Bab 151 Menjadi Penawarnya

　　　　Bab 151 Menjadi Penawarnya 　　　　Dari segi kekuatan keluarga, memang ada sedikit kesenjangan antara Keluarga Lin dan Keluarga Su. Namun ini tidak berarti Lin Ci pasti kalah dari Su Nanfeng. Apalagi kondisi Keluarga Lin saat ini sepenuhnya disebabkan ayah dan kakaknya yang kurang berani mengambil risiko, selalu ragu-ragu. Tapi jika ia yang memegang kendali, Lin Ci yakin kemampuan nya bisa membawa Keluarga Lin ke level lebih tinggi hingga sejajar dengan Keluarga Su. 　　　　Dalam hal ini, Lin Ci merasa dirinya tidak kalah dari Su Nanfeng! 　　　　Sorot mata Lin Ci menatap tajam ke arah sosok mungil dalam bak mandi. Wajah ovalnya yang sempurna dengan kulit pucat, leher putih bersinar di bawahnya terdapat tulang selangka yang sensual. Terutama garis dada yang mempesona itu benar-benar membuat hatinya bergetar. Kenapa benda berharga seperti ini harus menjadi milik Su Nanfeng?! 　　　　Lin Ci tergerak, menjulurkan tangan menyentuh lembut pipi Wu Yuxuan. Sentuhannya sangat halus, jarinya mulai mengusap-usap bibirnya yang merah. 　　　　“Wu Yuxuan menggeliat dengan jijik berusaha melepaskan diri, menggigit gigi, ‘Lin Ci, jangan kau paksa aku membencimu!’” 　　　　Mendengar ini, Lin Ci terkejut, “Wu Yuxuan, kau menolakku, apakah karena kau mencintai Su Nanfeng?” 　　　　“Bukan urusanmu!” 　　　　“Benar... benar... Tapi Wu Yuxuan, tahukah kau siapa Su Nanfeng? Dia adalah ahli waris yang ditetapkan Su Ming, sebagai Putra Mahkota Keluarga Su, cinta dan pernikahannya sudah ditakdirkan. Menurutmu statusmu cukup untuk berdiri di sampingnya? Aku lebih mengerti Su Nanfeng daripadamu, dia takkan pernah membangkang ayahnya demi kau atau meninggalkan Keluarga Su. Kau hanya mainan penghibur sementara baginya, dia mustahil mencintaimu. Kau gila mau mengorbankan diri seperti ngengat terbang ke api!” 　　　　Wu Yuxuan perlahan menutup matanya, “Aku tahu.” 　　　　“Gila!” Lin Ci mendorong bahu Wu Yuxuan keras-keras hingga mencipratkan air, urat lehernya menegang karena marah, “Wu Yuxuan, kau benar-benar gila! Siapa pun boleh kau cintai, tapi kenapa harus Su Nanfeng? Mencintainya lebih menyakitkan daripada dibuang ke neraka tingkat delapan belas, kau mengerti tidak!!” 　　　　“Senandung tanpa suara mengembang di sudut bibir Wu Yuxuan, dia tahu... karena sudah merasakan pahitnya getir. Di jalan cinta dengan Su Nanfeng, langkahnya sudah terhenti di ujung jurang. Meski tahu di depan adalah tebing terjal, dia tetap terjun bebas. Bibirnya tergigit, "Aku benar-benar tak bisa lari darinya. Sekalipun disebut wanita simpanan, aku rela!" 　　　　"Brak!" 　　　　Lin Ci tak kuasa menahan diri, tamparan keras mendarat di pipi Wu Yuxuan. Tangannya bergetar terentang di udara, suaranya menggerus: "Wu Yuxuan, kau benar-benar mau jadi selingkuh yang bersembunyi?! Apa kau mengerti arti etika dan harga diri?!" 　　　　Bibir Wu Yuxuan bergetar. Etika? Tentu dia tahu. Tapi setiap kali terbuai kelembutan Su Nanfeng, bisikan itu selalu mengiang: "Akulah Gu Jingwei, akulah Gu Jingwei." Bukankah dialah yang punya ikatan pertunangan dengan Su Nanfeng? Mengapa penipu bernama Gu Jingwei itu bisa merebut segalanya? Dendam menggelegak, tapi nama baik ibunya dijadikan belenggu oleh keluarga Gu. Tak berdaya melawan, namun tak tegas melepas pria ini. Terjepit di persimpangan, jalan mundur sudah lenyap. Meski jurang menganga, dia harus terjun. 　　　　"Wu Yuxuan, kau mau bunuh diri tak kuhalangi! Tapi saat kau remuk redam nanti, jangan datang memohon!" Bahkan andai datang, dia pasti takkan menolong. Sungguh takkan!! 　　　　