Bab 634 Kecantikan Fenghua & Cinta Manis Qitian (28)
Mendengar ucapan Lei Tianlin, Direktur Wang langsung pucat pasi menyadari kekalahannya.
Matanya bolak-balik memandang Lei Tianlin dan Xiao Feng penuh keraguan: Mungkinkah mereka... sepasang?
Kalau tidak, kenapa Lei Tianlin yang biasanya tak pernah ikut campur tiba-tiba datang membela Lei Xiao Feng? Bahkan mengaku ikut dalam desain yang menjadi tanggung jawabnya?
Bukan hanya dia, seluruh staf departemen desain pun berpikiran sama.
"Pemasangan burung mandarin sembarangan ini, jaraknya seperti langit dan bumi dari kebenaran, membuat suami sah Lei Xiaofeng yaitu Lei Tianqi sangat kesal."
Memelototi adiknya, "Siapa yang suruh kau banyak mulut?"
Lei Tianlin mengangkat bahu, dia hanya ingin membantu wanita miliknya. Siapa sangka orang-orang bisa berimajinasi liar, menyatukan dia dengan kakak ipar? Ini benar-benar omong kosong.
Hati Lei Tianqi semakin gusar. Awalnya ingin langsung mengumumkan hubungannya dengan Xiaofeng, tapi melihat tatapan memohon sang istri. Waktu kesepakatan mereka belum tiba, terpaksa ditahan.
"Rupanya Lei Xiaofeng memang jodohnya Direktur Lin. Pantas saja saya lihat dia begitu bersemangat, ini salah saya kurang jeli." Menteri Wang yang licik segera berusaha memutar topik, memuji-muji Lei Tianlin.
Hasilnya, pujiannya malah salah sasaran.
Sang kakak yang sudah menahan ampun, mendengar komentar itu justru tertawa getir.
Manajer umum bukanlah orang yang mudah tersenyum. Tatkala dia tertawa, berarti akan ada yang jadi korban. Seluruh ruangan hening mencekam.
"Jodoh?" Lei Tianqi bertanya. Menteri Wang sadar telah menyinggung orang, buru-buru mengangguk terus sambil berusaha memperbaiki kesalahan.
"Kau bukan hanya mencari mati, tapi juga bermata buta. Ke departemen sumber daya manusia, hitung pesangon, segera minggat!"
Perkataan dingin Lei Tianqi membuat Menteri Wang ingin menangis tak keluar air mata.
Bagian mana dari ucapannya yang salah?
Nyatanya, tak ada satu pun kalimat yang benar.
Meski kedatangan dua bos muda tidak secara eksplisit menyebut nama siapa, melalui aksi manajer umum yang memecat manajer departemen dengan murka, semua orang secara bulat mengarahkan target pada Xiao Feng.
Sehingga, setelah rapat aneh ini berakhir, yang ditinggalkan Xiao Feng untuk Lei Group selain beberapa karya super jenius, adalah hal-hal yang tidak boleh dibicarakan antara dirinya dengan bos muda Lei Tianlin.
Membuat Xiao Feng merasa kesal, siapa yang mau punya urusan dengan adik iparnya sendiri?!
Angin kecil ini bergerak senyap, bahkan sudah sampai ke telinga CEO Lei Tingyu yang sudah hampir tidak pernah datang ke perusahaan.
Untungnya Boss Lei yang selalu bijaksana, setelah menanyakan klarifikasi situasi, memilih tidak campur tangan dalam urusan "adik ipar merebut cinta dan menyebar gosip dengan kakak ipar".
Lei Tianlin tidak terpengaruh, tetap menjalani hubungan manis bak madu yang lengket dengan Guo Guo setiap hari. Karena semua orang fokus pada Lei Tianlin dan Xiao Feng, tidak ada yang memperhatikan Guo Guo, justru membuat Guo Guo senang karena lebih ringan.
Tapi seiring wajah adik yang semakin berseri, kakak Lei Tianqi justru semakin muram.
Istrinya tidak hanya menjaga jarak dengannya, malah tersebar gosip dengan adiknya. Tapi dia masih harus merangkak tembok setiap malam, mana ada keadilan?!
Lei Tianlin sudah memperkenalkan Guo Guo kepada pasangan Lei Tingyu. Pasangan CEO ini cukup menyukai gadis beraura keberuntungan ini, sehingga Lei Tianlin dengan leluasa memeluk Guo Guo sering keluar-masuk Lei Group.
Baru-baru ini yang lebih keterlaluan, dia bahkan berpura-pura menonton balap mobil sampai larut malam sehingga tidak nyaman mengantar pulang, langsung membawa gadis itu kembali untuk menginap!
MENGINAP!!!
Seekor anjing lajang, berani bersikap arogan seperti ini di depan kakak kembar yang sudah menikah!
Lei Tianqi menatap Lei Tianlin yang sedang memeluk Guoguo masuk dengan tatakan kebencian penuh keiri-an.
