BAB 160 Sudah Lama Ingin Menggantikannya
Han Lin membuka komputer dan login ke BBS perusahaan, menemukan desain sampel gaun pengantin karya Wu Yuxuan yang dirilis oleh manajemen. Jantungnya berdebar kencang saat melihat karya tersebut – tingkat desain ini memang belum memiliki kematangan maestro, tapi penuh semangat petualangan. Jika diasah beberapa tahun lagi, pasti akan bersinar.
Tiba-tiba, Han Lin mencium aroma bahaya. Ingatnya perjuangan bertahun-tahun di dunia kerja untuk meraih posisi Ketua Grup di MiYin Wedding: keahlian desain mumpuni, sensibilitas absolut terhadap unsur fashion. Apakah pengalaman bertahun-tahunnya akan dikalahkan gadis kecil?
Terutama dalam kompetisi ini, manajemen dan rekan kerja menaruh harapan besar padanya. Dia bahkan mengumbar janji di perusahaan: "Jika memenangkan piala juara, saya akan mentraktir seluruh karyawan!"
Janji sudah terlanjur diucapkan. Rekan kerja pun diam-diam menyetujui dirinya sebagai wakil perusahaan. Tapi kini... Dia bahkan gagal dalam seleksi internal! Kalah dari senior berpengalaman masih bisa diterima untuk menjaga muka, tapi ini dari gadis kekanak-kanakan yang bukan desainer profesional!!
Begitu memikirkannya, rasa tidak enak langsung menjalar di hati Han Lin.
Han Lin menghantam mouse ke meja kerja dengan keras. "Hmph! Wu Yuxuan, kita lihat nanti!"
"Tidak akan kubiar kau menang dengan mudah!!"
……
Wu Yuxuan mendorong keras pintu kantor Su Nanfeng lalu menutupnya. Ia mengenakan kemeja putih hasil jahitan tangan murni, tangan menggoyang-goyangkan gelas anggur merah, berdiri di depan jendela lantai tinggi menikmati anggur. Setiap gerak-geriknya memancarkan pesona jahat yang tak terungkapkan.
"Datang?" Su Nanfeng tidak perlu menoleh pun tahu yang marah itu adalah Wu Yuxuan. Di perusahaan ini hanya dia yang berani sebesar ini, benar-benar dimanja!
Su Nanfeng meletakkan gelas anggur di meja kerja dengan lembut. Matanya menyapu tubuh Wu Yuxuan. Saat jam kerja ia hampir selalu mengenakan setelan kerja resmi - kemeja berkancing dengan jaket hitam kecil, rok pendek senada, stoking tipis hitam membungkus dua kaki panjang putih saljunya. Seksualitas yang pas, benar-benar kecantikan bawaan lahir.
Su Nanfeng menyipitkan matanya, melambai-lambaikan jarinya ke arahnya, "Sayang, kemarilah!"
Wu Yuxuan menggelengkan kepala melawan godaannya. Ia mengumpulkan keberanian dan mendekat, "Tuan Su, mengapa memilih saya untuk ikut kompetisi?!"
Ia sangat ingin membuktikan diri lewat karya gaun pengantin, tapi saat mengajukan karya ke perusahaan dulu hanya ingin meningkatkan kemampuan. Tak terpikir untuk mewakili perusahaan dalam kompetisi. Banyak yang lebih kompeten darinya di sini, mustahil sampai gilirannya. Lagipula ia bukan desainer profesional, bagaimana mungkin mewakili perusahaan?!
Sudut bibir Su Nanfeng penuh dengan senyum penuh makna. Sejak pengumuman di BBS bahwa Wu Yuxuan akan mewakili perusahaan dalam kompetisi, dia mulai memperhatikan reaksi karyawan. Umumnya mereka berkumpul membahas mengapa Wu Yuxuan yang terpilih, tanpa serangan verbal terhadapnya. Fakta membuktikan keputusannya tepat.
Su Nanfeng duduk di kursi putar kantornya, menepuk-nepuk pahanya. "Sayang, duduklah di sini. Aku akan beri tahu alasannya."
