061 Direktur Utama Su Akan Menghukumnya
Chen Xue bersumpah harus mendapatkan pria ini. Matanya berkilat menyimpan rencana licik, puas dengan skema sempurnanya. Dia menyembunyikan kegembiraannya, "Mengingat kesungguhan perusahaan Anda, permintaan berlutut minta maaf kami batalkan. Tapi saya ingin mengajukan permintaan kecil, apakah Tuan Su bisa memenuhinya?"
"Silakan."
“Aku harap Tuan Su bisa hadir di hari pernikahanku untuk memberikan ucapan selamat.” Chen Xue menatap Su Nanfeng, berharap mendengar persetujuannya. Asalkan dia hadir di hari pernikahan, rencana sempurnanya akan berhasil. Saat itu, pria ini pasti bisa direbut.
Mendengar permintaan Chen Xue, pandangan Su Nanfeng menjadi rumit. Dengan sigap dia menyetujui permintaan itu, ingin melihat seberapa besar kehebatan wanita ini di tangannya.
Keributan ini berakhir setelah Su Nanfeng setuju menghadiri pernikahan. Manajer toko membawa Wu Yuxuan berdiri di hadapan Su Nanfeng, menjelaskan: "Tuan Su, Yu Xuan adalah karyawan baru perusahaan, tindakannya masih kurang tepat. Mohon pertimbangkan statusnya sebagai karyawan baru, berikan dia satu kesempatan."
Wu Yuxuan tidak menyangka manajer toko akan membelanya. Dia memandang sang manajer dengan penuh rasa terima kasih.
Pandangan Su Nanfeng mengitari Wu Yuxuan. Melihatnya diam seribu bahasa, api kemarahan dalam hatinya tiba-tiba menyala lagi. Dia sudah menyelesaikan masalah besar ini untuknya, bahkan ucapan terima kasih sederhana pun tidak ada?! Masih berani memasang wajah dingin?!
Melihat sikap keras kepala Wu Yuxuan, Su Nanfeng benar-benar terpancing. Mau adu keras? Dia bersumpah akan mencabut cakar kucing tajamnya satu per satu! Dengan wajah dinginnya yang menghitam, dia berkata: "Semua orang dilarang membelanya!" Kemudian jarinya menunjuk ke arahnya, "Kau, ikut aku ke kantor!"
“Kalimat Tuan Su ini memiliki daya pukau yang sangat kuat, baik karyawan di kantor maupun di toko, tak seorang pun berani membela dia.”
“Dalam sekejap, kabar mengejutkan bahwa Tuan Su akan menghukum seorang karyawan magang menyebar cepat, semua karyawan diam-diam merasakan simpati untuknya selama tiga menit.”
“Di area kantor lantai atas terdapat kantor pribadi Su Nanfeng. Di bawah tatapan karyawan lain, dia memasuki kantornya. Sebelum menutup pintu, Su Nanfeng berkata ke karyawan: 'Perusahaan tidak memelihara penganggur, yang tidak mau bekerja segera minggat!'”
“Begitu Su Nanfeng menutup pintur kantor, karyawan yang tadi pura-pura sibuk langsung berkumpul berbisik-bisik:”
“'Yu Xuan kali ini tamat, berbuat salah malah ketahuan Tuan Su, pasti mati konyol.'”
“'Kalau tidak mati ya cacat.'”
“'Ah masa sih, Tuan Su kan bukan kanibal.'”
“'Dasar newbie! Karyawan senior mana ada yang tidak tahu Tuan Su itu Raja Neraka hidup. Membuatnya marah sama dengan vonis mati.'”
“'Tuan Su ganteng, keren, dan sangat MAN, pengin banget dinikahin.'”
“'Jangan bermimpi, Tuan Su sudah punya tunangan dan sangat menjaga diri dari perempuan.'”
“'Eh eh, topiknya melenceng nih, bukannya membahas Yu Xuan?'”
“'Orang yang sebentar lagi mati ngapain dibahas.'”
......
“Di luar kantor sedang ramai dibahas, tapi di dalam kantor justru sunyi senyap. Su Nanfeng duduk di kursi putar kantornya menunggu dia berbicara.”
“Setelah lama, Su Nanfeng berkata: 'Sebagai karyawan tidak bisa mengerjakan hal kecil seperti ini, tidak tahu bagaimana caramu bisa masuk perusahaan dulu.'”
"Wu Yuxuan akhirnya mengangkat kepala, menatapnya kembali, "Tuan Su, bukankah Anda yang merekrut saya?""
Gadis kecil ini, hal lain pura-pura tidak tahu, tapi tiba-tiba sangat mengerti masalah ini. Satu kalimat langsung menembak tipu muslihatnya, membuatnya tak bisa menyelamatkan muka.
