BAB 169 DIBUANG KE TONG SAMPAH
"Sayang jangan takut, kalau kau memakannya, kau tidak akan takut lagi." Su Nanfeng kembali membujuknya, satu tangan menutupi bagian lunak tubuhnya sementara jari-jarinya menggoda puting kecil di atasnya. Pikiran akan rasa malu dan keperawanannya membuatnya merasa sangat puas.
Namun melihatnya masih bertahan dalam posisi menolak untuk duduk, rasa sakit mulai menyiksanya. Terutama Xiao Susu yang sudah mulai memberontak, protes mengapa tidak langsung menusuk masuk ke dalamnya.
"Sayang, duduklah... Aku sudah tidak tahan lagi."
Wu Yuxuan termenung. Melihat keringat mengucur deras di dahi Su Nanfeng, suara permohonannya yang penuh penderitaan membuatnya tak kuasa menahan diri. Tangan mungilnya pun mengusap keringat di dahinya.
Tubuh Su Nanfeng berada dalam keadaan tegang total. Sentuhan sekecil apapun tidak bisa ditahannya. Begitu tangan kecil itu menyentuh dahinya, dia menarik napas dalam-dalam.
Melihat pria yang begitu menderita, hatinya mulai melembut. Ia menggigit bibir merah mudanya, lalu mengulurkan tangan ke arah Naga Ungu yang tegak berdiri di antara kedua pahanya.
Mata Su Nanfeng berbinar-binar, "Sayang, kamu yang terhebat!"
Terdorong oleh semangat Su Nanfeng, Wu Yuxuan menegakkan Xiao Susu, membuka kedua pahanya lalu mendudukinya.
Saat menembus, Wu Yuxuan menjerit kesakitan. Su Nanfeng juga menarik napas tajam, sungguh...
Kedua tangan Su Nanfeng meremas montoknya tanpa henti. Tubuh kaku perlahan mulai rileks. Kedua tangannya menopang bahu pria itu, pinggulnya mulai bergerak naik turun, membungkus erat Xiao Susu.
"Sayang, hebat sekali, kamu benar-benar luar biasa..." Pujian Su Nanfeng diselingi erangan. Posisi mesra ini membuatnya sepenuhnya tertelan.
Wu Yuxuan menatap ekspresi nikmatnya, menggigit bibir lalu berani menggerakkan pinggulnya mengulum Xiao Susu. Saat tubuhnya menyenangkan pria itu, gelombang kenikmatan juga menyapu dirinya. Dua bola giok montoknya berayun seirama gerakan naik-turun, sementara liang sempitnya menghisap sang pria hingga ke kedalaman paling dalam.
Irama naik turun yang mendesak dalam gelombang kenikmatan tiba-tiba memaksanya mempercepat gerakan. Dia sangat mendambakan untuk mencapai puncak, satu tangan menopang pinggangnya sementara tangan lain meraih ke belakang menahan lututnya. Dalam posisi ini dia terus bergerak naik turun di Xiao Susu, akhirnya mencapai ledakan dahsyat.
Ya Tuhan!! Wu Yuxuan benar-benar malu, ternyata pertama kalinya datang justru saat gerakan naik turunnya.
Setelah mencapai puncak, tubuhnya lemas merebah di atasnya. Tampaknya kekuatan pria itu tak terbatas, kedua tangan mengatur tubuh lembutnya ke posisi tengkurap.
Hatinya berdebar, jangan-jangan lewat belakang lagi...
Pikiran belum selesai, sudah melihat senyum jahatnya. Katanya: "Kali ini, dari belakang."
Astaga!
Wu Yuxuan menolak, "Tadi kan sudah lewat belakang? Jangan lagi!!"
"Baik, ikut keinginanmu, ganti depan." Su Nanfeng menarik tubuhnya membalikkan posisi ke depan, membuka kedua kakinya, satu tangan menekan payudaranya yang menjulang sementara tangan lain memegang pinggang. "Plop!" Xiao Susu menerobos masuk ke liang peraknya.
Lapisan kelopak bunga yang hangat dan ketat menyelimutinya, daya hisap yang luar biasa membuatnya gila-gilaan menusuk. Suara "pak-pak-pak" benturan segera memenuhi ruang kantor.
"Wu Yuxuan mengumpat, 'Su Nanfeng, kau benar-benar bajingan!'"