Wu Yuxuan tak mengerti maksud tersembunyi Su Nanfeng. Rasa ingin tahunya mengalahkan rasa malu. Dengan langkah tertatih, dia mendekat, tangan menggenggam bahunya, pantat menyentuh paha pria itu dengan kaku. "Sekarang, bisakah kau jelaskan?"
Su Nanfeng menggoda dagu Wu Yuxuan, mengusap bibirnya beberapa kali untuk meredakan gejolak hatinya. "Sederhana. Ini semua untukmu."
"Apa?" Wu Yuxuan terkejut, lalu terkekek. "Su Nanfeng, jangan main-main. Aku serius membicarakan ini."
Saat Wu Yuxuan hendak bangkit, Su Nanfeng cepat-cepat menahan bahunya. Bibirnya mendekat ke lubang telinganya, sengaja menghembuskan napas panas yang membuat gemetar seluruh tubuhnya.
Su Nanfeng memainkan beberapa helai rambut yang terurai di kepalanya, berkata: "Han Lin, sudah lama ingin menggantikannya."
"Apa maksudnya?"
Penjelasan Su Nanfeng sangat jelas. Secara harfiah, maksudnya dia sudah lama ingin menendang Han Lin keluar dari MiYan. Namun di tingkat yang lebih dalam, tindakan Han Lin di perusahaan telah melampaui batas toleransinya.
"Han Lin hampir menguasai nadi ekonomi perusahaan. Orang seperti ini mudah menjadi sombong karena diistimewakan, mengira perusahaan tidak bisa bertahan tanpa dirinya. Tidak hanya angkuh karena bakatnya, tapi juga membawa sumber daya klien perusahaan ke perusahaan lain untuk mendapat komisi. Menurutmu, pantaskah orang seperti ini terus diberi tanggung jawab penting?"
"Apa ini benar?"
"Menurutmu perlu aku berbohong tentang hal seperti ini?"
Wu Yuxuan merenung. Sebagai karyawan baru, dia tidak terlalu memahami urusan internal perusahaan. Sejak bergabung, Han Lin banyak membantunya sehingga pandangannya mungkin terhalang. Kini setelah penjelasan Su Nanfeng, semuanya mulai masuk akal.
Pengkhianat pertama biasanya adalah orang yang paling dekat dengan pusat keuntungan!
Tiba-tiba, Wu Yuxuan memahami alur pemikiran Su Nanfeng memilihnya sebagai perwakilan perusahaan untuk kompetisi. Tapi ini hanya kecurigaannya, dia bertanya pada Su Nanfeng: "Jadi, kamu ingin menggunakan aku yang bukan desainer ini untuk menekan popularitas Han Lin di perusahaan sekaligus. Menunggu dia tidak tahan dengan gosip rekan kerja lalu mengundurkan diri secara sukarela, sehingga perusahaan terhindar dari tuduhan mengkhianati loyalis. Dengan posisi tingginya, saat dia keluar pasti akan membawa sumber daya klien internal sebagai 'tiket masuk' ke perusahaan lain. Tapi bos perusahaan lain pasti meragukan loyalitasnya, sehingga tidak akan mempercayainya. Benar kan?"
Su Nanfeng mencubit ujung hidung Wu Yuxuan, "Pintar!"
"Tapi, dia tetap saja berhasil membawa kabur sumber daya klien perusahaan."
"Diserang ular berbisa, kalau jadi kamu, mau memotong lengan atau menunggu racun merambat ke organ dalam?"
Bagaimana? Wu Yuxuan tiba-tiba merasa pria ini berbicara sangat logis, layaknya guru motivasi. Tapi melihat sikapnya yang sok tahu, dia enggan memujinya. Sengaja menyeringai, "Bisa saja kamu, hebat sekali! Kenapa tidak terbang ke langit saja?"
Tapi kemudian dia berpikir, dengan kemampuan Su Nanfeng, ada seribu cara mengusir Han Lin. Tapi dia memilih cara yang menguntungkannya sekaligus mencapai tujuan. Pasti ada perasaan khusus di balik ini. Hatinya langsung terasa manis seperti disiram madu, senang tak terkira.
“Sayang, aku ingin.” Su Nanfeng mengangkat alisnya yang ramping, suara serak dan dalamnya perlahan menyusup ke telinga Wu Yuxuan, membuat hatinya bergetar.
