Bab 528: Mengeruk Istri dan Janin
"Nyonya, bunga-bunga ini bagaimana? Tuan muda berpesan, sebelum Anda melihatnya langsung, siapa pun dilarang menyentuh."
Para pelayan yang malang terjebak di dapur oleh formasi bunga bos. Bahkan Si Paha Ayam Kecil hanya bisa meringkuk di sofa, menggonggong penuh kekesalan pada nyonya rumah.
Terjemahan gonggongan itu: "Tidakkah kau bisa mengendalikan suamimu yang pemboros ini?!"
Ini namanya romantis atau justru memalukan?!
Lan Xin tertawa kaku. Dia pun bingung. Aksi Sultan Pelit ini jelas bentuk protes karena semalam ada yang mengiriminya bunga - ingin menunjukkan dialah suami sah yang berdaulat.
Akhirnya memutuskan untuk melakukan sesi foto kenangan. Tuan Lei yang suka menghamburkan uang telah mengeluarkan banyak biaya untuk ini. Jika langsung dihancurkan, sayang sekali.
"Tuan muda semakin mirip anak kecil. Katanya setelah menikah orang akan menjadi matang?" keluh Bibi Chen. Ini bukan romantis, ini murni gaya jagoan!
Jagoan dalam hal membuang-buang!
"Dia memang tidak punya urusan resmi. A Cai, bawa dua tuan muda kemari. Oh iya, pilih dua gaun perempuan untuk mereka ganti."
Lan Xin memberi perintah pada pelayan.
"Mengapa?" tanya pelayan penasaran.
"Dengan begitu banyak bunga, tentu harus ditemani dua boneka perempuan! Jangan lupa, pasangkan rambut palsu untuk tuan muda!"
Bibi Chen memilih diam.
Meski tindakan Tuan muda yang murka mengirim bunga hingga memenuhi rumah agak konyol, tapi dibandingkan Nyonya muda yang langsung mengubah bayi imut jadi perempuan saat terjadi perselisihan - bukankah ini sama konyolnya!
Meski bayi-bayi ini sangat pintar, beruntung mereka belum bisa membedakan jenis kelamin. Maka dua calon CEO otoriter ini, di masa polos mereka, harus meninggalkan foto memalukan dengan gaun perempuan dan rambut palsu oleh Ibunda.
Konon saat dewasa, dua anak ini sangat jengkel dan ingin berkolusi menyita foto aib itu untuk dihancurkan. Tapi teknologi Ayah sudah melampaui kodrat - foto diproteksi 88 lapis password. Sekalipun dua jenius kecil ini bersatu menghancurkan, tetap gagal, meninggalkan penyesalan seumur hidup.
Ini kisah lain.
Sekarang, dua bayi kecil mengenakan rok puff kecil dan rambut palsu, bersama bayi perempuan Xiao Feng yang tinggal di rumah, membentuk regu bayi imut. Mereka ditempatkan di tengah hamparan bunga besar-besaran. Lan Xin memegang kamera, sibuk memotret dengan DSLR lalu ponsel, tak henti-hentinya mengambil gambar.
Bayi-bayi itu terlalu cantik, dipadukan dengan rumpun mawar yang cerah, cukup membuat sel fotografi Lan Xin mendidih.
Berbagai foto diambil, setelah selesai diunggah ke lingkaran pertemanan, membuat semua orang tak tahu harus berkata apa.
Apa ini? Tontonan menyiksa anjing sehari-hari pasangan keluarga Lei?
Sekalian, dua putra tampan mereka pun dikeruk...
Dua bayi berrok puff awalnya masih membiarkan ibu memposekan mereka. Tapi setelah beberapa saat, bayi pintar ini mulai menangkap sesuatu yang aneh dari penampilan satu sama lain.
Kenapa sebelumnya tak pernah pakai rambut palsu dengan pakaian aneh begini?
Maka dua bayi mulai berjuang melepaskan diri, sama sekali tak kooperatif. Tapi Lan Xin sang fotografer super ini bukannya berhenti, malah memanfaatkan kesempatan mengambil beberapa gambar adegan saling serang mereka.
Tak hanya foto, dia juga merekam video pendek untuk bos via WeChat, siaran langsung dari lokasi.
"Suamiku, lihat! Lao Er menarik rambut si pemimpin! Lihat, sang pemimpin tak mau kalah, mengambil mawar untuk membalas. Aduh, mereka bertarung~"
Semua pelayan di rumah hanya bisa menghela nafas.
Bisakah kau lebih licik lagi dalam mengeruk anak sendiri?
