Bab 628 Feng Hua Mei Juan Qi Ai Tian Tian (22)
Lei Tianlin tanpa basa-basi menuju kamar tidur Guo Guo.
Memasang perangkat lunak hanya alasan, dia hanya ingin melihat seperti apa kamar tidurnya.
Sebaiknya tidak ada barang peninggalan mantan pacar, kalau tidak dia tidak bisa jamin tidak akan membakar tempat ini lalu dengan sombong mengikatnya dan membawanya kembali ke wilayah kekuasaannya.
"Jangan masuk!" Guo Guo menghadang di sampingnya, gerakan ini malah membuat Lei Tianlin mengira dia benar-benar menyembunyikan pria di rumah.
Dengan wajah masam mendorong Guo Guo, langsung mendorong pintu terbuka.
Kemudian, Lei Tianlin terpaku.
Guo Guo juga malu dan marah, ingin mencari celah tanah untuk menyelam masuk.
"Apa kamu yakin... ini kamar tidurmu?"
Lei Tianlin menelan ludah, dikejutkan oleh pemandangan di hadapannya.
Guo Guo dengan wajah memerah menunduk, "Makanya aku bilang, jangan biarkan kamu masuk."
Lei Tianlin benar-benar tidak percaya, benar-benar ada perempuan yang mengubah kamar tidurnya menjadi seperti ini!
Selimut tidak dilipat, serta tumpukan tas camilan di lantai, bahkan di samping bantal, ada sekaleng keripik!
Dia bisa makan sebanyak apa!
"Aku terburu-buru berangkat kerja pagi ini, tidak sempat membereskan..."
Belakangan dia terus diperintahkan oleh kepala departemen mengerjakan banyak pekerjaan, pulang sudah sangat lelah, makan malam hanya makan camilan sembarangan.
Kamar juga tak sempat dibereskan, sampai dia melihatnya, wu wu, wajahku panas, sangat memalukan.
“Kamu cuma makan barang-barang ini?” Lei Tianlin tidak setuju melihat tumpukan camilan, makanan tidak berbobot seperti ini, pantas saja dia menyusut dari bakpao menjadi bulan!
Sebenarnya gadis kecil gemuk di masa lalu itu juga sangat menggemaskan, lihat sekarang, selain pipinya masih sedikit tembem, tubuhnya terlalu kurus. Perempuan lebih nyaman dipeluk saat lembut.
Lei Tianlin sedang bertanya-tanya bagaimana mengubah bulan menjadi bakpao yang kenyal, tiba-tiba suara hentakan pintu keras terdengar dari luar.
“Mu Guoguo, bajingan kecil, keluar kamu!”
Mendengar suara ini, wajah Guoguo berubah pucat, menampakkan ekspresi marah dan malu.
“Manajer umum, bisakah Anda duduk di sini dulu jangan keluar?”
Dia tak menyangka perempuan licik itu berani memilih waktu ini untuk datang.
“Siapa yang layak dipukul ini?” Lei Tianlin mengerutkan kening. Umpatan di luar terus bergema, semakin kasar.
Darahnya mendidih mendengar, berani menghina bulannya?!
“Aku akan lihat.” Guoguo berjalan membuka pintu. Tanpa kejutan, terlihat tunangan mantan pacar berdiri di luar.
“Apa maksudmu? Tidak malu berteriak-teriak begitu?” Guoguo sudah beberapa kali diganggunya.
“Dasar perempuan tak tahu malu!” Si tunangan menggapai tangan ingin memukul Guoguo, tapi ditangkap pria yang mengikutinya.
“Jangan buat keributan di sini...” Si brengsek berkata pada tunangannya.
“Kamu masih melindungi bajingan ini! Aku tahu kamu masih tidak bisa melupakan dia!” Tunangan tidak menjadi lebih tenang meski sudah dicegah, justru semakin arogan menuding Guo Guo yang wajahnya masam.
“Perempuan tidak tahu malu! Sudah jelas Ah Hai sudah membuangmu, kenapa kau masih licik yang tak kunjung pergi? Jangan kira dengan mengganggunya dia akan memohonmu kembali! Wajahmu yang gemuk dan jelek ini, Ah Hai tidak pernah menyentuhmu selama bertahun-tahun pacaran, jangan berharap dia mau bersamamu sekarang!”
Guo Guo mendengar dengan marah dan tak tahu harus berkata apa, “Apa yang sebenarnya kau bicarakan? Kapan aku mengganggunya?”
