Bab 592 Wen Masuk ke Hati Yun, Bunga Cinta Bermekaran (9)
Menghadapi suara sinis bawaan Boss, Lan Xin mengkerutkan leher, bertanya dengan ragu.
"Suami, apakah aku ini... seharian berwajah bodoh?"
Boss memukul keningnya, "Bukankah memang bodoh? Ini namanya datang ke gerbang cari siksaan?"
Beberapa saat kemudian, Gong Yun yang mengenakan setelan santai putih turun dari lantai atas.
Semua orang sakit hati melihat wajahnya yang jelas-jelas penuh kenyamanan tak terbayangkan dan layak dipukul.
Melihat sifatnya yang begini, langsung tahu uang yang mereka investasikan semuanya rugi.
Yang paling menyesal berat adalah Boss Lei.
Sepanjang hidupnya hampir tidak ada catatan gagal bertaruh, kali ini terpaksa kalah dari kucing bodoh miliknya sendiri.
Boss dan Gong Yun saling bertukar sorot mata, Gong Yun berkata dingin.
"Bandar habisi semua. Uang, transfer ke akunku."
Dialog yang sangat familiar! Dulu hanya Boss Lei yang bicara seperti ini, sekarang Gong Yun juga terjerumus!
“Pemimpin, sebenarnya apa yang kau pikirkan? Dengan kondisi Wenwen sekarang, kau benar-benar bisa melakukannya?” Mo Lao Er sakit hati memikirkan uangnya.
Begitu kata-kata ini keluar, Gong Yun dan bos serentak mengayunkan tinju, kiri dan kanan, menghantam wajah Mo Lao Er dengan keras!
Masuk...!
Kata-kata tak tahu malu seperti ini sekaligus memancing kemarahan suami orang dan kakak kandungnya, tidak memukulinya malah aneh.
“Bagaimana dengan Wenwen?” Lan Xin sekarang sangat khawatir dengan bibi kecilnya.
“Lelah, sudah tertidur.”
Suara Gong Yun yang layak dipukul itu seketika membuat semua orang kecuali Lei Tingyu mencibir.
Hanya kau yang bisa makan daging?
Hanya kau yang punya istri?
Perlukah pamer seperti ini?!
“Pemimpin, kau sudah lapar bertahun-tahun, sekarang sedikit pamer kami masih bisa paham. Tapi kau datang memamer di depan kami, ini tak bisa kutahan! Nak, kemari, bacakan Paman Gong Yun Mantra Kesedihan Agung untuk membersihkan hatinya yang kotor, bahkan gadis remaja pun tak dilepaskan!”
Gong Yun mendengus. Jelas terlihat ini trik pamer anak.
Maksud teman-teman kejam ini: Jangan kira karena hubunganmu dengan istrimu, kau bisa sombong. Kami masih punya anak!
Gong Yun menyatakan cemoohan.
Mengingat malaikat kecil dalam panggilan semalam, mata Gong Yun penuh kelembutan. Putrinya benar-benar bisa membunuh semua bocah nakal ini dalam hitungan detik.
Sorot mata pamer seperti ini membuat semua orang tak tahu harus berkata apa.
“Kau yang paling terlambat menikah, apa yang bisa kau pamer?” Mo mencibirkan bibir.
"Waktu tidak penting cepat atau lambat, bakpao berisi daging tidak terlihat dari lipatannya." Gong Yun berkata dengan penuh makna, lalu menatap Lei Tingyu yang wajahnya menghitam.
"Aku ingin berbicara berdua denganmu."
Boss berkulit hitam mendengus, "Kalau kau sudah menginjak-injak adiknya tapi tidak mau bicara, kau sudah tamat!"
"Apa sebenarnya yang mereka berdua lakukan, misterius sekali." Mo bertanya pada Lan Xin.
Lan Xin mengangkat tangan, "Kalian semua tahu sifat suamiku itu, dia selalu jadi penjual kesombongan."
Boss melotokinya dengan tatapan tajam.
Penjual kesombongan... Tunggu saja, habis urusan ini aku akan membereskanmu!
Setelah menutup pintu, di ruang belajar Gong Yun hanya tersisa dia dan boss.
Boss duduk di sofa, menatap Gong Yun dengan penuh wibawa.
Gong Yun mengeluarkan sebotol anggur merah koleksian dari lemari minuman, membukanya, lalu mengambil dua gelas kristal, menuangkan anggur, dan menyodorkan satu gelas ke boss.
Boss menerimanya tapi tidak langsung diminum, hanya menggoyang-goyangkan gelas di tangannya.
Mengajak minum anggur tanpa alasan, pasti ada udang di balik batu.
"Aku ingin bertemu Xiao Duo." Gong Yun ingin segera melihat putrinya.
"Hoho, maksudmu Lei Xiao Duo milik keluarga kami?"
"Gong Xiao Duo." Gong Yun membetulkan boss.
