Bab 605: Wen Memasuki Hati Yun, Bunga Cinta Bermekaran (23)
Wenwen mendekati pria berbaju hitam itu, yang tiba-tiba mengarahkan pistol ke arahnya.
"Berdiri di situ jangan bergerak."
"Katakan perlahan permintaanmu. Syarat apapun akan kukabulkan, tolong jangan sakiti putriku!" Wenwen bahkan tidak berani menatap anaknya, takut melihat ekspresi ketakutan Xiao Duo.
"Syarat apapun? Baik, antara kamu dan putrimu, hanya satu yang boleh hidup. Pilih sendiri!" Pria itu melemparkan sebilah pistol ke Wenwen.
Tangannya yang satunya menempelkan erat pistol ke kepala Xiao Duo.
Xiao Duo menangis histeris, berteriak-teriak memanggil "Ibu, aku takut!"
Tanpa ragu, Wenwen menerima pistol yang disodorkan pria itu.
"Mengapa kau melakukan ini! Kau mau uang atau bagaimana? Aku bisa memberimu banyak uang, kakak laki-lakiku dan... tunanganku sangat kaya."
"Aku tidak butuh uang. Tunanganmu telah menyinggungku, membuatku kehilangan orang tercinta. Jadi aku harus membalas dendam dengan darah orang yang dicintainya. Antara kamu dan putrimu, hanya satu yang boleh hidup."
"Kau janji jangan sakiti putriku!" Wenwen menggenggam pistol, mempertimbangkan apakah dia bisa membunuh pria ini.
"Tidak boleh, jika dia menembak, pihak lawan pasti juga akan bertindak pada putri. Peluru yang ditembakkan, meski langsung mengenai, jika pihak lawan menarik pelatuk sebelum mati, putri tak bisa dilindungi!"
"Aku jamin jika kamu menembak tidak akan melukai putrimu, cepat putuskan! Jika kamu lambat sedikit, putrimu akan jadi korban!"
Wenwen menutup mata, menarik napas dalam-dalam.
Baik juga, inilah akhir terbaik untuknya.
Dia adalah orang yang membawa dosa.
Jika dulu dia tidak menyuruh pamannya menjual makanan, paman tidak akan menabrak orang, semua ini tidak akan terjadi.
Sepanjang hidupnya, dia menyandang dosa, menikmati perawatan Gong Yun bertahun-tahun tanpa alasan.
Sekarang, inilah saatnya dia membayar segala dosa ini dengan nyawa.
"Gong Yun, Xiao Duo, aku mencintaimu!" teriak Wenwen, tanpa ragu menarik pelatuk——
"Hong!"
Tidak ada rasa sakit yang dibayangkan.
Wenwen membuka mata penuh keraguan, melihat "pistol" di tangannya.
Moncong pistol tidak mengeluarkan peluru, melainkan——
Sekuntum bunga?
Ini bukan pistol?
Ini mainan sulap? Lalu putri——?
Wenwen cepat menatap putrinya. Di mana ada ketakutan pada wajah putri? Dia sedang melambaikan tangan sambil tersenyum nakal.
Wenwen menatap "perampas" dengan bingung, hanya melihat "perampas" melepas penutup kepala.
"Gong Yun?!"
Apa yang sedang dilakukan ayah-anak ini! Menakut-nakutinya seperti ini, menarik ya?
"Penduduk lokal" juga bertepuk tangan, bahkan kelopak mawar bertaburan dari ketinggian!
Wenwen akhirnya melihat, helikopter ternyata sedang membidik dari udara!
"Gong Yun, sedang apa kau?" Sungguh keterlaluan, tadi dia benar-benar hendak mengakhiri hidup, tapi ternyata dialah yang merancang semua ini.
"Lei Wenwen, aku hanya ingin memberitahumu: kita tak pernah bisa memprediksi apa yang akan terjadi di detik berikutnya, seperti kau tak bisa memprediksi apa yang akan kau temui saat keluar rumah kali ini! Jika aku benar-benar perampas, kau sudah 'meninggal' sekarang. Apakah kau akan mendendam padaku?"
"Untuk apa aku mendendam?"
"Akulah yang menyuruhmu belanja. Menurut logikamu, akulah penyebab kematianmu!"
Dia tahu! Wenwen menutup mulutnya terkejut, seketika tangisnya meledak.
Bagaimana Gong Yun bisa tahu?! Dia bahkan menggunakan pengetahuannya untuk merancang adegan ini.
"Tak ada yang berharap kejadian buruk di masa depan. Kematian Nenek tak ada hubungannya denganmu. Jika menurut logikamu, kematian Nenek juga salahku, karena malam itu akulah yang mengajaknya main ke taman hingga terjadi kecelakaan!"
Rahasia ini selalu terpendam di hati Gong Yun.
