuman perpisahan penuh kehangatan dengan boss.
Kemudian datang hari dimana hadiah terus mengalir tak terbendung.
Cara boss mengekspresikan perasaannya sangat langsung: terus-menerus memberi hadiah pada Lan Xin. Baru sebentar sudah menumpuk di meja teh rumah.
"Ada yang kecil-kecil lucu, juga berbagai tas dan jam tangan merek mewah, sepertinya Wenwen melihat sebuah kunci."
Tidak tahu itu bangunan atau mobil, yang pasti sekilas terlihat sangat mewah.
Firasatku, dunia ini sungguh kejam!
"Jangan begitu dong, lihat kakakmu sudah beli banyak, kebanyakan dua lembar, pasti ada satu untukmu." Lan Xin melihat saat membuka jam tangan itu.
Dua buah jam keramik bertatahkan berlian Chanel dari boss, semuanya model perempuan.
Lei Wenwen melirik acuh tak acuh, "Hanya kamu yang tidak melihat betapa liciknya kakakku! Dua lembar yang dia kirim itu semuanya barang yang tidak kusukai!"
Wenwen biasanya tidak tertarik dengan barang mewah perempuan.
Lan Xin mengambil sebuah botol parfum, bertanya ragu, "Waktu pertama kamu datang, aku mencium aroma parfum yang sangat kuat."
Tapi setelah bergaul dengan Wenwen baru tahu, si gadis ini bahkan malas pakai facial wash, hanya sabun biasa, sama sekali tidak pakai parfum.
"Itu untuk memprovokasimu, supaya kamu mengira kakakku punya selingkuhan, sengaja kubeli. Menghabiskan gaji setengah bulan, sakit hati sekali!"
Meski boss memberi Wenwen banyak saham Lei Group, tiap tahun ada dividen, tapi Wenwen jarang pakai uang itu, jarang beli barang mewah, hidup seperti karyawan biasa.
Rasanya sangat berbeda dengan ibu Lei Tingyu, makanya Lan Xin menyukainya.
“Karaktermu ini ah, sangat mirip dengan seorang teman baikku. Sekarang dia menikah dengan Mo Lao Er. Dulu Gong Yun sepertinya juga tertarik padanya.”
Lan Xin sedang membicarakan Fei Fei.
Saat pertama kali Gong Yun melihat Fei Fei, sorot matanya memang berbeda. Awalnya Lan Xin tidak mengerti.
Sekarang setelah bertemu Lei Wenwen, barulah tahu: Rupanya, tatapan Gong Yun ke Fei Fei saat itu seharusnya melihat Wenwen melalui Fei Fei.
Kedua gadis ini karakternya benar-benar mirip.
Sama-sama berkarakter tomboi, juga tidak suka berdandan. Meski Wenwen adalah nona besar keluarga kami, sering memakai jeans seharga seratus ribuan.
Mendengar Lan Xin berkata Gong Yun tertarik pada gadis lain, Lei Wenwen jelas-jelas menjadi kaku sejenak.
“Terserah dia suka siapa, itu haknya!”
Kalimat ini jelas mulut berkata hati menyangkal, membuat Lan Xin menggeleng-geleng.
“Zieeett, asammu bisa dijadikan asam plum! Wajah munafik ini persis seperti kakakmu! Apa semua orang marga Lei seperti ini?”
Belum dua kali tertawa, perutnya dihentak dua kali. Lan Xin kesakitan sampai mengerenyit.
“Dua makhluk kecil ini...hentakan lagi...”
Usia kandungan semakin besar, kekuatan hentakan bayi di perut juga makin kuat.
Wenwen tertawa, “Lihat! Ini juga marga Lei! Kalau kau pukul rata kami semua marga Lei, bayi ini juga tidak terima!”
Lan Xin bicara sendiri, "Dua anak ini, mungkinkah benar-benar mengerti ucapan kita? Itu terlalu Melampaui Kodrat, mereka masih janin! Tapi kalau tidak mengerti, kadang tendangan mereka, sungguh kebetulan yang aneh!"
"Apa yang aneh dari ini? Kakakku hasil tes IQ mendekati 200, pada usia 5 tahun sudah diterima Mensa sebagai anggota klub jenius dunia. Tapi katanya, itu karena saat usia 2 tahun dia tidak ikut tes, kalau tidak pasti diterima lebih awal."
Anak-anak jenius, mungkin buruk sampai mana?
