Chapter 031 "Dewa Hantu" Ingin Memangsa Manusia
Wu Yuxuan membereskan perasaannya yang kacau dan keluar dari kamar mandi. Di lobi penjualan properti, beberapa rekan sedang sibuk melayani klien yang berkonsultasi. Beberapa rekan wanita berkumpul membicarakan Su Nanfeng dengan berbagai pujian. Dia benar-benar tak ingin mendengarnya lagi.
"Wu Yuxuan!"
Lin Shanshan memanggilnya. Dia berhenti dan menjawab dengan kesal: "Ada apa?"
Lin Shanshan masih menyimpan dendam karena kejadian pagi tadi. Bagaimana mungkin Wu Yuxuan yang tidak punya prestasi bisa menjadi asisten CEO? Posisi asisten itu seharusnya bukan miliknya.
Di hati Lin Shanshan, dia menganggap Wu Yuxuan tak tahu malu merebut posisi asisten direktur. Baru ingin melampiaskan amarah, tak disangka Wu Yuxuan yang baru merangkul Presiden Direktur Su langsung bersikap sok kuasa. Lin Shanshan sampai wajahnya pucat pasi, "Wu Yuxuan, kau berani ya! Pikir jadi asisten Presiden Direktur Su bisa menggapai ranjangnya?"
Wu Yuxuan ingin membalas: Ranjang Su Nanfeng sudah kutapaki berkali-kali.
Tapi... dia tidak berani...
Wu Yuxuan berkata: "Lin Shanshan, aku tak pernah berniat mendekati ranjang Presiden Direktur Su. Jangan kau proyeksikan pikiranmu padaku, aku tak mau jadi kambing hitam."
"Huh! Masih berpura-pura?! Wu Yuxuan, kau benar-benar tak tahu malu!"
Kebetulan seorang pelanggan mendekat. Melihat pertengkaran mereka, raut tidak suka terpancar. Wu Yuxuan sadar ini adalah lobi penjualan properti, pertengkaran karyawan bisa merusak pengalaman pelanggan.
Wu Yuxuan cepat-cepat meninggalkan lobi. Lin Shanshan mengejar: "Wu Yuxuan, maksudmu apa? Sekarang berani mengabaikanku?!"
Masuk ke area istirahat karyawan, Wu Yuxuan akhirnya bicara: "Lin Shanshan, cukup belum? Jika benar ingin jadi asisten Presiden Direktur Su, langsung saja protes ke beliau. Percuma marahin aku, bisa ubah hasil?"
"Penunjukan wakil adalah keinginan Su Nanfeng, bukan keputusan Wu Yuxuan."
Lin Shanshan menunjuk Wu Yuxuan dengan geram, "Wu Yuxuan, jangan terlalu sombong! Akan ada hari dimana kau akan menjilat kakiku."
"Baik, saya tunggu. Jangan mengecewakanku."
"Hmph!" Lin Shanshan menghentakkan kaki dan pergi sambil bersumpah akan menunjukkan kinerja luar biasa agar Su Nanfeng memperhatikannya.
Xia Tian yang baru saja melayani klien mendengar pertikaian mereka. Setelah Lin pergi, ia menarik tangan Wu Yuxuan, "Jangan hiraukan dia. Dia cuma mengamuk karena gagal jadi wakil direktur, sekarang melihat semua orang tidak beres, seperti anjing gila."
"Tidak apa-apa, Xia Tian. Terima kasih untuk bantuanmu pagi tadi."
Xia Tian melambaikan tangan, "Jangan sungkan! Kita kan sudah dekat. Hindari saja Lin Shanshan beberapa hari ini."
Wu Yuxuan mengangguk, "Aku tidak mengerti kenapa Lin mati-matian ingin jadi wakil. Aku lebih suka menyerahkannya."
Wu Yuxuan sama sekali tidak ingin berdekatan dengan Su Nanfeng.
Xia Tian menatapnya seperti melihat alien, menekan jari di kepala Wu, "Apa kamu bodoh? Banyak orang berebut kerja di dekat direktur, tapi kamu malah ingin melepas kesempatan emas ini?"
“Kenapa tidak boleh...”
“Tentu tidak boleh! Presiden Direktur Su, Putra Mahkota Keluarga Su - Su Nanfeng... Kamu tahu seberapa hebatnya dia? Tak bisa kamu bayangkan, yang terpenting orang sehebat ini orientasi seksualnya normal, zero skandal dan hampir tidak dekat dengan perempuan.”
Apa?! Wu Yuxuan seolah mendengar lelucon abad ini, Su Nanfeng tidak dekat perempuan? Lalu siapa pria yang selalu menyiksanya sampai babak belur itu?
——
Su Nanfeng bekerja seharian di kantor lantai atas hari ini, tapi tidak mengganggu Wu Yuxuan. Keadaan ini bertahan sampai jam pulang kerja.
