Bab 547 Kami Percaya Ayah
"Kejadiannya tidak seperti yang kamu pikirkan. Kamu, ikut aku ke kamar. Kalian berdua, jangan ikut-ikutan menghasut, pergilah main!" Boss menunjuk ke arah dua bayi kecil itu.
“Dua bayi kecil serentak menggelengkan kepala, mata mereka berkaca-kaca dengan air mata sebesar kacang, memandangi ayahmu dengan wajah memelas.”
“Ayah, kamu benar-benar tidak mau kami lagi?”
“Kami janji tidak akan mengganggu proses lagi!”
“Ibu kalian, karena hamil, IQnya jadi minus, kepalanya terjepit pintu, otaknya kemasukan air, bahkan aku curiga otaknya ditendang paha ayam! Singkatnya, sekarang dia jadi sangat bodoh. Semua perkataannya hanya omong kosong, jangan dianggap serius!”
“Benarkah?” Dua bayi kecil itu langsung berhenti menangis, sorot mata penuh harap tertuju pada ayah.
“Ayah benar-benar tidak akan meninggalkan kami?”
“Basa-basi! Kalian lebih percaya IQ Ayah atau IQ Ibu?” Boss mengeluarkan jurus pamungkas.
Dua bayi kecil saling pandang. Mengingat ibu mereka bahkan tidak bisa menyelesaikan rubik's cube, gagal melewati level pertama Minesweeper, akhirnya dengan mata berkaca-kaca mereka tersenyum lega.
“Kami percaya Ayah!”
Ayah adalah pria paling pintar sedunia!
Lan Xin sadar, dua sekutu kecilnya telah dengan mudah disuap oleh makhluk bernama boss ini hanya dengan beberapa kalimat.
Langsung merasa terhina, dia duduk di lantai sambil memukul-mukul paha dan mengusap air mata.
“Kalian semua menghinaku, hiks... Cuma karena marga Lei itu pintar, bisa seenaknya merendahkan orang?”
“Ibu...” Melihat sang ibu menangis histeris, dua bayi kecil itu mulai ragu lagi.
"Dia serahkan ke aku urus, kalian pergi main." boss sekarang satu tangan masih dibalut perban, terpaksa membungkuk, menggunakan tangan satunya lagi menjinjing Lan Xin.
Wanita hamil digendong dengan model seperti ini, apalagi di depan anak, merasa malu total, mengayunkan tinju kecilnya bolak-balik memukul, kaki kecilnya tak sengaja menghentak lengan boss yang terluka.
Boss menahan sakit, membawanya ke dalam kamar, melempar ke ranjang, dari cahaya sudut mata melihat koper terbuka di lantai, amarahnya semakin membara.
Dua anak kecil, cemas menyembulkan kepala, berbaring di pintu mengintip diam-diam ke dalam.
"Keluar, tutup pintu rapat!" Boss hampir tak bisa mengendalikan kekuatan primordial Hong dalam tubuhnya!
"Ayah, kamu pria malas, jangan ganggu Ibu!"
Xiao Lin berteriak, Xiao Qi mendorongnya.
"Bodoh, maksudnya pria tangguh!"
Keduanya sama-sama salah sebut, Boss dibuat kesal oleh putra-putranya dan kolusi Lan Xin, mendekat untuk menutup pintu, mendorong dua bakpao kecil keluar, di detik pintu tertutup masih terdengar panggilan tulus anak-anak.
"Pria malas tidak boleh pukul perempuan!"
"Pria sejati tak boleh biarkan wanita tercinta terluka sedikitpun, harus pilih yang tanpa sakit!"
Mulut boss berkedut, dia mulai pertimbangkan apakah perlu majukan jadwal kuliah untuk mengalihkan energi berlebih mereka.
"Kalian sialan bela Ibu, ngapain hafal iklan aborsi tanpa rasa sakit!"
Boss merasa gen unggulnya telah disesatkan oleh perempuan kecil yang sedang menangis histeris di ranjang itu.
“Awalnya kupikir, semakin banyak anak berinteraksi denganmu, akan lebih baik untuk melatih kecerdasan emosional. Tapi ternyata, kecerdasan emosional memang terbentuk, namun kecerdasan intelektualnya malah menurun.”
boss merasa jijik melihat calon penerusnya dengan serius membacakan iklan aborsi tanpa rasa sakit seperti mantra.
Utang ini secara alami harus dibebankan pada kepala kucing bodoh di ranjang ini.
Lan Xin mendengar dia berani meremehkan putra tampannya, langsung bangkit sambil mengusap air mata dengan kasar. Tapi merasa belum cukup bersih, dia mendekat dan mencengkeram kemejanya untuk mengusap lebih keras.
boss hampir mati marah melihat kelakuan tidak pantasnya.