Dia sekarang sibuk bekerja setiap hari, mana ada waktu untuk menyiksa hal-hal seperti ini? Apalagi berurusan dengan pria brengsek?
“Informasi ini, mungkinkah bukan kamu yang mengirim?” Tunangan menunjukkan ponselnya, menuding pesan di layar untuk mempertanyakan Guo Guo.
Ada pesan ambigu di atasnya, membuat Guo Guo pusing melihatnya.
“Aku kekenyangan sampai mengirim barang begini? Ini sama sekali bukan nomorku!”
“Jangan cari-cari alasan, pasti kamu! Kamu tidak rela, ingin menggoda Ah Hai! Perempuan tak tahu malu, nempel bertahun-tahun mengeluarkan uang tetap tidak bisa menarik perhatian Ah Hai! Ah Hai bilang dia sama sekali tidak pernah menyentuhmu karena melihat wajahmu saja sudah tidak tertarik, dia hanya bersamamu demi uang! Perempuan jelek sepertimu, seumur hidup tidak akan ada pria yang mau!”
Menghadapi tuduhan menjijikkan ini, Guo Guo gemetar marah. Persis ketika dia berpikir bagaimana membalas, tiba-tiba terdengar suara penuh amarah yang mencekam dari belakangnya.
"Siapa yang mau pria brengsek berkepala anjing dan bermuka kodok di sampingmu? Yuebing sekarang sudah punya pacar baru, yaitu aku!"
Lei Tianlin akhirnya tidak tahan mendengar.
Bagaimana mungkin Yuebing miliknya dihina oleh perempuan jelek dan bau ini yang bahkan parfum tak bisa menutupi bau keteknya?
Apa mereka menganggapku sudah mati?!
Sang tunangan tak menyangka dari dalam kamar keluar pria setampan dan setinggi ini, yang juga agak familiar... Ini siapa ya...
"Guoguo! Pria ini siapa?" Si pria brengsek melihat ada pria keluar dari kamarnya, matanya berkilat penuh kecemburuan.
"Dia..."
"Aku pacarnya. Selagi aku masih mood baik, cepat pergi dari sini. Jangan mengganggu pandangan." Lei Tianlin merasa amarahnya hampir tak terkendali.
Si brengsek ini di foto saja sudah jelek, dilihat dari dekat malah lebih parah.
Sampah yang bahkan tak bisa menyaingi satu jari kaki sendiri ini, apa dulu mata Yuebing tertutup debu sampai memilih dia?
"Mu Guoguo, dulu kau bersikap suci seperti Sage, bahkan tak mau kubecup. Sekarang kau sudah merosot sampai main dengan pria?" Si brengsek menuduh.
Kalau bukan karena Guoguo selalu bersikeras menunggu sampai menikah untuk berhubungan intim, mana mungkin dia akan tergoda oleh putri konglomerat?
"Berdasarkan apa kau menuduhku? Jelas-jelas kau yang lebih dulu bersamanya!" Guoguo merasa sangat tersakiti oleh tuduhan balik ini.
"Buat apa bicara panjang lebar dengan sampah macam ini, minggir!" Lei Tianlin melepas jaket dan menyodorkannya ke Guo Guo, lalu berbalik, mengayunkan tinju dengan kencang ke wajah si pria brengsek!
"Ah!" Sang tunangan menjerit.
Pria brengsek itu terdorong beberapa langkah mundur. Lei Tianlin masih belum puas, mengejar dan menyodok perutnya dengan tendangan.
"Aku memang muak melihat bajingan parasit sepertimu! Sialan, urusan sendiri aja gagal, berani-beraninya meresahkan orang!"
Kubunuh kau pun masih kurang!
Pria brengsek itu tak berdaya melawan pukulan Lei Tianlin, hanya bisa merangkak sambil terus memohon ampun. Perempuan di sampingnya terus menjerit-jerit melihat kekasihnya dipukuli.
Lei Tianlin menuding sang perempuan dengan satu jari, "Diam kau! Kalau masih berisik, kuhajar juga!"
Menarik keraj baju si brengsek, Lei Tianlin mendekatkan wajahnya, "Dengar baik-baik! Kalau ketemu Mu Guo Guo lagi, minggirlah! Kulihat kau mendekatinya sekali lagi, kubikin wajahmu sampai ibu kandungmu tak kenal!"
Berpaling ke perempuan menjengkelkan itu, "Kau juga! Satu kata hinaan lagi, kukuliti bajumu dan kulempar ke tengah gerombolan buruh bangunan. Biar puas!"
