Bab 638 Feng Hua Meijuan Qi Ai Tiantian (32)
Mendengar suaranya, perasaan buruk Guo Guo yang sudah kesal seharian langsung hilang seketika. Ia mengambil ponsel dan menyembunyikan diri di tempat sepi untuk mengangkat telepon.
"Bagaimana kau tahu aku makan sedikit?"
"Aku memantau restoran karyawan. Kuenya dibuat oleh koki rumah. Makanlah sedikit jangan sampai lapar. Aku masih butuh 2 hari baru bisa pulang. Jika nanti pulang aku lihat beratmu turun, hukuman keluarga menanti!"
"Hukuman keluarga apa?" tanya Guo Guo penasaran.
Hanya terdengar dua kali tawa jahat dari seberang. Wajah Guo Guo memerah.
Baiklah, tak perlu dijelaskan lagi. Ia sudah mengerti.
"Ngomong-ngomong, burung liar berbulu rontok yang duduk di hadapanmu itu, kau kenal?" tanya Lei Tianlin.
Bulu rontok... ayam hutan liar? Guo Guo berpikir lama. Di restoran, yang duduk dihadapannya sepertinya hanya Jiang Xiaohong?
"Namanya Jiang Xiaohong, teman sekelasku dulu. Sudah bertahun-tahun tidak bertemu. Ia memaksa mengajak makan malam, padahal kami tidak dekat. Hubungan kami waktu sekolah juga buruk. Aku juga merasa heran."
"Sikap antusias berlebihan tanpa alasan, pasti ada udang di balik batu," Lei Tianlin mengerutkan kening, merasakan sesuatu yang tidak beres.
"Yuebing, ingat-ingat baik-baik apa yang dia katakan padamu. Ceritakan ulang tanpa kurang satu kata pun."
"Baiklah, awalnya aku sedang duduk makan di sana, lalu dia mendatangi..."
Guo Guo menceritakan seluruh kejadian pada Lei Tianlin. Sekarang ia benar-benar percaya tanpa syarat padanya. Apa pun yang diperintahkan, akan dilakukannya.
"...Begitulah kejadiannya. Haruskah aku menolak mentah-mentah?"
"Tunggu dulu aku selidiki. Jangan terburu-buru menolak mentah-mentah. Harta karun, kamu kerjakan pekerjaanmu dulu. Nanti setelah kuperjelas semuanya akan kuberitahu."
"Oh, baik. Kamu yang di luar juga jaga kesehatan, jangan lupa makan tepat waktu." Guoguo bersiap menutup telepon.
"Tunggu! Bao'er Kue Bulan, sepertinya kamu lupa sesuatu? Memanggilku apa?" Lei Tianlin menghentikannya.
"...Suami."
"Suaramu kecil sekali. Apa kamu sedang memanggil nyamuk?"
“Suami!” Guoguo menjerit-jerit memanggil.
Membuat Tante yang membersihkan lorong perusahaan melirik takjub, wajahnya memerah seperti mega senja.
Lei Tianlin merasa puas.
Setelah menutup telepon, saat mengingat suaranya memanggil "suami", hatinya masih terasa manis.
Saat menghubungi kakaknya, mood Lei Tianqi sepertinya juga cukup bagus.
“Cepat sampaikan!”
“Kakak, ada hal bagus apa?” Lei Tianlin merasa suara kakaknya terdengar riang.
“Memang ada beberapa hal menyenangkan, nanti saja ceritakan setelah kamu KEMBALI. Ada perlu apa?” Suara Lei Tianqi mengandung kegembiraan yang jelas terasa.
“Cek Jiang Xiaohong, lihat latar belakang orang ini. Siang tadi dia menghubungi kue bulan saya, bahkan mengatakan hal-hal yang memprovokasi hubungan antara kue bulan dan kakak ipar. Saya curiga dia ada hubungan dengan kasus tender kali ini, lindungi baik-baik kue bulan saya, saya di luar negeri tidak bisa menjangkaunya.”
“Tahu, nanti akan saya kirim data yang diperiksa.”
Lei Tianqi menutup telepon, Xiao Feng yang berbaring di tempat tidur rumah sakit bertanya padanya.
“Apakah tadi Tianlin yang menelepon?”
“Um.”
“Apakah perusahaan sedang ada masalah? Kalau ada hal penting, kamu bisa urus dulu.” Dia tahu, kalau bukan hal yang sangat penting, Tianqi tidak akan menelepon suaminya.
“Ada beberapa hal, bisa diselesaikan di sini—Apakah kamu masih sedih?” Dia meletakkan tangan di perutnya, sorot mata penuh kelembutan yang tak terucapkan.
Wajah Xiao Feng memerah, menunduk malu-malu berkata.
“Tidak ada masalah besar kok, mana mungkin segitu lemah.”
