Bab 692 Istri Muda Raja 7 Hari (40)
Kekuatan beberapa keluarga besar di Yanxia sangat kompleks. Untuk mengendalikan mereka, keluarga kerajaan biasanya menggunakan pernikahan politik. Tapi Li Qianhan malah mengatakan dia telah membubarkan haremnya?
“Dimulai dariku, tidak akan ada harem lagi di keluarga kerajaan. Keturunan kita juga tidak perlu mengandalkan pernikahan politik untuk mengokohkan fondasi. Lian Lian, hal yang kau khawatirkan tidak akan terjadi. Bayi kita akan tumbuh dalam atmosfer keluarga harmonis, tanpa perseteruan antar saudara.”
Li Qianhan berkata pada Lian Lian yang menatapnya dengan mata berkaca-kaca sambil tersenyum.
Ternyata dia benar-benar mengerti.
Saat Lian Lian meninggalkannya, bisikan di telinganya adalah: “Apa kau ingin anakmu mengalami hal yang sama sepertimu?”
Bagi orang biasa, ini terdengar seperti alasan Lian Lian memberinya untuk pergi, atau pertanda bahwa hubungan mereka sudah tamat.
Tapi Li Qianhan justru menangkap makna tersembunyi dibalik kata-kata Lian Lian.
“Kamu berhasil sendirian?” Lei Tingyu memandangnya dengan sedikit terkejut.
“Sebenarnya tidak juga, aku minta bantuan teman lama dari kamp pelatihan pembunuh bayaran dulu.”
Keluarga lain relatif lebih mudah dihadapi. Untuk beberapa keluarga yang menguasai pasukan besar, Li Qianhen menggunakan strategi keras dengan mengundang pangeran sebagai sekutu.
Li Qianhen mendekati Lian Lian, dengan penuh kasih menggenggam tangannya dan berkata.
“Semua sudah beres.”
Segala cara digunakan, proses berdarah yang tak ingin dijelaskan. Namun semua orang di ruangan itu bisa merasakan tekadnya pada Lian Lian dari empat kata yang diucapkannya dengan santai.
Lei Tianlin, putra kedua keluarga Lei, sebenarnya sudah mengakui status calon adik iparnya ini.
Seorang pria yang berani menghajar beberapa keluarga besar demi seorang wanita, lalu hanya berkata "Semua sudah beres" dengan santai.
Dia pasti layak menikahi adikku.
Pandangan samping Lei Tianlin menyiprat ke kakak kembarnya, sepertinya juga mulai goyah.
Ayah - meski wajahnya masih muram, tapi tidak sedingin tadi.
Sedangkan ibu yang ahli mengeruk suami selama N tahun ini langsung mengusap air mata, hampir saja berlari memukul bahu mantan menantu sambil berteriak "Menantu idaman!".
Tentu saja, ayah yang sombong itu melotot, membuat ibu tak berani mendekat.
"Lian Lian, aku bukan pria yang istimewa. Aku tak punya masa lalu yang bisa membuatmu bangga. Diriku yang penuh pengalaman gelap ini hanya ingin berusaha keras untuk membuatmu tetap di sisiku. Maukah kau menikah denganku? Aku akan menggunakan seluruh kekuatanku untuk melindungimu dan anak-anak kita, memastikan tak ada hal yang membuatmu khawatir."
Li Qianhen tahu, dari sudut pandang orang luar, tindakannya ini mungkin membuatnya terlihat bukan orang baik.
Berapa pun orang yang telah dikhianatinya, selama dia bisa mempertanggungjawabkan diri di hadapan perempuan ini, itu sudah cukup.
"Qian Qian, sebenarnya... kau tak perlu bekerja sekeras ini." Lian Lian mengusap wajahnya dengan perasaan sakit hati, merasakan dia semakin kurus selama beberapa hari terakhir.
"Aku melakukannya dengan sukarela." Katanya sambil menggenggam tangan perempuan itu, tatapannya penuh kasih sayang.
Sebelum bertemu dengannya, tak seorang pun pernah memberinya kehangatan.
Tapi setelah merasakan kehangatannya, bagaimana mungkin dia rela kembali ke kegelapan, terus menunggu hari esok yang tak pasti? Berapa pun pengorbanannya, selama bisa membuatnya tersenyum bahagia selamanya, semua akan setimpal.
"Kau terlalu bodoh." Desisnya dengan suara tertahan.
Dia yang seharusnya bisa berdiri di puncak tertinggi, melihat segalanya dengan sikap merendahkan, tapi demi perempuan ini rela merunduk hingga ke debu.
"Justru karena aku bodoh, aku butuh ratu yang pintar. Lian Lian, maukah kau menjadi ratuku? Bersamaku membangun kejayaan yang menjadi milik kita berdua?"
