Bab 524 Lan Xin menemukan hal sibuk
Tapi semua ini, Lan Xin malas repot-repot memikirkannya, setelah pulang ke negara asal, selain sering pesta bersama koneksi, berdiskusi panas tentang parenting, semakin besar bagian energi, difokuskan pada Organisasi amal baru yang dibuat boss untuknya.
Karena putra kembali setelah hilang, sehingga Lan Xin di hati sangat bersyukur pada takdir, sekarang dia punya uang - Xiao Mingge kan memberi amplop merah sebesar itu, pas digunakan untuk mendirikan yayasan amal, khusus membantu anak-anak dalam negeri yang sakit tapi tidak ada uang berobat.
Ada manajer profesional yang dikhususkan oleh Lei Tingyu untuk membantu mengelola, Lan Xin hanya perlu bertanggung jawab, sesekali mengumpulkan para nyonya dari kalangan atas untuk berpartisipasi dalam kegiatan amal dan menyerahkan sedikit kasih sayang. Ini membuatnya tetap sibuk sekaligus memenuhi keinginannya untuk berbuat kebaikan.
Tentu saja, dari sudut pandang bos, ini tidak merugi. Istri yang berbuat kebaikan di luar meningkatkan reputasi baik Grup Lei. Bagi perusahaan, ini merupakan bentuk propaganda tidak langsung yang saling menguntungkan.
Tapi terhadap yayasan Lan Xin, bos sama sekali tidak tanpa kritik. Tidak, lebih tepatnya, kritik bos sangatlah BESAR!
Lan Xin mendirikan yayasan khusus untuk membantu anak-anak kurang mampu yang tidak bisa berobat. Selain memenuhi rasa tanggung jawab sosial pribadinya, ini juga mengumpulkan reputasi bagus untuk Grup Lei.
Tapi bos sangat kesal.
Karena istrinya sepertinya terlalu fokus pada yayasan ini.
Siang hari, dia sibuk mengkoordinasi yayasan dan mengatur pekerjaan amal, sama sekali TIDAK ADA waktu untuk menemani bos. Malam hari, setelah bos mengurus dua iblis kecil dan ingin pulang untuk menjatuhkan istri ke ranjang...
Sang istri sudah tertidur lelap sampai-sampai tidak bisa dibangunkan. Siang harinya terlalu capek!
Kehidupan seperti ini belum sampai 3 HARI membuat Lei Tingyu naik pitam.
Seandainya tahu barang murahan ini akan membuat Lan Xin lalai seperti ini, dari awal seharusnya langsung menyumbang uang saja! Harusnya tidak perlu bikin yayasan! Goblog!
Maka, dengan membawa emosi kesal terhadap Lan Xin serta tubuh yang tak puas, wajah Sang Boss semakin gelap, tekanan udara di seluruh Lei Group juga terasa berat.
Keluarga CEO tinggal di luar negeri lebih dari setahun, susah payah kembali, Sang Boss masih terus menyemburkan api ke segala penjuru, tak ada pejabat tinggi yang luput dari semburannya.
"Sudah berapa serangan kukatakan pada kalian, titik pertumbuhan, aku ingin melihat titik pertumbuhan!" Pukul 9 pagi, Sang Boss menghantamkan data ke departemen pasar.
"Program produk baru disetel seminggu masih belum selesai, kalian babi ya?" Pukul 2 sore, Sang Boss kembali menghantamkan data ke departemen R&D.
"Iklan utama produk baru, harus dominasi amal... Pergi!" Pukul 4 sore, Sang Boss pada departemen perencanaan, langsung mengeluarkan kata-kata kasar.
Kepala departemen perencanaan keluar dari kantor Sang Boss dengan wajah pahit, skenario ini cukup sempurna mutlak ya, sebenarnya Sang Tuan murka pada peralatan listrik apa?
"Asisten Qi, menurut Anda CEO sebenarnya punya semangat tidak puas terhadap naskah ini?"
Qi Lei menerima proposal strategi, melihat kata "welas asih", menghela napas dalam hati, menepuk bahu kepala departemen perencanaan dengan penuh makna.
"Kamu datang di waktu yang salah, Sang CEO sekarang, yang paling dibenci, adalah amal."
"Tapi seminggu lalu, CEO di rapat sepertinya menekankan Lei Group harus meningkatkan investasi di bidang amal masyarakat di masa depan."
"Kondisi berbeda waktu berbeda, pulang duluan, tinggalkan skenario, aku akan coba bicara dengan CEO." Seminggu lalu, Sang CEO dan Nyonya masih manis bak madu yang lengket.
Sekarang Nyonya mengerahkan seluruh energinya ke yayasan, Sang CEO akan merasa Mantap? Mustahil ada hantu!
