028 Harga Apa yang Kamu Tawarkan?
Masih perlu ditanya? Tentu saja membuat garis pemisah dengannya.
Wu Yuxuan hingga saat ini tidak bisa melupakan sikap tinggi hati yang ditunjukkan Su Ming di depannya. Benar kata Su Ming, Su Nanfeng adalah penerus keluarga Su, sosok yang berada di awang-awang. Lalu dirinya? Hanya seorang agen penjualan properti kecil yang bisa diganti kapan saja, pantaskah dia muncul di dunianya?
Dia tidak pantas mendekatinya, apalagi menjadi pasangannya. Lagipula cepat atau lambat harus meninggalkannya, lebih baik pergi saat perasaan belum terlalu dalam. Lebih baik sakit sebentar daripada menderita berkepanjangan.
Tangan Su Nanfeng mencengkeram kuat bahu Wu Yuxuan, mengabaikan alisnya yang berkerut kesakitan. "Wu Yuxuan, sekarang kau bicara tentang menjaga jarak? Apa kau lupa jarak kita minus?"
Wu Yuxuan menatap Su Nanfeng. "Direktur Su, perjanjian kita awalnya satu bulan. Setelah habis masa kontrak, kita tidak ada hubungan lagi. Sekarang waktunya sudah lewat, mari kita berpisah dan pura-pura tidak saling kenal. Tolong lepaskan saya, ya?"
Wajah Su Nanfeng mendekat, dia menatap wajah yang selalu dirindukannya. Hatinya gemetar, takut dia melihat isi hatinya, buru-buru memalingkan muka tak berani menatapnya.
"Yu Xuan..." Su Nanfeng memutar kepala wanita itu, menatapnya langsung. Kedekatannya membuat aroma maskulinnya menyebar, pipi wanita itu langsung memerah. Melihat reaksi gadis kecil ini, senyum tipis mengembang di bibirnya, tangan perlahan mengangkat dagunya.
Saat merasakan sentuhannya, Wu Yuxuan seperti tersengat listrik langsung menyentak mundur. Matanya membelalak menatapnya, "Direktur Su, tolong jaga sikap!"
"Jaga sikap?" Sorot mata Su Nanfeng menyempit, tatapan penuh makna menyapu seluruh tubuhnya, "Dengan penampilanmu sekarang, kamu suruh aku jaga sikap?!"
Wu Yuxuan menunduk melihat penampilannya sendiri. Baju di tubuhnya sudah disobek semuanya, jas pria itu sama sekali tak bisa menutupi pesona tubuhnya. Bagian atas tertutup bagian bawah terbuka, tak peduli bagaimana dia berusaha menutupi, separuh pesonanya tetap terpapar di hadapannya.
Wajah Wu Yuxuan langsung merah padam, "Kamu... brengsek!"
"Bukannya kamu yang menggoda aku? Kok malah aku yang jadi brengsek?"
Wu Yuxuan di hadapannya saat ini terlihat seperti gadis kecil yang sedang merajuk. Su Nanfeng sangat menyukainya, semakin ditatap semakin terdengar gumam rendahnya, "Penampilanmu seperti ini... sungguh mempesona!"
Ucapannya membuat Wu Yuxuan melotot marah padanya, kemarahan yang tertahan memenuhi hatinya, "Su Nanfeng, apa sebenarnya yang kau inginkan?!"
"Aku ingin kau menjadi wanitaku!"
"Kontrak kita sudah berakhir, tidak ada hubungan lagi antara kita."
"Maksudku adalah membuat kontrak baru, dengan jangka waktu..." Su Nanfeng berpikir sejenak, "sampai aku bosan padamu."
Hehe~~ Wu Yuxuan tak bisa berkata-kata, bisakah kau lebih tak tahu malu lagi?
Jika dia benar-benar menanyakan hal ini, Su Nanfeng sudah punya jawaban siap: ya, dia memang bisa terus bersikap tak tahu malu.
Wu Yuxuan merasa kelelahan mental, tidak ingin terjerumus dalam hubungan tanpa masa depan dengan Su Nanfeng. Pikirannya beralih ke ayahnya Su Ming, dengan berani dia mengangkat kepala dan berkata tegas: "Su Nanfeng, tahukah kau mengapa aku meninggalkanmu dengan begitu mudah? Karena ayahmu Su Ming memberiku 10 juta, dan aku menerimanya."
"Apa?!" Urat-urat di wajah Su Nanfeng menegang, menunjukkan kemarahannya.
