Bab 484 Kehidupan CEO yang otoriter, sungguh menyedihkan
Dalam hati boss, ini adalah dua anak perempuan. Saat bayi-bayi itu lahir, dia hanya fokus pada istrinya, dan hanya melirik sekilas ke bayi-bayinya.
Sedangkan para dokter, mengira boss sudah lama mengetahui gender bayi-bayi itu. Bagaimanapun di sini, orang tua biasanya sudah mengetahui gender anak mereka sejak masih janin.
Setelah Lan Xin siuman, dia juga tidak memberitahunya, mengira boss sudah tahu.
Jadilah, setelah dua hari berlalu, ayah baru yang malang ini baru mengetahui bahwa "Telur Kuning Ganda"-nya ternyata semuanya membawa 'kunci'...
Mungkin tidak puas dengan kebekuan ayahnya, si bungsu yang lincah menghentak-hentakkan kaki ingin menendang, tapi tidak bisa mengenai Ayah, sungguh menyebalkan!
Sang kakak yang licik, dengan tenang membuka kunci dan melepaskan air ke arah ayahnya yang berada sangat dekat, diam-diam mengamati.
Para pekerja perawatan serentak berdecak kagum.
"Astaga! Kencingnya sampai mengenai tubuh Sang Marquis!"
Sang Marquis yang malang!
Tidak hanya keinginan memiliki sepasang putri kandas, tapi juga dikencingi oleh bayi liciknya sendiri...
"Hahaha! Jahitan operasiku hampir terkoyak karena tertawa, sungguh menggelikan!"
Nyonya Marquis yang mengetahui kejadiannya, sama sekali tidak menunjukkan kesadaran sebagai istri, dan tanpa ragu mengekspresikan kegembiraan akan kekonyolan suaminya.
Boss yang mengaku ingin melihat bayi-bayinya 'berenang', kembali dengan wajah gelap dalam hitungan menit, pakaiannya masih membawa bekas air yang mencurigakan.
Kalimat pertama yang diucapkannya saat masuk:
"Mengapa keduanya laki-laki?" Janji tentang putri itu kemana?!!!
Sekarang, boss sedang mandi di kamar mandi ruang perawatan intensifnya, aura kesalahan yang sangat kuat itu bahkan bisa dirasakan Lan Xin melalui pintu.
Semua orang juga hampir mati ketawa.
Di sejarah kelam boss, ditambahkan lagi satu coretan hitam yang tebal.
"Masih ada Ayah seperti ini? Bayi sudah lahir 2 hari, baru tahu gender?" Feng Ting bersumpah, sebagai senior, dia juga tidak ingin tertawa seberlebihan ini.
Tapi hal ini benar-benar... lucu sekali.
"Kulihat ipar menerima pukulan berton-ton, Byur!" Shishi juga tertawa riang.
Saat ipar baru saja masuk dengan pakaian penuh peta kencing bayi sambil mengucapkan dialog klasik "Kenapa bukan putri?", rasanya kehidupan sebagai CEO yang otoriter benar-benar putus asa.
Tapi semua orang benar-benar ingin tertawa, adegan boss tadi terlalu menghibur!
Bahkan istri boss ikut tertawa, sampai bekas luka operasinya hampir terbelah.
Boss yang sudah mandi dan berganti pakaian keluar langsung melihat istrinya memimpin sekumpulan perempuan menggosipinya dengan seenaknya, membuatnya sedikit murka.
"Sudah waktunya Xin Xin beristirahat, kalian boleh mundur." Boss mengusir mereka dengan wajah dingin.
Tapi sorot mata Feng Ting dan Shishi penuh dengan rasa kasihan.
Ipar ini malu lalu marah-marah mengusir orang, ya?
Ketika hanya tinggal suami-istri, Lan Xin masih belum puas tertawa.
"Haha, Boss Besar Lei, kau juga bisa sesemrawut ini ternyata!"
“Berani tidak tahu kalau yang dilahirkannya adalah putra.”
“Begitu terbayang ekspresi dungunya yang menanti dengan harap anak perempuan, tapi hasilnya melihat para putra, mood-nya itu, ingin sekali tertawa ah.”
“Barang kecil tidak punya hati!” boss melotot tajam padanya.
“Sudahlah, aku tidak mengerjaimu lagi, tubuhmu masih ada luka-luka, cepatlah datang beristirahat sebentar.”
Di ruangan ada dua ranjang, Lan Xin berbaring di satu sisi, boss berbaring di sisi lain, takut menyentuh bekas pedangnya.
“Aku tidak lelah.” Kemampuan fisik boss memang selalu bagus, baru beristirahat dua hari, sudah segar bugar lagi.