Keduanya saling memandang penuh perasaan, tangan bergandengan erat.
Tiba-tiba, wajah tanpa ekspresi muncul di antara mereka.
Boss dengan kasar menghantam tangan Li Qianhen.
"Pernah aku menyetujui hubungan kalian berdua?"
"Sialan anak kecil nyebelin, di depan ayahmu sendiri, pegang tangan putrinya, tidak tahu malu!"
Lian Lian menjulurkan lidah, berdiri di belakang ayahnya, Lei Tingyu memandang sinis pada Li Qianhen.
"Bocah bau, kira kalau tidak punya harem, bisa menikahi putriku? Banyak pria yang bisa setia seumur hidup dengan putriku, kenapa aku harus menikahkan Lian Lian denganmu?"
Sebenarnya perkataan ini, kalau didengar baik-baik, sudah lebih lembut dibandingkan yang boss katakan tadi. Lebih mirip sang ayah yang ingin mempertahankan harga diri putrinya, seperti ujian yang harus dihadapi semua menantu dari ayah mertua.
"Paman, aku benar-benar ingin menikahi Lian Lian. Aku merangkak dari lapisan terbawah sedikit demi sedikit, bukan demi Lian Lian."
Wajah Lei Tingyu berubah pucat. Benar-benar tidak bisa bicara anak ini.
Tapi sebelum dia sempat mengamuk, Li Qianhen melanjutkan.
"Aku melakukannya untuk diriku sendiri. Karena Lian Lian satu-satunya perempuan yang membuatku bahagia. Keberadaannya membuatku bahagia. Semua yang kulakukan adalah untuk diriku sendiri. Semua dosaku tidak ada hubungannya dengan Lian Lian, semuanya atas kehendakku sendiri."
Sialan! Anak ini benar-benar pandai bicara! Lei Tingyu menarik kembali pandangan sinisnya. Li Qianhen yang saat ini merendahkan status Rajanya, memohon seperti pria biasa agar Lei Tingyu menikahkan Lian Lian dengannya, ini sudah sangat langka.
“Lian Lian, kau bilang datang ke sini hanya untuk Roman Holiday, aku sendiri kadang bertanya——proses sudah ada, hasil juga sudah, bagaimana mungkin aku memohon lagi ke langit agar hasil ini bagus? Memang ini keserakahanku, tapi——”
Li Qianhen menatap Lian Lian, tangan menyusur menghapus air mata di wajahnya.
“Tapi, aku tetap serakah. Ingin mengubah hasil ini menjadi baik. Tak mau kau hanya hidup dalam bayanganku yang sekejap bunga wijaya kusuma. Ingin setiap subuh nanti, saat terbangun selalu melihatmu di sisiku, menyaksikan kita dari muda sampai rambut memutih.”
“Aku tak peduli tahta ini. Sebenarnya lebih ingin jadi pasangan biasa bersamamu. Tapi jika aku tak duduk di posisi ini, Yanxia akan terus berdarah dan bergolak. Jadi kumohon——Mohon kau berdiri bersamaku di posisi yang adalah utusan langsung kita.”
Ucapan Li Qianhen sangat mengharukan. Ini permohonan tulus, bukan sedekah.
Level ini sudah cukup membuat keluarga kami yang kritis tersentuh.
Lian Lian terlihat seperti wanita manja, tapi di hati selalu tahu pasti batas dasar apa.
Seperti katanya: Dia adalah keluarga kami, menikmati 10 tahun lebih keberuntungan yang diberikan keluarga. Tak boleh membawa masalah perjodohan yang mengganggu klan, tak boleh menyeret ayah dan kakak ke masalah rumit.
Tapi dia juga mencintai Li Qianhen, tak bisa memutus ikatan emosi. Makanya memilih 7 hari untuk kenangan indah, lalu kembali ke jejak berlikunya sendiri.
Tapi bahkan Lei Lian Luan, perancang strategi yang bisa menghitung segalanya, tak bisa memprediksi bahwa hati manusia selalu serakah.
Keindahan cinta, sekali dicoba, takkan bisa dilepaskan. Begitu pula dengannya dan Li Qianhen. Karena itu dia berani mengambil risiko, memberi kesempatan padanya, juga pada diri sendiri dan anak dalam kandungannya.
Jika Li Qianhen bisa melakukan ini untuknya, seumur hidup dia takkan meninggalkannya. Jika tidak, dia akan memaksa Li Qianhen minum obat Xiao Duo, saling melupakan di dunia persilatan, lalu membesarkan buah cinta mereka sendirian dengan kenangan indah tentangnya.
Tapi... dia datang...
