BAB 137 BENAR-BENAR SUSAH DIHILANGKAN
“Gadis, ingat ibu hamil yang kau selamatkan dulu? Dia minta ku sampaikan terima kasih atas nyawanya.”
“Biasa saja, jangan dipikirkan.” Wu Yuxuan mengamati ekspresi Xu Yu, memberanikan diri bertanya, “Paman Xu, jangan marah ya... Kenapa ibu itu waktu itu tidak ke rumah sakit tapi mencari Paman?”
Xu Yu menyembunyikan perasaannya dengan tenang, “Saya dokter.”
Wu Yuxuan tentu tahu Xu Yu dokter, tapi nalurinya berkata hubungan mereka bukan sekadar dokter-pasien. Ada sesuatu yang lebih, tapi tak tahu apa.
Masalah ini terus menghantui pikiran Wu Yuxuan selama berhari-hari, hampir membuatnya gila!
“Gadis...” Xu Yu kembali menunjukkan ekspresi khas pejabat veteran, menatap Wu Yuxuan dengan sangat serius, “Kau gadis yang pintar, ada hal-hal yang jelas tak pantas kau tanyakan, janganlah bertanya. Mengerti?”
Benar...
Meski Xu Yu tak menjelaskan alasan sebenarnya, dari ekspresinya dan peringatan untuknya, dia sudah paham bahwa wanita hamil itu menyimpan rahasia yang tak boleh disentuhnya.
“Baik, aku tak akan bertanya.” Wu Yuxuan menunduk patuh menyantap makanannya.
Xu Yu memandangi Wu Yuxuan, harus diakui kewaspadaan gadis ini luar biasa. Hanya dari insiden wanita hamil jatuh yang memintanya mencari dirinya, dia bisa menebak sampai sedalam itu. Sifatnya ini tak hanya mirip Jing An, tapi juga Gu Qinglian...
Xu Yu kembali termenung, dia sendiri tak mengerti mengapa dalam hati selalu tak kuasa menghubungkan gadis ini dengan Jing An. Padahal jelas Gu Jingwei-lah orang yang dicari keluarga Rong...
Xu Yu menatapnya dengan tatapan hampa, perasaan tak tergambarkan menggelayut. Gadis ini terlalu cerdik, dia sungguh khawatir takdir Jing An akan terulang pada dirinya.
Tiba-tiba, pintu bilik sebelah tempat Wu Yuxuan makan terbuka. Dia mendengar suara pelayan yang menyambut dengan antusias. Rasa penasaran muncul, ingin tahu siapa yang bisa membuat pelayan begitu bersemangat.
Wu Yuxuan mengelap tangan lalu berdiri, “Paman Xu, aku mau intip sebentar. Sepertinya ada selebriti datang. Nanti aku minta tanda tangan untukmu juga. Aku segera kembali, tunggu ya.”
Wu Yuxuan di hati Xu Yu tetaplah seorang gadis kecil, wajar saja orang yang masih kekanak-kanakan suka mengejar idol, jadi dia tidak menghalanginya dan membiarkannya pergi.
Pintu bilik sebelah dipadati banyak karyawan toko yang mengacungkan ponsel mereka sambil memotret tak henti-hentinya. Setelah mendengar batuk manajer lobi, mereka pun bubar seperti kawanan burung. Tanpa halangan karyawan, Wu Yuxuan dengan mudah menyandarkan tubuhnya ke dalam, mengintip, lalu ekspresi penasarannya tiba-tiba membeku.
Ya ampun! Kok bisa Ma Jiajia lagi?!
Pertemuan tak terduga lagi dengan Ma Jiajia di bilik makan pribadi ini sekali lagi membuktikan kebenaran pepatah "jalan sempit musuh bertemu".
Wu Yuxuan sangat frustasi. Sehari belum berlalu dia sudah dua kali berpapasan dengan Ma Jiajia. Dengan keberuntungan sebaik ini, apa perlu membeli lotere kesejahteraan?
Ma Jiajia sama frustasinya. Sudut mulutnya kedutan sambil menggigit gigi: "Wu Yuxuan, kau benar-benar hantu yang tak pernah hilang!"
"Sama-sama." Ini juga tepat yang ingin diutarakan Wu Yuxuan. Tapi mengingat ketidaknyamanan di pagi tadi, dia merasa lebih baik mengundurkan diri: "Takkan kuganggu jamuan makanmu, Nona Ma. Daripada nanti aku merusak seleramu, dadah."