Qi Lei mengetuk pintu, hanya melihat Sang Tuan boss duduk di kursi kulit, dengan sorot mata yang memangsa, melototi dengan tegas foto keluarga yang teratur di atas mejanya.
Sorot mata jatuh pada Lan Xin yang sedang memeluk bayi.
Barang tak berperasaan, baru saja telepon bilang tidak pulang temani dia makan malam, mau bawa dua anak ikut acara hantu sosialisasi apa itu, sosialisasi dasar kau!
Suami sah dibuang di rumah, bawa anak main di luar, dia begitu hebat kenapa tidak terbang ke langit?
Qi Lei jelas-jelas merasakan Sang CEO saat ini sangat kesal, sambil memancarkan hawa dingin, tapi sorot mata boss saat lihat foto tadi kok agak mirip suami yang dikeluhkan ya, lumayan imut... *batuk* Jangan tertawa pada CEO, wajah serius!
“CEO, hari ini tidak ada hal mendesak, mengapa Anda tidak menjemput Nyonya? Saya tahu di dekat tempat Nyonya bersosialisasi ada pameran budaya, setelah menemani Nyonya makan malam, Anda bisa mengajak dua Tuan muda jalan-jalan. Pasti Nyonya akan suka.”
Boss mendengar saran Qi Lei, matanya samar berkilat kemudian berkata dingin penuh remeh.
“Aku malas mengurus perempuan bodoh itu.”
Sebenarnya Anda hanya sombel ya? Qi Lei berpikir dalam hati tapi tidak berani mengatakannya. Sebagai anak buah pertama boss, demi seluruh jajaran perusahaan, ia memberanikan diri menyambungkan kata.
“CEO, Anda adalah orang yang menciptakan malapetaka besar, jangan berdebat dengan perempuan biasa. Anggap saja Sang Tuan memiliki volume besar, carilah Nyonya dulu. Ini selalu lebih baik daripada Anda...”
Kesal karena perang dingin sepihak?
“Qi Lei bahkan dengan lutut saja bisa menebak, Sang Nyonya saat ini sibuk sampai tidak punya waktu untuk kesal dengan boss.”
“Artinya, kasihan boss, kesal sendiri tapi Sang Nyonya tidak tahu!”
“Perkataan Qi Lei tepat menyentuh hati boss.”
Dia mengambil kunci dan bergegas ke luar, “Skenario propaganda, kirim ulang versi elektroniknya malam ini ke saya.”
“Um, akhirnya kualitas normal boss pulih,” gumam Qi Lei sambil menarik napas lega setelah boss pergi.
“Ternyata yang menguasai nadi perekonomian dunia bukan CEO, tapi Sang Nyonya!”
“Cuma sedikit gerakan Sang Nyonya, Sang Tuan boss langsung marah. Kemarahan boss menyebabkan gejolak ekonomi besar. Jadi penguasa sebenarnya adalah Sang Nyonya.”
Lan Xin dengan dua putra imutnya sedang aktif bersosialisasi.
Peserta acara ini semuanya para nyonya kaya. Dibandingkan pakaian mewah mereka, busana Lan Xin paling sederhana. Karena harus memeriksa lokasi siang tadi, dia hanya memakai baju olahraga seperti siswa.
Hanya sedikit yang tahu, pakaian sederhana Nyonya Lei ini sebenarnya sangat mahal.
Dua bayi dengan baju diletakkan di mobil kembar, sekarang sudah tertidur.
Lan Xin sekadar berbasa-basi sebentar, menatap bayangan hitam di luar, mulai merindukan boss.
Entah apakah dia sedang lembur sekarang? Sebelum berangkat, dia sudah menyiapkan makanan. Nanti pelayan bisa menghangatkan saat dia pulang, jadi dia bisa makan masakan tangannya.
"Tapi masih sangat merindukannya, dua hari ini terlalu sibuk, agak mengabaikan perasaan boss."
Mengeluarkan telepon, ingin meneleponnya, kebetulan ada panggilan masuk, melihat itu nomornya, Lan Xin tersenyum manis.
"Maaf, saya keluar dulu menerima telepon." Katanya pada dua nyonya kaya yang sedang mengobrol dengannya.
Dua perempuan ini, di depan Lan Xin berbagai-bagai pujian, menunggu Lan Xin keluar baru berbisik-bisik.
"Nyonya Lei benar-benar ahli strategi, masih muda sudah duduk mantap di posisi Istri CEO Grup Lei."
"Memang cantik, tapi saya perkirakan, pasti jago di ranjang juga, ohoho~"
Mendengar ini, seorang anak imut menyipitkan mata, sepertinya ada yang membicarakan ibu?