"Kau tidak salah dengar, aku menerima 10 juta dari ayahmu. Aku meninggalkanmu tanpa rasa sesal. Kau bisa tanya langsung pada ayahmu, atau pada bodyguard-bodyguardnya - mereka semua tahu hal ini."
Meskipun sebenarnya dia tidak mengambil uang Su Ming dan tidak berkomplot sebelumnya, Wu Yuxuan yakin betul bahwa Su Ming dan bodyguard-bodyguardnya pasti akan membenarkan cerita ini.
“Seperti Su Ming yang sangat menyayangi anaknya, seorang ayah yang mengutamakan kepentingan putranya di atas segalanya, apa salahnya ikut berbohong untuknya? Asalkan demi kebaikan Su Nanfeng.”
Su Nanfeng mencekik leher Wu Yuxuan, amarahnya meluap, “Wu Yuxuan, di matamu aku cuma bernilai 10 juta?! Kau benar-benar kekurangan uang sampai segitunya?!”
“Tentu!” Wu Yuxuan mengakui tanpa takut mati, “Untuk 500 ribu saja aku sudah mau menjual diriku sebulan penuh untuk kau siksa, masih mau menuntut moral dari seorang pelacur?”
“Bagus, sangat bagus!” Su Nanfeng hampir meledak, tangannya ingin mengerat leher wanita di depannya, “Wu Yuxuan, kau terus memperbarui persepsiku tentangmu.”
“Terima kasih pujiannya.” Wu Yuxuan berkata santai, “Yakin masih mau membeliku? Kasih uang, bayar lalu mau entah setahun, sebulan, atau per..kali?”
Per kali?!
Sial!
Dasar perempuan lacur ini menganggapku sebagai pelanggan?
Wu Yuxuan mengabaikan amukan Su Nanfeng, membuka telapak tangan di depan dadanya yang kekar, senyum menggoda, “Pak Su, penampilanku siang ini memuaskan? Kalau puas, mau kasih tip?”
Brak!!
Su Nanfeng mendorong Wu Yuxuan jatuh dari sofa. Kaki panjangnya melangkahi sofa, menarik tubuhnya ke depan kaca kantor, menindih tubuhnya di kaca dingin.
Su Nanfeng berkata, "Wu Yuxuan, bukankah kau menjual diri? Kalau begitu aku bertanya, berapa tarifmu kalau dilakukan di depan kaca?"
Tangan Su Nanfeng sudah meraih jas yang dikenakan Wu Yuxuan, seolah hanya menunggu tarifnya disebutkan untuk segera melakukannya.
Kedua tangan Wu Yuxuan menempel di kaca, matanya menyaksikan gemerlap lampu kota di balik jendela, namun hatinya tersiksa sampai sulit bernapas. Dulu dia mengira perasaannya pada Su Nanfeng tak begitu mendalam, dikiranya melepasnya dari hati semudah memotong rambut tanpa rasa sakit.
Ternyata dia meremehkan kedalaman perasaannya pada Su Nanfeng.
Sekaligus dia menyadari, cintanya pada Su Nanfeng telah merasuk sampai ke sumsum tulang. Rasa kehilangannya seperti dikikis tulang, dicabut daging, dihisap sumsum - sakit yang bisa membuat jantungnya berhenti.
Meski tahu cintanya bagai ngengat terbang menuju api yang akhirnya remuk redam, dia tetap mencintai, mencintai dengan sangat dalam.
Sebutir air mata jatuh dari sudut matanya, berdetak di lantai tanpa gema, seperti perasaannya padanya.
Wu Yuxuan mengeraskan hati, "Kalau Tuan Su punya minat khusus, aku akan temani."
"Wu Yuxuan!!!"
Wu Yuxuan berbalik, kedua lengannya merangkul lehernya, mengangkat satu kaki ke pinggang Su Nanfeng sambil memberikan pandangan menggoda, "Tuan Su, jangan tunda lagi, mari mulai."
Su Nanfeng melihat Wu Yuxuan, wanita yang tak pernah seaktif dan semenarik ini sebelumnya, tapi sama sekali tak membangkitkan minatnya. Ia mengira dia berbeda dengan perempuan lain, ternyata salah. Wanita ini lebih kejam daripada yang lain.
Su Nanfeng melirik Wu Yuxuan dengan jijik, melepaskan genggamannya dan berkata dingin: "Pergi sana!"
Inilah yang dia inginkan.
Bukankah ini yang dia mau? Tapi mengapa hatinya masih begitu perih.
