Bab 467 Wahai boss yang Maha Kuasa, tolong bantu kami!
"Rasanya merawat anak kecil sangat sulit, aku tidak tahu bagaimana membesarkan bayi ini." Lan Xin mengelus perutnya berkata.
Ternyata pengetahuan parentingnya tidak lebih banyak dari boss.
Boss bukan hanya diam-diam berlatih skill menggendong dan menyuapi bayi, bahkan hal seperti mengganti popok pun sepertinya sudah dipelajarinya diam-diam.
Lan Xin juga membaca buku parenting, semakin dibaca semakin terasa seperti kitab suci yang sulit dipahami, khawatir tidak bisa merawat bayi dengan baik.
"Anak kecil tidak serumit yang kau bilang, bisa dibesarkan dengan sembarangan. Saat bayi bisa memanggilmu Ibu, kau akan merasa semua pengorbananmu sepadan." Wenwen berkata penuh pemahaman.
Lan Xin memandangnya heran, "Sepertinya kau lebih muda satu tahun dariku?"
Lei Wenwen mengangguk.
"Lalu bagaimana bisa bicara seberpengalaman ini, seolah-olah kau pernah melahirkan anak!"
Wenwen memindahkan penglihatan dengan takut ketahuan ke hadiah di atas meja, mengambil satu untuk mengalihkan topik.
"Bagaimana bisa ada boneka tulang berbulu?"
"Oh, itu? Seharusnya hadiah untuk paha ayam." Lan Xin meraih boneka tulang berbulu itu, memanggil paha ayam. Anak kecil itu tampak sangat senang setelah mendapat mainan.
Menggigit-gigit boneka kecil sambil berlari ke mana-mana.
"Aku ingat, Gong Yun juga memelihara anjing, itu Raja Bulu Emas. Aneh ya, dia sepertinya tidak peduli apapun, tapi sangat sayang ke anjing itu."
Lan Xin ingat, pertemuan pertamanya dengan Gong Yun di toko hadiah, saat dia sedang memilih mainan untuk anjingnya.
Seorang CEO super sibuk yang rela menyisihkan waktu sendiri untuk memilih mainan anjing peliharaan, menunjukkan kedalaman perasaannya.
Mendengar Lan Xin menyebut Raja Bulu Emas peliharaan Gong Yun, Wenwen kembali terpaku.
"Dia... benar-benar memelihara anjing?" Mungkinkah itu anjing yang dia tampung sebelum meninggalkan negeri?
"Ya, sudah lama. Dia sangat istimewa ke anjing itu, dibawa ke mana-mana. Gong Yun memotret pemandangan di seluruh dunia, sang Raja Bulu Emas selalu ikut. Kuota penjelajahan anjing itu mungkin lebih banyak dariku."
Ternyata kalah oleh anjing! Lan Xin kesal, memutuskan setelah melahirkan bayi, harus minta boss ajak dia dan dua anak keliling dunia!
Tidak boleh kalah dari anjing!
“Tapi dia alergi bulu anjing...” Wenwen bicara sendiri.
Sulit dibayangkan, pria yang begitu membenci anjing itu, berani menerima anak anjing yang ditinggalkannya, memeliharanya bertahun-tahun, ke mana-mana selalu dibawa.
“Ah? Tidak mungkin, kulihat dia merawatnya dengan tekun.”
Lan Xin ingat, saat main kartu di rumah pemimpin, anjing itu bahkan terjun ke pangkuan pemimpin, bersikap manja, jelas terlihat sering melakukannya.
“Sebelum aku pergi, kami berdua masih bertengkar hebat soal memelihara anjing.” Wenwen teringat masa itu, hatinya masih sakit.
Andai tahu mereka akan berpisah, pasti tak akan bertengkar, setidaknya bisa meninggalkan kenangan indah di hatinya.
“Kalian berdua, sungguh... saling menyiksa seperti ini, kapan ini berakhir?”
“Jika tak ada jodoh, buat apa sumpah, sudahlah, semuanya sudah lewat.” Wenwen menekan kesedihan di dasar hati, pura-pura membantu Lan Xin membuka hadiah.
Dia tak mau bicara, Lan Xin juga tak memaksa, tapi dalam hati sudah punya ide bagus.
Orang bodoh pun tahu, Wenwen masih memikirkan pemimpin, entah apakah di hati pemimpin masih ada Wenwen?
Di saat seperti ini, King Kong teknologi serba bisa miliknya, Boss Lei akan digunakan!
