No.023 Sayang
"Kekasaran dan kekuatan Su Nanfeng sama sekali tidak bisa ditahan oleh Wu Yuxuan. Dia terlalu lelah, hanya ingin cepat mengakhiri siksaan tanpa ujung ini. Tapi pria itu seolah tak mendengar permohonan ampunnya, terus menerus melampiaskan gairahnya pada tubuhnya, menyumpal mulut kecilnya dengan bibirnya agar tak bisa mengeluarkan sepatah kata pun."
"Setelah mencium Wu Yuxuan lama sekali, dia melepaskannya saat gadis itu hampir kehabisan napas. Bibirnya memerah dan basah berkilat, sorot matanya yang biasanya jernih kini dipenuhi pesakitan yang menggoda."
"Su Nanfeng tersenyum jahat, mencengkeram pinggang Wu Yuxuan lebih kuat. 'Jangan buru-buru, akan kuberikan padamu.'"
"Sambil berbicara, dorongannya masuk jauh ke titik terdalam yang paling sensitif. Gelombang kenikmatan yang lunak tapi intens menyergap, membuatnya tanpa sadar mengencangkan cengkeraman."
"'Ah! Terlalu banyak... Aku tidak kuat...' Wu Yuxuan menggeliatkan pinggang rampingnya. Tanpa disadari, gerakan ini justru membuatnya semakin memesona. Naluri binatang dalam diri pria itu benar-benar terbangun, meraung ingin menikmatinya sepuas-puasnya."
"'Gadis baik...!'"
"Pada saat ini Wu Yuxuan sudah tidak bisa berpikir jernih. Apa pun yang dia katakan langsung dilakukannya. Sebagai hadiah atas kepatuhannya, pria itu tanpa ampun mengamuk dengan kegilaan."
"'Aah!... Terlalu cepat, kumohon... pelan sedikit...'"
"Sensasi ini justru membuatnya semakin tak terkendali. Dia menggigit gigi dan terus mengamuk dengan liar."
“Tidak bisa lagi!!” Wu Yuxuan menangis, berteriak, dan menggeliat kejang-kejang. Sementara Su Nanfeng memejamkan mata menikmati sensasi maut dari kontraksi puncak yang terus-menerus, dengan kasar mengabaikan tubuh mungilnya yang bergetar.
Wu Yuxuan sudah tenggelam dalam gelombang nafsu, tanpa sadar mengangkat pinggang menyambut serangan Su Nanfeng.
Sorot mata Su Nanfeng mengunci gadis kecil liar di bawahnya. Tubuh sempurna ini memang layak dikembangkan dengan seksama.
“Su Nanfeng, berhenti... jangan... sungguh, aku benar-benar tidak sanggup...”
Su Nanfeng mengeluarkan suara decak dari bibirnya, “Katakan, bagaimana aku bisa memuaskanmu!”
Meski tubuh Wu Yuxuan telah beberapa kali 'dikembangkan' Su Nanfeng, sebagai pemula di dunia asmara, mana mungkin tahan godaan sehebat ini. Beberapa gerakan saja sudah membawanya ke puncak lagi.
“Ah, siluman kecil!” Su Nanfeng menarik nafas tajam. Kehangatannya bergetar hebat dalam kontraksi tubuhnya, membuatnya mengerutkan alis.
Pada kontraksi maut kali ini, Su Nanfeng merasakan puncaknya. Kedua tangan segera meremas pinggangnya untuk serangan terakhir yang ganas.
“Aaaa... perlahan... terlalu banyak... aku tak sanggup...”
“Graaah!”
Dengan teriakan rendah, Su Nanfeng akhirnya menyerahkan semuanya di bawah serangan beruntun yang makin kencang.
……
