Bab 624 Phoenix Mewah & Qilin Manis (18)
Baru saja Lei Tianlin sudah menjelaskan detail kepada orang tuanya.
Dia sama sekali tidak menjalin hubungan terlarang dengan Mu Guoguo.
Meski proses sebenarnya seperti apa tidak dijelaskan secara detail, tapi perkataannya selalu masuk akal - tidak ada berarti memang tidak ada.
Jadi semangat berjuang Lan Xin yang menggebu-gebu langsung dingin membeku.
Sekarang putra sulungnya pergi bekerja bersama Xiao Feng, sementara putra bungsunya mengantarkan si pipi bulan yang lucu itu pergi.
Hanya tersisa Lan Xin yang gagal menekan pernikahan, melampiaskan kemarahan pada suami dinginnya yang seperti gunung es.
“Ini semua salahmu, gen putra yang kamu lahirkan tidak bagus!”
“Bukankah genmu yang menjadi faktor tertinggal?” boss berkata secara relatif objektif.
“Yang kubicarakan adalah kemampuan emosional, bukan kecerdasan intelektual – tidak, mengapa aku mengatakan kecerdasanku menyeret perkembangan anak kita?” Lan Xin memukul kepalanya.
Logika, agak kacau.
Boss dalam hati tertawa geli, ucapan barusan wanita itu sepenuhnya mengekspos kebodohannya, untungnya kedua putra lebih mirip dirinya, sedangkan putri kecil Lianlian yang polos dan imut, lebih banyak mirip ibunya.
Tapi putri itu bagus, putri diciptakan untuk dinikahkan dan menjadi bencana bagi orang lain, sehingga boss tidak pernah khawatir tentang putrinya.
“Lihat, putra jelas miripmu, tidur di ranjang yang sama tapi masih bisa digigit sampai seperti itu – bagaimana mungkin tidak terjadi apa-apa? Tidak baik, suamiku, menurutmu mungkinkah Xiao Lin punya kecenderungan disiksa?”
Luka di tubuhnya adalah bukti, mungkinkah putra kita tidak normal?
Boss merasa tak tahu harus berkata apa terhadap imajinasi liar istrinya.
“Bukankah kamu juga suka mencakar dan menggigitku saat bersemangat?” Jenis hobi menutup gerbang dan mematikan lampu ranjang seperti ini, siapa yang bisa menjelaskan?
Lan Xin berpikir, memang benar, di tubuhnya masih ada goresan cakar yang tidak sengaja tertinggal kemarin, sehingga poin ini bisa diabaikan sementara.
“Tapi pria dan wanita berbaring di ranjang semalaman tanpa kejadian, tidak baik, suamiku! Mungkinkah Xiao Lin... tidak boleh?”
Lei Tingyu: ...
"Dalam hati diam-diam menyalakan lilin untuk putra bungsu yang malang, mengheningkan cipta."
"Saat ini Lei Tianlin sedang menyetir mobil, mengantarkan Guoguo menuju perusahaan."
"Sepanjang perjalanan Guoguo diam seribu bahasa, menundukkan kepala tanpa bersuara."
"Melihat keadaannya, Lei Tianlin akhirnya tak kuasa menahan diri dan membuka mulut."
“Apa sebenarnya yang terjadi padamu?”
“Tidak apa-apa, hanya merenung. Kau memiliki keluarga yang sangat baik.”
"Interaksi CEO dan Nyonya CEO pagi tadi membuatnya sangat iri."
“Apakah kau tidak punya keluarga?”
“...Sudah tidak. Dulu kukira mantan pacarku bisa menjadi keluargaku, tapi... Semua hilang. Terima kasih untuk kejadian semalam, aku salah paham padamu.”
"Baru sekarang ia tahu, semalam dirinya mabuk berat dibawa pulang oleh Lei Tianlin. Seandainya ia tergeletak di bar, akibatnya sungguh sulit dibayangkan."
“...Bodoh.” Seberapa polosnya gadis ini? Hanya karena mendengar mereka tidak melakukan hubungan intim, langsung menganggapnya orang baik.
"Tapi bagaimana pakaiannya bisa tercabik-cabik? Semua detail itu sengaja dilupakannya. Benar-benar gadis polos yang naif."
“Mantan pacarmu itu bagaimana ceritanya?” Tanyanya seolah tak sengaja.
“Biasa saja, semuanya sudah berlalu.” Sekarang mengingatnya, hatinya masih terasa perih.
"Masih tersisa satu blok menuju perusahaan, Guoguo buru-buru berkata:"
“Berhenti di persimpangan ini, aku akan jalan kaki.”
“Mengantarmu langsung sampai kantor kan lebih nyaman.”
