Bab 14 Chapter 014 Wanita, Kau Mencari Mati!

　　　　Chapter 014 Wanita, Kau Mencari Mati! 　　　　Su Nanfeng menutup mata menikmati pelayanannya. Meski gerakannya halus, punggungnya mulai perih karena gosokan terus-menerus. Saat perempuan itu menggosok area yang sama berulang kali, dia membuka mulut: "Kalau tidak pindah posisi, kulitku bisa terkikis habis. Geser ke depan." 　　　　Tangan Wu Yuxuan gemetar, spons terjatuh ke bak mandi. 　　　　“Cepat!” Su Nanfeng mendesak. 　　　　“Oh.” Wu Yuxuan menjawab, lalu berkata: “Bisa bantu ambilkan sponsnya?” 　　　　“Ambil sendiri.” 　　　　“...” Wu Yuxuan hampir menangis. Bak mandi penuh busa membuat spons yang tenggelam tak terlihat. Padahal pria itu bisa dengan mudah mengambilnya, tapi sengaja menyusahkannya. 　　　　Melihat raut kesal Su Nanfeng, Wu Yuxuan tahu waktunya mepet. Jika tidak memuaskannya, besok pasti dilarang menjenguk nenek di rumah sakit. 　　　　Demi nenek, harus berusaha sekuat tenaga. 　　　　Tangan mungil Wu Yuxuan meraba-raba di area tempat spons jatuh, tapi tak menemukan jejaknya. 　　　　Wu Yuxuan tidak tahu bahwa saat spons jatuh tadi, Su Nanfeng sudah lebih dulu menangkapnya. Meski dia mengobrak-abrik seluruh bak mandi, spons itu tetap tak ditemukan. 　　　　Tangannya terus meraba ke sekeliling, namun setelah beberapa lama masih juga tak ketemu. Saat sedang bingung, tangan pria itu tiba-tiba menggenggam tangan kecilnya. "Mari, aku bantu carikan." 　　　　Wu Yuxuan percaya begitu saja. Dia membiarkan Su Nanfeng memandu tangannya maju, hingga akhirnya mendarat di bagian sekeras batu dan sekokoh besi. Awalnya dia tak paham apa itu, sampai jemari kecilnya menggenggam-genggam, memancing suara erangan kepuasan darinya. 　　　　Begitu mendengar erangan itu, barulah dia sadar apa yang sedang dipegangnya. Dengan panik dia berusaha menarik tangan, tapi dicegat oleh genggaman kuat. "Yuxuan, jangan pergi... Bantu tenangkan ini..." 　　　　Hanya Tuhan yang tahu berapa lama dia sudah menahan diri. Perempuan ini membuatnya hampir gila. Banyak wanita yang datang sendiri, tapi hanya tubuhnya yang bisa membangkitkan gairahnya. Setiap melihatnya, keinginan untuk menguasainya secara brutal selalu muncul. 　　　　"Direktur Su, bisakah kita tidak seperti ini?" 　　　　"Tidak bisa!" Suara Su Nanfeng mengandung ketegasan yang tak terbantahkan, persis seperti karakternya yang selalu dominan. Sedominan itu sampai dia tak boleh menolak. 　　　　Tiba-tiba Wu Yuxuan mendapat ide. Dengan patuh dia setuju membantu. Su Nanfeng agak terkejut, tapi melihat inisiatifnya yang jarang muncul, dia memilih memejamkan mata menikmati layanan ekstra ini. 　　　　Su Nanfeng mengeluarkan suara mendesah penuh kepuasan, terus mendesak wanita itu untuk lebih cepat, lebih cepat lagi... 　　　　Napas Su Nanfeng semakin berat. Saat dia hampir mencapai puncak, gerakan tangan wanita itu tiba-tiba berhenti. Matanya yang terbuka menyorotkan tatapan dingin seperti pisau, cukup untuk menyiksa wanita itu. 　　　　"Besok aku ingin menjenguk nenek." 　　　　"Kau~~!" Su Nanfeng naik pitam, ternyata dia terjebak oleh si wanita, "Berani sekali kau mengancamku!" 　　　　"Aku tidak mengancam. Aku hanya ingin menemani nenek. Kau tahu kami hidup saling bergantung. Dia orang terpenting dalam hidupku. Besok operasinya, aku hanya ingin berada di sisinya sampai kondisinya stabil. Aku janji akan kembali setelah semuanya aman. Aku tidak akan melanggar perjanjian kita." Wu Yuxuan berkata dengan mata berkaca-kaca, menunjukkan kerentanan yang belum pernah dilihat Su Nanfeng sebelumnya. 　　　　Hati Su Nanfeng melunak, "Besok akan kusuruh Pak Wang mengantarmu." 　　　　Pak Wang adalah sopirnya. 　　　　"Benarkah?!" Wu Yuxuan tersenyum melalui air mata. 　　　　"Aku tak pernah bohong pada wanita!" Terutama padamu. Tapi kalimat terakhir itu tak bisa diucapkannya. Dia tak boleh menunjukkan perasaan berlebih. Dia terus mengingatkan diri: wanita ini hanya mainannya. 　　　　Mainan tak layak dapat curahan perasaan. 　　　　“Kalau begitu, kamu bisa lanjut sekarang.” Su Nanfeng menutup matanya, menunggunya. 　　　　Setelah lama tidak ada reaksi, Su Nanfeng membuka matanya sedikit-sedikit. Di kamar mandi, bayangan tubuhnya sudah tidak ada lagi. 　　　　SHIT！ 　　　　Berani-beraninya menipuku lagi!! 　　　　Perempuan, kamu akan kutunggu.