Jari-jari kasar Su Nanfeng mencubit "buah merah kecil" di payudara montoknya sambil terus merangsang, disinkronkan dengan gerakan pinggulnya yang bergoyang. "Hmm, aku bajingan. Kau boleh sebut apa saja." Tubuh Naga Ungu itu terus menerus menyerbu masuk dengan gerakan menusuk.
"Mmm~~~~"
Su Nanfeng menutupi desahannya dengan bibir yang menyatu. Keempat bibir yang membara itu melekat erat, lidahnya menjelajahi rongga mulutnya yang basah oleh "cairan bening", sementara "mulut kecil" lainnya yang banjir cairan kental membungkus erat Naga Ungunya. Situasi ini nyaris membuatnya tak bisa menahan diri.
"Kau benar-benar penyiksa." Su Nanfeng menggeram, jarinya mencubit "puncak merah muda" di dadanya dengan kasar. "Sayang, kau ahli menghisap..."
"Jangan... kumohon... terlalu dalam..."
Tubuh ramping Su Nanfeng melesat dengan dahsyat, "Xiao Susu"-nya menembus seluruh kedalamannya. Setelah mencapai puncak sebelumnya, keduanya tak lagi mampu menahan serangan ganas ini. Mereka mencapai klimaks bersama, kepanasannya yang membara langsung membuatnya pingsan.
Wu Yuxuan sama sekali tak menyangka dirinya dan Su Nanfeng berani melakukan adegan mesum ini di dalam kantor.
Setelah itu, wajahnya memerah membara, diam-diam mengenakan pakaian sambil menghindari kontak mata dengannya. Sungguh memalukan, tadi dia bahkan duduk di atas tubuhnya seperti itu...
"Perlu aku bantu?"
Suara lembut Su Nanfeng yang bertanya terdengar, Wu Yuxuan mengikuti pandangannya ke tangannya yang sedang mengancingkan baju. Kebetulan dia sedang mengancing kancing keempat di kerah baju, "bola giok" montoknya setengah tertutup dengan pesona yang tak terucapkan. Saat bertemu pandangan sinisnya, hatinya gemetar, "Jangan, aku bisa sendiri. Tak perlu kau bantu."
Su Nanfeng jelas melihat kegugupannya, perlahan tertawa kecil tapi tidak mengulurkan tangan, hanya memandang diam-diam.
Setelah memakai baju dan rok pendek, Wu Yuxuan mencari-cari celana dalamnya yang hilang di lantai. "Su Nanfeng, kau taruh dimana celana dalamku?!"
Su Nanfeng menjawab santai: "Tong sampah."
"Kau! Kalau sudah dibuang, aku pakai apa ini? Benar-benar menyebalkan!"
Wu Yuxuan berjalan ke dekat tong sampah, berjongkok setengah sambil mengobrak-abrik isinya. Posisi jongkoknya yang membuat pantatnya sedikit terangkat membuat sorot mata Su Nanfeng gelap. Si kecil manis ini terus-menerus menggoda, mana mungkin dia tahan...
Su Nanfeng memeluknya dari belakang, Xiao Susu terus menggesek-gesek tubuhnya melalui kain, hanya dengan membayangkan pemandangan di bawah roknya, seluruh darahnya mengalir terkumpul di satu titik, "Sayang, kau benar-benar ingin membuatku tewas?!"
Wu Yuxuan menggerakkan pinggulnya menghindari serangan Xiao Susu, "Su Nanfeng, sudah dua kali, jangan lagi..."
"Baik." Su Nanfeng menahan diri, meski tak bisa menikmati hidangan utama tetap menjulurkan lidah menjilat lehernya, "Sudah kotor, jangan dipakai lagi."
Wu Yuxuan tersadar Su Nanfeng sedang membicarakan celana dalamnya, menyikut dada pria itu dengan siku, "Ini semua salahmu!"
Su Nanfeng mengeluh: "Padahal itu basah duluan..."
"Su Nanfeng!!" Wu Yuxuan segera memotongnya, tak berani membayangkan kata-kata memalukan apa lagi yang akan diucapkannya.
Su Nanfeng menyunggingkan bibir nakal, sengaja berkata menggoda, "Aku hanya menyatakan fakta..."
“!!!”
