Bab 475 Menginjak-injak Lan Xin yang minim literasi?
"Buddha Melompat Tembok，Tokyo Banana atau apa..."
"Aku yang masak! Sebentar lagi aku turun untuk memasak!" Lan Xin sekarang merasa dirinya sangat tidak tahu malu, dalam-dalam mencaci dirinya sendiri.
Bagaimana bisa, memukul bos sampai seperti ini!
"Pokoknya, kau melukaiku, harus bertanggung jawab..."
Anggur obat dan sejenisnya, semuanya dibuang ke samping. Bos menindih Lan Xin, selanjutnya adalah Waktu Bertanggung Jawab.
Setelah Lan Xin akhirnya selesai bertanggung jawab, barulah bos terlihat segar dan bersemangat.
Um, pertarungan dengan pemimpin tadi relatif layak. Setelah merayu kucing liar dan melakukan banyak hal, rasanya cukup memuaskan.
"Ke depannya, masih mau bertengkar denganku?" Bos yang sudah mendapat keuntungan masih bertanya sok suci.
Lan Xin menggelengkan kepala, melakukan introspeksi mendalam. Meski baru saja dimangsa bos, tapi tetap merasa hati penuh rasa bersalah, tidak tega padanya!
Melihat luka di wajah tampannya, itu semua bekas kesalahannya. Dia benar-benar bukan manusia!
"Meski aku tidak ingat, tapi ini semua salahku. Aku bersalah padamu, suami!"
Melihat begitu banyak luka di tubuhnya, Lan Xin hampir mati karena rasa bersalah.
Kelakuan tak tahu malu bos sudah mencapai realm tertentu. Dengan santainya menerima rasa bersalah orang, sedang berencana memanfaatkan rasa bersalah Lan Xin yang masih mendalam untuk memperoleh tunjangan tambahan.
Tiba-tiba mendengar Lan Xin berkata:
"Aku merasa kebiasaanku yang ’memukul saat bermimpi‘ ini terlalu parah. Untuk mencegah suatu hari aku mengasah pedang dan membunuhmu dalam mimpi..."
"Jangan sembarangan memilih kata!"
boss murka, mengasah pedang dengan garang, bukankah ini untuk menyembelih babi dan domba?
"Jangan berdebat soal diksi. Maksudku, untuk mencegah aku mengulangi kesalahan seperti hari ini, aku memutuskan kita harus tidur terpisah!"
Lan Xin mengambil keputusan dengan berat hati.
Meski pelukan suami sangat hangat, meski tidur di dekatnya terasa nyaman.
Tapi demi keamanan suami, dia harus rela Melepas dengan berat hati!
Ekspresi puas boss membeku di wajahnya. Sepertinya dia telah menginjak batu yang melukai kakinya sendiri?
Bandingkan dengan lebih sering menggesekkan makanan enak, memeluknya saat tidur juga merupakan kebahagiaan dalam hidup. Bagaimana bisa ini dicabut!
"Aku putuskan, bahkan setelah melahirkan bayi nanti kita tetap tidur terpisah. Kamu boleh tidur bersamaku 2 kali seminggu, setelah itu kembali ke kamarmu sendiri!"
boss akhirnya tak tahan mendengar. Dua kali seminggu? Apakah itu hidup layak manusia?
"Bukan kau yang memukul."
Ekspresi penyesalan Lan Xin berubah menjadi terkejut dalam sedetik.
"Apa?"
"Bukan kau yang memukul. Semalam setelah kau tertidur, ada teman yang datang berlatih denganku." boss akhirnya mengungkapkan sebagian kebenaran.
Lagipula, baru saja mendapatkan "tanggung jawab" dari kucing hamil kecil ini, boss juga merasa seperti mendapat keuntungan.
Tapi ekspresi kucing hamil kecil ini, kenapa...
boss tiba-tiba merasa situasi tidak baik, tapi saat ingin lari, sudah terlambat!
Kucing hamil yang marah, membawa bola kulit besar di perutnya, langsung terjungkal ke tubuhnya.
3 detik kemudian, dari kamar tidur terdengar raungan marah Lan Xin.
"Lei, Fu, Hei! Mulai sekarang tidak boleh membuat lelucon buruk seperti ini!"
Bagaimana cara boss menenangkan kucing hamil kecil yang tertipu, tidak ada yang tahu.
Tapi ketika mereka berdua keluar dari kamar satu persatu, pelayan yang jeli menemukan.
Di wajah tampan Marquis, selain ada bekas memar, sepertinya tambah beberapa goresan cakar?
