Bab 612 Phoenix Mewah Pendamping Qi Cinta Manis (6)
Guo Guo sukarela, mencengkeram file menggantikan Xiaofeng naik mengantar dokumen.
Xiaofeng pergi ke toilet, tapi dia dengar lagi, perempuan di luar sedang lidah panjang.
“Dengar belum, Presiden Qi sedang marah di atas, beberapa eksekutif sudah kena semprot.”
“Iya, siapa yang naik sekarang, pasti jadi korban.”
Mendengar itu, wajah Xiaofeng pucat, Guo Guo yang menggantikannya naik!
Tidak mau teman baik baru terkena imbas, Xiaofeng keluar toilet langsung ke elevator, tapi kebetulan elevator karyawan sedang direnovasi, yang satu lagi berhenti di lantai satu tidak naik-naik.
Xiao Feng panik, di kepalanya sudah membayangkan adegan Guoguo menangis histeris karena dimaki Lei Tianqi.
Sejak kecil hingga dewasa, selalu ada yang bilang sifat Lei Tianqi buruk. Xiao Feng juga melihat orang-orang yang dibuatnya menangis, tapi dia tak pernah seperti orang lain yang menganggap Xiao Qi sulit diajak bergaul.
Sebenarnya, dia memperlakukannya dengan sangat lembut. Meski terkadang nakal kecil saat berdua, dia tak pernah menyakitinya. Dari kecil selalu menjaganya. Orang-orang yang dimakinya itu pernah menginjak-injaknya.
Tapi Xiao Feng tahu, kebaikannya hanya untuk dirinya. Pada orang lain, dia benar-benar dingin.
Menunggu beberapa menit, elevator masih belum selesai dirawat. Saat Xiao Feng memutuskan naik tangga untuk menyelamatkan Guoguo, tiba-tiba elevator khusus CEO terbuka.
Lei Tianqi berdiri dengan wajah dingin di dalamnya, membawa kotak. Suaranya membeku:
“Masuk.”
Dengan refleks alami Xiao Feng melihat sekeliling. Tak ada yang memperhatikan. Dia menarik napas lega: Bagus, tidak ketahuan!
Cepat-cepat masuk. Pintu elevator baru saja tertutup, disambut ciuman ganas sang pria.
Perempuan sialan! Apa bersama dirinya memalukan? Harus segitunya takut dilihat orang!
Saat pria kesal itu akhirnya melampiaskan amarah dengan ciuman, elevator sudah sampai parkir bawah tanah.
Menggandeng tangannya, langsung menuju Bentley miliknya. Xiao Feng ingin melepaskan diri, tapi genggaman semakin erat.
“Aku masih kerja! Kamu narik aku keluar begini, nanti dimarahin Supervisor!”
“Siapa yang berani marahin kamu?!” Perempuan miliknya, istri yang disayangi sampai tidak tega melihatnya susah. Perempuan yang dia besarkan bertahun-tahun ini bukan untuk menerima perlakuan buruk orang lain!
“Sekarang kan masih jam kerja. Kalau semua orang pada bolos kerja seperti aku, bagaimana nasib Lei Group nanti?!”
Penjelasannya yang panik itu justru membuat mata pria itu dipenuhi senyum, bukannya marah.
Dengan penuh kasih, dia mengelus rambutnya. “Sudah khawatir soal perusahaan keluarga kita? Bagus, sudah ada aura Nyonya Manajer Umum.”
“Jangan ganggu ah, aku lagi serius bicara.”
“Menjadi istriku itu hal tidak serius?”
Xiao Feng yang kemampuan retorikanya pas-pasan ini tidak bisa menang debat. Saat panik, wajahnya memerah dan dia jadi bingung mau ngomong apa.
Kadang dia iri pada ibu mertuanya Lan Xin yang punya kemampuan retorika luar biasa dan berani menantang siapa pun yang tidak disukainya. Tapi Xiao Feng memang dari lahir pemalu. Sejak kecil juga selalu dilindungi kakak-kakaknya Xiao Qi, semua urusan sudah ditangani mereka duluan. Cukup dengan sorot mata, kedua kakaknya langsung bertindak.
Makanya saat dihadapkan pada pertanyaan retoris tajam suaminya, Xiao Feng panik sampai tidak bisa bicara.
Untungnya Xiao Qi selalu menyayanginya. Melihat istrinya panik, dia tidak memaksa dan langsung membuka kotak berisi bekal lezat khas koki Keluarga Lei yang pasti disukai Xiao Feng.
“Habis makan baru naik ke atas, malam kita makan di luar bersama.”
“Um.” Xiao Feng tersenyum padanya, hatinya terasa hangat.
Sebenarnya, dia masih sangat menyayanginya.
