Bab 559 Semua Manfaatkan Popularitas Boss?
Saat Interpol menerobos masuk, kelompok kriminal Hong Xie sama sekali tidak mengerti alasan kedatangan mereka. Secara misterius, seluruh jaringan mereka dihabisi sekaligus.
Hong Xie yang mendapat informasi berhasil kabur tepat waktu, sambil membawa komputer boss. Dalam keadaan terjepit, satu hal tetap tak bisa dipahaminya.
Yakni, bagaimana cara mereka menemukan lokasinya?
Sementara Lan Xin yang sudah segar bugar telah menyiapkan berbagai camilan, bersandar di tubuh boss sambil mendengarkannya mengatur strategi lewat telepon. Boss telah memerintahkan departemen humas Lei Group untuk mengumpulkan media terkenal dari seluruh dunia.
Boss yang baru saja sadar, sebagai bentuk kepuasan terhadap kecerdasan istrinya belakangan ini, memutuskan untuk memberi Lan Xin hadiah kecil.
Mengingat Lan Xin sangat menyukai tontonan, boss memutuskan untuk membuat pertunjukan menarik bagi sang istri tercinta dengan mempertontonkan kelakuan memalukan para wanita ini.
Judul pertunjukannya: "Lihatlah Betapa Tak Tahu Malunya Para Wanita Ini".
Belakangan ini, headline rubrik hiburan dan finansial dipenuhi berita kemungkinan kecelakaan pesawat yang dialami CEO Grup Lei.
Kabar terbaru bahkan menarik perhatian lebih dari 100 juta orang.
Disebutkan bahwa Istri CEO Lei akan mengadakan tes DNA terbuka untuk mengidentifikasi anak haram suaminya di luar nikah. Jika benar ditemukan keturunan CEO Lei yang terlantar, Nyonya Lei akan menerima anak tersebut tanpa syarat.
Memastikan pengakuan terhadap leluhur dan kembali ke akar keluarga.
Begitu kabar ini tersebar, seluruh Dunia tertegun.
Penilaian terhadap Lan Xin hampir seluruhnya berupa simpati.
Apakah masih ada hal yang lebih kejam dari ini di dunia?
Meski suaminya dalam kondisi hidup-mati tak diketahui, ia dipaksa menahan kepedihan di hati untuk membantu mengidentifikasi anak mana yang merupakan keturunan suaminya.
Maka, para pelaku MLM mendidih, berusaha menunggangi isu panas dengan berbagai cara.
Begitu membuka lingkaran pertemanan WeChat, semua berisi konten seperti "CEO Grup Lei hidup-mati tak diketahui, Nyonya Lei dengan air mata melakukan tes DNA, wanita, kamu harus beli asuransi untuk diri sendiri!" atau "Setelah CEO Lei mengalami musibah, Nyonya Lei hanya ucapkan satu kalimat yang mengejutkan seluruh dunia..."
Membuka judul seperti ini, isinyapenjual asuransi, pelaku MLM yang merekrut anggota baru.
Weibo, Facebook, Twitter, seluruh media sosial di Dunia fokus pada peristiwa ini, dan tak kenal lelah menciptakan berbagai topik untuk menunggangi popularitas CEO Grup Lei.
Bagaimanapun, mereka membentuk Lan Xin sebagai perempuan paling malang di dunia, lalu memanfaatkannya untuk menarik perhatian dan membuat orang membeli produk mereka.
Para wartawan hiburan juga sibuk luar biasa, menulis artikel provokatif sepanjang malam, "kata-kata motivasi spiritual" untuk wanita dituangkan bagai sup, membuat pengamat biasa terkejut dan tak bisa tidak berkomentar, "Kalangan elit benar-benar kacau".
Dulu, ketika Lei Tingyu masih "hidup", ia hampir dibentuk sebagai pria terbaik tak terkalahkan di alam semesta.
"Apa itu memanjakan istri, apa itu anak kesayangan? Setiap ada kabar tentang pasangan Lei muncul, makanan anjing bertebaran di mana-mana, semua berita positif."
Sekarang dia "nasib hidup-matinya tidak diketahui", tiba-tiba muncul banyak yang mengaku keluarga, sampai bikin orang terpaksa berkomentar, tak menyangka Lei Tingyu seperti ini, tak percaya lagi pada cinta!
Sedangkan di rumah keluarga Lei saat ini, sama sekali tidak terpengaruh keributan dari luar sedikit pun.
Dua anak berlarian mengelilingi Ayah Ibu sambil bermain, Lan Xin bersandar pada Lei Tingyu, membuka mulut memakan buah yang disuapkannya, berdua bersama menatap komputer boss di atas meja.
"Zieeett, orang-orang ini gila? Jualan celana dalam segala, harus dikait-kaitkan dengan kita?"