Lei Tianlin tampak bersinar, melihat kakaknya yang berdiri di tangga mengenakan piyama sedang bersiap keluar, dia bersiul.
"Kakak mau ke halaman belakang? Baru saja hujan, tembok ini licin, sulit untuk dipanjat."
Wajah Lei Tianqi semakin muram.
"Yuebing, ayo ke kamarku. Aku baru menemukan beberapa film bagus, kita nonton bersama~" Semuanya berwarna, semakin lama ditonton, semakin ingin merobohkan si gadis kecil dan melahapnya!
Guoguo agak canggung. Sebenarnya dia tidak terlalu ingin datang, tapi Lei Tianlin memaksa dengan berbagai ancaman dan bujukan, bahkan bilang CEO sedang liburan ke luar negeri bersama istri, agar dia tidak perlu khawatir.
Tapi, meski Nyonya dan CEO tidak di rumah, Manajer Umum masih ada. Dan mengapa wajah Manajer Umum terlihat begitu menyeramkan?
Ekspresi puas sang adik kembali memprovokasi kakaknya.
"Lei Tianlin, apakah pekerjaanmu sudah selesai?" kata Lei Tianqi kesal.
“Besok sebelum hari baru pasti kuberikan, kenapa marah-marah begitu?” Lei Tianlin sekarang pikirannya penuh dengan Xiao Yue-nya menonton film berguling-guling, malam indah, gadis cantik dalam pelukan, membahas pekerjaan sungguh tak menyenangkan.
Menjawabnya, sang Kakak tanpa ampun menghentakkan kaki, membuat Lei Tianlin oleng dua langkah ke depan.
“Tidak apa-apa?” Guo Guo bertanya penuh kecemasan.
Lei Tianlin menunduk mencium lembut ujung rambutnya.
“Dia cuma iri pada kita, sudahlah, ayo kita lanjut nonton film.”
“Film apa yang ditonton?” Terlihat sangat misterius.
“Tentang: Asal Usul Manusia.” Berbicara omong kosong dengan wajah serius.
Tapi saat Guo Guo melihat gambar-gambar tidak harmonis di layar, wajahnya memerah membara.
“Lei Tianlin, Tidak tahu malu!”
“Kalau malu mana bisa punya anak? Bukankah begitu asal usul manusia? Yuebing, berikan aku seorang Xiao Yue kecil?” Suara beratnya tertawa, perlahan menekan tubuhnya, momen indah itu berlalu dalam dekapan yang hampir tak terpisahkan.
Di bawah sinar bulan yang sama, di Halaman Keluarga Lei yang sama, sang Adik di bagian depan memeluk Xiao Yue-nya sambil tekun meneliti cara membuat Xiao Yue kecil, sementara Lei Tianqi yang susah payah mendaki tembok halaman belakang justru penuh amarah.
“Ini bagaimana bisa terjadi!”
Lei Tianqi menuding bekas tamparan di wajah Xiao Feng, bertanya dengan murka.
Perempuan miliknya, berani ada yang sentuh!
“Tidak apa-apa, cuma aku sengaja nabrak...” Xiao Feng sudah berusaha mengompres es, tapi tetap ketahuan olehnya.
“Sial!” Dia mungkin sudah menebak, siapa yang berani memukul Xiao Feng. Penuh amarah, hendak pergi keluar, tapi diseret Xiao Feng.
“Aku baik-baik saja, jangan kamu pergi!”
Selain ibu Xiao Feng, siapa lagi yang akan memperlakukan dia seperti ini.
Lei Tianqi tak ingin ambil pusing. Dia hanya tahu, orangnya dizalimi. Amarah tak berdasar ini tak bisa dibiarkan!
“Lei Xiao Feng, karena kamu sengaja menyembunyikan, hal jadi begini. Masih mau terus diam menerima?”
“Ibuku dengar kabar tentang aku dan Kakak Tianlin. Makanya buru-buru menasihatiku. Aku sedikit membantah, baru dia marah. Kalau kamu datang sekarang, dia akan semakin murka.”
Jika Lei Tianqi datang saat ini, ibu Xiao Feng akan mengira Xiao Feng berselingkuh dengan dua tuan muda. Hal ini akan semakin rumit.
“Sialan!”
Lei Tianqi mengumpat rendah, berdiri mengambil kantung es dari lemari pendingin. Dengan penuh kewaspadaan mengompres wajahnya, mengurangi rasa sakitnya.
“Aku juga heran, bagaimana ibu bisa tahu kabar dari perusahaan? Siapa yang bilang? Sebenarnya aku juga mau menguji sikapnya, memberitahu soal kita. Tapi aneh...”
Ucapan Xiao Feng menarik perhatian Lei Tianqi.
Tidak, ini pasti bukan kebetulan. Pasti ada jebakan di baliknya.