Lin Ci berdiri dan keluar dari kamar mandi, Dokter Wang berkata: "Lin Er Shao, obat perangsang jenis ini setelah dinetralisir akan menghapus ingatan penerima dari masa mulai diracuni hingga diberi penawar, jika Anda..." 　　　　Lin Ci melambaikan tangan memotong ucapan Dokter Wang, jelas, hal mengambil keuntungan dalam kesulitan orang seperti ini tidak bisa dia lakukan... Dia pergi ke balkon kamar hotel dan menghisap sebatang rokok. Saat puntung rokok habis, dia mengeluarkan ponsel dan menelepon Su Nanfeng. 　　　　Semoga, keputusannya tidak salah... 　　　　******* 　　　　Su Nanfeng tiba dengan kecepatan angin di kamar hotel yang disebutkan Lin Ci langsung menuju bak mandi. Ia melihat Wu Yuxuan yang terendam air es di bak mandi, berbalik menyambar kerah baju Lin Ci, marah membara: "Siapa yang melakukan ini?!" 　　　　Lin Ci mendorong Su Nanfeng yang kehilangan kendali: "Aku memanggilmu bukan untuk dimarahi, tapi untuk menyelamatkannya. Urusan sebesar apapun tunggu sampai dia selamat dulu." 　　　　"Aku pasti akan menyiksa pelakunya sampai hancur berkeping-keping! Sekarang, enyahlah dari sini!" Usai berteriak, melihat Lin Ci meninggalkan kamar, Su Nanfeng cepat-cepat melepas pakaian Wu Yuxuan, mengangkatnya dari air es dan memeluknya, langsung menaruhnya di tempat tidur besar. 　　　　Tanpa rendaman air es, panas membara yang lama tertahan mulai menguasai tubuh Wu Yuxuan. Sangat menyiksa, dia berusaha mengangkat kelopak matanya, dalam kabut pandangan melihat wajah pria yang berdiri di sampingnya - Su Nanfeng. Dia datang, dia benar-benar datang... 　　　　Wu Yuxuan tak lagi bisa menahan panas dalam tubuhnya, kedua tangannya merangkul leher Su Nanfeng, dengan penuh hasrat mengecup bibirnya, "Su Nanfeng, aku sangat tidak nyaman, berikan aku..." 　　　　Wu Yuxuan langsung merangkulnya erat, bibir lembutnya menempel ketat pada bibirnya, suara erangan nikmat keluar dari mulutnya, membuat urat leher Su Nanfeng menegang. Ia melirik wanita yang sedang membakar nafsunya ini, Xiao Susu langsung mulai membengkak dan terasa sakit, tapi ia tetap mendorongnya perlahan, "Sayang, tunggu sebentar..." 　　　　Mata Wu Yuxuan dipenuhi kekecewaan. Baru saja mendapatkan sedikit kelegaan dari tubuh Su Nanfeng, tiba-tiba sudah didorong pergi. Sorot matanya yang berkabut menunjukkan kekecewaan, "Su Nanfeng, aku ingin kau, sekarang juga!" 　　　　Yang selalu dikejar Su Nanfeng adalah inisiatif dari Wu Yuxuan. Kini saat inisiatif itu datang, hatinya justru tak merasa bahagia seperti yang dibayangkan. Karena Wu Yuxuan saat ini bukan dirinya yang sebenarnya, melainkan dirinya yang tak terkendali karena obat, ini bukan yang ia inginkan... 　　　　"Sayang, jangan nakal," suara Su Nanfeng yang dalam dan menggoda membuatnya menelan ludah, panas dalam tubuhnya semakin menjadi. Tangannya meraih pakaian Su Nanfeng. 　　　　Gairah tiba-tiba Wu Yuxuan membuat Su Nanfeng kewalahan, "Siluman kecil, kau ingin kubunuh diriku ya?" 　　　　Emosi Su Nanfeng telah mencapai puncak oleh Wu Yuxuan. Ia menundukkan kepala dan menyambar puncak lembut di dada perempuan itu dengan mulutnya. Bibir tipisnya menggesek-gesek dan menjilati ujung tersebut, diiringi suara decak-decak air. Dari tenggorokannya keluar gumaman parau: "Lembut sekali, harum sekali..." 　　　　Su Nanfeng tak bisa melepaskan diri dari kelembutannya. Tangan besar pria itu meraih payudara sebelahnya dan meremas dengan kasar. 　　　　"Hmm!..." Kedua tangan Wu Yuxuan merangkul kepala Su Nanfeng. Tubuhnya melengkung mendorong dada ke dalam mulut pria itu, berharap ia akan menelan seluruhnya. Sentuhan tangannya memberikan sedikit kelegaan pada tubuh gadis itu, hingga napas mendesah keluar tak tertahan.