Menjelang pulang kerja, Lin Shanshan kembali dari kunjungan klien. Rencana kerjasama dengan klien hampir final. Awalnya dia sangat senang membuat kopi untuk diri sendiri, tapi begitu melihat wajah Wu Yuxuan, amarahnya langsung meluap.
“Hmm...”
Wu Yuxuan kembali di-hardik oleh Lin Shanshan. Wu Yuxuan frustasi, dewa mana yang dia injak sampai bisa membuat Lin Shanshan membencinya?
Lin Shanshan mendekati Wu Yuxuan, “Wu Yuxuan, kali ini kamu beruntung bisa menang. Tapi tidak akan ada kesempatan lagi. Jangan kira dengan sedikit kecantikan bisa naik ke ranjang Presiden Direktur Su, dia pasti tidak menyukaimu.”
Wu Yuxuan: “...” Menggigit bibir, memaksakan senyum tipis: “Baik, saya mengerti.”
Lin Shanshan paling membenci penampilan Wu Yuxuan yang seperti ini, di permukaan berpura-pura polos dan tanpa keinginan, tapi sebenarnya dalam hatinya siapa tahu ada niat apa. Beberapa waktu lalu ada kasus viral di internet, meskipun Lin Shanshan tidak melihat jelas wajah perempuan dalam video itu, tapi dia merasa ada kemiripan dengan Wu Yuxuan, mungkin saja itu memang dirinya.
Semakin dipikir, Lin Shanshan semakin marah. Tangannya mengayun, secangkir kopi di tangannya langsung menyemprot ke arah Wu Yuxuan.
Lin Shanshan pura-pura terkejut, "Ya... Yuxuan, kok kamu bisa tidak hati-hati seperti ini?"
Wu Yuxuan: "..."
Untungnya kopi di tangan Lin Shanshan sudah agak dingin, tapi tetap membuat kulit di area dada Wu Yuxuan terasa panas seperti terbakar. Kemeja putihnya juga ternoda warna kopi.
Baju ini sudah rusak total.
Lin Shanshan berkata: "Yuxuan, lain kali jalan lihat-lihat dulu, jangan sampai menabrak."
Jelas-jelas Lin Shanshan mendefinisikan insiden kopi ini sebagai ketidakhati-hatian Wu Yuxuan.
Wu Yuxuan menarik sudut bibirnya, "Baik, saya akan lebih hati-hati."
Di balik senyum manis di mata indah Lin Shanshan, tersembunyi kegelapan yang tak berujung.
Hmph, berani-beraninya merebut Presiden Direktur Su dariku, kamu belum pantas!
Lin Shanshan melihat Wu Yuxuan masuk ke ruang ganti. Dengan cepat ia mengambil tasnya dan keluar dari area istirahat karyawan, lalu mengunci pintu area istirahat dari luar...
Lin Shanshan sangat bangga dengan rencana sempurnanya, namun dia tidak tahu bahwa Su Nanfeng yang bekerja di lantai atas juga belum pulang...
Wu Yuxuan membersihkan noda air di kemejanya dengan tisu, tapi noda kopi di pakaiannya mungkin tidak bisa hilang. Akhirnya dia memutuskan untuk membuangnya, harus mengeluarkan biaya lagi untuk membeli yang baru.
Dia hampir mati karena miskin.
Setelah merapikan semuanya, Wu Yuxuan keluar dari ruang ganti dan mendapati pintu area istirahat terkunci dari dalam secara misterius.
Pasti Lin Shanshan! Tak disangka dia tega melakukan hal seperti ini.
Satu-satunya cara Wu Yuxuan keluar adalah meminta orang membuka kunci dari luar, atau bermalam di sini.
Tapi semua rekan kantor sudah pulang, hanya manajer yang punya kunci lobi penjualan properti... Dengan nekat, Wu Yuxuan menelepon manajer, namun dering telepon tak kunjung diangkat.
Setelah tiga kali mencoba, dia menyerah. Bagaimana bisa lupa hubungan dekat Lin Shanshan dengan manajer? Jika ini memang skenario Lin Shanshan, tentu dia sudah mengantisipasi permintaan bantuan ini.
Mungkin sekarang manajer sedang bersama Lin Shanshan.
Senja semakin kelam, area istirahat gelap gulita. Wu Yuxuan hanya bisa menggunakan lampu ponselnya.
Tiba-tiba terdengar langkah kaki di belakangnya. Bulu kuduknya berdiri – jangan-jangan hantu?!
Langkah kaki semakin mendekat, Wu Yuxuan gemetaran ketakutan, "Aku tidak tahu dewa hantu dari mana, jangan cari aku, aku tidak enak dimakan, jangan makan aku."
"Hantu" di belakangnya menerjang, Wu Yuxuan tidak berani bergerak. "Hantu" itu menjulurkan lidah menjilat telinga dan lehernya, tubuhnya semakin menggigil.
"Aaaa... Dewa Hantu, aku benar-benar tidak enak, jangan makan aku."
"Dewa Hantu" yang terus mencium dan menjilatinya akhirnya berbicara, "Gadis manisku paling lezat."
Bzzz!
