Bab 649 Feng Hua Mei Juan Qi Ai Tian Tian (43)
Lei Tianlin membuktikan satu hal dengan tindakan nyata.
Selera ekstrim tak terbatas!
Guo Guo hampir dikalahkan oleh sifat tak tahu malunya!
"Tidak boleh!" Dorongnya, "Ini waktunya tidak tepat, kenapa tiba-tiba begini!"
"Kau bilang aku tidak bisa?" Sorot matanya sama bahayanya dengan suaranya.
"Maksudku bukan begitu——pesta hampir dimulai, aku harus kembali untuk undian hadiah!"
Dia masih ingin mendapatkan komputer itu!
Tapi perlawanan perempuan, bagi pria yang sudah bertekad bulat, hanyalah angin lalu.
"Pesta takkan mulai cepat. Kakak dan kakak ipar masih ada urusan. Ingin hadiah, Um?" Jarinya menyusur lembut pipinya.
Guo Guo mengangguk mati-matian, takut tuan ini tiba-tiba menjalankan "hukuman di tempat".
"Makanya, kau harus menyuapku lebih baik. Ya, benar, aku akan pakai aturan tak tertulis untukmu."
Air mata Guo Guo hampir tumpah, tapi penolakannya justru dianggap sebagai pura-pura menolak.
"Kenapa aku tak berharga begini? Demi komputer sampai jual tubuh?"
Lei Tianlin tersenyum jahat, "Kamu sangat berharga, percayalah. Sst, jangan bergerak sembarangan. Baju ini akan kusut, nanti jadi tidak cantik lagi oh..."
Bodyguard keluarga kami memblokade parkir bawah tanah sampai tak bisa ditembus. Semua mobil diharuskan memutar, hanya untuk memfasilitasi 'keisengan sesaat' di dalam mobil yang dijadikan ranjang, dengan cinta sebagai perantaranya.
Ruang jamuan makan raksasa dipenuhi kerumunan. Semua undangan sudah hadir, tapi tidak satu pun anggota keluarga kami yang muncul.
Pembawa acara naik ke panggung, mulai berbicara dengan mikrofon. Para tamu di bawah panggung berdiskusi ramai.
Situasi apa ini?
Tahun-tahun sebelumnya, bos selalu memimpin dua anak buahnya untuk menyampaikan sambutan terlebih dahulu sebelum acara resmi dimulai.
Tapi tahun ini tidak ada sama sekali.
Hal ini tak terhindarkan mengingat rumor yang beredar beberapa waktu lalu tentang dua bersaudara keluarga kami yang konon bertengkar memperebutkan harta bos.
Mungkinkah pesta anggur musim gugur ini menjadi momentum mereka menunjukkan permusuhan secara terbuka?
Lalu di mana sang CEO sekarang?
Tak ada yang bisa menjawab pertanyaan ini.
Bahkan Xiao Feng, satu-satunya anggota keluarga kami di ruangan itu, tidak tahu.
Dia dan Lei Tianqi berpisah sejak tiba di lokasi. Tianqi bilang ada urusan yang harus diselesaikan, menyuruhnya menunggu di ruang jamuan.
Tapi saat Xiao Feng memandang sekeliling sendirian, dia sadar bahkan Guo Guo sudah menghilang.
Desas-desus dari beberapa orang terdengar di telinganya, sepertinya sedang membahas sesuatu. Beberapa kata tercegat oleh pendengarannya.
"...Gaun custom-made dkny..."
"...Tas Chanel..."
"Berlian imitasi kelas tinggi ini mirip sekali aslinya. Yang mengejutkan, ada yang berani pakai imitasi 'telur merpati' sebesar itu."
"Dibungkus oleh pria tua."
Semakin diucapkan semakin keterlaluan.
Xiao Feng yang awalnya marah, kini sudah mati rasa bahkan hampir tertawa.
Dulu dia sangat mempedulikan omongan ini, dan sangat benci dibicarakan orang.
Bahkan, bekerja pun hanya untuk membuktikan diri bahwa selain bayang-bayang Lei Tianqi, dia juga bisa berbuat sesuatu. Kini dia sadar telah salah.
Seperti kata Lan Xin, nyonya rumah keluarga Lan: "Yang keluar dari gerbang keluarga Lei hanya punya dua pilihan: Aktif membuat orang iri atau pasif membuat orang iri."
Di tengah kesenjangan kaya-miskin yang begitu menganga, hati manusia sudah terdistorsi. Sudah memilih pria luar biasa dan menikmati perlindungannya bertahun-tahun, buat apa lagi membuktikan sesuatu?