“Kamu masih bilang begitu, pagi tadi melihatmu pingsan, benar-benar membuatku hampir mati ketakutan.” Dengan lembut dia mengelus perutnya, membiarkan kehangatan mengalir di dalam ruangan.
Pagi itu, seperti biasa dia terbangun dari ranjangnya. Saat Xiao Feng sedang mengikatkan dasi untuknya, belum sempat mengantarnya keluar lewat jendela, tiba-tiba dia pingsan.
Lei Tianqi yang panik, tidak peduli lagi dengan rahasianya yang harusnya tetap tersembunyi, langsung menggendong Xiao Feng dan menerobos keluar lewat gerbang utama.
Ibu Xiao Feng yang kebetulan lewat, melihat putrinya mengenakan piyama sementara Tuan muda berpakaian rapi berlari keluar dari kamar putrinya dalam pose yang begitu intim!
Baru jam 5 pagi, orang yang pikirannya masih waras pasti sudah tahu apa yang terjadi!
Tanpa sempat memberi kesempatan ibu Xiao Feng bertanya, Lei Tianqi sudah membawa Xiao Feng ke rumah sakit. Setelah menjalani pemeriksaan kolektif oleh pihak berwenang, menyimpulkan sebuah kesimpulan.
Stres spiritual di trimester awal kehamilan menyebabkan pingsan sementara, tapi kondisi Sang Tuan dan bayi sama-sama baik.
"Jadi, Lei Tianqi saat ini sangat lembut, memandang dunia dengan sedikit kedinginan dan keterpisahan."
Semua kehangatan dunia terkumpul di dalam kandungannya, di mana buah cinta mereka tumbuh dalam diam. Firasat ini terasa sangat bagus.
"Aku juga tak menyangka..." ujarnya sambil meraba perut yang masih rata dengan penuh perasaan.
Di dalam sini sudah ada bayi kecil.
Sudah sebulan lebih, tapi selalu diam-diam. Tiba-tiba tahu, rasanya sangat terkejut, tapi juga sangat bahagia.
Ini adalah bayi dari orang yang paling dia cintai, sungguh beruntung.
Saat mereka bersama, kecuali dua tahun pertama, dia selalu pakai kebijakan pencegahan karena usianya masih muda, tidak ingin dia menanggung penderitaan melahirkan.
Belakangan ini mereka tidak pakai kebijakan, membiarkan alam mengambil jalannya. Tapi tak disangka, dia benar-benar hamil.
Kedatangan bayi ini di luar dugaan, tapi tetap logis. Calon ayah ibu sama-sama sangat bahagia.
"Bagian orang tuaku, aku yang akan urus. Ibu kamu juga akan kuhadapi. Feng Sayang, semua hal yang kamu khawatirkan tidak akan terjadi. Seharusnya sudah diungkapkan dari dulu."
Lei Tianqi menatap wajahnya yang memancarkan aura keibuan, hati dipenuhi kepuasan yang dalam.
"Kamu lebih suka bayi laki-laki atau perempuan?" Xiao Feng pun melepaskan kekhawatirannya. Sukacita menjadi ibu mengubah semua ketakutannya menjadi asap.
Dia seolah mulai mengerti.
"Sebelumnya bisa begitu memikirkan, mungkin reaksi dari masa kehamilan."
Wanita hamil memang selalu mengalami perubahan emosi, kegelisahannya mungkin karena reaksi alami yang timbul selama kehamilan.
Tapi setelah dokter mengumumkan kabar kehamilannya, justru kegelisahan itu menghilang.
"Laki-laki atau perempuan sama bagusnya, yang penting kamu yang melahirkannya, aku pasti menyukainya." Lei Tianqi sekarang merasa sempurna dengan keberadaan anak, menatap wajah lembut dan cantik istrinya, hatinya penuh kepuasan.
"Menurutku, bayi kita pasti anak yang sangat penurut."
Xiao Feng dibuat tertawa olehnya.
"Baru sebulan, kamu sudah tahu?"
"Dia pasti melihat Ayahnya susah payah memanjat tembok, jadi menggunakan cara ini untuk membantu kita. Lihatlah, bukankah masalah kita terselesaikan dengan sendirinya setelah kedatangannya?"
"..." Xiao Feng menatap penuh keyakinan Lei Tianqi, benar-benar tidak tega menembus harapan indah calon ayah.
Bagaimana dia tahu, kegelisahannya bukan karena kedatangan bayi, melainkan sedikit perubahan karakter selama kehamilan?
Mungkin, di dalam perut ini ada si nakal kecil.
Sebenarnya, di dalam kandungan Xiao Feng bukan hanya ada bayi penurut, tapi juga si nakal. Terkadang kejutan tidak hanya satu, lho!