Kini, demi membuka hati Wenwen, akhirnya dia mengungkapkannya.
Wenwen telah tersedu-sedu tak terbendung.
"Gong Yun, aku tak layak menerima kebaikanmu——"
"Kau tak layak——Lalu siapa?"
"Ibu, lihat cepat!" Teriak Xiao Duo penuh keheranan.
Seiring decak kagum putrinya, Wenwen menengadah, benar-benar, di papan iklan elektronik raksasa, melihat tulisan tangan Gong Yun!
Hanya melihat di papan iklan elektronik hitam, tiba-tiba muncul titik tinta, kemudian merembes, berubah menjadi karakter kaligrafi.
Kisahku dan dia.
Ini tulisan tangan asli Gong Yun! Begitu Wenwen melihat, langsung mengenali! Terkejut menutup mulut, tak percaya menengadah.
Aku dan dia, sudah saling mengenal lebih dari 10 tahun.
Tahun pertama...
Di layar, muncul foto Wenwen!
Ya Tuhan, ini waktu dia berusia berapa? Kelihatannya, masih remaja belasan tahun!
Tepat di tengah layar, muncul foto Wenwen remaja belasan tahun, tersenyum sangat bahagia, latar belakang kampus Harvard, foto-foto satu persatu, semuanya dirinya!
Bisa memotret foto kehidupan sehari-hari seperti foto seni profesional, hanya master fotografi kelas Gong Yun yang bisa melakukannya!
Total muncul beberapa foto Wenwen remaja belasan tahun, setiap lembar begitu cantik.
Foto selesai diputar, layar berubah hitam-putih, lalu muncul karakter kaligrafi lagi, satu persatu muncul.
Tahun pertama, dia 15 tahun, membawa senyum manis, memasuki duniaku.
Kemudian layar berganti ke tahun kedua, sama seperti tahun pertama, semua foto Wenwen, setiap lembar berbeda, setiap lembar difoto begitu indah.
Wenwen sudah menangis tersedu-sedu.
Sampai tahun keempat, akhirnya muncul gambar yang berbeda.
Gambar menunjukkan ruang rapat kosong, bayangan punggung seorang pria, kesepian dan muram, Wenwen menangis histeris.
Itu adalah lokasi pertunangan dia dengan Gong Yun!
Dia absen, apakah saat itu dia berdiri di sini seperti ini?
Sepanjang tahun ini, kaligrafi yang dia buat, setiap goresan terlihat begitu menyedihkan.
Tahun ini dia tidak hadir di acara pertunangan kita. Aku berdiri di ruang rapat, menunggu sampai matahari terbenam dan terbit lagi. Katakan padaku, kesalahan apa yang kulakukan sampai membuatmu pergi?
Wenwen menutup mulutnya, menangis tersedu-sedu. Bagaimana mungkin dulu dia bisa menyakiti pria ini sedemikian rupa!
Tahun keempat, layar terbagi dua.
Separuh pemandangan, separuh foto putri mereka yang baru lahir!
Foto putri itu disediakan oleh kakak laki-lakinya, Lei Tingyu!
Lembar pertama: separuh padang pasir bergelora, separuh Xiao Duo yang baru lahir menjerit-jerit menangis. Lembar kedua: separuh aurora Kutub Utara, separuh Xiao Duo 1 tahun yang wajahnya belepotan nasi saat makan. Lembar ketiga: separuh hiu laut dalam, separuh Xiao Duo 2 tahun yang sedang menggapai-gapai di kolam renang. Lembar keempat: separuh foto saat bungee jumping di udara, separuh momen Xiao Duo 3 tahun terjatuh dari kursi! Lembar kelima: bukan pemandangan, melainkan foto selfie seorang pria berdiri di pintu rumah sakit, separuh lainnya adalah wujud Xiao Duo 4 tahun yang sedang menangis!
Wenwen sudah tidak bisa bicara karena tangisannya. Semua pemandangan ini adalah karya Gong Yun yang pernah memenangkan penghargaan bergengsi internasional!
Yang paling spesial, foto-foto ini tidak menggunakan penjelasan tertulis, tapi berubah menjadi suara Gong Yun yang penuh daya tarik.
"Tahun-tahun tanpa kehadirannya, aku telah mengunjungi berbagai tempat. Tahun pertama, aku ke padang pasir merasakan kekosongan. Tahun kedua, ke Kutub Utara merasakan kesakralan aurora. Tahun ketiga, menyelam ke dasar laut menatap dunia yang sama sekali berbeda, sambil berharap bisa mati di sana. Karena dunia tanpamu, sudah begitu menyiksa. Tahun keempat, aku mulai mencoba berbagai olahraga ekstrem, karena perasaan tetap hidup, begitu penuh keputusasaan..."
