BAGIAN 008 MELAKUKANNYA LAGI
Zhang Qiang yang mengejarnya langsung mempercepat langkah saat melihatnya, tapi tiba-tiba terlempar oleh tendangan kuat dari bodyguard yang mengiringi Su Nanfeng.
Bodyguard itu bermuka sangar: "Yang ingin hidup, minggir semua!"
Tubuh gempal Zhang Qiang terhuyung-huyung bangun setelah ditendang, jarinya menuding bodyguard, "Berani macam-macam denganku? Kau tidak tahu siapa Zhang Qiang? Kalian berani lawan mafia?"
Su Nanfeng mengerutkan alis tidak senang, berkata dingin: "Bungkam mulutnya."
Para bodyguard segera menangkap Zhang Qiang dan melemparkannya keluar pintu, "Kalau mau protes, datang ke Keluarga Su cari Young Master Su."
Zhang Qiang seperti tersadar, menggosok mata mabuknya melihat pria berdiri di depan - Wah! Benar-benar Su Nanfeng, putra mahkota Keluarga Su! Sementara Wu Yuxuan sedang rebah di pelukannya.
Cih!
Tak disangka dia punya hubungan dengan Su Nanfeng! Andai tahu Wu Yuxuan adalah orangnya Su Nanfeng, berani apalagi dia sentuh wanita ini!
Zhang Qiang bangun dan kabur pontang-panting.
Su Nanfeng dari awal sampai akhir tidak menaruh perhatian pada Zhang Qiang. Pandangannya tertarik pada wanita dalam pelukannya. Saat Wu Yuxuan menabraknya, dia langsung mengenalinya - wanita dari malam itu.
Malam itu dia dikhianati dan diracuni obat afrodisiak. Dia tidak bisa mengendalikan dorongan obat itu dan memaksa Wu Yuxuan. Meski terkesan kasar, tak bisa dipungkiri rasa Wu Yuxuan sangat memikat. Yang lebih penting, malam itu adalah pertama kalinya Wu Yuxuan...
Gadis murni dan bersih seperti bunga yang mekar di bawahnya. Dia kecanduan rasanya. Saat meninggalkan kotak obat dan cek 100 ribu, dia menyesal. Dia pergi ke hotel dan menemukan cek tertinggal di meja samping tempat tidur, sementara kotak obat tergeletak sendirian di tempat sampah.
Melihat kotak obat itu, hatinya panas. Banyak wanita ingin merebut tempat tidurnya untuk menjadi ibu anaknya, tapi dia justru tampak menjauh.
Setelah malam itu, dia menyuruh orang melacak jejaknya. Akhirnya diketahui dia akan datang ke Bar Oranye malam ini. Tak disangka malah menyelamatkan Wu Yuxuan secara kebetulan.
Untung dia datang tepat waktu, kalau tidak Wu Yuxuan akan jadi korban Zhang Qiang.
Tubuh Wu Yuxuan sudah mencapai batas. Setelah memastikan bahaya telah berlalu, matanya berkunang-kunang dan langsung jatuh pingsan ke pelukan hangat Su Nanfeng.
Saat terbaring di tempat tidur, Wu Yuxuan merasa lemah tak bertenaga. Ia menyadari seluruh tubuhnya telanjang bulat tanpa sehelai benang pun.
Pintu kamar terbuka, seorang pria masuk. Dengan panik ia meraih seprai untuk menutupi tubuhnya, memandang takut ke arah pria itu. Tiba-tiba ia tersadar, "Kau... Su..."
"Su Nanfeng!" Pria itu menyempurnakan kalimatnya. Perempuan ini bahkan tak bisa mengingat namanya.
Wu Yuxuan refleks menyusut ke tepi ranjang, "Apa yang kau inginkan?"
Su Nanfeng duduk di tepi kasur membuat kasur melesak ke dalam. Tangannya menarik-narik seprai, "Mendekatlah."
Wu Yuxuan ketakutan, tak berani bergerak.
Su Nanfeng kehilangan kesabaran, "Jika kau tak mau mendekat, aku yang mendekat."