"6 tahun, adikku sendirian membesarkan anak selama 6 tahun, kau pikir bisa langsung bertemu?" Boss mengocok gelasnya perlahan, cairan merah bergoyang lembut.
"Berapa kau kalah dalam taruhan tadi?" Gong Yun tidak menjawab pertanyaannya, malah balik bertanya.
"5,1 juta."
100 ribu di antaranya adalah investasi bodoh istriku Lan Xin.
“Mas kawin 5,1 miliar.” Gong Yun tidak berkedip sama sekali.
“Oh? Mata mana yang melihatku tampak kekurangan uang?” Boss menyeringai dingin.
Dalam hal menghantam dengan uang, Boss benar-benar belum pernah kalah.
“Ditambah dengan ini, cukupkah.” Gong Yun mengeluarkan sebuah buku dari lemari, menyodorkannya ke Boss.
Boss membuka, melihat isi di dalamnya, berhenti sejenak.
“Apakah kamu hanya ingin Xiao Duo memakai margamu, atau bagaimana?” Boss bertanya.
“Anak jadi milikku, ibunya... juga jadi milikku.” Gong Yun mengangkat gelas anggur, Boss yang puas menyambut gelasnya, menyesap sedikit.
Hal ini akhirnya ditetapkan.
“Kapan kamu berencana memberitahu Wenwen?” Boss bertanya.
“Tidak usah buru-buru.” Dia kabur selama 6 tahun, ini hanya balasan kecil darinya.
“Entah bagaimana caramu, batas toleransiku adalah Wenwen tidak boleh sedih.” Boss berkata dengan penampilan serius.
“...Sebenarnya siapa yang membuat siapa sedih?” 6 tahun penuh kekesalan yang dia alami sialan ini, mau mengadu ke mana?
Jelas, mencari Boss Lei yang protektif takkan membuahkan hasil. Prinsip Boss adalah: jangan sentuh istrinya, jangan sentuh anaknya, jangan sakiti adik perempuannya.
“Gong Yun, kuserahkan adikku padamu.” Kali ini Boss yang mengangkat gelas.
Gong Yun menyambut gelasnya, “Perlukah aku memanggilmu adik ipar?”
“Batuk!” Boss Lei yang selalu bijaksana itu tersedak.
Jangan!
Wenwen terbangun perlahan, pertama-tama menatap langit-langit dengan pandangan berkabut, tiba-tiba matanya membelalak.
Sebelum tertidur lelah, sepertinya terjadi sesuatu yang luar biasa?
“Gong Yun merobohkannya, lalu mereka melakukan begini-begitu *husssh-husssh*, kemudian di momen paling kritis, dia sepertinya melihat kakak ipar dan Fei Fei serta Tian Xin?”
“Wajahnya langsung memerah seperti terkena bledeg.”
“Sial, kali ini rasa malunya sampai ke ubun-ubun!”
“Meski Gong Yun menyelimuti mereka berdua dengan selimut, memastikan tak ada yang terekspos.”
“Tapi, orang bodoh pun tahu, dia sebenarnya sedang melakukan apa dengan Gong Yun!”
“Dan... Wenwen ingin menangis tak bisa, menatap tumpukan tisu bekas yang bisa membentuk kawanan serta bungkus kondom yang cukup untuk tim sepak bola mini di lantai.”
“Hancur sudah, kali ini aibnya sampai ke dasar rumah!”
“Pengin terus-terusan berbaring pura-pura mati begini.”
“Dia merasa reputasi seumur hidupnya hancur lebur.”
“Gong Yun sialan, tiba-tiba gila apa!”
“Bibi kecil~ makanan sudah hampir matang, ayo bangun makan!”
“Suara lantang Xiao Qilin bergema dari luar pintu.”
“Kembarannya Boss Lei memang punya harmoni alami, bicara bisa berbarengan, satu kata pun tak meleset.”
“Bibi kecil, apa kamu di rumah?”
“Kalau tidak ada, kami mau masuk ya!”
“Wenwen ketakutan buru-buru berseru mencegah.”
“Bibi kecil segera keluar, tunggu sebentar!”
“Main-main apa ini, kalau anak-anak melihat keadaan berantakan ini, bagaimana bisa dia hidup tenang setelahnya!”
“Buru-buru memakai pakaian, lalu mengumpulkan semua barang tak terkatakan itu dari lantai.”
“Wenwen mengatur napas, melangkah keluar dengan kaki yang masih terasa asam.”
“Ada apa sih, Bibi kecil, kami sudah menunggu lama sekali.”
Xiao Qilin memeluknya di sisi kiri dan kanan.
"Hari ini ada kejutan untuk Bibi kecil, lihatlah, siapa yang datang?"
"Siapa? Aku lihat——Ah!" Wenwen terkejut bukan main.
Apa yang dilihatnya?
Di sofa, Gong Yun sedang menggendong seorang anak sambil mengobrol dengan orang lain.
Tapi bukankah anak itu putrinya sendiri, Xiao Duo?!
Apa yang terjadi!!!