Boss baru pulang malam hari, belum sempat ganti sandal, sudah dilihatnya kucing hamil kecilnya tersenyum penuh kecut menyambutnya.
“Suami, suamiku yang bekerja keras, suamiku yang serba bisa~ Akhirnya kau kembali! Paha ayam, bawa sandal untuk Ayahmu!”
Melihat paha ayam kecil mengibas-ngibaskan ekornya mendekat, boss segera mencegah dengan ekspresi jijik.
“Paha Ayam, duduk!”
Pria perfeksionis kebersihan, kok bisa mentolerir air liur anjing yang menempel di alas kakinya?
“Suami yang serbabisa, apakah lelah bekerja keras?” Lan Xin dengan antusias menyerahkan tas kepada boss.
Boss menatapnya dengan curiga.
“Lagi mau bikin masalah apa nih?”
Melihat sikapnya, boss langsung tahu dia pasti mau memohon sesuatu.
Sikap antusias berlebihan tanpa alasan, pasti ada udang di balik batu!
Lan Xin melirik ke sekeliling seperti pencuri, memastikan Wenwen tidak ada di sini, lalu berbisik.
“Bisakah kamu menyusup ponsel orang supaya aku tahu apa yang dia lakukan?”
“Ponsel siapa yang mau kamu susupi?”
“Gong Yun dong. Retas ponselnya diam-diam. Intinya aku bisa memantau aktivitasnya tanpa dia sadari!”
“Sebenarnya tidak sulit... Tapi, pemimpin kan temanku. Menurutmu aku akan meretas teman sendiri hanya untukmu?”
Boss bicara dengan wibawa seolah memegang teguh keadilan.
Andai Lan Xin tidak tahu masa lalu kelamnya, mungkin dia akan menganggap pria ini sebagai pahlawan tinggi yang idealis.
“Aku kan cuma peduli pada Wenwen. Aku ingin lihat apakah pemimpin masih punya perasaan padanya.”
Foto-foto Lei Wenwen yang akan diunggah Lan Xin ke lingkaran pertemanan adalah hasil jepretannya sore tadi.
Cukup unggah foto cantik lalu tambahkan caption bernada ambigu: "Anak perempuan dewasa tak bisa ditahan!" Percaya Gong Yun takkan bisa diam!
“Bukan urusan gue?” Boss melipat kedua tangan di dada, jelas tidak ingin ikut campur.
“Wenwen adalah adik kandungmu!”
“Pemimpin juga saudaraku.”
Lan Xin melihat pria ini sulit diurus, akhirnya nekat membisikkan sesuatu di telinganya dengan wajah memerah.
Demi kebahagiaan Wenwen, kakak ipar ini benar-benar mengorbankan diri, bahkan memberikan layanan berwarna kepada bos!
Bos matanya berbinar mendengarnya, si bos kecil juga sudah lama tidak mendapat jatah...
Meski hari ini tidak bisa full nonveg, tapi yang begini juga lumayan.
Tatapan jahatnya mengawasi tangan mungil nan putih dan bibir kemerahan Lan Xin berulang kali, membuat wajahnya semakin merah.
Bos akhirnya menggandeng tangan Lan Xin, mereka berdua kembali ke kamar dan duduk di ranjang.
Bos mengeluarkan ponselnya, membuka perangkat lunak dan mengutak-atiknya.
“Kebahagiaan Wenwen, sebagai kakak tentu harus kuperhatikan juga.”
Mendengar kelakuan tak tahu malunya, Lan Xin dalam hati menunjukkan jari tengah padanya.
Dasar makhluk tak tahu malu! Tadi saat tidak memberi tunjangan untuk bos kecilmu, kenapa tidak peduli kebahagiaan adik kandungmu?!
“Selesai. Sekarang layar ponselku sudah terhubung dengan sang pemimpin. Operasi apapun di sana bisa kita pantau di sini.” Bos meletakkan ponsel di meja.
Lan Xin memuja, “Suamiku hebat sekali! Strategi kelas rendah seperti ini pun bisa kaulakukan!”
Urat di pelipis bos berdenyut. Ia berpura-pura ingin menarik kembali ponselnya, tapi Lan Xin segera memeluk lengannya mencegah gerakannya.
“Aku ini kelas rendah, Anda yang tinggi, tolong jangan bergerakkan ponsel, sekarang aku akan mengirim foto...”
Jari mungil menekan, pengiriman berhasil! Selanjutnya, tinggal lihat reaksi sang pemimpin!
