Bab 593: Wen Memasuki Hati Yun, Cinta Duoduo (11)
Ketika Wenwen melihat putrinya Xiao Duo duduk di pangkuan Gong Yun, reaksi pertamanya adalah——
"Prak!"
Suara nyaring menggema di ruangan, ruang tamu yang baru saja dipenuhi tawa anak-anak tiba-tiba menjadi sunyi senyap.
Gong Yun yang melihat Wenwen berani menampar wajahnya sendiri, langsung meremas erat Xiao Duo yang menjerit kesakitan dengan suara lemah.
"Sakit..."
Gong Yun buru-buru melepaskan putrinya, dengan raut marah bergegas mendekati Wenwen.
"Apa yang kau lakukan!" hardiknya.
Wenwen menurunkan tangannya. Jari-jarinya mengelus pipi merah bekas tamparan kuat itu.
"Sedikit sakit..." bisik Wenwen.
Sialan sakit! Rasa sakit berarti ini bukan mimpi?!
Tapi kalau bukan mimpi, mengapa putrinya bisa ada di sini?!
Dan lihat lingkaran ini, Kakak Lei Tingyu juga ada di sini, kakak ipar Jin Lanxin juga hadir, Pasangan Mo serta keluarga Xin Ran, semuanya berkumpul?
Dia hanya berguling di ranjang bersama Gong Yun, bagaimana bisa setelah bangun segalanya berubah drastis?
Mengapa putrinya berlari ke sini, ini… ini… apa yang sebenarnya terjadi?
Wenwen terlihat sangat ketakutan.
Gong Yun menggandeng tangannya, mengajaknya turun tangga. Saat ini hati Wenwen gelisah, melihat semua orang di ruangan ini, sama sekali tidak tahu bagaimana harus bereaksi.
Melihat putri yang sudah beberapa bulan tidak dijumpainya, matanya memerah.
Xiao Duo terlihat dirawat dengan baik. Selama Wenwen mengalami amnesia, Lei Tingyu dan istrilah yang merawatnya. Si kecil didandani dengan gaya perempuan terdidik, duduk penurut di sofa.
Melihat ibu turun, dia bergembira ingin berlari ke pelukan ibu, tapi bibi Lan Xin menahannya, sementara paman Lei Tingyu memberikan sorot mata.
Si kecil teringat perkataan paman yang baru saja dibisikkan khusus padanya, terpaksa menahan kerinduan pada ibu dan duduk kembali.
Paman baru saja berkata padanya: "Kamu ingin Ayah Ibu bersatu kembali?"
Ingin! Siapa yang tidak mau berarti dia bodoh, orang terbodoh di dunia!
Jadi, kalau ingin Ayah Ibu bersatu, Xiao Duo harus mendengarkan perkataan paman.
Nak yang penurut duduk dengan postur tegak, tidak memandang Ibu.
Putri tidak memandangku lagi! Wenwen mengalami pukulan berat, Gong Yun mendorongnya ke samping Xiao Duo. Wenwen duduk, Gong Yun berdiri mengambil kompres es dari lemari es dan mengompres Wenwen.
Selama ini, Wenwen terus mengawasi putrinya. Sebagai seorang ibu, bagaimana mungkin tidak merindukan putri? Setelah berpisah begitu lama, entah apakah sang putri merindukan ibunya.
Sepertinya merasakan tatapan penuh harap Wenwen, Xiao Duo menahan siksaan besar di hati: Wu wu... Ingin sekali terjun ke pelukan Ibu!
Tapi sekarang sepertinya tidak bisa terjun...
Maka Xiao Duo terpaksa berbalik ke Ayah yang baru diakui, mengulurkan lengan dan berkata lembut:
"Peluk."
Gong Yun tanpa ragu langsung menggendong Xiao Duo. Meski baru pertama kali melihat putrinya, tapi sejak pandangan pertama ia sudah sangat menyukai bocah kecil licik nan cerdas ini.
Melihat putrinya begitu akrab dengannya, hati Wenwen diliputi perasaan bimbang dan kontradiktif.
Putri memang tidak pernah suka dekat dengan orang asing, hal ini sangat mirip dengan Gong Yun.
Tapi baru bertemu sudah begitu mesra, menyaksikan dua wajah dengan tingkat kemiripan yang begitu tinggi berkumpul, hati Wenwen sangat sedih.
Di satu sisi putrinya sekarang mengabaikannya.
Di sisi lain, ini menjadi bahan refleksi untuk dirinya sendiri.