Lan Xin melihat iklan terselubung yang dikirim MLM, judulnya:
CEO Grup Lei punya anak haram tak terhitung, perempuan saatnya ganti celana dalammu.
Boss melirik layar dengan dingin, jari-jarinya bergerak beberapa kali, dengan mudah meretas toko MLM ini.
"Kamu takkan bisa menghabiskan semua! Lihat, masih ada yang jualan investasi, juga memanfaatkan urusan kita. Menikahi calon menantu ideal, membantu mengasuh anak orang, Nyonya Lei beri pelajaran berdarah - kapan aku bilang begitu?"
Pedagang-pedagang ini benar-benar gesit, dapat hot topic langsung datang menempel.
Lan Xin mulai tak senang.
"Beberapa hari lalu mereka masih numpang kasus perselingkuhan atlet itu, kenapa sekarang malah numpang kita?"
"Membuat kucing hamil kecil tidak senang, boss juga kesal, mengambil telepon dan menelepon asistennya."
"Qi Lei, hitung berapa orang di luar sana yang memanfaatkan grup Lei kami untuk iklan terselubung. Suruh departemen hukum mengirimkan surat gugatan satu per satu."
"CEO, kebanyakan produk mereka tidak terdaftar resmi dan tidak punya alamat jelas. Tidak ada tempat untuk mengirim surat gugatan." Kata Qi Lei dengan bingung.
Bisnis MLM umumnya menjual produk tiga tanpa, mau melaporkan pun tidak tahu harus mengirim ke mana.
"Kamu bodoh ya? Untuk produk ilegal, suruh departemen teknologi hack komputer dan ID mereka!"
Qi Lei tersadar, "Masih CEO yang paling hebat! Saya mengerti sekarang!"
Lan Xin mengangkat bahu, memakan potongan buah terakhir yang diambilkan boss. Dia sama sekali tidak merasa kasihan.
Pantas saja!
"Suami, aku masih ingin makan."
"Tidak boleh. Kadar gula dari buah yang kamu makan hari ini sudah cukup." Boss menolak tegas.
Lan Xin tidak berkata apa-apa, hanya menatapnya dengan sorot mata berkilau penuh harap.
Boss luluh, "Yang terakhir! Habis ini tidak boleh minta lagi!"
"Um! Aku akan menuruti semua perkataan suami!"
Dua anak kecil melintas diam-diam di belakang Ayah Ibu.
Adik berkata pada Kakak.
"Aku tidak mau menikahi perempuan seperti Ibu nanti, terlalu menyeramkan."
Bahkan balita 2 tahun pun bisa melihat: Ibu benar-benar menguasai Ayah sepenuhnya.
Meski secara lahiriah boss terlihat mendominasi, tapi sebenarnya...
"Lihat Ibu yang sudah menghabiskan 2 piring buah tapi masih makan, sebenarnya ayahmu yang sedang ditekan!"
Xiao Qi mencibirkan bibir dengan sikap meremehkan.
"Wo nanti tidak mau menjadi pria seperti Ayah."
Tangisan Xiao Feng terdengar dari jauh, wajah Xiao Qi yang baru saja berbicara besar langsung berubah pucat, kakinya yang pendek dan gemuk berlari kencang menuju sumber tangisan.
Adik menatap bayangan kakak yang berlari secepat angin, mengangkat tangan.
"Cinta akan menurunkan kertas pria, wo tidak mau menikah nanti... Auuu! Ibu, kenapa pukul kepala wo?!"
Bayi imut yang berlagak cool itu dipukul habis-habisan oleh Lan Xin.
Lan Xin melototi putranya, "Jangan selalu belajar omong kosong! Lagipula, bukan kertas, tapi pintar!"
"Ayah, perempuan ini membentak wo, kenapa tidak pukul pantatnya?!" Adik terlihat sangat kesal.
Alih-alih mendapat dukungan tembakan dari Ayah Dingin, malah mendapat tatapan pedang dari ayah!
"Hafalkan Lagu Dendang Panjang Bai Juyi." Boss dengan pongah memanfaatkan status ayahnya untuk menekan putra tampannya.
Anak-anak kecil ini sangat pintar, sementara anak orang lain masih belajar puisi pendek "Cahaya Bulan Purnama di Samping Ranjang", Boss sudah menyuruh putra-putranya menghafal karya panjang seperti ini.
"Tidak... Panjang sekali..."
Anak kecil itu protes.
"Baru saja kau pamer 'kertas' kan?" Boss memperlakukan bayi 2 tahun yang imut ini tanpa belas kasihan, terpancar jelas sifat liciknya.
"Ayahmu sendiri yang memulai provokasi, menangis pun harus memikulnya sampai selesai."
"Ayahmu terobsesi pada kecantikan yang mengguncang kota, bertahun-tahun memerintah tapi tak kunjung mendapatkannya. Keluarga Jin punya putri yang baru mekar, dibesarkan di kamar dalam malah digerogoti ayah..."
