Bab 104 Aku Juga Membutuhkanmu
Rasa kebas dari ujung jari Su Nanfeng membuat Wu Yuxuan membeku tak berani bergerak.
Su Nanfeng mengusap-usap bibirnya berkali-kali sambil berbohong: "Ada jintan."
Wu Yuxuan tidak tahan dengan gerak-gerik mesra seperti ini bersamanya, kepalanya menoleh ke samping sambil mengambil tisu, "Aku bisa sendiri." Nada bicaranya terdengar tenang, tapi sebenarnya hatinya sedang dilanda gelombang emosi yang hebat.
Wu Yuxuan tidak tahu sejak kapan dia dan pria ini bisa bersikap begitu natural, natural layaknya pasangan kekasih yang sesungguhnya.
Setelah makan malam, Su Nanfeng menekan bel untuk memanggil pelayan dan membayar tagihan.
Yang masuk bukanlah pelayan, suaranya terdengar sebelum orangnya muncul, "Young Master Su, sungguh tamu langka! Kehadiranmu di tengah kesibukanmu benar-benar mengharumkan restoran kecilku ini. Mohon maaf atas sambutan yang kurang layak."
Yang berbicara adalah Pemilik Ma restoran ini, berusia sekitar lima puluhan. Di belakangnya berdiri seorang model wanita baru yang sedang naik daun, Jiajia.
Jiajia tersenyum manis. Bibir tipisnya yang seksi selalu dihiasi senyuman sopan nan anggun. Ia mengenakan pakaian dari merek internasional yang baru saja diendorse-nya. Wajah mungilnya tampak semakin mempesona berhasil riasan, terutama bibir mungilnya yang menggoda seolah mengajak untuk dicium. Sebagai model, postur tubuhnya tentu jauh lebih seksi daripada wanita biasa.
Saat Wu Yuxuan sedang mengamati Jiajia, pandangan model itu justru tertarik pada Su Nanfeng.
Sebenarnya Jiajia sangat memahami Su Nanfeng, mulai dari preferensi, kebiasaan, dan sebagainya hampir hafal di luar kepala. Namun titik tersulit adalah sifatnya yang tidak dekat dengan wanita. Jika tidak, dia tidak akan bimbang antara saudara-saudara Lin. Pria di hadapannya ini sempurna tanpa cela, terutama sorot mata dalamnya yang memesona. Sayangnya... pria luar biasa ini belum bisa ditaklukkannya.
Jiajia masih menyesali hal itu ketika pandangannya beralih ke wanita yang berdiri di samping Su Nanfeng. Bukankah itu Wu Yuxuan? Jiajia akan selalu ingat aib saat Lin Ci mengusirnya dari mobil demi wanita itu malam itu. Tak disangka mereka bertemu lagi di sini, dan wanita itu justru berdiri di sisi Su Nanfeng. Tidak pantas... SAMA SEKALI TIDAK PANTAS!! Amarah membara menyelimuti jantung Jiajia, seolah ingin menghancurkannya hingga menjadi debu baru puas.
Tubuh Wu Yuxuan tiba-tiba menggigil. Secara tak kasat mata, dia merasakan permusuhan yang sangat intens. Meski tak tahu sumbernya, permusuhan itu begitu kuat hingga hampir menenggelamkannya.
Setelah lama menjilat Su Nanfeng, Bos Ma menarik Jiajia maju. "Young Master Su, ini putri saya, Jiajia." Setelah memperkenalkan, Bos Ma berpaling ke Jiajia. "Jiajia, sini, temui Young Master Su."
"Melihat kesempatan datang, Ma Jiajia sengaja menarik bajunya lebih rendah, menampakkan payudaranya yang montok dan lembut, memperlihatkan lekuk menggoda yang memikat hati. Dia yakin tak ada pria yang bisa lolos dari godaan tubuhnya ini. Bukankah Saudara-saudara Lin juga terjerat olehnya? Jika bisa menggoda Lin Dong dan Lin Ci, tentu dia juga bisa menggoda Su Nanfeng."
Saat Ma Jiajia melangkah maju, dia sengaja mendekatkan diri hingga hampir menempel dengan Su Nanfeng, "Young Master Su, salam kenal, saya Ma Jiajia."
Su Nanfeng hanya mendengus dingin dengan ekspresi acuh. Semangat Ma Jiajia langsung padam oleh sikapnya, senyum manis di bibirnya seketika kaku, rasa malu tak tertahankan.
Melihat situasi ini, Bos Ma segera mencairkan suasana, "Apakah Young Master Su puas dengan hidangan di restoran kecil kami?"
"Cukup."
Pujian sekilas dari Su Nanfeng langsung membuat Bos Ma berseri-seri, "Bisnis Keluarga Ma sangat berutang budi pada Young Master Su. Sebagai rasa terima kasih, bagaimana jika saya yang mentraktir..."