Meski keberadaannya paling tak berarti, lalu kenapa?
Pria terhebat jatuh cinta padanya sudah menjadi prestasi terbesarnya. Jika yang diterimanya hanyalah hinaan dan ketidakpahaman, kenapa tak berani lebih lagi untuk mengabaikan mereka, bahkan merasa kasihan?
Xiao Feng mulai mencari-cari siluet Lei Tianqi. Tekadnya sudah bulat untuk melakukan hal yang seharusnya lama dilakukan.
Tiga pria dari keluarga Lei masih belum terlihat.
Pembawa acara sudah mulai berbicara.
"Sebelum pesta dimulai resmi, mari kita lihat layar besar. Sekarang adalah waktu pengumuman penghargaan World Design Competition. Karya keluarga kami juga ikut dilombakan."
Hati Xiao Feng berdebar. Lei Tianqi sama sekali tidak memberitahukan hal ini sebelumnya.
Di layar besar, mulai muncul satu per satu karya yang masuk nominasi, disertai dengan penjelasan.
Satu-satunya peserta domestik yang masuk nominasi adalah Xiao Feng. Saat nama Lei Xiao Feng dan karyanya muncul di layar besar, seluruh ruang jamuan makan serentak mengeluarkan decak kagum.
Benar-benar, terlalu indah.
Elemen Timur yang mengalir sempurna, Qilin dan Phoenix saling melengkapi dengan penuh wibawa. Tata letak yang sempurna mutlak, penggunaan warna yang sangat berani - Qilin hitam-putih bergaya tinta dan Phoenix api merah menyala - membuat orang tak bisa melupakannya sekilas pandang. Baik dari gaya desain maupun keberanian penggunaan warna, semuanya menunjukkan keahlian mendalam sang desainer.
Ini adalah hasil kerja keras Xiao Feng selama beberapa bulan.
Ruang jamuan makan mulai bertepuk tangan secara spontan, sorotan lampu pun mengarah pada sosok Xiao Feng.
Dengan anggun dia berdiri dan melambaikan tangan ke hadirin. Pada momen ini, meski penghargaan belum diumumkan, semua orang telah yakin Xiao Feng adalah juara sejati. Kekuatan yang ditunjukkan memang layak diakui.
Tapi saat hasil penghargaan diumumkan, semua yang hadir tertegun.
Menurut konvensi internasional, pembacaan dimulai dari peringkat ketiga, lalu kedua, baru kemudian yang pertama.
Maka ketika nama Xiao Feng disebut sebagai peringkat ketiga, seluruh ruang jamuan makan keluarga Lei mengeluarkan decakan ejek.
Pertandingan ini ada kecurangan di belakang layar.
Karya yang jelas-jelas menunjukkan selisih kualitas antara amatiran dan profesional seperti ini, mana mungkin hanya mendapat peringkat ketiga?
Karya Xiao Feng yang baru saja ditampilkan itu, bahkan jika semua pesaing digabungkan sekalipun, tetap takkan bisa menandinginya. Masak cuma diberi peringkat ketiga?
Sekilas sudah tahu ada kecurangan, peringkat pertama dan kedua yang tersisa pasti diberikan ke orang dalam, atau ada yang membeli suara di jaringan, kalau tidak mustahil hasil seperti ini muncul.
Xiao Feng menatap namanya di layar, tapi dalam hati tetap tenang.
Dia sudah berusaha maksimal, meski hasilnya sedikit menyesal, tapi dia juga sadar: tak perlu membuktikan diri dengan cara begini. Sekarang, dia hanya ingin cepat menemukan Lei Tianqi.
Lalu, di hadapan semua orang, menggandeng tangannya, mengungkap hubungan yang disembunyikan bertahun-tahun ini.
Tapi adegan berikutnya kembali membuat semua orang terkejut.
Karena saat pembawa acara membacakan peringkat kedua dan pertama, layar tiba-tiba menggelap, lalu muncul deretan kata:
Pertandingan tidak adil, tak ada yang layak ditonton.
Seluruh ruangan hening. Awalnya ada yang mengira ini lelucon, tapi ketika mereka mengeluarkan ponsel, mencoba menyambung jaringan dan memeriksa siaran langsung, ternyata tulisan yang sama!
Sial!
Dari mana hacker hebat ini bisa meretas semua media televisi dan jaringan sekaligus?
Xiao Feng menutup mulut, tertegun menatap layar. Hatinya manis, tapi air mata mengalir.
Itu dia!
