Bab 622 Feng Hua Mei Juan Qi Ai Tian Tian (16)
Guo Guo sudah kebingungan.
Membungkuskan sprei, dilihat oleh CEO dan istrinya.
Lagipula...kenapa istri CEO itu memandangnya dengan wajah mengharukan?
Lan Xin menggenggam lengan Boss Lei dengan semangat, "Suamiku, dia sudah memanggilku Ibu!"
"Bukan, aku tidak..." Guo Guo baru saja mengikuti ucapan Lei Tianlin dengan heran, tapi langsung dicengkram oleh Lan Xin.
"Kamu mau mengingkari janji?!" Lan Xin menatapnya, membuat Guo Guo takut hingga tidak berani bicara.
Istri CEO ini...agak berbeda dari yang dibayangkan ya!
Memandang Lei Tianlin minta tolong, "Coba kamu jelaskan dong!"
"Aku mau jelaskan apa? Urusanmu sendiri, selesaikan sendiri!" kata Lei Tianlin dengan nada dingin.
"Nyonya CEO, hubunganku dengannya bukan seperti yang Anda pikir!" Guo Guo berusaha menjelaskan, tapi malah semakin kelihatan bersalah.
"Apa-apaan ini? Anak kurang ajar ini berani main makan lalu muntahkan? Tidur dengan gadis lalu kabur tak bertanggung jawab?! Suamiku, peraturan keluarga kita bagaimana?!" Lan Xin bertanya penuh semangat ke boss.
Lei Tingyu: ...
Kapan ada peraturan keluarga? Dia sendiri tidak tahu.
Lan Xin menepuk tangan suaminya, wajahnya penuh keseriusan.
"Lihat? Ayahmu marah! Kemarahan ayahmu konsekuensinya besar. Lihat wajahnya ini, hitamnya mengerikan kan?"
Menggunakan suaminya sendiri untuk menakut-nakuti orang, selain Lan Xin memang tidak ada yang lain.
"Ibu, kamu yakin wajah hitam Ayah itu bukan untukmu?" Lei Tianlin sudah paham pola orang tuanya.
Ibunya dari kecil memang seperti ini, hanya ayahmu yang bisa menoleransi perempuan seperti ini!
"Mengada-ada! Perempuan baik sepertiku, kenapa Ayah harus memperlakukan saya seperti itu? Ini kemarahan diam-diamnya pada putra tidak bertanggung jawab yang tidur lalu kabur!" Lan Xin sudah terlatih dalam kemampuan berbicara kosong.
boss: ...Hehe!
Lei Tianlin memutar matanya, "Ibu, tolong jangan bicara sembarangan begini ya?"
"Suamiku, dia berani menegurku, dia benar-benar berani menegurku, hiks... aku tahu diri sudah tua dan tidak menarik lagi, bahkan putra sendiri pun meremehkanku..." Lan Xin menutupi wajahnya sambil terisak.
Pura-pura banget! Lei Tianlin hampir tidak tahan untuk tidak mengkritiknya.
Lagipula setiap kali berkelit selalu pakai trik ini, tidak bosankah Ibu?
Tapi, berapa pun seringnya, ayahmu yang cerdik tetap termakan akting ini!
Mendengar Lan Xin mulai menangis, ekspresi boss yang awalnya datar menonton keramaian langsung berubah gelap.
"Kau, minta maaf pada ibumu!" boss menuding putra bungsunya.
Lei Tianlin segera berkata, "Ibu, aku salah!"
Lan Xin adalah bintang keluarga ini. Sekalipun semua tahu dia berpura-pura, kesedihannya tidak akan dibiarkan lebih dari satu menit. Lebih dari itu, bos terakhir Lei Tingyu akan mengamuk.
Mendidik anak, dia takkan berbelas kasihan. Semua pengalaman Lei Tianlin ini dibayar dengan pelajaran berdarah.
“Nyonya, jangan sedih, ini bukan sepenuhnya salahnya, aku juga punya tanggung jawab!” Guo Guo melihat Nyonya menangis, buru-buru menghampiri untuk menghibur.
Nyonya yang begitu elegan dan cantik, tangisannya tidak hanya membuat pria, bahkan sebagai perempuan pun Guo Guo merasa sangat sakit hati.
“Wu wu, si bocah ini, benar-benar bersalah padamu!” Lan Xin berkata sambil diam-diam mengintip melalui celah jarinya.
Um, si gadis kecil bukan tipe perempuan yang menggoda, terlihat montok dan menggemaskan, bagus, ada chemistry, dan juga punya rasa belas kasih.
“Bukan, aku kemarin malam minum terlalu banyak, kita sudah dewasa, aku juga harus bertanggung jawab, Anda jangan merasa bersalah.”
Lan Xin dalam hati sangat puas, bagus, bukan tipe gadis yang mencari perlindungan dari yang berkuasa.