"Jangan..." Wu Yuxuan menyerah, menggeser pantatnya mendekati pria itu, "Apa kau yang menyelamatkanku?"
"Lalu siapa lagi?"
Wajah Su Nanfeng yang terlihat sebelum pingsan memang memberinya rasa aman yang tak terduga, "Lalu pakaianku..."
"Aku yang mengganti."
"Aah!" Wajah Wu Yuxuan memerah padam, "Berani-beraninya kau, dasar brengsek kau!"
Wajah Su Nanfeng yang menggoda semakin mendekat. Napas panasnya menyapu kulitnya. Saat Wu Yuxuan ingin kabur, tengkuknya ditahan kuat, "Seluruh tubuhmu sudah kupelajari. Hanya mengganti baju, ada masalah apa?"
Su Nanfeng kembali membahas malam itu, Wu Yuxuan menegang tubuhnya, berkata lemah sambil bernegosiasi: "Su... Su Nanfeng, bisakah kamu melupakan kejadian malam itu dan jangan membicarakannya lagi?"
Tiba-tiba Wu Yuxuan menyebut malam itu membuat jakunnya berdebar, bagian bawah Su Nanfeng seakan terbangun dan bergerak gelisah, jarinya mengusap lembut bibirnya sambil berkata tenang: "Wu Yuxuan, 26 tahun, punya pacar bernama An Bin yang baru putus karena selingkuh dengan sahabatmu, pekerjaan sebagai sales properti di departemen penjualan yang belum pernah menjual satu unit pun, hanya menerima gaji pokok tiap bulan, punya nenek sakit kritis membutuhkan biaya operasi lima ratus ribu yuan. Kamu pergi ke Oranye waktu itu untuk biaya operasi nenekmu, benar kan?"
"Bagaimana kamu bisa tahu sedetail itu?"
"Tidak ada orang yang tidak bisa kuselidiki. Apalagi... bukankah wajar bos memperhatikan karyawannya?"
Mendengar ini, Wu Yuxuan teringat bos barunya juga bernama Su Nanfeng. Jangan-jangan orang yang sama?
Dengan ragu ia bertanya: "Benarkah kamu bosku, putra mahkota keluarga Su, Su Nanfeng?"
"Asli tanpa palsu."
Habislah! Main-main kebablasan. Mau jual properti pakai kecantikan, bukannya deal malah menghina klien dan tanpa sengaja ketemu bos.
Wu Yuxuan terus menjelaskan: "Direktur Su, saya tidak mencari jalan pintas, saya benar-benar terpaksa melakukan ini, saya..." Setelah berbicara panjang lebar, bahkan dia sendiri tidak tahu apa yang diucapkannya. Saat ini yang paling ditakutkan Wu Yuxuan adalah Su Nanfeng akan memecatnya karena kejadian malam ini, neneknya masih menunggu di rumah sakit. Dia tidak boleh kehilangan pekerjaan ini, "Direktur Su, apapun hukumanmu, saya hanya mohon jangan dipecat. Jika saya kehilangan pekerjaan ini, nenek saya benar-benar..." Pikirannya tentang nenek membuat matanya memerah, dia menahan air mata agar tidak menangis di hadapannya.
Bahkan jika harus menjual properti dengan mengandalkan kecantikan, itu semua murni usahanya sendiri. Dia tidak pernah berpikir untuk meminta bantuan siapa pun.
"Jika kamu benar-benar ingin menyelamatkan nenekmu, aku bisa membantumu."
Mata Wu Yuxuan langsung bersinar, "Benarkah?"
Su Nanfeng mengangguk.
Dengan penuh rasa syukur memandangnya, kemudian teringat bahwa dia seorang pengusaha yang tak mungkin melakukan transaksi rugi. Wu Yuxuan berjanji, "Direktur Su, asalkan Anda mau menyelamatkan nenek saya, saya akan bekerja keras dan menjual properti dengan baik untuk membalas budi Anda."
Jari-jari panjang Su Nanfeng mengangkat dagu Wu Yuxuan, "Aku tidak perlu kau menjadi budakku, aku hanya menginginkanmu."
