Bab 688 Raja dan Kekasih Muda 7 Hari (36)
Menghadapi pertanyaan Gong Xiaoduo, boss menjawab tanpa perubahan ekspresi.
“Aku sibuk. Suruh kedua adikmu yang menjaga.”
“Sudah kusuruh mereka lihat! Kata mereka tidak tahu——Om, bukannya kamu bilang kedua adik sudah menguasai semua keahlianmu? Kok kasus kecil seperti ini tidak bisa mereka tangani?”
Yang dimaksud Gong Xiaoduo dengan "dua adik" adalah putra kembar boss.
“Kelemahan diri sendiri.”
Setelah menyelesaikan penjelasan, boss berbalik dan pergi dengan gaya khasnya yang percaya diri.
Lei Tianlin yang sedang lewat sambil memeluk istrinya Guoguo, mendengar ayahnya bersikap tidak tahu malu sampai hampir menyentuh pangkal telinga.
Setelah boss kembali ke ruangan dan Gong Xiaoduo masuk ke kamar adiknya, Lao Er keluarga Lei baru menarik istrinya diam-diam ke samping untuk berbisik.
“Sayang, lihatlah! Di rumah ini selain suamimu, adakah lagi orang yang waras? Lihatlah ayahku, sudah tua tapi masih tak tahu malu!”
“...Jelas-jelas kemampuanmu yang kurang. Masalah akun sederhana saja tidak bisa kau selesaikan.” Guoguo melirik suaminya dengan pandangan merendahkan.
Lao Er Lei menghantam dadanya sendiri, penuh penyesalan.
"Bagaimana mungkin suamimu tidak bisa membukanya? Bukan kita tidak bisa membuka, tapi kalau dibuka akan timbul masalah. Kamu tahu siapa yang meng-hack akun Kak Duo?"
Lao Er Lei membungkuk di dekat telinga istrinya, bergumam pelan.
Mata Guoguo membelalak lebar.
"Apa?! Ayahanda kita sendiri yang menghacknya?"
Tidak mungkin! Bos besar keluarga Lei, orang sekelas itu, mana mungkin berbuat sehina itu?
Sambil menghack akun Xiao Duo, sambil menjelek-jelekkan kemampuan putranya sendiri yang dianggap payah dalam memecahkan kasus?
Tidak, Ayahanda adalah tokoh level bos besar. Bos sebesar itu mana mungkin bertindak begitu rendah.
"Kalau Kak Duo tidak menyediakan obat-obatan aneh untuk Lian Lian, Lian Lian tidak bisa kabur. Menurutmu hati sekecil lubang jarum pria tua kita ini akan membiarkannya? Sayang, di keluarga ini yang paling tak tahu malu adalah ayahku. Lihatlah dia tampak gagah di depan umum, tapi diam-diam suka berbuat jahat."
Lei Tianlin menyindir ayahnya tanpa ampun, menundukkan kepala ke rambut Guoguo sambil terus menggerutu.
Guoguo mendongak dan hampir pingsan ketakutan.
Cepat-cepat menarik lengan baju suaminya, "Sebenarnya menurutku, Ayahanda kita... masih baik kok."
Wei wei wei, jangan lanjutkan! Jangan cari mati dengan berbagai cara dong!
"Sayangnya pasangan suami-istri ini tingkat harmoni alaminya tidak terlalu tinggi. Lei Tianlin yang sedang asyik menumpahkan kelucuannya, belum menyadari ketekunan belajar istrinya, masih terus mengoceh tanpa henti."
"Jangan kira ayahmu yang terlihat serius itu, sebenarnya dia paling jagoan. Lihat saja, bahkan menguping di depan kamar adik perempuan sambil berbaring di lantai pun dia berani lakukan, apa lagi yang tidak bisa dia lakukan?"
Setelah selesai mengkritik, Lei Tianlin tiba-tiba merasakan hawa dingin mengalir di belakangnya. Dengan sigap ia menengadah, diam-diam mengamati pantulan di kaca samping.
Dalam bayangan kaca, tampak ayahnya yang tampan berdiri di belakangnya dengan senyap, memancarkan udara dingin.
Lei Tianlin membelalakkan mata, "Hai istriku, kenapa tidak memperingatkanku!"
Guoguo merasa lebih difitnah, "Baru saja suamimu sudah memberi petunjuk, tapi kamu sendiri yang mencari mati dengan terus berbicara!"
Pada momen kritis, terlihatlah betapa cerdas dan tidak tahu malunya Lei Tianlin.
Hanya terlihat wajahnya berubah pucat, dengan sikap berwibawa ia berkata:
"Semua ucapan tadi sebenarnya sering diucapkan kakakku. Aku sendiri memandang rendah dia. Ayah kita adalah pria terhebat di dunia, mana mungkin aku menghina Ayahanda?"