Bahkan Lei Tingyu yang sedang menonton di samping, saat gadis itu menghibur Lan Xin, menunjukkan pujian dingin.
Di rumah ini, yang paling menyeramkan bukan CEO Grup Lei sang bos besar Lei Tingyu, melainkan Lan Xin yang selalu dia jaga dengan hati selama bertahun-tahun.
Apa yang tidak disukai Lan Xin, bos juga tidak akan menyukainya.
Siapa yang melindungi Lan Xin, bos tidak akan melarang.
“Tapi, dia denganmu... Aku harus membuatnya bertanggung jawab!”
“Jangan! Anda jangan melakukan itu, itu bukan hanya menyiksanya tapi juga menyiksaku! Lagipula aku minum karena patah hati, ketidaksadaran akibat alkohol... Singkatnya, anggap saja seperti digigit anjing di jalan, tidak apa-apa, benar-benar tidak apa-apa!”
Guo Guo langsung menggoyangkan kepala panik mendengar Lan Xin ingin membuat Lei Tianlin si playboy bertanggung jawab.
Siapa yang mau dia bertanggung jawab!
Lei Tianlin mempertanyakan dengan tidak senang, "Digigit anjing?!"
Apa dia punya kualifikasi untuk mengatakan ini? "Bekas gigitan anjing"-nya masih tertanam di dada-nya sekarang!
"Lei Tianlin, kau mau bicara tidak? Cepat jelaskan pada Ibu!" Guo Guo takut masalah ini akan menjadi kenyataan.
Lei Tianlin mendengus, memalingkan kepala pergi, tetap diam. Kau kan sangat mampu, jelaskan sendiri!
"Ibu, jangan keberatan. Tak apa, siapa yang tidak punya dua anak penghambur uang? Meski Lei Tianlin memiliki masalah perilaku, ini bukan kesalahan Ibu. Lihatlah putra sulung Ibu, Lei Tianqi, masih sangat hebat!"
"Byur!" Lan Xin menutupi wajahnya yang tak sengaja tertawa. Astaga, nak ini terlalu menggemaskan!
Bahkan Boss pun mulutnya berkedut.
Siapa yang tidak punya dua anak penghambur uang... Apakah ini maksudnya gen unggulnya?
"Mengapa Lei Tianlin bermasalah perilakunya?" Boss yang membuka mulut. Meski menuntut ketat pada kedua putranya, secara pribadi dia cukup puas.
Mendengar orang lain menggambarkan putranya seperti ini, wajar jika tidak senang.
Lan Xin menariknya, "Jangan membuat gadis kecil ini ketakutan!"
"Sejak sekolah Lei Tianlin sudah berhubungan intim sembarangan, mengejekku mirip bakpao di depan umum, membuang surat cintaku ke tong sampah. Setelah itu dia tempelkan surat cintaku di papan pengumuman saat rapat OSIS. Meski dulu begitu tak tahu malu, aku sudah lama melupakannya, sungguh!"
Ingat... sangat jelas! Detail-detail ini dihafal seperti harta karun!
"Lan Xin bahkan lupa pura-pura menangis, menurunkan tangannya, melototi putranya, 'Kau benar-benar sampah sejati?'"
Lei Tianqi dan Xiao Feng yang sudah berganti pakaian dan buru-buru datang, berdiri di pintu, persis menyaksikan adegan ini.
Lei Tianqi menoleh, berkata serius pada Xiao Feng, "Lihat, dibanding si sampah Tianlin itu, bukankah aku pria baik?"
Xiao Feng yang terkejut melihat pemandangan di depannya, sampai lupa malu ditangkap basah oleh ibu mertua dan ayah mertua, heran memandang adik ipar Lei Tianlin.
"Benarkah kau sebego ini?"
Mendengar tuduhan seluruh perempuan keluarga, ditambah tatapan sinis kakak dan ayah, Lei Tianlin merasa seperti orang yang tercekik tak bisa membela diri.
"Kapan aku melakukan ini? Aku sebelumnya bahkan tak pernah melihatmu! Surat cinta tong sampah, bakpao, masih tempel surat cinta—tunggu, kau Xiao Pang?"
Di kepalanya berkelebat beberapa informasi, Lei Tianlin terkejut memandang Guo Guo, masa sih, gadis ini adalah Xiao Pang?
"Lihat! Dia bahkan memberi julukan jelek padaku, benar-benar keterlaluan! Kukatakan padamu Lei Tianlin, cuma karena tampan sedikit bisa seenaknya menginjak-injak perempuan? Gendut! Gendut! Seluruh keluargamu kecuali CEO, istri CEO, manajer umum, Xiao Feng—Eh Xiao Feng, kenapa kau di sini?"
Hubungan ini sepertinya mulai menjadi rumit.
