Bab 493 Lex Kerasukan Alien?
"Wenwen, apa kau kurusan?" Lan Xin mengamati Wenwen dengan seksama, merasa dia semakin kurus dan wajahnya pun tak segar.
"Setelah melahirkan, berat badan Lan Xin cepat pulih, kembali menjadi pinggang ramping seperti pohon willow, beratnya bahkan tidak sampai 90. Meski boss berniat jahat dengan menyiapkan berbagai sup untuk menggemukkannya, tapi tak peduli seberapa banyak Lan Xin makan, tubuhnya tetap langsing sampai bikin kesal."
"Sebenarnya Lan Xin diam-diam memesan terapis pascapersalinan dan melakukan latihan saat boss tidak di rumah. Dengan suami yang Melampaui Kodrat seperti itu, dia sendiri juga harus menjaga citra diri."
"Tapi saat Wenwen muncul, Lan Xin terkejut mendapati tubuhnya bahkan lebih cepat kurus. Ada apa ini?"
"Tubuh Wenwen yang memang tinggi, setelah kurus terlihat seperti tongkat bambu kecil. Meski tetap gagah, tapi memberi kesan seolah akan tumbang diterpa angin."
"Mendengar pertanyaan Lan Xin, Wenwen bingung harus mulai dari mana. Dia hanya menggigit-gigit kue keras buatan Lan Xin secara tak sadar."
"Apa Gong Yun yang mencarimu?" tanya Lan Xin ragu-ragu.
"Selain Gong Yun, dia tak bisa membayangkan alasan lain yang bisa membuat Lei Wenwen yang biasanya percaya diri begitu terbebani."
"Tidak..." jawab Wenwen lemah.
"Kalau dia langsung mencarimu, mungkin lebih mudah."
"Tapi dia tidak menemui langsung, malah menggunakan cara yang begitu membuatnya pusing..."
"Itu benar-benar aneh. Kalau bukan dia, siapa lagi yang bisa membuatmu sesulit ini?"
“Dia memang tidak mencari saya, tapi dia mengancam saya...” Wenwen bergumam pelan di mulutnya.
Setelah kejadian memalukan di kamar mandi rumah sakit itu, dia tidak pernah terlihat lagi.
Tapi ponselnya mulai menerima foto-foto yang dia kirim setiap beberapa hari.
Tokoh utamanya, tanpa pengecualian, selalu dirinya.
Selain itu, tidak ada operasi lainnya.
Dia ingin menelepon dan menanyakan maksud sebenarnya, tapi menyadari dirinya sepertinya diblokir.
Hanya dia yang bisa mengirim, Wenwen tidak bisa menghubunginya.
Awalnya, foto-foto yang dikirim masih wajar: terkadang wajahnya yang ceria, atau dirinya sedang merenung di depan pemandangan.
Tapi belakangan, dia mulai mengirim foto-foto renangnya yang dulu diambil saat mereka bermain di tepi pantai.
Ini membuat Wenwen semakin cemas dan gelisah, kualitas tidurnya pun semakin buruk.
Seperti permainan kucing kejar tikus, Gong Yun terus-menerus mengerjainya, tapi Wenwen tidak mengerti apa maunya sebenarnya.
Selain foto, tidak ada komunikasi lain. Wenwen yang bingung hanya bisa menunggu dengan cemas menahan napas.
"Apa yang dia lakukan padamu?" Lan Xin tidak menangkap jelas.
"Bukan apa-apa, Saudari ipar. Ada konferensi pers koleksi musim panas, mau ikut?" Wenwen mengeluarkan dua lembar tiket dari saku.
"Tidak usah. Kakakmu yang akan memesan pakaian untuk rumah."
"Lan Xin tidak terlalu peka terhadap hal-hal fashion ini. Untung ada boss serba bisa yang selalu bisa memahami segalanya. Pakaian di rumah, dia selalu berkomunikasi terlebih dahulu dengan desainer."
"Hei! Perempuan! Jangan pamer kemesraan gaya-gayaan di depan jomblo seperti aku! Kamu ada kakak tidak normal yang melindungi, aku tidak! Pertimbangkan perasaanku dong!"
Perasaan sesak di hati, kakak yang biasanya cuek ternyata begitu perhatian!
Bukan hanya cari untung, tapi juga mengurus detail-detail seperti ini, benar-benar bikin iri!
Begitu kata Wenwen, Lan Xin pun jadi malu.
Sepertinya dia memang terlalu mengeksploitasi boss. Dia sudah sibuk sekali, seharusnya Lan Xin membantu meringankan bebannya.