Guoguo benar-benar ingin memuji 10.000 kali ketidaktahuan malu suaminya. Luar biasa kuat! Apakah pria keluarga kami selalu bisa bicara ngawur dengan ekspresi serius seperti ini?
Perubahan topik pembicaraan ini, haruskan sekeras ini?
“Ayahanda tercinta, orang yang paling kucintai! Di rumah ini, cuma Ayah yang terbaik. Sungguh, Ayahku terlalu baik, kebaikannya sampai mengguncang Langit-Bumi. Untuk kami tiga bersaudara, Ayah sudah menghancurkan telur... maksudku, menghancurkan hati!”
Mungkin muak dengan pujian berlebihan tanpa batas dari putranya, boss tak tahan lagi dan menghentakkan kakinya ke arah Lei Tianlin yang tak tahu malu itu, membuatnya oleng beberapa langkah ke depan.
Dengan pura-pura terkejut, dia menoleh dan melihat wajah ayahnya yang gelap. "Ah, Ayah sayangku, bagaimana bisa Anda datang?"
"Ayah datang untuk jagoan."
Boss berkata dengan wajah muram.
Guoguo hampir tertawa. Jika tidak masuk ke dalam, dia tak akan percaya kalau keluarga Lei yang terlihat begitu angkuh di luar, ternyata begitu kocak secara pribadi.
Batuk-batuk kecil. Meski suaminya ketahuan basah membicarakan keburukan ayahanda di belakang, yang terlihat sedikit menyedihkan, tapi... byur! Kenapa masih ingin tertawa ya!
"Ah, Yang Mulia Ayahanda, Anda harus adil! Ucapan tak tahu malu itu semua dari Kakak! Aku yang sangat menghormati Anda, mana mungkin berkata begitu?"
Keuntungan menjadi kembar adalah bisa menimpakan semua kejahatan pada kakak laki-lakinya, itupun tanpa rasa bersalah sedikitpun!
Lagipula, kakaknya itu juga selalu licik padanya, hehe.
"Jangan banyak bicara. Masuk ke ruang belajar. Ada yang perlu Ayah bicarakan."
Setelah berkata demikian, boss berbalik pergi. Guoguo dengan wajah bimbang menarik lengan baju suaminya.
"Sayang, apa kamu bisa kembali hidup-hidup nanti?"
"Istri! Sudah tahu kau menyayangiku!" Lei Tianlin menggenggam tangan tunangannya, lihatlah, cinta sejati baru terlihat saat menghadapi masalah.
"Sebenarnya, kalau Ayahanda Sang Tuan benar-benar akan membunuhmu, lebih baik kau beli asuransi dengan namaku sebagai penerima manfaat..."
Krak, hati kaca Lei Tianlin langsung hancur berkeping-keping.
Di kamar Lian Luan, Lan Xin memberi ruang untuk Lei Lian Luan dan Gong Xiaoduo agar kedua saudari ini bisa mengobrol.
"Kau sudah lama tidak mencariku." Lian Luan tak lagi makan Semangka®, kini menggigit buah persik.
"Jangan ditanya! Aku baru-baru ini sial terus. Si kampungan itu tak mau membatalkan pertunangan, akunku juga dihack misterius, mau kabur pun tak ada ongkos - Hei wanita kaya Lei Lian Luan, cepat, pinjamkan aku uang." Gong Xiaoduo juga sedang tak nyaman.
Keluarga Gong menjodohkannya dengan seorang kutu buku berkacamata hitam yang bicaranya tak jelas, membuatnya ingin melarikan diri dari pernikahan.
Tapi persis di saat ini, akunnya diretas.
"Meminjamkan uang sih tak masalah - Tapi apa kau yakin tidak mau bertunangan? Menurut Ayah dan Kakakku, tunanganmu itu sepertinya hebat. Perusahaan farmasi terbesar dunia milik keluarganya. Pria yang bisa mengelola bisnis keluarga sebaik itu, benarkah dia kutu buku seperti yang kau lihat?"
Lian Luan tidak percaya.
“Toh aku jijik melihatnya. Sudah zaman sekarang, masih ada yang pakai kacamata hitam? Bodoh banget, nggak mau nikah sama dia!”
“Baik, aku bisa kasih uang. Tapi Xiao Duo, ayahmu punya firasat. Tunanganmu itu nggak gampang dilepas. Lihatlah lebih dalam. Anak penurut sepertimu bisa jadi ahli farmasi pasar gelap nomor satu. Bagaimana kau tahu di balik kacamata hitamnya, dia nggak menyembunyikan identitas lain?”
Seperti Qian Qian-nya dulu cuma pembunuh bayaran, sekarang malah jadi Raja.
