PELAJARAN 018 HUKUMANNYA
Saat Wu Yuxuan meninggalkan rumah sakit, malam telah tiba. Angin malam menerpa tubuhnya membawa hawa sejuk. Ketika Lao Wang melewati sebuah pusat perbelanjaan besar, dia meminta berhenti. Wu Yuxuan masuk ke dalam mall dan memilih dengan hati-hati sebuah sabuk kulit untuk hadiah Su Nanfeng, sebagai ucapan terima kasih atas perhatiannya pada nenek, dan juga karena telah menyelamatkan nyawa neneknya.
Proses memilih sabuk di pusat perbelanjaan besar menghabiskan banyak waktu, membuatnya baru kembali ke villa hampir pukul sembilan malam.
Saat masuk ke ruang tamu, gelap gulita menyambutnya. Ada apa ini?
Bahkan jika Su Nanfeng tidak menginap di villa, biasanya lampu-lampu tetap menyala terang.
Meraba-raba dalam gelap, Wu Yuxuan akhirnya menemukan saklar. Tapi saat menekan tombol, tiba-tiba gelap kembali menyergap.
Di tengah kegelapan, tiba-tiba suara Su Nanfeng menggema, "Kau akhirnya pulang juga!"
Sangat tidak senang!
“Wu Yuxuan tidak menyangka Su Nanfeng ada di rumah, agak terkejut, "Kenapa kamu pulang lebih awal hari ini?"
“Kamu pasti berharap aku pulang terlambat, ya?”
Wu Yuxuan merasa ada yang tidak beres tapi tak tahu persis dimana, ia meraba mengikuti suara Su Nanfeng hingga sampai di sampingnya, "Direktur Su, operasi nenek saya sukses, terima kasih."
“Tulus?” Suara Su Nanfeng terdengar berat. Karena cahaya terlalu redup, Wu Yuxuan tak bisa melihat ekspresi wajahnya.
“Tentu saja tulus. Anda menyelamatkan nyawa nenek saya, budi sebesar ini saya tak tahu bagaimana membalasnya." Sambil menggenggam tali kotak hadiah di tangannya, "Direktur Su, saya membeli... Ah!"
Perkataan Wu Yuxuan terpotong ketika tubuhnya diseret kasar oleh Su Nanfeng. Ia terjatuh ke sampingnya, kotak hadiah terjatuh ke lantai. Gemetar ketakutan, "Direktur Su, Anda... ada apa?"
“Ada apa?!” Wajah Su Nanfeng sangat muram, nada suaranya penuh amarah. "Wu Yuxuan, aku benar-benar meremehkan kemampuanmu! Berani-berainya masih menjalin hubungan dengan mantan pacarmu di belakangku!"
Kepala Wu Yuxuan mendengung, teringat pertemuan tak sengaja dengan An Bin di rumah sakit, "Saya tidak menjalin hubungan lagi dengan mantan pacar, itu kebetulan bertemu."
“Kau pikir aku akan percaya?!” Su Nanfeng marah sekali. Hari ini dia sibuk sekali di perusahaan, susah payah membatalkan pekerjaan sore untuk menemani dia di rumah sakit, tapi tak disangka malah melihat dia dan An Bin tertawa-tawa di dalam lift. Amarahnya meledak hingga dia langsung pergi meninggalkan tempat itu!
Wu Yuxuan berusaha menjelaskan: “Benar, Pak Su, saya tidak perlu berbohong, juga tidak akan berbohong. Kami benar-benar tidak sengaja bertemu. Dia menemani Chen Xue untuk pemeriksaan kehamilan, Anda bisa cek sendiri.”
Su Nanfeng hanya melihat adegan Wu Yuxuan bersama An Bin saja sudah langsung naik darah, tidak melihat adanya Chen Xue yang disebutkan. Tapi setelah penjelasannya, dia mulai merasa mungkin salah paham.