Su Nanfeng batuk kecil untuk menghilangkan kecanggungan, "Karena kesalahanmu menyebabkan reputasi perusahaan rusak, bagaimana kamu akan menangani ini?""
Sebenarnya Su Nanfeng masih memiliki kecenderungan untuk melindungi Wu Yuxuan, tapi sebagai bos perusahaan sementara dia memang bersalah, jika perlindungannya terlalu terang-terangan akan menimbulkan keluhan karyawan.
Hukuman ringan tidak akan membuat karyawan jera, hukuman berat dia pun tidak tega.
Su Nanfeng menyadari kucing liar kecil ini adalah batu ujian yang dikirim langit untuk menekannya. Selalu memberi masalah. Saat dia dalam kesulitan, tiba-tiba dia berkata: "Tuan Su, ini salah saya. Saya akan mengundurkan diri.""
"Tidak boleh!" Jari Su Nanfeng langsung mengepal. Susah payah dia mengurungnya dalam jangkauan pandangannya, tapi dia malah terus ingin kabur, menghindarinya seperti binatang buas. Apakah dia sangat menakutkan? Marahnya memuncak, "Kemari!""
Wu Yuxuan mengangkat pandangan, bingung menatap pria yang tiba-tiba marah ini.
"Kemari!""
Wu Yuxuan melangkah pelan-pelan mendekat. Tangannya menyambar dan menarik tubuh kecil itu. Tubuh mungilnya terjatuh ke pelukannya, lengan besarnya mengurung erat mencegah kabur.
“Tuan Su, tolong jaga sopan santun, ini di perusahaan!”
“Kita pernah melakukannya di perusahaan.” Peringatan Su Nanfeng mengingatkannya pada adegan saat pria itu menggila memaksanya di kantor penjualan properti. Ia sadar betapapun ia kabur, tak pernah bisa lepas dari belitannya.
Su Nanfeng mencengkeram dagunya dan mengangkat wajahnya, “Sekarang mau berpisah denganku? Sudah terlambat!”
Tiba-tiba ia menunduk dan menyambar bibirnya, lidahnya yang lihai membelit lidah mungilnya, dengan kasar menariknya keluar.
Wu Yuxuan panik, kedua tangannya mendorong dada pria itu. Tapi tubuhnya seberat gunung, tenaga wanita itu tak sanggup menggesernya sama sekali. Terpaksa ia berbelit lama dengannya, suara erangan tercekik keluar dari mulutnya.
Su Nanfeng merangkul pinggang rampingnya, tubuhnya tak kuasa mendekat semakin rapat. Melalui kain tipis pakaiannya, ia mencari kelegaan sambil merasakan naik-turun dada wanita itu. Buah putih montoknya menempel di dadanya, membayangkan sensasi sempurna kelenturannya, hatinya mulai liar.
Telapak besar Su Nanfeng merayap ke dada wanita itu, membelai buah putihnya melalui kain. Merasakan kelembutan yang bergoyang di genggamannya, ia terus menghisap bibirnya sambil merangkul erat-erat untuk mencegah kabur. Tangannya menyusup ke dalam baju, meraih kemegahan yang menjulang di dadanya.
"Ketika telapak tangan hangatnya menyentuh bagian lembutnya, dia mengeluarkan erangan manis yang menggoda."
Payudara Wu Yuxuan terasa lembut dan kenyal, sentuhan itu membuatnya semakin tak bisa menahan diri. Ia tersenyum kecil menyadari payudaranya lebih besar dari sebelumnya, "Gadis baik, ini semua berkat jasaku."
"Lepaskan aku!"
"Tidak!" Aroma memabukkan dari tubuh Wu Yuxuan memenuhi ruang, sudut bibirnya melengkung, "Aku terima peraturan tak tertulis. Buat aku senang, akan kuselesaikan kesalahanmu."
"Jangan mimpi!" Wu Yuxuan panik menahan dada pria itu dengan kedua tangan.
Tangan Su Nanfeng beralih dari payudaranya ke pinggang, mencengkeram erat. Pinggulnya mendorong ke atas, "Merasakannya, Sayang? Ini menginginkanmu."
Wu Yuxuan jelas merasakan kekerasannya, bergumam kesal: "Binatang1... Kok hasratnya sekuat ini?"
Bagian bawah Su Nanfeng semakin panas, hanya ingin menemukan kelegaan di tubuhnya, "Ini ulahmu, kau harus bertanggung jawab."
Wu Yuxuan berteriak, "Gila kau! Lepaskan!"
Pria di depannya mengerikan, matanya yang gelap penuh hasrat seolah ingin menelannya hidup-hidup jika ia lambat selangkah.