“Tidak boleh! Jangan sampai ada yang melihat kita bersama. Nanti muncul rumor. Aku tak ingin dikait-kaitkan dengan pria sepertimu!” Guoguo melepas sabuk pengaman, bersiap turun.
Tiba-tiba, dia menyambar pergelangan tangannya. Aura keduanya terajut dalam ruang sempit.
"Aku ini pria seperti apa? Jelaskan sampai jelas."
"Kamu... zaman siswa, adalah pria sampah."
"Surat cinta itu bukan aku yang tempel." Pernyataannya kembali serius.
Dulu bakpao memang mengejarnya, mengamatinya main golf, di mana pun akan terlihat siluet bundarnya yang bergelambir.
Meski memberinya nama panggilan, tapi sama sekali tidak bermaksud merendahkan. Soal surat cinta, dia juga tak tahu asal-usulnya, bahkan tak menyangka itu tulisannya untuknya.
"Bicara! Selain kesan zaman siswa, tak ada pendapat lain tentangku? Maksudku kesan sekarang!"
"Sekarang..." Dari seberang jalan, Guo Guo bisa melihat Gedung Lei Group yang megah membiaskan cahaya mentari.
Itu bisnis keluarganya. Terlahir dari keluarga dengan nilai pasar peringkat pertama di dunia, mereka bagai awan di langit dan rumput di tanah.
"Kita berasal dari dua dunia berbeda."
Usai mengungkapkan pahamnya, tiba-tiba merasa ada yang tidak benar.
"Lei Tianlin, kenapa tanya ini?"
"Biasa saja, ingin bersulang—denganmu." Dua kata terakhirnya berbisik di telinganya.
Seketika wajah Guo Guo memerah membara.
Refleks alami, tangannya hendak menampar tapi diremas kuat di jok mobil, direbahkan dengan penuh wibawa sebelum dicium.
"Mu Guo Guo, Bakpao Besar, Kue Bulan Kecil, aku memilihmu."
"Auranya, adalah satu-satunya yang bisa memicu ketertarikannya sejauh ini, penampilannya juga nyaman dipandang, secara alami harus ditarik ke bawah komandonya."
Wajah Guoguo memerah padam, "Kau tak tahu malu! Aku tak mau jadi salah satu perempuan-perempuanmu!"
"Bagaimana mungkin kau bisa dibandingkan dengan mereka?"
Perempuan-perempuan itu, baunya saja menyengat hidung, sama sekali tak pernah kusentuh.
Tapi kalimat ini ditafsirkan secara berlebihan olehnya.
"Lei Tianlin, kau keterlaluan, kau sampah terbesar!" Ia pergi sambil membanting pintu.
Saat pintu tertutup, air mata mulai jatuh.
Sejak kecil dia selalu menginjak-injakku, besar pun tetap begitu!
Apakah maksudnya penampilanku tak cukup cantik, tak layak untuknya?
Memandang bayangannya yang menjauh, Lei Tianlin mengusap-usap hidungnya.
"Masalah mantan pacar, meski kau tak bicara, aku bisa menyelidikinya."
Matanya memancarkan kilatan tajam, menginjak gas, mobilnya menyusul Mu Guoguo dan melaju cepat menuju perusahaan.
Saat mobilnya bersimpangan dengan Guoguo, ia benar-benar mengira tak akan ada lagi hubungan dengan Lei Tianlin seumur hidupnya.
Tapi di dalam hati, terasa perih.
Guoguo menunduk, tiba-tiba mendengar suara memanggil namanya dari belakang.
"Guoguo!"
Xiao Feng turun dari mobil Lei Tianqi, kebetulan melihatnya lalu melambai pada Guoguo.
Meski tertangkap basah bersama Lei Tianqi oleh ibu dan ayah mertua, Xiao Feng tetap tak mau mengumumkan pernikahannya ke publik.
Maka untuk menjaga kerahasiaan, seperti Guoguo, mereka turun lebih awal dan berjalan bersama.
"Xiao Feng, aku benar-benar tak menyangka, kamu adalah nyonya manajer umum, kamu berani menikah dengan idolaku!"
Xiao Feng tersipu malu, "Bisakah kamu membantuku merahasiakan ini? Untuk sementara aku belum ingin mengungkapkannya, anggap saja aku sebagai teman biasa."
"Itu tergantung apa yang kamu berikan untuk menyumbat mulutku ini! Kalau ada yang mentraktirku makan steak siang nanti, aku tidak akan bocorkan!"
Keduanya saling tersenyum, persahabatan pun tercipta begitu saja.
"Ngomong-ngomong Xiao Feng, desain penuh cinta itu benar-benar karyamu?"
"Sebagian memang buatanku, sebagian lagi adalah hasil karya suamiku dan Tianlin."
"Lei Tianlin? Dia juga bisa membuat desain?"