Setelah makan dua suap, tiba-tiba ia merasa ada yang tidak beres——
“Barusan... kamu ambilkan bekal untukku?”
“Um.”
“Lalu... yang di lantai atas itu, sudah memarahi banyak eksekutif dan sedang mengamuk ke mana-mana, siapa ‘Manajer Umum’ itu sebenarnya?”
Bukannya katanya Manajer Umum sedang marah besar, dan sudah menyemprot banyak orang tak bersalah?
“Coba tebak?” Selain adik kembarnya yang tidak bisa diandalkan, siapa lagi yang sebosen itu?
Kedua bersaudara itu berwujud identik, hanya sorot mata mereka yang berbeda.
Jadi, adik yang nakal kadang setelah dijebak kakaknya, akan memakai kacamata hitam, berlagak cool, menyamar sebagai kakaknya untuk merendahkan orang, demi membalas kelicikan kakaknya.
Lelucon kecil tak berdosa seperti ini sudah mereka mainkan sejak kecil, Lei Tianqi selalu mengalah dan membiarkan adiknya bermain.
“Temanku sudah naik tuh, dia tidak akan membuat orang menangis histeris kan?”
Xiao Feng mulai panik.
“Laki-laki atau perempuan?”
“Perempuan! Seorang gadis kecil yang sangat menggemaskan. Perempuan di departemen kami semua memojokkanku, hanya dia yang bersikap baik dan mentraktirku keripik.”
“Memojokkanmu?!” Siapa yang berani, bahkan berani menginjak-injak istrinya!
Lei Tianqi dengan sigap menangkap kata kunci itu.
“Eh, ini bukan poin utamanya. Coba cicip ini, enak banget lho!” Dia menyuapinya, suasana manis menguar di antara mereka.
"Sedangkan di mata Lei Tianqi, sudah terpancar cahaya pasukan elite. Perempuannya ternyata telah diinjak-injak di tempat yang tidak diketahuinya. Hal ini pasti akan diselidikinya tuntas."
"Mu Guoguo membawa dokumen naik ke lantai 45. Begitu keluar elevator, langsung terpana oleh udara yang mencekam."
"Semua sekretaris terlihat lesu, menunduk mengerjakan tugas tanpa berani menarik napas."
"Saya dari departemen desain. Inilah skenario modifikasi yang ingin diperlihatkan kepada manajer umum."
"Manajer umum sedang ada di dalam. Antar saja langsung." Sekretaris yang sudah beberapa kali kena semprot ini menjadi pintar, tak mau masuk dan jadi sasaran umpatan.
"Guoguo yang polos tak curiga. Dengan dokumen di tangan, dia mendekati pintu kantor manajer umum yang menganga sedikit. Dari dalam terdengar suara mengaum:"
"Urusan segini saja tidak becus kalian kerjakan. Sampah!"
"Maaf Kepala Qi, kami... kami akan segera memperbaiki!"
"Dengarlah! Aku Lei Tianqi adalah makhluk paling cerewet, paling tak tahu malu, paling menjengkelkan di dunia ini! Kalau kalian gagal, aku akan menyemprot kalian!" Pria berkacamata hitam itu dengan penuh gaya menuding para eksekutif.
"Para eksekutif itu bahkan tak berani bernapas."
"Ngomong-ngomong, apa Kepala Qi punya kepribadian ganda?"
"Setiap bulan, selalu ada beberapa hari dimana karakternya berubah total, bicaranya menjadi tajam dan sinis. Bahkan saat terjadi perselisihan, dia sampai mengumpat 'diri sendiri'. Jalan pikir aneh macam apa ini?"
"Xiao Lin yang sedang asyik memerankan kakak sekaligus mencela kakaknya, melihat para eksekutif yang ketakutan, tiba-tiba mendekat dan bertanya:"
"Di dalam hati, apakah diam-diam kamu mengumpat Lei Tianqi?"
"Tidak ada..." Wu wu wu, siapa berani diam-diam mengumpat atasan? Ini seperti sudah tak takut mati.
"Kamu begini salah, sungguh. Di mana ada tekanan, di situ harus ada perlawanan. Lihat, Lei Tianqi jahat begini, kalian pulang saja dan diam-diam mengumpatnya, bahkan tusuk boneka voodoo juga boleh!"
Guo Guo berdiri di luar pintu, mendengar percakapan di dalam, hatinya dipenuhi keraguan.
Katanya, manajer umum ini kepribadian terbelah ya? Kenapa malah mendorong orang lain mengumpatnya?
Lei Tianlin dengan cahaya sudut matanya menangkap sosok wajah apel kecil berdiri di pintu, matanya berbinar lalu menunjuk Guo Guo.
"Gadis wajah kue bulan itu, kemarilah!"