"Tunggu!" Teriakan Ma Jiajia membuat Wu Yuxuan berhenti. Dengan ekspresi "apa lagi yang mau kau ajarkan" dia menatap sang "Dewa Ma" di dalam bilik.
Sang Dewa Ma berkata: "Wu Yuxuan, kau selalu muncul menghalangi pandanganku. Aku benar-benar curiga kau sengaja membuntutiku."
“Aku menguntit kamu?” Jari Wu Yuxuan menunjuk hidungnya sendiri, pandangan tak percaya mengarah ke Ma Jiajia yang merasa dirinya penting, “Aku tidak bodoh, untuk apa aku menguntitmu? Jangan-jangan ada hal memalukan yang takut ketahuan?”
Wajah Ma Jiajia sedikit berubah. Ada satu hal yang tak pernah dia pahami: meski Wu Yuxuan yang sedang berhadapan dengannya hanyalah orang biasa, mengapa auranya selalu begitu kuat hingga membuatnya tak bisa melawan?
Tapi dari kegagalan sebelumnya, dia belajar bijak. Alih-alih berkonfrontasi langsung, tangannya merogoh ponsel dari tas dan diam-diam mengatur sudut rekaman video. Setelah semuanya siap, dia berdiri dan mendekat: “Meski kamu selalu menggangguku, aku yang lebih dewasa akan memaafkan. Aku traktir makan, setuju?”
Menghadapi perubahan sikap tiba-tiba Ma Jiajia, Wu Yuxuan benar-benar tak bisa menerima. Tapi keanehan pasti ada udang di balik batu. Belajar dari pengalaman, dia tak berani terlalu banyak bicara dengan wanita licik ini. Langsung menolak tawarannya: “Tak perlu! Uang makan aku punya!”
Tiba-tiba Ma Jiajia memasang ekspresi korban yang sangat terdzalimi. Air matanya mengalir deras seperti hujan memukul bunga pir, wajah lemah lembut yang membuat siapa pun iba.
“Kenapa kamu selalu memandangku seperti ini? Apa aku sebobrok itu? Aku ingin berteman baik tapi kamu malah terus mengusikku.”
“Apa-apaan ini...? Alur cerita berubah terlalu cepat, Wu Yuxuan merasa kapasitas otaknya tidak cukup untuk memproses.
“Kamu bilang aku tidak punya etiket, tidak berpendidikan, aku tidak mempermasalahkannya. Bahkan ingin berbaikan lagi, tapi kamu malah...” Sambil berkata demikian, Jiajia mulai menangis lagi.
Wu Yuxuan mengangkat alisnya, “Ma Jiajia, sebenarnya kamu mau apa? Kamu gila ya!”
Tangan Jiajia meraih tangan Wu Yuxuan dengan erat, “Aku tahu kamu cemburu karena aku sekarang populer, jadi kamu melakukan hal-hal itu. Tapi aku tidak menyalahkanmu, kita tetap teman baik, ya?”
Wu Yuxuan tidak tahan dengan sentuhan tiba-tiba Jiajia, mendorongnya dengan keras hingga terlepas. Tak disangka tubuhnya tersandung dan jatuh ke lantai, kembali menangis.
Wu Yuxuan yang sudah muak melihat akting labil Jiajia, segera berlari keluar dari bilik.
Orang ini gila!!
Wu Yuxuan tidak tahu bahwa semua akting Jiajia tadi sudah terekam dalam video ponsel...
Setelah makan siang dengan Xu Yu, dia mengantar Wu Yuxuan kembali ke Studio An Yan. Sekitar pukul tiga empat sore, tiba-tiba muncul berita sensasional tentang Jiajia yang memenuhi headline minggu hiburan, membuat gempar seluruh jaringan.
Orang lain mungkin tidak tahu, tapi Wu Yuxuan paling paham – rekaman yang diposting di update Weibo terbaru Jiajia adalah kejadian siang tadi di dapur pribadi, dilengkapi kisi-kisi sembilan gambar.
Foto grid sembilan kotak itu dengan cerdik menghindari semua potret wajah depan Wu Yuxuan, sementara Ma Jiajia mengklaim melindungi privasi teman demi reputasi baik—benar-benar mengumpulkan simpati publik.
Baru pada detik ini Wu Yuxuan menyadari alasan di balik ucapan aneh Ma Jiajia yang tak biasa—semua adalah konspirasi untuk menjebaknya menjadi headline hiburan.
