Bab 132 Bisa dibilang persis sama
Xu Yu menarik tangan Wu Yuxuan terus berjalan ke depan, membawanya ke depan mobil Maybach, suara berkarakternya yang dalam menyelinap ke telinganya, "Naiklah."
Reaksi pertama Wu Yuxuan bukan menolak, tapi merasa Xu Yu ini benar-benar kaya, sampai bisa membeli Maybach. Dengan sengaja bercanda, ia tersenyum, "Paman Xu, pasti menerima banyak amplop merah dari keluarga pasien ya? Mobil mewah ini..."
Saat tersenyum, Wu Yuxuan memperlihatkan deretan gigi putihnya yang berkilau. Dipadukan dengan wajah mungilnya yang polos berenergi dan mata beningnya, tampak sangat menggemaskan. Xu Yu terpana memandangnya.
Meski ribuan kali mengingatkan diri bahwa dia bukan Jing'an, sang kekasih yang telah lama tiada, tetap saja ia tak bisa menahan diri untuk menyamakan gadis kecil di hadapannya dengan sosok di hatinya. Semakin dilihat, semakin mirip gadis ini dengan Jing'an, seolah-olah Jing'an tak pernah meninggalkannya, hanya hidup dalam wujud lain.
Dan gadis kecil di hadapannya ini adalah perwujudan lain dari Jing'an.
Jantung Xu Yu berdegup kencang, tapi raut wajahnya tetap datar seperti air tenang, "Ayo naik, akan kuantarkan pulang."
Xu Yu bersandar di mobil sambil membuka pintu penumpang Maybach dengan penuh perhatian. Penolakan yang sudah mengambang di bibir Wu Yuxuan akhirnya ditelannya. Ia pun duduk di kursi penumpang.
"Maybach melaju mulus di jalan raya, cahaya neon dari luar jendela menerobos masuk dan menerangi wajah Xu Yu dengan pola-pola cahaya, membuatnya terlihat semakin tenang. Wu Yuxuan tiba-tiba membuka mulut, "Paman Xu, Anda dan Bibi An selalu bilang aku mirip Jing An, apakah benar sangat mirip?"
"Bisa dibilang persis sama." Bukan hanya penampilan, nada bicara, gerakan kecil, ekspresi wajah semuanya sama persis, seolah hasil salin-tempel.
"Oh..." Wu Yuxuan menggigit bibirnya, bertanya lagi: "Setelah kamu bilang begitu aku jadi penasaran, bisakah kamu ceritakan tentang dia?"
"Dia..." Xu Yu tiba-tiba terkikik lalu tertawa terbahak, pertanyaan Wu Yuxuan seakan menyentuh kenangan manisnya, wajah seriusnya dipenuhi senyum tak terbendung, "Dia itu pengganggu ulung, sangat jago membuat orang reput."
Xu Yu teringat pertemuan pertamanya dengan Jing An, seolah baru terjadi kemarin.
"Paman Xu, apa kamu dulu menyukainya... Kamu sampai sekarang belum menikah, apakah karena dia?"
Xu Yu terkejut dengan dua kesimpulan Wu Yuxuan ini, dia tak pernah membicarakan status pernikahannya di hadapannya, tapi gadis ini bisa menebaknya. Apakah perasaannya pada Jing An yang terekpos secara alami?
Sudah berapa tahun berlalu?
Menghitung waktu, Jing'an telah meninggalkan dunia ini selama lebih dari dua puluh tahun, tetapi ia masih belum bisa melupakan sosok kecil di hatinya. Ia pernah berpikir untuk membuka simpul hatinya dan menerima An Yan, namun setiap kali ingin mengambil langkah pertama dengan An Yan, wajah Jing'an muncul kembali di hadapannya. Ia tak sanggup.
Hingga kini, ia tak bisa melupakan Jing'an.
Terutama dengan adanya gadis kecil yang mirip sekali dengan Jing'an di sekitarnya sekarang, mungkin seumur hidup ia tak akan bisa move on.
Jika gadis kecil di depan mata ini benar-benar anak kandung Gu Qinglian, bukankah berarti panggilan "Paman Xu" darinya akan menjadi kenyataan?
Jari-jari Xu Yu mengetuk-ngetuk setir mobil, satu per satu, membuat orang tak bisa membaca apa yang tersembunyi di matanya, antara muram dan berkilau.
"Gadis, kamu tinggal bersama keluarga?" Karena tak bisa menemukan informasi lebih lanjut tentang Wu Yuxuan, Xu Yu hanya bisa bertanya secara tidak langsung, berharap bisa mendapatkan petunjuk dari jawabannya untuk membuktikan dugaan dalam hatinya.