“Kamu berani meremehkan putraku! Pantas tadi bilang mau hidup bersama putrimu, wu wu wu! Kau merendahkanku, lalu menjelekkan anakku juga! Ini namanya anak menjadi rendah karena ibunya!”
“Yang benar anak menjadi mulia karena ibunya!” boss membetulkan.
Kebiasaan buruk mengubah-ubah istilah seenaknya ini, siapa yang mengajarinya?
“Mulia apanya! Sekarang kau jelas-jelas merendahkan kami ibu dan anak!” Berani juga bilang dia yang menurunkan IQ putra-putranya!
Lan Xin yakin, di dunia ini tak ada anak yang lebih pintar dari putra tampannya. Keduanya sangat cerdas, tapi tetap diremehkan ayahnya. Semua salahnya karena tak bisa mempertahankan hati suami sampai anak ikut kena getah.
“Sebenarnya siapa yang merendahkan siapa?”
“Kamulah kamulah kamulah!”
"Pemuda pahlawan kecil Nezha?" boss menimpali.
Serial animasi yang sering ditonton anak-anak, tanpa sengaja dia juga ikut menghafal kalimat itu.
Lan Xin terpaku, lalu merengutkan bibir dan kembali meneteskan air mata.
"Kamu menginjak-injakku!"
"Siapa sebenarnya yang menginjak siapa?" Lei Tingyu bertanya tak tahu harus berkata apa.
Lan Xin dengan mata berkaca-kaca menuding si penjahat kelas kakap.
"Baru saja kamu bilang ingin menghabiskan waktu bersama putrimu!"
Boss menunjuk perutnya, "Putriku ada di sini."
Rumahnya, perempuan miliknya, semuanya ada di tempat ini.
Rasa sedih tak bernama membanjiri hati Lan Xin. Sambil menghujam dada Lei Tingyu, dia menangis histeris sambil melontarkan dakwaan.
"Ini semua salahmu yang jahat!"
"..." Salahku yang mana? Jelaskan!
"Aku sudah mau keluar dari hidupmu si penghianat, kamu masih berani mengumbar kata manis, mencoba menghancurkan pertahanan psikologisku dengan peluru meriam berlapis gula!"
"...Pertahanan psikologismu itu perlu kuhancurkan?" Boss hampir bertanya: Apakah kecerdasan perempuan hamil memang turun sampai segininya?
Perempuan lain tak tahu, tapi pasangannya ini memang jadi bodoh saat hamil.
Imut dalam kebodohannya.
"Kamu masih meremehkanku! Meremehkan IQ gen superiormu yang kurendahkan!" Lan Xin mendakwa sambil tersedu-sedu.
"...Mereka semua sedang menghafal iklan-iklan tak karuan itu, bukankah ini efek samping dari tontonan drama berlebihanmu?"
Boss masih！Dua putra rajanya, meski belum menjalani tes IQ, tapi sekilas terlihat jelas bukan anak biasa, disesatkan oleh ibu mereka yang tidak bertanggung jawab!
"Aku bahkan tidak menyalahkanmu, menanamkan teori gelap berantakan itu ke anak, kamu berani meremehkanku! Drama berlebihan kenapa? Apakah drama berlebihan makan berasmu? Tahukah kamu sutradara drama berlebihan itu sudah berusaha sekeras apa?"
Lan Xin dari sudut pandang penggemar sinting senior, mengaum lalu merasa ada yang tidak beres...
"Aku barusan... ingin berdiskusi denganmu tentang tema apa ya?"
Boss memandangnya dengan tatapan dingin. Lihat, perempuan yang pandai menyimpang ini! Sifat putranya yang level ini pasti menuruni dia!
Lan Xin menghantam kepalanya, akhirnya teringat poin penting.
"Di luar, ada perempuan lain, bahkan memelihara putri!" Inilah inti masalahnya. Barusan dia berdiskusi omong kosong apa dengan pria itu!
"Satu-satunya putriku ada di sini, ditambah ibu yang sembrono..." Untungnya yang di kandungan Lan Xin adalah perempuan.
Boss bersyukur dalam hati. Putri yang agak melenceng masih bisa dimaklumi. Kalau putra yang melenceng, baru benar-benar menyeramkan.
Soalnya Lei Group masih harus menanggung begitu banyak karyawan...
"Kamu sembrono, seluruh keluargamu sembrono——Tidak, melenceng lagi. Aku mau bilang apa tadi?" Lan Xin mengusap pelipisnya.
"Selesai, begitu hamil, otaknya jadi lebih tidak bisa diandalkan, firasat kecerdasannya sama sekali tidak mencukupi."
"Putri, anak haram." Boss akhirnya tak tahan melihatnya.