Menipu istri sendiri yang sedang hamil, mencakarmu itu masih ringan!
Wenwen sudah pulang, tampaknya lebih pendiam, sering melamun sendirian.
Lan Xin merasakan ada beban pikiran, tapi Wenwen tidak mau bicara. Takut Wenwen kesepian, Lan Xin sering menemaninya, juga memasak sup untuk membantunya memulihkan tubuh.
Selain malam itu ketika emosinya meledak, Wenwen sama sekali tidak menyebut Gong Yun, seolah pria itu tak pernah ada.
Hanya malam itu saja dia membiarkan emosinya bocor.
Karena Wenwen tidak mau bicara, Lan Xin malah membuntuti boss.
Ingin mengorek informasi terbaru tentang Gong Yun dari mulut boss.
Tapi si bajingan ini, saat Lan Xin membutuhkan bantuannya, berbagai cara mencari keuntungan pribadi, tapi mulutnya terkunci rapat. Sekeras apapun Lan Xin bertanya, tetap tidak mau bicara.
Hari ini Lan Xin kembali melihat Wenwen murung, tak kuasa menahan diri, mengangkat perutnya berlari ke perusahaan boss.
Boss baru saja kembali dari inspeksi luar, mendorong pintu, melihat wanita hamil yang duduk di meja kerjanya, tak tahu harus berkata apa.
"Kau memang jago cari tempat." Berjalan mendekat, dengan mudah mengangkat Lan Xin ke kursi kerjanya sendiri.
Perut Lan Xin sekarang sudah sangat besar, tinggal 2 bulan lagi akan melahirkan, boss mengangkatnya tetap dengan mudah.
"Hari ini, kalau kau tidak menjelaskan masalah ini sampai jelas, aku akan duduk di meja kerjamu dan menghalangi pekerjaanmu!"
Kucing hamil itu berkata dengan sangat otoriter.
Beberapa bulan kehamilan ini, seseorang telah membuktikan melalui tindakan nyata apa arti mempermainkan kasih sayang, dan bagaimana rasanya menantang batas.
"Jangan kira karena aku memanjakanmu, kau bisa seenaknya tanpa batas dasar! Duduklah dengan jujur di sini!"
Lan Xin sama sekali tidak takut, dengan santai menyilangkan tangan di dada, menantang menatapnya.
"Tidak mau! Aku memang memanfaatkan kasih sayangmu, mau apalagi? Berani-beraninya kau pukul aku? Oh iya, CEO Lei tidak pernah memukul wanita, masih ada cara lain? Tapi sekarang, cara apapun tidak bisa kau pakai - aku hamil, itu pun dengan Telur Kuning Ganda!"
Boss menggeretakkan gigi. Nak kecil ini benar-benar perlu dihukum!
"Kalau tidak salah ingat, paling lama 1 bulan lagi kau akan melahirkan. Dokter juga bilang, mungkin harus dilakukan operasi caesar lebih awal..."
Maksud tersiratnya: Tunggu sampai dua butir telur dalam perutmu ini menetas, hati-hati dengan bulu kucingmu!
Selama lebih dari setahun ini, seekor kucing hamil tertentu bertindak semena-mata sampai ke tingkat yang mengerikan.
Mengandalkan boss yang memanjakannya, dan juga mengandalkan anak dalam kandungan sehingga dia tidak bisa dihukum, kesombongannya benar-benar keterlaluan. Boss sudah menahan diri berbulan-bulan, menunggu dia berhasil mengerami telur untuk menuntut pertanggungjawaban!
Lan Xin membuat ekspresi muka hantu, "Toh aku sudah banyak menyinggungmu, setelah melahirkan pasti kamu akan menagih semua kesalahanku!"
Jadi, tidak masalah menambah satu kali lagi ini, toh masih ada masa tenggang lebih dari 1 bulan. Kalau tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk menginjak-injak boss, setelah melahirkan bukankah aku akan dihancurkan oleh si licik besar ini?
Boss benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa, antara menyayangi dan marah. Melihat kelakuan nakalnya, terpaksa memeluknya di pangkuan. Lan Xin agak malu ingin bergeser, tapi ditekan boss.
"Jangan gelisah!"
"Tapi... Aku berat ya?"
Mengandung kembar sampai 8 bulan, beratnya bertambah setidaknya 10 kg, dan semua lemak terkumpul di perut. Anggota tubuh lain tidak banyak berubah, wajahnya masih tetap bulat imut.
"Tidak akan menghancurkan aku." Boss meletakkan tangan di perut bundarnya, dua janin menendang dengan malas.