Apapun alasan An Bin ke rumah sakit, menemani siapapun, dia tetap tidak tahan melihat Wu Yuxuan bertemu An Bin. Bahkan dengan kehadiran orang ketiga sekalipun.
Su Nanfeng menarik tubuh Wu Yuxuan dan menindihnya di sofa, tangan mencengkeram rambut panjangnya, menggertak dengan gigi terkunci: “Wu Yuxuan, ingat baik-baik! Akulah laki-lakimu! Aku bisa menyelamatkan nenekmu, juga bisa membunuhnya!”
“Su Nanfeng, kau tidak masuk akal!”
“Dengan perempuan sepertimu, ngapain pakai logika?!”
Kata-kata Su Nanfeng seperti jarum menusuk jantung Wu Yuxuan. Perempuan sepertinya? Seperti apa dia di mata pria ini?
Wu Yuxuan merasa dadanya sesak, “Su Nanfeng, sebenarnya... kau anggap aku apa?”
“Aku perlakukanmu sesuai dengan caramu memperlakukanku!”
“Hmph~~ Wu Yuxuan tertawa dingin dalam hati, benarkah begitu? Dia menganggap Su Nanfeng sebagai penyelamat, sebagai pria, tapi apakah dia pernah menganggapnya sebagai wanita miliknya?”
“Di dalam hatinya, dia hanyalah wanita yang bisa dipermainkan asal diberi uang.”
Wu Yuxuan tak terima, membalas dengan keras, “Aku menganggapmu sebagai apa? Aku menganggapmu sebagai kuda tegalan!”
Sorot mata Su Nanfeng menyemburkan amarah dahsyat, hampir membakar habis Wu Yuxuan, “Kalau begitu aku juga menganggapmu sebagai lonte, lonte yang sudah kehilangan keperawanan tapi masih mau mendirikan tugu kehormatan!”
Kedua tangan Wu Yuxuan memukul dada Su Nanfeng, “Su Nanfeng, kau benar-benar bajingan besar, kau sama sekali tidak mengerti, kau tidak paham apa-apa!”
Ssssssst!
Baju Wu Yuxuan disobek Su Nanfeng hingga remuk, “Aku tidak perlu mengertimu, cukup mengerti tubuhmu saja.”
Tangan Wu Yuxuan melindungi dada, perkataan dan perbuatan Su Nanfeng membuatnya merasa malu tak terhingga, harga dirinya diinjak-injak tanpa ampun.
Wu Yuxuan meronta mati-matian, Su Nanfeng mengunci kedua tangannya yang bergerak liar di atas kepala, satu tangan langsung menyusup ke bawah roknya dan mencabut perlindungannya.
Tanpa pemanasan apapun, dia langsung menembus lubang intimnya yang kering, menyakitkan hingga alis dan matanya berkerut.
“Su Nanfeng, jangan... terlalu sakit, sungguh sakit sekali.”
"Su Nanfeng menutup mulut kecilnya dengan ciuman untuk mencegahnya bersuara, lebih mirip gigitan daripada ciuman - menggigit bibirnya, menggigit tulang selangkanya, bahkan menggigit buah merah kecil di bukit putih itu."
"Aduh... kumohon..." Wu Yuxuan mengerang/mengaduh kesakitan.
"Masih terus mengingat mantan pacarmu, apa karena aku belum memuaskanmu, ya?" Su Nanfeng mendorong ke depan, terus menerus menusuk dalam-dalam, tubuhnya bergetar hebat akibat gempuran dominannya.
"Aku dan An Bin sudah tidak ada hubungan sama sekali, kami sudah putus lama. Aku hanya punya kamu, benar-benar tidak ada yang lain."
"Jadi ini kesalahanku, karena kurang memanjakannya sampai kau masih belum bisa melupakan mantan."
"Ah! Su Nanfeng, kumohon hentikan... aku... hmm..."
"Masih ada tenaga untuk bicara, berarti aku harus bekerja lebih keras."
"Hmm...