Wu Yuxuan tak memahami pergolakan hati Xu Yu. Tanpa curiga, ia menjawab pertanyaan itu: "Aku tinggal bersama nenek."
"Oh? Lalu orangtuamu?"
Cahaya di mata Wu Yuxuan meredup, "Orangtuaku... meninggal dalam kecelakaan mobil."
"Maaf, aku tidak bermaksud menyentuh luka hatimu."
Wu Yuxuan menggelengkan kepala, "Tidak apa-apa, kamu kan tidak tahu."
"Sebenarnya, Xu Yu ingin mengatakan bahwa dia tahu, semua informasi tentang Wu Yuxuan yang bisa dilacak sudah dia kuasai sepenuhnya, tapi yang ingin dia ketahui bukanlah hal-hal itu."
Xu Yu bertanya lagi: "Kamu marga Wu, ikut ayah atau ibu?"
"Ikut ayah."
"Kalau ibumu..."
"Juga bermarga Wu, satu desa." Dulunya Gu Zhengting memberinya identitas baru dengan memilih keluarga bermarga Wu ganda, bersih tanpa cela sama sekali. Karena itu dia sangat heran bagaimana wartawan itu waktu itu bisa menemukan datanya. Untungnya wartawan itu sudah ditangani oleh Su Ming, ke depannya tidak akan ada yang bisa melacak hubungannya dengan Keluarga Gu. Asalkan dia setuju untuk menjadi Wu Yuxuan yang patuh sesuai permintaan Gu Zhengting, masalah ibunya akan seperti pasir di dasar laut, selamanya tenggelam tanpa bisa diketahui siapa pun.
Lebih dari satu jam kemudian, Maybach berhenti di depan Apartemen Shuiyunjian. Xu Yu membukakan pintu mobil untuk Wu Yuxuan.
"Paman Xu, saya sudah sampai. Anda bisa pulang, hati-hati di jalan."
"Baik." Xu Yu berhenti sejenak, lalu menasehati Wu Yuxuan, "Bibi An sangat berpengalaman dalam desain gaun pengantin. Ke depannya belajarlah sungguh-sungguh darinya, jangan malas."
"Iya iya, kok seperti orang tua saja, cerewet terus."
Xu Yu tersenyum ringan, "Ini untuk kebaikanmu sendiri."
Wu Yuxuan dan Xu Yu sama sekali tidak menyadari bahwa nada bicara mereka sudah tidak seperti orang yang baru saja berkenalan, melainkan benar-benar seperti orang tua yang cerewet sedang mendidik anak muda yang tidak patuh.
"Ayo pergi, jangan pulang terlambat."
Xu Yu naik ke kursi pengemudi, memutar mobil dan meninggalkan Shuiyun Jian. Baru setelah mobilnya tidak terlihat lagi oleh Wu Yuxuan, gadis itu berbalik masuk ke apartemen. Sebelum sempat melangkah ke pintu masuk, tiba-tiba muncul bayangan orang di sampingnya yang membuatnya terkejut.
Melihat itu adalah nenek yang baru kembali dari berbelanja di supermarket, Wu Yuxuan menepuk-nepuk dadanya yang masih berdebar, "Nenek, kamu membuatku kaget setengah mati."
Wajah nenek tampak tegang, matanya sesekali melirik ke arah mobil Maybach yang telah pergi. Seolah khawatir akan sesuatu, ia terus menarik tangan cucunya masuk ke apartemen.
Perilaku aneh nenek membuat Wu Yuxuan bingung, "Nenek, ada apa?"
"Cepat, cepat! Berjalan lebih cepat!" Langkah Nenek sangat lebar, seolah-olah ada binatang buas yang mengejar dari belakang.
Wu Yuxuan hampir harus berlari kecil untuk mengikuti langkah nenek, "Nenek, sebenarnya ada apa?"
Setelah ditarik paksa nenek masuk ke apartemen dan pintu terkunci rapat, Wu Yuxuan menatap neneknya, "Jujur saja, ada masalah apa?"
"Pria yang mengantarmu pulang tadi, sejak kapan kamu mengenalnya?"
“Beberapa hari yang lalu.” Wu Yuxuan menjawab sambil memandangi wajah nenek yang agak pucat, merasakan aura tak biasa, alisnya berkerut halus: “Nenek kenal dia?”
“Mana mungkin nenek kenal, tidak kenal!” Nenek membantah keras, menundukkan pandangan tak berani menatap Wu Yuxuan, seolah berusaha menyembunyikan sesuatu.
