Bab 589: Wen Masuk Hati Gong Yun, Bunga Cinta Mekar (7)
Mengapa semuanya bisa berubah menjadi seperti sekarang?
Saat fajar menyingsing, Wenwen nyaris bangkit dari ranjang, menatap tumpukan... tas jas hujan di lantai, otak kosong melompong.
Benarkah dia... sudah melakukannya dengan Gong Yun?
Tubuh yang lelah, sensasi asam tak terbantahkan, ditambah tumpukan... tas 'itu' di lantai, memberi petunjuk: Semua ini bukan mimpi, tapi kejadian nyata.
Tapi, bagaimana bisa berubah menjadi begini?
Wenwen berusaha mengingat-ingat.
Dia ingat, saat jalan-jalan di supermarket kemarin dengan Gong Yun, melihat ekspresi pasrahnya di area alat kontrasepsi, pandangan dalam-dalam itu menusuk hatinya, membuatnya sangat sakit hati.
Maka, Wenwen memutuskan untuk menggoda dia, memuaskan dia, lalu kabur...
Tapi meski dia berusaha mati-matian, dia tetap mempertahankan batas dasar sebagai orang baik, bersikeras tidak mau melampaui batas toleransi setengah langkah pun, lalu akhirnya dia terpaksa tidur dengan perasaan kesal.
Tapi, siapa sangka, pria ini benar-benar menyergapnya di malam hari?!
Otak Wenwen dipenuhi keraguan.
Sebenarnya untuk apa, membuat "Kakak" yang lembut dan perhatiannya tiba-tiba berubah bentuk?
Posisi di sampingnya sudah kosong dari pria yang mengganggunya sepanjang malam.
Udara seakan masih menyebarkan aura yang membuat wajah memerah itu.
Tubuh yang terlalu lama tidak jajan sepertinya masih sulit beradaptasi dengan sentuhan "berintensitas tinggi" seperti ini, setiap sel berteriak kesakitan, Wenwen menggeram, penuh kewaspadaan mencari pakaian dalamnya.
Hanya ada satu pertimbangan di hatinya.
Pria benar-benar tidak boleh dibiarkan lapar! Setelah berpisah bertahun-tahun, lihat sampai seberapa parah kelaparannya. Dulu saat masih bersama, dia tidak pernah segila ini!
Setiap gerakan tubuh terasa nyeri, Wenwen nyaris tidak bisa bergerak dua langkah, tiba-tiba pintu terbuka.
Gong Yun masuk membawa nampan makanan berisi sarapan, tanpa kejutan lagi, tetap nasi goreng telur.
Dia hanya bisa memasak ini.
Jadi menu harian Wenwen bisa dipastikan seperti ini terus.
Sarapan nasi goreng telur dengan susu, makan siang nasi goreng telur tomat, makan malam nasi goreng telur plus sosis...
“Sosis... Ahem, sepertinya memikirkan hal yang agak jorok.”
Wajahnya memerah, tiba-tiba menyadari bahwa dirinya sekarang tidak mengenakan pakaian!
Maka berteriaklah dia, terlambat menyadari dan ingin segera lari kembali.
Gong Yun tentu takkan melewatkan pemandangan indah seperti ini, matanya menatap dengan tegas berulang kali.
Bertahun-tahun tidak bertemu, tetap menarik.
“Wenwen, kamu sudah sadar.” Suaranya masih lembut, seperti selama hari-hari setelah amnesia yang dia perlakukan padanya.
Tapi nyala api di matanya membuat Wenwen kaget, sekilas pandang saja terasa membakar, dia buru-buru menunduk berpura-pura masih memiliki kecerdasan anak sepuluh tahun.
“Um...”
Gong Yun juga tidak membongkar kepura-puruannya, sudut mulutnya masih tersungging senyum lembut, hanya sorot matanya agak dingin.
Hehe, perempuan, pura-pura, teruskan saja!
Lihat sampai kapan kamu bisa berpura-pura!
Meletakkan nampan makanan di kepala ranjang, Wenwen meringkuk dalam selimut membungkus diri seperti bola.
Wu wu, rasa malu yang luar biasa, kenapa dia belum juga pergi? Dia perlu ganti baju, harus bagaimana ini!
“Wenwen, kenapa mengurung diri dalam selimut? Tidak panas?” Nada bicaranya biasa saja.
Hati Wenwen sekarang juga dag-dig-dug.
Dari nada bicara Gong Yun, sepertinya tidak tahu kalau ingatannya sudah pulih.
Tapi bagaimana mungkin dia melakukan hal-hal memalukan itu padanya?
Tas di lantai itu adalah buktinya!