Tidak memberitahu Gong Yun tentang keberadaan putri, sebenarnya benar atau salah?
Selama ini dia merasa memberi putri kasih sayang ibu sepenuhnya, meski itu sudah dianggap sebagai bentuk tanggung jawab terhadap anak.
Saat Xiao Duo baru berusia sedikit di atas satu tahun, dia pernah memeluk Wenwen sambil menunjuk Gong Yun yang sedang diwawancarai di televisi, "Itu Ayah Xiao Duo lho."
Saat itu Xiao Duo tidak bereaksi banyak, tapi Wenwen ingat sebelum pergi bertugas, dia tak sengaja melihat data di komputer putrinya yang membuatnya sakit hati.
Putrinya mengumpulkan banyak data tentang Gong Yun. Setiap ada berita tentang Gong Yun, dia selalu menyalin dan menempelkannya menjadi dokumen elektronik yang sering diam-diam dibaca.
Mungkin takut membuat Ibu khawatir, dia tak pernah menyebut Gong Yun di depan Wenwen, tapi Wenwen tahu putrinya selalu ingin bertemu Ayah.
Sekarang, putrinya dipeluk erat oleh Gong Yun. Melihat wajah mereka yang mirip, mata Wenwen mulai basah.
Dia benar-benar seorang perempuan yang gagal...
Suasana aneh antara Wenwen, Gong Yun, dan Xiao Duo membuat semua orang selain keluarga Lei Tingyu saling pandang bingung.
Sebenarnya ini situasi apa?
Baru saja San Di menelepon, lalu tiba-tiba anak ini muncul.
Meski tak ada yang sengaja memperkenalkan, tapi hanya dengan melihat wajah ini, semua orang bisa menyimpulkan pasti ada hubungan antara anak ini dengan Gong Yun.
Tapi bukankah Gong Yun sudah menikahi Wenwen?
"Pemimpin, siapa sebenarnya anak ini?" Mo Lao Er akhirnya bertanya.
“Gong Yun merasa si kecil yang dipeluknya di pelukan, serta Wenwen yang duduk di sampingnya, semuanya kaku. Ibu dan anak perempuan itu sama-sama tegang.”
“Dia adalah... Gong Xiao Duo, putriku.” Jawaban Gong Yun membuat hati Wenwen semakin berat.
Sial, dia tahu!
Xiao Duo juga terpaku, lalu mata besarnya dipenuhi air mata. Ayah benar-benar langsung mengakuinya secara terbuka!
Saat paman menelepon tadi, dia juga memikirkan banyak hal, seperti bagaimana Ayah akan menghadapinya, bagaimana Ayah akan memanggilnya.
Tapi tak disangka, sejak pertemuan dimulai, Ayah terus menggenggam tangannya erat, bahkan memeluknya. Sekarang Ayah mengumumkan ke publik bahwa dia adalah putrinya!
Xiao Duo sangat bergembira, tapi sebagai anak yang pintar dia tidak mengabaikan ekspresi wajah Ibunya.
Ibu terlihat sedih dan tak berdaya, sepertinya mau menangis.
Semua teman selain Lei Tingyu juga terkejut oleh Gong Yun.
“Kau... putrimu?!” Mo Lao Er terkena pukulan berat.
Baru saja dia mengejek Gong Yun tidak punya anak, eh tiba-tiba muncul anak, dan itu pun sudah sebesar ini!
Yang paling penting, ini anak perempuan! Putri!
Dari empat teman, hanya Lei Tingyu yang baru punya putri, itupun putri bos masih sangat kecil. Ini sudah menjadi objek iri dan kesal semua orang.
Hasilnya Gong Yun, berani diam-diam memiliki putri yang sudah sebesar ini? Lagipula sekilas terlihat jelas merupakan produk Gong Yun, lucu dan berkarakter baik, betapa menyebalkan!
"Um, dia putriku, Gong Xiaoduo." Gong Yun memeluk anaknya, pertama kali menggendong anak kecil yang lembut, kurang terampil namun sangat hati-hati.
Hatinya dipenuhi kehangatan, ini darah dagingnya, sensasi keterikatan biologis mengalir di relung hati.
Wenwen menatap pemandangan ini dengan perasaan campur aduk, bahkan lupa berpura-pura amnesia, air mata telah mengaburkan pandangannya.
Tanpa ragu dia mengakui putrinya, Wenwen yakin Gong Yun telah tahu siapa ibu anak ini, karena kakak Lei Tingyu juga hadir.