"Namun boss memanjakan istri, sudah mencapai tingkat yang membuat dewa marah, hanya peduli senyum istri dan mengabaikan tangis putra. Tidak hanya tersenyum, ia dengan santai menyaksikan dua putranya dipermalukan Lan Xin, bahkan tak tahu malu memberi like foto anak-anaknya yang memakai pakaian wanita."
Perilaku ini kembali memicu rekan-rekan untuk menumpahkan kelucuan secara kolektif.
Pasangan keluarga Lei telah mencapai tingkat tertinggi dalam menyiksa anjing. Meski cinta mereka membara gemeretak, orang lain yang melihat hanya merasakan keasaman.
Mungkin Tuhan juga jengkel melihat pasangan ini, karma pun segera datang.
Saat Lan Xin asyik merekam adegan bayi-bayi berkelahi, tiba-tiba Xiao Lin bersin keras.
Saat putra pertama kali bersin, Lan Xin mengira dia hanya kedinginan.
Tapi ketika dua bayi mulai bersin bergantian, mengubah rumah menjadi orkestra bersin, Lan Xin mulai curiga.
Buru-buru bertanya ke boss yang juga tak berani lengah, segera menyuruh sopir mengantar Lan Xin dan bayi-bayi ke rumah sakit, sementara dirinya berangkat dari perusahaan menuju RS.
Hasil pemeriksaan ahli menyeluruh membuat kedua orangtua yang sembrono ini kesal.
Lan Xin menatap laporan lab sambil bergumam tak berdaya.
"Putra-putra kami alergi serbuk sari?"
"Dokter bilang tak masalah, cukup hindari alergen. Saat dewasa daya tahan tubuh kuat, ini tak akan terjadi lagi."
boss juga terlihat agak malu, dia hanya mengirim bunga untuk istrinya sendiri, bagaimana bisa membuat putra-putranya alergi?
"Ini semua salahmu! Kata dokter, sedikit bunga sama sekali tidak akan menimbulkan reaksi sebesar ini, siapa yang suruh kamu kirim sebanyak itu!"
Hal ini tidak hanya menjadi aib bagi bayi-bayi, tapi juga aib bagi Ayah Lei yang mengirim bunga dalam permainan sultan.
boss berdalih, "Aku memberikannya untukmu agar kamu nikmati, mana ada aku suruh kamu taruh anak-anak di tumpukan bunga untuk dijebak seperti itu?"
Lan Xin menyilangkan tangan di pinggang, "Hei, tadi waktu kasih like juga semangat banget kan!"
Bibi Chen tidak tahan mendengarnya.
"Kalian berdua masih mau cari alasan? Tidak masuk akal! Cepat urus anak-anak!"
Duo penyiksa anjing keluarga Lei akhirnya saling tatap, mendengus, lalu masing-masing menggendong bayi mereka.
Dua bayi imut itu hidungnya merah karena bersin-bersin, membuat Lan Xin sakit hati. Setelah beberapa detik, tangannya gatal lagi dan mengeluarkan ponsel untuk memfoto mereka.
Satu ruangan penuh mawar akhirnya diurus. Lan Xin menyuruh bunga-bunga itu dibagikan ke berbagai panti asuhan besar serta panti jompo, agar orang-orang yang membutuhkan perhatian bisa merasakan cinta dia dan boss. Tapi sejak saat itu, boss tidak pernah lagi mengirim bunga untuk Lan Xin.
Musim panas berlalu, musim dingin tiba. Setelah es salju mencair, tibalah lagi musim panas dimana magnolia bermekaran. Satu tahun telah berlalu.
"Kantor presiden direktur Grup Lei, masih menjadi pusat seluruh Grup Lei, dan orang di dalamnya tetap merupakan bos besar tertinggi yang menguasai nyawa perekonomian global, Lei Tingyu."
Tapi sepertinya, ada yang berbeda.
Eksekutif yang membawa data untuk melapor pekerjaan kepada presiden direktur, berdiri di pintu, tangannya belum sempat mengetuk, sudah mendengar keriuhan dari dalam.
"Xiao Lin, orang tak berguna!" Suara lembut dan manis terdengar.
"Xiao Qi, orang tak berguna to!" Suara lembut lainnya menyusul.
Kemudian, suara gadis kecil yang pengucapannya kurang jelas:
"Duo-duo, duo-duo~" Meski Xiao Feng seumuran dengan saudara Xiao Qilin, sistem bahasanya jauh kurang berkembang dibanding mereka, jadi ucapannya pun tak jelas. "Duo-duo" maksudnya kakak laki-laki.
Sang eksekutif ragu sejenak. Meski kantor presiden direktur telah berubah menjadi taman bermain bayi-bayi selama beberapa hari, dan semua orang sudah terbiasa, tapi sepertinya saat ini kedua putra sedang bertarung?