“Sesek di dalam selimut, akan sulit bernapas, ayo, Kakak temani kamu mandi.” Nada bicaranya seperti kakak teladan China, sangat contoh.
Hanya saja, tangan yang masuk ke dalam selimut agak... tidak tahu malu!
Wajah Wenwen langsung memerah!
Gong Yun, dasar kamu tidak tahu malu, meraba di mana ini?
Tapi tidak bisa mengekspos fakta bahwa ingatannya sudah pulih, dia hanya bisa memerah dan berkata dengan nada malu-malu.
“Kakak jangan meraba-raba, aku takut...”
“Takut? Haha, kupikir keberanianmu besar.” Bukan cuma besar, ini benar-benar irama terbang ke langit!
Begitu Gong Yun mengingat perbuatan perempuan kecil ini, rasanya seperti pembuluh darahnya mau pecah.
Berani lari saat hamil, membesarkan anak sendiri bertahun-tahun, menipu dia, bahkan setelah ingatannya pulih masih berani menghitung-hitung rencana, berencana tidur lalu kabur! Segala dosa ini terkumpul, benar-benar mencekik pun takkan memuaskan hati!
Kalau dia mau main permainan amnesia, dia akan temani!
Wenwen tak paham makna tersembunyi ucapannya, hati cemas, tak berani tunjukkan terlalu jelas, hanya bisa membiarkannya memuaskan nafsu, setelah cukup menggoda, baru memeluknya menuju kamar mandi.
Meletakkannya di bak mandi, dia meringkuk seperti bola sambil berusaha menghindari sorot mata radar-nya, tapi tentu saja mustahil tidak terekspos!
Sambil menikmati pemandangan dengan terang-terangan, dia mengisi bak mandi dengan air.
“Kakak, kamu harus keluar sekarang!” Dia dengan wajah memerah mengusirnya.
“Mana mungkin Kakak pergi? Kamu sendirian, pasti takut...” Jari-jarinya menyusur pipinya.
Wenwen merasa ragu, apa barang ini benar-benar tidak salah minum obat?
Kemarin, sepertinya dia tidak berkata seperti ini.
“Tapi, begini... tidak baik kan?” Dia setengah hati mengingatkan, “Kemarin kakak masih bersikap seperti orang baik-baik!”
“Tidak apa, kamu masih anak-anak!”
Dia menggunakan alasan godaannya kemarin untuk kembali menyumbat mulutnya.
“...” Sepertinya ada yang aneh?
Setelah selesai buang air, Gong Yun dengan santai membuka bajunya dan berdesakan dengannya dalam bak mandi yang sama. Wenwen hampir mati malu.
Tapi yang lebih dominan adalah ketakutan.
Kenapa dia tiba-tiba berubah drastis?
Padahal selama berbulan-bulan sebelumnya, saat IQ-nya masih “10 tahun”, dia sama sekali tidak pernah mandi bersamanya, apalagi malam itu... hal-hal malam itu...
Begitu teringat gambar tidak pantas untuk anak-anak itu, panas tubuh Wenwen hampir membuat air bak mandi mendidih.
Melihatnya tetap tenang, menutup mata beristirahat dengan nyaman di bak mandi, Wenwen akhirnya tak tahan bertanya penuh kewaspadaan:
“Kakak, biasanya kakak tidak pernah menemani Wenwen, kenapa tiba-tiba...?”
Gong Yun menggerakkan sudut bibir, “Karena kakak baik pasti akan menemani adik.”
Dari bagian tubuh mana pun, harus “menemani” adik dengan baik.
"Goblog!" Wenwen hampir ingin meludahi simbolis ke arahnya.
"Kamu yakin, Kakak harus menemani Adik sampai pakaian pun tidak ada? Mungkinkah ini cuma mengelabui anak?"
Tapi dalam hati mengecam Gong Yun, mulutnya tak bisa mengatakannya, terpaksa menahan dan membiarkannya bicara sembarangan dengan wajah serius.
Setelah mandi yang memalukan level super, Gong Yun kembali memeluknya keluar, meletakkannya di ranjang, lalu perlahan mulai memilih... pakaian dalam?!
Wenwen benar-benar ingin menyelam ke dalam celah tanah!
"Wenwen, kamu suka yang ini, atau yang ini?" Dengan satu tangan memegang warna pink dan kuning di sisi lain, wajahnya masih berpura-pura ekspresi kakak baik, bertanya dengan serius.
"Terserah... Kakak, tak bisakah aku memilih sendiri?" Siapa yang mau pria membantu memilih barang begini, aaaaa!!!
"Tidak, kamu masih 'anak'!" Hēhē, karena kamu bilang diri 'anak', sekarang akan kubuat kamu benar-benar jadi 'anak'!