Menatap Lan Xin, dia berkata dengan sedikit sombong.
“Perempuan, meski kau melahirkan dua putra, tapi aku tidak menyalahkanmu.”
Sungguh arogan, nada bicara yang seperti memberi sedekah!
Lan Xin tahu, meski pun dia melahirkan dua telur, boss tetap akan menyukainya. Ucapannya ini hanya untuk menyembunyikan kecanggungan karena tidak tahu gender bayi.
“Meski kau menyalahkanku, aku tetap menolak pengembalian. Sudah kulahirkan untukmu, kau harus mencintai mereka seumur hidup. Tidak boleh karena mereka laki-laki lalu mendiskriminasi bayi-bayi ini oh!”
Boss mendengus, “Aku ini pria dangkal yang suka diskriminasi gender?”
Ya... Lan Xin dalam hati diam-diam menjawab.
Tentu saja, meski dalam hati berpikir, tidak berani mengatakannya. Boss benar-benar bisa menjadi sombong!
Boss melihat ekspresinya, langsung tahu si jahat kecil ini lagi menghinanya dalam hati. Maka dia menunduk, mempersiapkan ciuman di pipi merah muda kecilnya untuk menegakkan kembali otoritas suami.
Wajah mereka semakin mendekat, Lan Xin juga menutup mata, menunggu dengan malu-malu.
“Apakah aku datang di waktu yang tidak tepat?”
Lei Wenwen mendorong pintu masuk, mendapat tatapan sinis dari kakak liciknya.
“Kak, jangan keterlaluan! Kakak ipar masih dalam masa nifas, kau harus mengontrol diri!”
“Pergi!” boss murka.
Seolah-olah dia seperti binatang tak tahu diri!
Dia hanya ingin mencium istrinya sendiri, apa itu tidak boleh?!
Dengan pandangan meremehkan ke arah Lei Wenwen, dia membawa dua boneka kain raksasa di masing-masing tangan.
“Putraku masih sangat kecil, kau beli ini ingin menghancurkan mereka?”
“Hai! Dapat hadiah saja sudah bagus! Aku hanya pekerja bergaji, sudah akhir bulan, tuan tanah pun tidak punya sisa. Di mana bayi-bayinya? Aku mau lihat!”
Wenwen meletakkan hadiah untuk dua keponakannya di ranjang, tidak sabar ingin melihat bayi.
“Kakak ipar, beberapa hari tak bertemu, kau terlihat semakin cantik dengan aura keibuan—Kak, wajahmu masih sama menjijikkannya!”
Wajah boss semakin menghitam.
Lan Xin tersenyum cerah, mempersilakan Wenwen mendekat.
“Kenapa kau bisa kembali? Katanya beberapa hari ini tidak bisa datang?”
Boss jelas-jelas mengatakan padanya bahwa Wenwen mendapat panggilan dari markas besar Interpol saat gempa, dikabarkan menjalankan misi rahasia setidaknya setengah bulan.
“Setelah rapat aku langsung menolak pekerjaan! Baru sampai M negara, dengar ada gempa di sini, hampir mati ketakutan! Baru pesan tiket mau pulang, dengar kalian selamat dan melahirkan bayi super cantik, aku senang sampai mau mati!”
Sesuai rencana, Wenwen seharusnya tidak bisa kembali, tapi karena sangat ingin melihat bayi imut, akhirnya menolak kerja dan buru-buru kembali, memberi Lan Xin kejutan besar.
"Bayi-bayi akan segera dijemput, kamu akan segera melihatnya."
Sedangkan boss mengangkat sudut bibirnya.
Wenwen kembali lebih awal, dia tidak tahu, orang itu pun secara alami tidak tahu.
Nanti jika bertabrakan, itu akan menarik.
"Sebentar lagi, beberapa koneksi akan datang." Boss mengganggu obrolan Lan Xin dan Wenwen.
"Siapa itu?" tanya Lan Xin.
Kelahiran anak boss, seharusnya banyak yang datang, menyangkut kewibawaan boss di sini.
Tapi boss demi tidak mengganggu istirahat Lan Xin, orang biasa tidak diizinkan masuk.
"Koneksi dalam negeri, ingin melihat bayi kami."
Mendengar Lei Tingyu menyebut koneksi dalam negeri, Lei Wenwen terpaku, tiba-tiba punya firasat buruk.
"Kalau tidak ada keperluan, aku pergi dulu."
Insting alaminya ingin keluar.
"Kenapa buru-buru? Belum lihat anaknya." Keraguan Lan Xin.