"Baiklah."
Kejarangan Su Nanfeng memberi muka seperti ini adalah kesempatan langka bagi Bos Ma. Namun kehadiran Young Master Su hari ini sepenuhnya karena kerja sama bisnis dengan Keluarga Ma. Mengingat ini urusan profesional, Su Nanfeng enggan membuang waktu pribadi untuk basa-basi. "Terima kasih atas jamuan Bos Ma. Kalau begitu..."
“Benar benar, Young Master Su sangat sibuk, saya akan menyuruh sopir mengantar Anda.”
“Tidak perlu!”
Su Nanfeng menarik lengan Wu Yuxuan meninggalkan restoran. Jiajia menatap langkah tergesa-gesa kedua orang itu, matanya memancarkan cahaya yang tak terdefinisi.
Baru setelah masuk mobil, Wu Yuxuan berbicara, “Sepertinya Jiajia itu tertarik padamu.” Dia tidak lupa tatapan Jiajia pada Su Nanfeng yang sangat intens, bahkan posisi berdiri mereka hampir menempel.
Su Nanfeng fokus menyetir, melirik penasaran saat mendengar pertanyaan Wu Yuxuan, “Cemburu?”
“Ha~~ Kenapa saya harus cemburu, untuk apa saya cemburu.” Meski Wu Yuxuan tak mau mengakui, tapi saat melihat Jiajia mendekati Su Nanfeng, rasa cemburunya sangat besar.
Su Nanfeng selalu bisa melihat melalui kepura-puraannya. Sikapnya yang pura-pura tak peduli tak bisa lolos dari pengamatannya. Melihatnya cemburu membuat hatinya senang, tapi untuk menenangkan kegelisahannya dia berkata: “Jiajia memang ingin naik ke ranjangku, aku sudah menolak.”
“Sayang sekali, kehilangan gadis seksi seperti itu, rugi kamu.” Wu Yuxuan tetap bersikap keras kepala.
Su Nanfeng memberitahukan soal Jiajia karena tidak ingin Wu Yuxuan merasa khawatir, tapi tak menyangka mendapat reaksi dingin darinya. Ia pun merasa seperti mencari masalah sendiri, lalu berkata: "Aku hanya mau si wanita seksi seperti kamu."
"Kamu!" Wajah Wu Yuxuan memerah. Ia buru-buru memalingkan wajah agar Su Nanfeng tak lihat rasa malunya, jantungnya berdebar kencang seolah mau melompat dari tenggorokan.
Su Nanfeng berhenti menggoda Wu Yuxuan dan menjelaskan fakta tentang Jiajia. Ternyata status Jiajia sebagai model terkenal adalah hasil uang yang dijejalkan ayahnya, Bos Ma, agar para taipan kaya mengenal putrinya. Dengan kata lain, Bos Ma ingin "menjual" anaknya dengan harga tinggi.
Bos Ma awalnya memilih Su Nanfeng sebagai target pernikahan bisnis untuk meningkatkan status keluarga Ma. Jika Jiajia bisa menikah ke Keluarga Su dan menjadi nyonya besar, dukungan keluarga kaya itu akan membuat Keluarga Ma seperti harimau bersayap.
"Ma Jiajia telah berusaha keras namun gagal mencapai hasil signipikan pada Su Nanfeng, kemudian beralih ke Lin Dong. Meski Keluarga Lin tidak sebanding dengan Keluarga Su dalam berbagai aspek, tetap cukup mampu membantu Keluarga Ma meroket. Hubungan antara Ma Jiajia dan Lin Ci hanyalah saling memanfaatkan, saling mengambil keuntungan. Namun meski hubungan mereka transaksional, Ma Jiajia masih menyimpan kecemburuan atas perlakuan khusus Lin Ci terhadap Wu Yuxuan. Ketika melihat wanita yang berdiri di samping Su Nanfeng malam ini masih Wu Yuxuan, kebenciannya semakin membara!"
Mobil memasuki halaman vila, Wu Yuxuan turun terlebih dahulu sementara Su Nanfeng pergi memarkir mobil. Dia berdiri di pinggir menunggunya.
Sekitar beberapa menit kemudian, tubuh tinggi Su Nanfeng telah berdiri di hadapannya. Bayangannya terpancar panjang oleh sinar bulan, hanya dengan melihat siluet itu hatinya sudah merasa tenang. Tapi dia tidak boleh terus terbuai. Dengan tegas dia berkata: "Su Nanfeng, aku ingin pulang. Nenekku sendirian di rumah, aku khawatir."
"Aku juga sendirian di rumah, tidakkah kau khawatir?" Tangan Su Nanfeng menggenggam pergelangan tangannya erat-erat, seolah takut dia akan pergi kapan saja. Dia sama sekali tidak peduli bahwa pergelangan tangan itu mulai memerah karena cengkeramannya. "Aku juga membutuhkanmu."