"Duduk di rumah terus membosankan, ikut aku jalan-jalan yuk!"
Lan Xin berpikir sejenak, "Kalau begitu aku kabari kakakmu dulu."
Maka, Wenwen menyaksikan Lan Xin mengeluarkan ponsel dan pamer kemesraan gaya baru di depannya.
"Suami, ini aku. Aku mau nonton fashion show bersama Wenwen, boleh tidak?"
"Kenapa tiba-tiba mau nonton fashion show?" Boss memberi kode berhenti, beberapa orang dihadapannya hanya bisa menghela napas.
Di momen kritis seperti ini berani telepon istri? Ini seperti tamparan untuk Badan Antariksa!
"Aku sadar selama ini kamu yang menyempatkan diri mengurus ini, hatiku sakit melihatnya... Bolehkah aku membantu?"
"Pergilah. Akan kusediakan. Mulai sekarang kombinasi pakaian rumah kuasai kamu saja." Mendengar pengakuan malunya, kerutan di antara alis boss pun menghilang.
"Penampilan santainya, tertangkap oleh pandangan beberapa orang di seberang. Alina yang duduk di samping, matinya cepat-cepat menyembunyikan kilatan iri hati."
“Tapi, aku kurang yakin. Takut tidak bisa memilihkan yang bagus untukmu dan bayi.” Lan Xin merasa tertekan mendengar kepercayaannya yang begitu besar.
“Terserah kamu padu padankan, aku tetap tampan pakai apa pun.”
Boss tanpa malu-malu terus memuji diri sendiri. Akhir-akhir ini gayanya selalu seperti ini, membuat Lan Xin tersiksa oleh kata-kata manisnya sekaligus menonjolkan kesan kelas atasnya.
Wajah Lan Xin langsung memerah oleh gula-gula mulut boss, gelombang matanya beriak mampu menyiksa mati satu regu anjing lajang.
Orang-orang dari Badan Antariksa di seberang boss semuanya membeku kaku.
Salah satu dari mereka berbisik, “Lex kemasukan alien?”
Ini bukan Lei Tingyu yang mereka kenal! Penjelasan paling logis adalah dia kemasukan alien!
“Kemasukan alien? Tidakkah kalian sadar, otak Lex itu sendiri sudah seperti alien?!”
Pernyataan ini disambut anggukan setuju semua orang.
Hanya alien yang bisa menciptakan hal semacam ini!
Kecuali Alina yang tidak bisa tertawa, yang lain semua terkekeh.
Sementara Lei Tingyu sang provokator tetap asyik menelepon Lan Xin dengan santainya, terus menyiksa para jomblo.
“Tapi kamu cukup perhatikan pakaianku danmu saja. Baju anaknya akan kubantu pilih, tidak perlu kamu repot.”
Ponsel Lan Xin dalam mode speaker. Semua mendengar boss berkata dengan lembut:
“Dua bayi imut, secara bersamaan mengeluarkan gelembung air liur, menunjukkan ketidaksenangan pada ayah licik, sementara Lei Wenwen juga membalikkan matanya.”
“Seberapa otoriter kamu ini? Semua makhluk berjenis kelamin pria selain kamu, tidak boleh diurusi Lan Xin? Bahkan perhatian pada putra kandung sendiri harus diperebutkan?”
“Tidak tahu malu!”
Ini adalah pemikiran bersamaan tiga marga Lei yang hadir. Meski bayi-bayi belum bisa bicara, mereka menunjukkan sikap meremehkan pada ayah melalui kekuatan nyata.
Hanya Lan Xin yang wajahnya penuh haru.
“Suamiku, kamu benar-benar baik padaku!” Boss semakin mahir menyayangi orang.
“Wanitaku sendiri. Kalau tidak baik padamu, harus baik pada orang-orang berantakan di luar?” Saat mengucapkan ini, pandangan boss menyapu sekilas ke Alina yang wajahnya pucat.
Yang lain merasa gusar mendengar nada bicara boss.
Dua orang yang duduk berseberangan dengan boss secara bersamaan meninju wajah lawan.
“Sakit?” Tanya mereka berdua serempak.
“Sedikit sakit... Kalau begitu ini bukan mimpi?”
Astaga! Gunung es sepuluh ribu tahun ini bisa mengucapkan begitu banyak kata-kata mesra, apa yang terjadi dengan dunia ini?!
“Barang-barang sudah diserahkan ke kalian, masih ada urusan lain?” Boss menutup telepon, baik suara maupun nada bicaranya kembali ke kondisi dingin biasa.
